Profesor Jones sedang melakukan penelitian yang menuntun Commander Java Joe menyusuri keberadaan harta karun sejarah yang tak ternilai harganya, Rara Jonggrang. Selama ini orang beranggapan Rara Jonggrang sudah menjadi salah satu patung di Candi Prambanan akibat kutukan Bandung Bandawasa. Namun, hasil penelitian Profesor Jones dan Java Joe menunjukkan bahwa sesungguhnya raga Rara Jonggrang masih tersimpan rapi di suatu tempat. Tubuh Rara Jonggrang itu akan bangkit pada malam Purnama Perak.
Kapankah malam Purnama Perak itu? Apa yang akan terjadi bila Rara Jonggrang benar-benar bangkit? Kenapa pula ada sekelompok orang yang terus mengawasi gerak-gerik Java Joe? Apakah ini ada hubungannya dengan kebangkitan Rara Jonggrang?
Novel science fiction yang berbalut sejarah ini akan membawa Anda ke dalam pusaran misteri yang akan mencengkeram tubuh Anda hingga enggan beranjak sebelum menyelesaikannya.
Java Joe? Judulnya campuran lokal dan manca. Apakah ini nama orang? Tentu saja. Judul novel ini sama dengan karakter utamanya, Commander Java Joe. Kenapa ada subjudul Rara Jonggrang segala? Ini menyangkut masa lalu leluhur Java Joe yaitu Gandrung Wicaksana. Siapa itu? Dialah saudara lain ibu dari Bandung Bondowoso. Gandrung Wicaksana yang merupakan salah satu dari Pangeran utama Kerajaan Pengging di masa lalu adalah cinta sejati Rara Jonggrang, tapi Bandung Bondowoso menginterupsinya.
Memang baik Gandrung maupun Bandung sama-sama mencintai Rara Jonggrang. Di Prambanan, upaya Bandung Bondowoso untuk membangun seribu candi dalam semalam gagal akibat kecurangan Rara Jonggrang, tentu kutukan Bandung Bondowoso tak terelakkan. Rara Jonggrang hanya bisa bangkit kembali di malam bulan purnama perak oleh keturunan langsung dari Gandrung Wicaksana yang tidak lain adalah Commander Java Joe sendiri.
Cukup hanya itu ceritanya? Oh, tidak. Masih ada subplot lain tentu berupa petualangan Java Joe bersama rekan-rekannya yaitu Profesor Henry Jones, hacker Chavez serta dua mantan kekasih Java Joe yaitu Sarah Lou dan Cynthia dalam mencari lokasi tempat Rara Jonggrang yang abadi berada di suatu tempat misterius di Jawa Tengah karena Rara Jonggrang juga diperebutkan pihak-pihak lain yang haus kekuasaan dan haus kepentingan. Berhasilkah Java Joe dan rekan-rekannya menyelamatkan Rara Jonggrang?
Sang pengarang yaitu JH Setiawan merupakan seorang dosen yang juga mantan wartawan majalah remaja dan juga penulis biografi tokoh-tokoh penting negeri ini seperti mantan gubernur Gorontalo/menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad sampai mantan Putri Indonesia Nadine Chandrawinata yang juga memberikan secuplik endorser menarik di sudut kiri atas kover novel ini, tak ketinggalan pula endorser dari tokoh pers senior Aristides Katoppo dan penyiar radio ternama Kemal di kover belakang.
Apakah novel ini bagus? Menurut saya LUMAYAN BAGUS!
Walaupun memiliki beberapa percabangan plot baik melibatkan masa lalu sampai dua milenia kemudian, JH Setiawan pintar membagi situasi dan dialog yang cukup masuk akal. Karakterisasi pun cukup menarik terutama Java Joe dan sobatnya, si hacker jenius Chavez. Profesor Henry Jones jelas-jelas mengacu pada karakter arkeolog petualang Indiana Jones, sementara tokoh pendamping Profesor Ungaran tampaknya terinspirasi dari budayawan legendaris Umar Khayam. Dua tokoh utama wanita di sini yang sama-sama mencintai Java Joe yaitu Sarah Lou dan Cynthia tampaknya justru yang paling biasa dan tidak memberi kesan khusus.
Novel ini memiliki percampuran genre antara fiksi-ilmiah dan aksi petualangan, tapi tampaknya cenderung ke genre kedua karena banyaknya aksi di sini termasuk kebut-kebutan mobil, kejar-kejaran pesawat jet dengan helikopter sampai petualangan di luar angkasa segala. Banyak sekali unsur Star Trek di sini, juga unsur The X-Files. Tidak masalah karena hal semacam ini sangat langka dalam kancah sastra Indonesia. Berbagai istilah asing tampak dominan di sini tapi juga pas dengan plot cerita jadi malah memperkuat unsur ketegangan.
Yang sangat saya sayangkan adalah endingnya karena menurut saya pasti ada sekuel, tapi sampai kini belum ada tanda bahwa JH Setiawan akan melanjutkan kisahnya. Semoga saja ada karena novel JAVA JOE ini merupakan salah satu novel lokal yang sangat langka dan perlu diperbanyak lagi kuantitasnya.
Aku menemukan novel ini diantara kotak diskon yang dpajang di stand penerbitnya (C|publishing/mizan) di Indonesia Library & Publisher Expo 2009, kemarin di Istora Senayan.
Diawali dari ketertarikan akan sub judulnya yang, "Rahasia Kebangkitan Rara Jonggrang" namun dengan sampul bertema futuristik. Seorang pilot dengan latar belakang jalan layang dan gedung pencakar langit.
Yeah, sejak kesengsem dengan Gajah Madanya Langit Kresna Hariadi, aku sedang tertarik membaca novel dengan latar belakang sejarah. Jawa khususnya. Meski, sejarahnya gabungan antara sejarah benar dan fiksi.
Diawali dengan bab yang menceritakan sejarah Rara Jonggrang dan Bandung Bandawasa yang terkenal itu. Kemudian dilanjutkan dengan fiksi yang mengingatkanku akan film Star Trek. Karena bersetting entah berapa ratus tahun kedepan, saat dunia hanya ada satu "Pemerintah" yang dinamai federasi.
Secara umum, novel ini enak dibaca. Meski mengambil setting masa yang akan datang. Bertebarannya 'istilah asing' yang mungkin dimaksudkan untuk menambah kesan futuristik, tidaklah terlalu mengganggu. Karena beberapa diantaranya dimasukkan dalam sebuah kalimat sehingga tidak terlalu lama mengartikan istilah itu untuk menggambarkan apa.
Dikisahkan, sang tokoh utama, Java Joe merupakan keturunan langsung dari Gandrung Wicaksana, adik beda ibu dari Bandung Bandawasa. Buku ini bercerita tentang bagaimana sebenarnya Rara Jonggrang tidaklah benar dikutuk menjadi sebuah arca sebagaimana cerita yang kita yakini selama ini. Namun 'dikubur' di dasar Danau Rawa Pening. Dan Java Joe lah yang mampu untuk membangkitkan Rara Jonggrang dari tidur panjangnya.
Sebuah buku lama memang, karena diterbitkan pertama kali dua puluh bulan lalu. Tepatnya Februari 2008. Namun untuk sebuah novel hiburan, misi yang ingin diemban, cukuplah tercapai.
Mengangkat konsep yang menarik....perpaduan legenda dengan sci fiction, alurnya cepat, ketegangan pun terasa hanya di ending plot menurun jadi kurang greget, terlalu biasa untuk plot yang sudah bikin adrenalin gw memuncak. Padahal dari awal, makin lama makin naik ketegangannya. Banyak misteri yang tak terjawab di buku ini...permasalahannya terlalu complicated jadi penyelesaiannya gk tuntas....nasib si a bagaimana si b bagaimana...padahal penasaran juga lho.
Kalo soal science fictionnya mah gk usah di tanya, mantabbbb banget dech..tanpa cela..segala ilmu pengetahuan modern dikeluarkan..ampe detail banget...pokoknya puaaaaasssss banget untuk scifictionnya.
Karakter java joe, gw melihatnya seperti perpaduan Indiana Jones & Lara Croft....mana anak indonesia yang hebat banget...
Buku lama ini sebenarnya sudah menjadi incaran maklum penamaan tokohnya Java Joe, mengingatkan pada tokoh tentara dari sebuah negara membaca isi buku di halaman belakang juga kian menggoda Tapi sejujurnya saya lupa apa alsannya sampai buku ini tidak juga berada di rak buku saya Baru saat mengintip sebuah acara bursa buku, buku ini berdiri manis di rak buku saya kalo jodoh, tak lari kemana.......................
Ceritanya tentang kebangkitan Roro Jonggrang Putri Jonggrang belakangan ini sedang "naik daun" selain buku ini, sebuah buku yang ditulis sepasang suami istri juga mengambil lakon Jonggrang Latar belakang legenda diramu dengan kemajuan teknologi masa kini Muantaplah.............
Ada adegan bagaimana sang putri mengeluarkan tenaga dalamnya Hal yang aneh untuk jaman itu Serta tokoh Sang profesor yang mengingatkan pada petualang sejati
Novel ini terbagi menjadi tiga bagian atau tiga chapter. Pada bagian pertama, diceritakan kisah tentang Putri Kerajaan Baka, Rara Jonggrang. Setelah perang besar antara Kerajaan Baka dan Kerajaan Pengging, Jonggrang yang merupakan putri kerajaan tertakluk dipinang oleh pangeran pemenang perang, Bandung Bandawasa.
Sayangnya, Rara Jonggrang menolak pinangan ini lantaran telah menjalin kasih dengan pria lain. Demi menggagalkan pinangan Bandung Bandawasa, Jonggrang pun mengajukan syarat pembangunan seribu candi dan arca dalam waktu satu malam. Hal yang tidak pernah ada dalam cerita manapun, adalah kemunculan karakter Gandrung Wicaksana sebagai sosok yang dicintai oleh Jonggrang.
One of science fiction book. Thanks to Rina who introduce this book to me. Cerita yg dibalut cerita legenda, seneng banget baca awal buku ini...bikin penasaran, dan ga mau berhenti. Settingnya sih futuristik. Sayang endingnya bikin bete. Kok gitu aja? kok gantung? tapi gantungnya kenapa garing gitu? sebel....
empat bintang untuk bagian masa lalu Rara Jonggrang, mental orang-orang pada masa itu bisa digambarkan dengan baik tiga bintang untuk bab-bab berikutnya dua bintang untuk endingnya