Jump to ratings and reviews
Rate this book

Hamdım, Piştim, Yandım

Rate this book
Di tengah keputusasaan karena keluarga yang hancur, putus cinta, dan vonis skizofrenia, Kimya sering mengalami mimpi aneh. Seorang pemuda tampan bernama Zohal selalu berkata dalam mimpinya, “Hamdım, piştim, yandim.”
Kimya semakin penasaran saat Zohal memintanya datang ke Konya, Turki, pada 17 Desember. Antara yakin dan tidak, ia pun nekat pergi Turki. Dan, di negeri Anatolia itulah ia terombang-ambing hingga sebuah kenyataan membawanya menepi.



Saya tidak tahu kalau broken home, cinta, dan skizofrenia bisa nyambung dengan Jalaluddin Rumi, bahkan sampai ke tanah kelahiran sufi besar tersebut. Jika kalian sama dengan saya—tidak tahu, baca saja novel ini, yang dengan berani memakai judul Hamdım, Piştim, Yandım.
(Tere Liye, novelis)

“Meskipun penulisnya belum sama sekali berkunjung ke Konya, kecerdasan Ayun dalam melakukan riset yang memperkuat novel ini patut diacungi jempol.”
(Bernando J. Sujibto, kolumnis dan peneliti. Sedang persiapan studi master sosiologi di Selcuk University, Konya, Turkey)

“Novel ini mengisahkan pergulatan diri untuk menemukan kebenaran sejati. Dituturkan dengan bahasa yang bernas, latar yang dipilih pengarang pun menantang, dan bertaburan kejutan.”
(Sulfiza Ariska, Pemenang Unggulan Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2012)

Membaca novel ini, saya seperti terbang kembali berpesawat puisi Rumi. Saya menemukan diri lagi. Sayap-sayap yang semula tercerai-berai kini mengutuh lagi. Hingga penerbangan ruhani tersentak membumi tatkala saya tersadar makna kedalaman hamdım, piştim, yandim."
(Abdul Wachid Bs., penyair)

“Rasa dan logika sering diajak berlari, kemudian diam-diam dipermainkan dengan manis oleh sajian penulis. Amazing!”
(Aufa Amza, penikmat sastra)

256 pages, Paperback

First published December 1, 2013

39 people want to read

About the author

Ayun Qee

1 book6 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
14 (22%)
4 stars
14 (22%)
3 stars
23 (37%)
2 stars
7 (11%)
1 star
3 (4%)
Displaying 1 - 17 of 17 reviews
Profile Image for Muhajjah Saratini.
289 reviews9 followers
September 19, 2014
memikirkan beberapa sisi untuk me-review, lalu tak menemukan jalan tanpa memberi spoiler..., ya sudah, g jadi aja.
haghaghag... *alasan


***
Buku ini berkisah tentang Kimya, cewek yang mengalami tekanan karena kondisi keluarganya.

Kimya secara tak sengaja mengetahui ayahnya selingkuh. Dengan Tante Mel, orang yang selama ini dekat dengan keluarganya. Dengan alasan tak tega, awalnya Kimya memutuskan menutupi perselingkuhan itu. Tapi, si Tante Mel ini nggak membiarkan Kimya begitu saja. Tente Mel usil inih suka ngasih bonus ancaman2 biar Kimya takut dan nggak membocorkan perselingkuhan itu. Hingga akhirnya, Kimya nggak tahan lagi.

Dia cerita ke ibunya. Keluarganya pun bernatakan. Soalnya, si ayah lebih milih Tante Mel.

Ketakutan dengan ancaman Tante Mel dan kecewa terhadap sosok ayahnya, mebuat Kimya menjadi terguncang kejiwaannya. Dia berhalusinasi sampai membuat hubungannya dengan Gilang, pacarnya, kandas.

Ditinggal dua orang yang dia sayang membuat Kimya membutuhkan pertolongan psikiater. Kimya menunjukkan kemajuan beberapa waktu kemudian. Dokter berpikir itu semua karena obat dan ada orang yang sudah dipercaya kimya untuk menjadi tempat curhatnya.

Iya, memang sudah ada. Tapi, orang itu hanya Kimya yang tau. Namanya Zohal. Dia hadir di mimpi2 Kimya, menyediakan diri untuk mendengar semua keluh kesah Kimya.

Zohal meminta Kimya menemuinya di Konya, tanggal 17 desember. Dan sering mengulang tiga kata: Handim, Pistim, Yandim.

Entah siapa Zohal, yang pasti mimpi itu terlalu nyata untuk dianggap sekadar bunga tidur oleh Kimya. Dia pun bertekad berangkat ke Turki.

Nah, nah, bagaimana nasib si Kimya ini? Bener nggak tu dia ketemu Zohal, atau perjalanan jauhnya akan sia-sia saja?

***


Awal baca, kata "menakutkan" yg dipake di buku ini penggunaannya bikin gatel pengen buka kamus.
Akhirnya donlot KBBI, ternyata bisa juga dipake begitu. Hoo... *angguk2 anggun*

terus, ketemu kata "baklava". Kata ini kayak dering alarm di kepala saya, semacam pengingat sekaligus peringatan.
Setelah menemukan kata itu ketiga kali, saya ingat! Itu salah satu menu favorit di game facebook saya waktu zaman candu dulu, lupa pula nama gamenya... tapi baklava salah satu menu favorit karena masaknya bisa ditinggal 6 hari tanpa gosong.
ini bahas novelnya, woi, bukan game..
*dilempar penulis ke Rose Garden
*asik, mandi mawar *eh

*****
SPOILER ALERT AREA
Kata2 yg jadi judul ini sudah bikin bertanya2 dari awal, etapi penjelasannya kenapa di situh? Dan saya yg merasa mirip2 Kimya *asek* (secara spiritual maksudnya, ish pada protes aja) jadi kurang merasa "termasak". Jadi saya masih jadi boneka pertama, yg warna hitam, belum kedua... *bukan karena kulit eike eksotis ini, suer bukan* :v

Kata "Malam Pengantin" itu juga sudah menarik perhatian saya. *ahem* Lah, mosok sih Kimya nggak langsung penasaran? Kalo aku pasti langsung tanya2... *beda fokus emang XD

Terakhir, saya ingin tanya sama penulisnya...
Kabar Tante Mel gimana?
*dgn gaya lirik2 sadis ala2 pemain sinetron Putri yang Tertular yg g akan pernah rilis
*****

Buat yg nanya: spoilernya mana?
entah...
saya pan cuma meminimalisir risiko.. *nyengir cantik*

Nah, gitu aja, dah.
^-^
Profile Image for Lidya Renny Ch.
67 reviews10 followers
September 19, 2014

Menarik. Judul, nama tokoh juga setting kotanya tak biasa. Biasanya penulis suka memilih nama barat untuk tokoh, tapi nama Kimya unik. Biasanya juga penulis cenderung memilih Paris, Jepang atau Korea, jarang yang memilih Turki.

BAB awal menggiring rasa penasaran pembaca untuk terus melanjutkan ke halaman-halaman berikutnya. Aku membacanya terus sampai tamat. Dengan POV1, perasaan Kimya bisa kurasakan namun entah aku kelewatan cepat bacanya atau memang tak ada? Secara fisiknya Kimya tak bisa kubayangkan disini. Apakah rambutnya pendek atau panjang? Apa dia tinggi atau pendek? Kurus atau bagaimana?

Ini kisah tentang Kimya yang sakit hati karena ayahnya memiliki wanita lain selain ibunya. Ayahnya yang selama ini menjadi semacam father complex baginya tak layak lagi menjadi panutannya. Tante Mel, sosok wanita idaman lain ayahnya pernah mengancam Kimya supaya tidak menceritakan ke ibunya tapi Kimya memutuskan tak bisa terus menyembunyikan perselingkuhan ayahnya itu.

Rumah tangga orangtua Kimya berantakan, Kimya terluka begitu dalam, mengakibatkan dia sering mengalami halusinasi bahwa Tante Mel akan menyakitinya atau orang-orang yang dia cintai termasuk Galang, pacaranya. Setelah Kimya divonis dokter menderita gangguan kejiwaan Skizofrenia. Galang pun meninggalkannya karena malu punya pacar yang dianggap gila. Kimya makin terpuruk.

Sesosok pria asing bermata biru bernama Zohal mulai hadir di dalam mimpi-mimpinya. Menyebutkan kalimat asing yang tak dia ketahui maknanya : Hamdim, Pistim, Yandim. Pria itu menyebutkan tanggal 17 Desember sebagai tanggal pertemuan mereka di Konya, Turki.

Kimya begitu penasaran karena pria itu beberapa kali hinggap di mimpinya. Tentu saja keluarganya menolak memberi ijin saat Kimya ingin pergi ke Turki sendirian. Keajaiban terjadi, adik bungsu ibunya kebetulan ada urusan ke Turki.

Di Turki,Kimya berkenalan dengan seorang pria bernama Kiral, anak teman Tantenya. Pria asing bermata cokelat. Kiral dengan senang hati mengantar Kimya menjelajahi Turki namun fokus Kimya adalah berusaha memperhatikan setiap wajah pria dan berharap itu adalah Zohal. Benih-benih cinta mulai tumbuh di hati Kiral kepada Kimya tanpa gadis itu sadari karena gadis itu masih berharap menemukan Zohal.

Meski endingnya agak mudah ditebak namun aku suka dengan nilai yang terkandung di dalamnya. Arti dari Hamdin, Pistim dan Yandim. Manusia memang terlahir mentah, sehingga harus dimasak dengan segala macam ujian dan cobaan hidup. Proses itu akan mendekatkan kepada Tuhan. Terbakar oleh cinta kepada Tuhan.

Aku juga suka kalimat puitis nan romantis ini : Aku rindu. Jangan kau tanya rindu ini milik siapa? Milikku tentu saja. Jangan pula kau tanya rindu ini untuk siapa? Untukmu tentu saja. Meski aku tak tahu kau benar-benar nyata atau tidak, tapi rindu ini telah sangat nyata. Senyata kafein dalam kopi. Apa kau tak pernah tahu? Aku sekarat menantimu...

Baguss, ditunggu karya selanjutnya, Mbak A'yun ;)






Profile Image for Sylvia.
86 reviews2 followers
November 30, 2017
Hal yang paling menyakitkan dalam hidup adalah ketika dikhianati dan dikecewakan oleh orang yang kita cintai. Seperti Kimya yang merasa dikhianati ayahnya yang lebih memilih wanita selingkuhannya. Hal inilah yang membuat Kimya menjadi seperti orang lain hingga akhirnya divonis mengidap skizofrenia. Lalu, Galang kekasih dan orang yang Kimya harap dapat menyembuhkan luka ikut pergi karena keadaannya. Datanglah Zohal di dalam mimpinya dengan 3 kata misterius Hamdim, Pistim, Yandim. Zohal memang hanya dalam mimpi tapi mengapa Kimya begitu penasaran dengannya hingga ia memaksa pergi ke Turki?

Siapa yang menyangka bila cerita Skizofrenia ternyata dapat disandingkan dengan kisah sufi yang kental dengan unsur filosofinya. Di novel ini penulis dengan pas meracik kedua hal tersebut menjadi satu kesatuan. Meskipun aku berharap mengenai skizofrenia yang diderita Kimya akan dibahas lebih dan menjadi konflik yang seru. Tapi semua itu tidak jadi masalah karena perjalanan Kimya mencari Zohal di Turki luar biasa. Seperti Kimya, akupun ikut penasaran dengan sosok Zohal ini dan arti dari 3 kata tersebut. Bisa dibilang karena Zohal lah aku bertahan sampai halaman akhir.

Secara keseluruhan aku suka dengan novel ini, terlebih di bagian perjalanan Kimya di Turki. Aku bisa mengingat kembali cerita mengenai Jalaludin Rumi yang pernah aku baca. Yang sudah aku duga dari cerita sufi seperti ini adalah selalu ada makna di dalam ceritanya. Di novel ini makna tersebut penulis membuatnya secara jelas jadi aku tak perlu mencari maknanya lagi secara tersirat. Bisa aku bilang ini bacaan ringan yang berisi.
Profile Image for Rewina Pratiwi.
58 reviews2 followers
June 27, 2017
Saya pernah membaca buku yang berhasil membawa saya ke Rusia hanya dengan duduk dan tenggelam dalam pesona kata-katanya. Yaitu Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Tapi buku karya Ayun Qee ini juga berhasil membawa saya ke Konya. Ikut dengan perjalanan Kimya bersama tantenya.

Buku yang bercerita mengenai seorang gadis bernama Kimya ini menyajikan alur yang menurut saya biasa saja. Akan tetapi Ayun Qee menceritakannya dengan deskripsi yang membuat saya nyaman membacanya hingga habis. Kimya adalah seorang gadis dalam sebuah keluarga yang terpecah karena seorang ayah yang berselingkuh. Sedangkan kekasih Kimya meninggalkannya untuk perempuan lain demi ketenaran saat mengikuti sebuah pemilihan raya BEM fakultas. Kimya didakwa terkena skizofrenia. Seorang tante dyangberprofesi sebagai dosen datang dan membawa angin segar sebagai jalan Kimya pergi ke Konya, menemui pemuda yang beberapa hari terakhir selalu mendatangi mimpinya. Saya mengenal Jalaluddin Rumi dari buku ini. Setelah Hamdim, Pistim, Yandim saya kemudian memburu buku-buku Rumi di mana saja saya dapat memperolehnya. Saya sangat berterima kasih kepada Ayun Qee yang telah memberikan saya kekasih bayangan berupa Kiral, salah satu tokoh yang akan datang di pertengahan kisah dan ternyata dia adalah tokoh kunci kesembuhan Kimya.

Ayun Qee membawakan ceritanya dengan ringan. Sekali duduk buku ini dapat saja dihabiskan. Selamat mencoba bertualang ke Konya!
Profile Image for Pauline Destinugrainy.
Author 1 book262 followers
February 23, 2016
Kimya mengalami apa yang dimaksudkan di dalam pepatah sudah jatuh tertimpa tangga pula. Setelah mengetahui perselingkuhan ayahnya, perceraian orang tuanya,ditinggal pacarnya, dia divonis juga mengalami skizofrenia. Kimya mengalami rasa takut yang berlebihan pada Tante Mel, wanita yang telah merebut ayahnya dari keluarga mereka. Ancaman-ancaman Tante Mel selalu ada di kepala Kimya, hingga membuatnya menjadi paranoid.

Saat Kimya putus asa itu, dia mengalami mimpi aneh. Dia bertemu dengan seorang pria dari Timur Tengah bernama Zohal.Kimya mecurahkan isi hatinya dan segala ketakutannya pada Zohal. Di dalam mimpinya itu Zohal memintanya datang ke Turki. Selain itu dia juga berkali-kali menyebutkan tiga kata "Hamdım, Piştim, dan Yandım".

Mimpi itu menjadi alasan bagi Kimya untuk pergi ke Turki. Dia sangat penasaran dengan ketiga kata itu. Beruntung dirinya, tantenya yang seorang dosen berencana untuk ke Turki. Ditemani si tante, Kimya akhirnya menginjakkan kakinya di Turki. Di sana dia berkenalan dengan seorang pria bernama Kiral, anak teman tantenya yang menyediakan akomodasi bagi mereka selama di Turki. Ditemani Kiral, Kimya menjelajahi Turki, sambil berusaha untuk mencari Zohal. Karena sering bersama, Kiral mulai menyukai dan jatuh cinta pada Kimya.

Lantas bagaimana dengan ketiga kata tadi? Well...pembaca ternyata harus bersabar, karena penulis akan menjabarkan tentang Zohal dan ketiga kata keramatnya itu menjelang akhir cerita. Tentunya setelah Kimya keliling Turki dulu.

Saya tertarik membaca novel ini karena judulnya yang unik, dan katanya menang sayembara menulis. Saya nggak tahu soal Rumi dan ajarannya. Budaya Turki juga asing bagi saya. Lewat novel ini setidaknya saya jadi tahu. Hanya di benak saya, kenapa Kimya nggak mencari tahu lebih jauh lewat internet tentag ketiga kata itu? Mungkin biar ada alasan ke Turki untuk ketemu Zohal :)

Yang saya sayangkan adalah banyak pengulangan yang terjadi di dalam buku ini. Misalnya tentang perselingkuhan ayahnya. Atau tentang kisah cintanya dengan Galang yang kandas. Selain itu masalah skizofrenia-nya kurang dibahas secara mendalam. Ide ceritanya lumayan, tapi eksekusinya kurang nendang :)

* diikutkan dalam Lucky No.15 Reading Challenge kategori Who Are You Again?
Profile Image for Nisa Shofa.
81 reviews
March 9, 2015
Aaakkkk~ Seneng banget udah selesai baca ini! Hyaakkkk... cepet, kan? XD

Aku suka Kiral. Ah, Kiral-abi XD

Well, yang nulis Mbak Ayun. Dia editor, vroohh! So, aku nggak bisa ngeraguin teknis nulisnya. But, yah walaupun editor yang nulis tetep aja ada typo hakhakhak. But, dont worry be happy. Typo itu bukan masalah karena hanya ada satu-dua--yang nulis editor sih *teuteup XD

Well, aku sangat terkesan dengan nuansa Turki yang disuguhkan. Apalagi tarian-tarian di malam pengantinnya :3 Aku bukan penyuka Maulana Rumi sih :3 So, kurang nikmatin. Tapi, aku suka aku suka! ^^

Pertama baca novel ini, di bab-bab awal, kesan yang kutangkap adalah: kok ada ya ayah yang kayak gitu? Yakali dia nganggep istrinya begitu sempurna dan bahagia tapi dia malah lebih ngebela perempuan lain. Oh, oke, itu karena cinta-bullshit -_- AKU BENCI TANTE MEL! Huaaahhhh, murahan sekali dia! Huek huek huek! *oke gue lebay*

Dan, aku juga nggak suka sama Galang. Idih, amit-amit sama cowok model gituan -_-

Akkk akkk akkk... aku suka judulnya... suka covernya... suka nuansa turkinya... aakkkk!!!! Yok, ke Turki! :D Ke Istanbul tapi, jangan ke Konya :3 *siapa yang mau ngajak coba? Hahahaha XD
Profile Image for Sholehat Putri.
5 reviews
June 7, 2016
Sebenarnya sudah lama menyelesaikan novel ini tapi kebetulan baru tadi menuliskan dalam blog pribadi saya tentang Jalaluddin Rumi membuat saya ingin membuka-buka lagi karangan Ayun Qee ini.
Secara keseluruhan kisahnya menarik meskipun seperti agak tidak masuk akal tapi si Penulis mengisahkan perjalanan penderita skizofrenia ini dengan apik sehingga membuat pembaca mudah mengikuti alur Penulis.
Menariknya lagi penyampaian perayaan Shebi Arus dengan tarian sufi dengan segala pemaknaan gerakan-gerakan para dervish nya membuat saya berdecak kagum akan Maulana Rumi dengan konsep Hamdim, Pistim, Yandim nya :)
Profile Image for Asmira Fhea.
Author 7 books31 followers
April 1, 2014
Yang aku suka di sini itu diksinya. Variatif bangeeet. Hihihi
Trus ke karakter tokoh, si Kimya yg cenderung pendiam dan nggak banyak omong, udah dapet.
Tapi sayangnya, harapan aku di konfliknya, terutama tentang penyakit skizofrenia itu lebih digali, supaya sampai terakhir dengan mimpinya untuk bertemu Zohal lebih keliatan kaitannya.
Soal setting, mengambil alur di Turkinya udah bagus. Dan... Jadi pengen ke sana. Hihihi.
Cant wait for ur next book, ka :))

-AF:)
Profile Image for Ulfa Khairina.
31 reviews
August 11, 2018
Ingin ke Turki? Bacalah novel ini.

Saya bukan fans Turki. Ketika memutuskan membeli novel ini pun karena penasaran dengan judulnya yang unik. Setelah membeli pun saya tidak menyesal. Seperti ada kekuatan guide yang membawa saya ke negeri ini.

Jika si tokoh utama nyaris gila karena patah hati. Saya nyaris gila karena tersendat membaca novel ini saat ujian.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Arief Mulyanto.
Author 8 books1 follower
April 8, 2014
Novel ini cukup menarik, membahas skizofrenia, cinta dan pencarian. Masalah mimpi ini juga cukup menggelitik. Perjuangan untuk menemui seseorang yang muncul di mimpi yang pada kenyataannya berada di negerinya Rumi. Pembahasan skizofrenia ini kurang dalem. Endingnya gak ketebak.
Profile Image for Arina Maulita.
36 reviews
September 8, 2014
Saya suka judulnya, ceritanya tidak biasa. Sayang kurang istimewa, akhirnya juga kurang menarik, terlalu mudah ditebak
Profile Image for Diasya Kurnia.
12 reviews
January 31, 2016
Sosok Kimia bisa sangat menyebalkan saat ia terkena skizofrenia eh tapi Kiral itu keren. *ditimpuk*
Profile Image for Haryadi Yansyah.
Author 14 books61 followers
April 4, 2017
Pertama, aku selalu salut dengan penulis yang dapat menemukan 1 kiasan kata yang dapat diolah menjadi satu cerita yang utuh dan ada benang merahnya. Macam Alabaster (Batu Pualam Putih) yang jadi cerita menarik di tangan Azzura Dayana, atau juga Boulevard DeClichy (nama sebuah jalan di Paris) yang jalinan ceritanya bikin terkenang-kenang karena ditulis dengan piawai oleh Remy Sylado.

Kenapa? karena gak mudah. Butuh riset dan untuk menjadi satu cerita yang utuh dan kokoh itu butuh memaparan ide hingga kemudian dieksekusi dan jadi cerita yang menarik. Nah, ini dia yang aku temukan (kembali) di novel Hamdim, Pistim, Yandim karya Ayun Qee ini (btw, ini penulisnya pake nama alay -lalu aku digetok penulisnya hahahaha).

Handim, Pistim, Yandim bercerita tentang Kimya, seorang gadis yang terluka akibat pengkhianatan (baca : perselingkuhan) yang dilakukan ayahnya. Lelaki yang jadi cinta pertamanya itu ternyata berlaku jahat kepada ibu dan dia. Kimya sebegitu terlukanya sehingga jiwanya terguncang (dalam arti yang sebenarnya karena dia harus dirawat di rumah sakit), efek lain dari keguncangan itu ia ditinggal oleh lelaki yang menjadi kekasihnya.

Dalam mimpi, dia bertemu dengan seorang lelaki (duh, aku ini emang susah nginget nama, bukunya di rumah jadi gak bisa ngecek hehe, Zohal apa ya kalo gak salah namanya) yang tinggal di Konya, Turki.

Lelaki tamvvan ini kerap "mendatangi" Kimya, sehingga Kimya merasa bahwa Zohal itu nyata. Lalu, timbulah hasrat gadis ini untuk mencari tahu kebenaran itu (alagh, modus, bilang aja mau jalan-jalan -lha yang baca sirik hahaha). Singkat cerita, Kimya berhasil mendatangi Turki bersama tantenya untuk satu urusan sekaligus bertemu dengan kerabat yang ada di sana.

Pucuk dicinta jadilah teh botol. Ternyata temannya tante Kimya punya anak yang juga tamvvan (btw, pembaca buku ini juga tamvvan -lalu batuk berlian), namanya lagi-lagi aku lupa, sebut saja namanya Dudung. Nah, hari-hari Kimya di Turki dilalui bersama Dudung dengan segala macam cerita dan kebersamaan yang terjadi.

Kedua, aku selalu salut sama penulis yang bisa mendeskripsikan satu tempat/negara dengan sedemikian detailnya. Nah, Ayun juga berhasil menurutku dalam hal ini. Beneran, baca novel ini aku serasa diajakin jalan-jalan (kurang info cara ngurus visanya aja -lha, emang ini novel Yaaan -getok jidat lagi). Hahaha.

Turki udah aku tandai sejak lama. Eh, tahu-tahu diajakin jalan di novel ini. Bonus kan jadinya? makanya baca novel yang settingnya unik, lucu dan kiyut bikin aku betah. Tak terasa sekali duduk novel setebal 250-an halaman ini langsung tamat.

Kekurangannya? ceritanya fiksi banget hahaha, maksudku agak sulit beneran kejadian di dunia nyata (jalan-jalan ke luar negeri hanya karena mimpi? duh duitnya dari mana? -lha sirik lagi), endingnya agak mengambang walaupun manis. Suka sih.

Trus apa lagi ya? mungkin konfiliknya lebih dibanyakan dan dibikin seru kayak awal cerita. Semakin ke belakang, menurutku konfliknya terasa selow. Tapi ya bsa dipahami karena tokoh utamanya berkonflik dengan batinnya sendiri sih ya hehe.

Sekian dan terima cokelat monggo.
Profile Image for Nabilah Nurfazrina.
32 reviews2 followers
October 12, 2017
Awalnya aku bingung ini buku tentang apa. Soalnya dibelakang buku ini sama sekali ga ada blurbnya (ga sempet cek GR juga). Cuma tertulis beberapa komentar tentang buku ini.

Pas baca komentar Tere Liye di halaman depan, jadi semakin penasaran lah aku. Di halaman pertama aku malah bingung kenapa malah kayak horror gitu. Tapi ternyata ancaman dari selingkuhan ayahnya, menyebabkan Kimya menderita skizofrenia. Galang, pacarnya pun malah meninggalkannya setelah tau apa yang diderita Kimya 😒

Hingga suatu malam ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda bermata biru di Turki. Zohal namanya. Kimya tak mengerti apa maksud tiga kata yang selalu dikatakan Zohal setiap datang dalam mimpinya "Kimya..., jangan sedih. Hamdim, Pistim, Yandim...,". Kimya bertambah penasaran saat pemuda itu meminta Kimya untuk datang ke Konya, Turki tanggal 17 Desember.

Haruskah Kimya datang ke Turki hanya untuk bertemu Zohal, yang entah bagaimana bisa membuat Kimya nyaman dan rindu meskipun belum pernah bertemu sosok aslinya? Dan apa maksud dari tiga kata yang sering diucapkan Zohal? Kalian harus baca sendiri 😝

Inti cerita ini dijelaskan penulis di (hampir menjelang) akhir cerita. Jadi biar ga penasaran, baca terus yaa 😂 Alurnya berjalan cepat, tapi sayang nih masalah skizofrenianya ga dibahas lebih mendalam. Jadi ini yang menurut aku kurang nendang. Tapi secara keseluruhan aku suka sama ide ceritanya 😊👌
Displaying 1 - 17 of 17 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.