Kastil Fantasi discussion
Diskusi Naskah/Konsep
>
[Konsep] Mohon Kritik/Saran pada Outline bakal novel saya

Yg pertama urutan outline nya membingungkan. Saya nggak tahu kapan menceritakan alur kini atau kapan lagi flash back. Dikatakan manusia tinggal 100 (how's that number be enough for sustaining life?), lalu koq habis itu ada berbondong bondong mempersiapkan pesawat antar galaksi?
Terus Mother's Tear (air mata bunda, atau buah tangis emak beta) jumlahnya ada berapa? Kukira satu yang Mother-ass Bombaaa gitu, gak tahunya ada satu di setiap core-nya makhluk APES itu?
Mother's End, maksudnya akhir peradaban atau akhir dari tirani APES?
Btw nama-nama tokohnya, gue suka. Sangat lokal, sekaligus langsung ber karakter.
Ayok diterusin :)

(OOT) XD
Btw kok di berita TV bilangnya badai matahari cuma berpengaruh ke alat2 telekomunikasi dan sinyal yah?

Hingga pada puncaknya, setelah belasan kali mengalami Natural Anomaly dalam kurun waktu 45 tahun, kini jumlah penduduk bumi tidak lebih dari seratus orang.
Trus...
Kembali menciptakan kebudayaan seperti di bumi, ratusan orang terpilih tersebut mendirikan kehidupan baru disana.
lah, ini gimana sih alurnya.
Beneran bingung gw bacanya. Alur maju, maju trus flashback gitu, atau kumaha ???
sepertinya lumayan, cuma yah itu gw beneran bingung dengan alurnya.
Bisma wrote: "Oh ya, saya juga mohon maap kalo udah ngebuat trit tanpa se-ijin sepuh sekalian. Silahkan hapus atau suruh saya hapus ini apabila saya kiranya melanggar peraturan ;)"
sama sekali gak melanggar apa-apa! :D
silakan aja memulai tret (sekaligus ini ajakan buat semuanya)
*diam-diam bersyukur karena (akhirnya!) ada yg posting (outline) cerita juga di sini xD*
sama sekali gak melanggar apa-apa! :D
silakan aja memulai tret (sekaligus ini ajakan buat semuanya)
*diam-diam bersyukur karena (akhirnya!) ada yg posting (outline) cerita juga di sini xD*

1. Jakarta sbg satu2nya kota di dunia yg survive setelah 'kiamat badai matahari' tampaknya terlalu lebay, tdk ada alasan yg jelas mengapa begitu
2. Teknologi Indonesia (Jakarta) blm cukup canggih untuk bs mensurvivekan diri menghadapi 'kiamat 2012'
3. Keberadaan istilah2 bhs inggris yg terlalu banyak yg krg believable jika bersetting di Indonesia
Saranku sih:
1. Setting boleh di jakarta, tp Jakarta bukan satu2nya kota yg survive, kecuali ada alasan khusus
2. Setting waktunya diperpanjang. Mgkn kiamatnya tahun 2112 bukan 2012 shg settingnya tahun 2148. Kurasa 50-100tahun cukup untuk mengembang teknologi indonesia ke level canggih
3. Istilah2 inggrisnya dikurangi, sebagian diganti istilah bhs indonesia

4. Judulnya artinya apa yaa?
Apa gk lbh baik diganti jd AWAKING THE MOTHER (membangunkan sang ibu), atau AWAKENING OF THE MOTHER (bangunnya sang ibu)

Alasannya:
1. Secara teknologi, kita masih kalah jauh dari negara2 lain (jangankan di dunia atau Asia, bahkan di Asia Tenggara aja kita ketinggalan). Dan 36 tahun dari sekarang (2012 ke 2048), kayanya kita juga ga mungkin ngejar ketinggalan teknologi dari USA, RRC, Uni Eropa, dll.
2. Sekarang aja Jakarta udah sering banjir kan? Dan gw pernah baca entah dimana, kl global warming masih terjadi dan es terus mencair di kutub, permukaan air laut akan terus naik dan menenggelamkan kota2 pesisir (termasuk Jakarta) di tahun 2050-an. Jadi mungkin, kl tetep pake setting Indonesia, Bandung lbh cocok. Hehehe... *dilemparin tomat sama orang2 Jakarta*

tinggal nanti gimana Bisma bisa menyediakan alasan2 yang bisa diterima oleh pembaca. :-)
untuk penceritaan, supaya timelinenya gak terlalu membingungkan, sebaiknya nanti dipisahkan. masukkan saja latar belakang ceritanya di bagian Prolog, setelah itu di Bab 1 cerita dimulai langsung dari sudut pandang tokoh2nya.
eniwei, ini ceritanya sudah ditulis atau memang baru outline doang?

Sampai disini saya jg mengaku agak tdk konsisten dgn outline setting maju mundur yg tdk jelas. Karena itu tadi pagi (sblm cao k kmps) udah sempej saya rombak dikit menjadi lebih teratur.
Dan mengenai mengapa hanya tinggal jakarta sedikit banyaknya saya sudah memikirkannya. Dan jg mengenai Indonesia yg msih blum ckp bsa dkatakan maju dlm iptek, karena itu saya menyediakan karakter 'Bumi.' thx buat om F.A, saya memang brusaha membangkitkan citra orijinal negeri sendiri.
Sampai saat ini sya sudah berancang2 utk mulai menulisnya. Brainstorming plot agar saling sokong. Dan sya jg msih akan menyertakan banyak unsur science fantasy ke dalam kisah ini.
Tapi saya masih bingung. Apa penulis baru diperbolehkan menulis kisah trilogy? Karena saya agak khawatir kalau2 kesannya tidak dapat apabila dipadukan menjadi satu buku saja.
Muup segini dulu. Sya nulis dari hape. Nanti sore saya repost outline yg sdh sya update. Lg ada seminar sastra mpe sore, jadi sya usahakan utk secepatnya.

gak usah mikirin soal trilogi ato enggaknya sekarang.
jangan itu dibikin jadi bahan puyeng.
yang penting tulis aja dulu ceritamu. :-)

*nevermind*
Mmm, bener jg kata stezsen, badai matahari itu tdk bersifat destruktif..
Alangkah baiknya kalo kiamatnya diganti jd gempa bumi/ tsunami massal, atau benda langit yg jatuh atau mencairnya es di kutub

atau bisa jadi justru sangat destruktif.
kalo emang bener kejadian, NO ONE will ever survive. biarpun sembunyi di bunker puluhan mil di dalam tanah, tetep aja gak bakal selamet.
kalo referensinya film Knowing. :-P

A.P.E.S ~> apes = mampus
itu code name untuk A.I?
*teringat produk tablet dengan nama rada "ehem"
wakaka~
ehm, aniwai, mendukung cabe2 di atas, cabe dari ane cuma ...
- istilah2nya terlalu "teknis". orang yang enggak ambil penjurusan IPA mungkin ga bakalan ngerti kenapa besi oksida ada hubungan dengan keadaan bumi yg gersang (aku aja musti gugel dulu baru ngerti, wkwkwk)
- istilah2nya banyak yg "foreign" dengan "Mother's Tears" dan "Breath" dan "Remnant", tapi kenapa si A.I dapat code name "A.P.E.S" which is sounds so Indonesian?
(except if you meant it for a certain mammal species)
(or the guy who designed it is an Indonesian)
- dan material Adamantine untuk spaceship ...
aku enggak tahu pengaplikasian material ini dalam kehidupan "nyata" apa saja. mungkin ada baiknya dikau riset tentang material ini? (kan ga lucu kalau ternyata material jenis ini ga cocok untuk spaceship.)
(eh tapi ini toh fantasy-science ya ... mungkin gapapa pake adamantine :v)
ngomong2, I like sci-fi, moga2 ceritanya cocok sama ane ^^ berusahalah~
@Stetzen:
mungkin setelah badai matahari, tiba-tiba muncul material Mother's Tear yg dipake untuk si A.P.E.S (dan setelahnya si A.P.E.S goes maverick, breaking the three robotic law, and then wreak havoc everywhere?)

jangan! jangan diterangin!
ditulis aja ceritanya. :-D

Anggaplah yang dioutline kan di atas sudah benar dan saya memahaminya sesuai dengan yang dimaksudkan.
Pertama, timeline 2048, 45 tahun setelah BADAI MATAHARI TERDAHSYAT... artinya Badainya terjadi pada 2003.
Itu sudah lewat, dan badainya, atau at least katastrofi nya, ngga terjadi. Premis kamu langsung jatoh ke disbelieve. Lain hal jika kamu tetapkan suatu causa yang sudah terjadi di 2003--yang kita alami dan kita anggap biasa--ternyata melahirkan chain of events di masa datang.
Saran saya, kalau masih mau pakai rentang 45 tahun, gunakan tahun 2012 atau 2013 sebagai tahun bencana (dikaitin sama ramalam Maya juga gapapa, malah bikin realistik), baru hitung 45 tahun dari situ. Dan benar kata teman2 lain, jangan ambil 45 tahun, belum cukup lama untuk peningkatan teknologi sebagaimana kamu persyaratkan untuk plot kamu (Space travel, dll). Kasih lah rentang 50-100 tahun.
Apalagi, kamu bikin situasi post apocalypse. Artinya kebudayaan eksisting ambruk, dan kemampuan untuk berkembang (termasuk mengembangkan teknologi) akan menurun jauh. More on this, lebih ke bawah lagi.
Bahan Adamantine. Logical Trap. Itu bahan langka (jumlah bahan bakunya) atau berlimpah? Susah ditambang atau mudah? Aha. Kalau material langka, gimana caranya bisa terkumpul cukup banyak untuk bangun armada spaceship. Pilihan bahannya mesti lebih logis.
BTW, pesawat angkasa luar bangsa Inca/ Aztec (or at least yang dituangkan dalam video yang katanya hoax itu) tampaknya malah pakai bahan baku yang lebih logis... yaitu keramik!
Yea, masuk akal kan. Tanah di sini sangat buannnnyak, tahan panas (untuk keperluan launch atau re-entry atmosfir), dan lebih ringan dari besi. beberapa komponen mesin mobil jaman sekarang udah pakai keramik. Tinggal nemu komposisi adonan yang tepat aja buat spaceship, hehehe.
Lalu soal katastrofi badai matahari. Sebenernya gue cukup oke dengan ini. Teori katastrof badai matahari adalah kerusakan perangkat elektromagnetik dalam skala masif. Bayangkan bila seluruh hidup kita sudah bergantung pada perangkat elektronika. Saat semua PCB kebakar, ya ambruklah seluruh tatanan.
Kalo hari ini aja seluruh sirkuit rusak bersamaan, maka: Komputer langsung dead, everything yang pakai komputer seketika gak berfungsi. Telekomunikasi padam sama sekali. Energi listrik virtually lost. Misalnya kabel tembaga kehilangan fungsi penghantaran listrik, maka sekedar lampu aja gak bisa nyala. Batere mampus, jam tangan mati kecuali yg mekanis.
Mesin mobil masih bisa membakar, tapi ga bisa starter. Bansin musti dipompa pakai tuas putar. Kapasitas untuk menghasilkan sesuatu kembali bergantung pada tenaga otot. Gak ada pabrik yang bisa produksi.
Secepat apa umat manusia bisa recover? Kalau akibat badai elektromagnetik semua peralatan listrik kehilangan fungsi, bagaimana kita bisa bikin satu PCB sederhana, pun? Belum lagi jika kerusakan itu bersifat permanen, alias merubah sifat kelistrikan bahan-bahan yang tadinya sudah kita ketahui hukum elektromagnetiknya.
Maka premis badai matahari jadi agak susah dipakai oleh Bisma. Kecuali kalo Bisma mau ngembangkan situasi post apocalytic dengan hukum-hukum energi baru, misalnya hukum tenaga-dalam, teknologi mekanika kinetik, yang bisa aja canggih namun gak berbasis elektronika.
FAPur

aku baru tahu kalau bensin ada tuas putarnya ... *lho? #salahfokus


Beberapa kritik sudah disampaikan oleh teman-teman yang lain. Semisal tahun kejadian bencana badai matahari. Menurut para ahli di Nasa, badai matahari terjadi nanti di akhir tahun 2012 atau awal tahun 2013 (kalau dari berita yang aku baca sih begitu).
Untuk peletakan setting di Jakarta, aku punya "pembelaan" untukmu, heheh. Jadi gini, seperti yang ada di film The day the earth stood still (film yang kurang nendang sebenernya, menurutku, tapi ada beberapa kalimat yang bagus); "manusia dalam kondisi kritis akan berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan peradaban mereka."
Tentu saja akan ada beberapa orang yang merasa kurang percaya. Tapi bisa diatasi (seperti yang dikatakan teman-teman sebelumnya, apalagi punya FA Pur) menambahkan rentang waktu. 100 tahunan itu waktu yang pas, menurutku.
Soal bahasa aku sih nggak ada masalah. Tapi paling bagus kalau kamu mau pakai bahasa Indonesia. Bukannya Jakarta merupakan kota yang bertahan? Otomatis bahasa Indonesia jadi bahasa Internasinal karena manusianya... nggak banyak.
Jumlah manusianya aku rasa juga kurang banyak. 100? Bahkan di City of Ember yang sempit (kayaknya) masih lebih banyak, hehe
soal mother's tear, aku nggak mempermasalahkannya. Itu merupakan hal yang jadi idemu, jadi ya, ditahan aja dan dijelasin dengan detail di bukumu.
Secara nama karakter aku suka banget. Biasanya fantasy lokal itu namanya susah dihapalkan, hehe
Kalau soal mau dibikin trilogi? Jelas idemu menjanjikan hal itu. Nggak perlu takut sih mau pemula atau nggak, yang penting nulis! :D

karena pasti ada juga yang menjadi kaya mendadak dengan cara menjarah harta tak bertuan ...
aku bayangkan, security bakal jadi isu krusial buat yang ketinggalan di Bumi ... security dan komunikasi ...

tapi apa harta tak bertuan itu masih punya nilai, buat hidup di masa itu?
mobil, kalo gak ada bensin, buat apa?
handphone, kalo gak ada listrik, buat apa?
menarik juga sih, mencari benda apa yg nanti punya nilai paling tinggi. :-D

tapi saya baca di atas, katanya badai matahari gak bikin efek seperti itu yah? paling besar pengaruhnya pada alat2 elektronik. dan badai matahari ini emang pernah kejadian juga di Amerika abad 19-20, tapi krn yg waktu itu gak begitu besar, jadi cuma berlangsung beberapa hari aja. ya gitu, alat elektronik malafungsi.
atau gw salah baca nih? :D
tambahan :
yang bisa dibeli uang kan bukan cuma benda2 berlistrik aja ...

katakanlah, di tengah gurun dua orang bertemu.
A punya minuman dan uang. A butuh makanan.
B punya makanan. B butuh minuman.
A minta makanan dari B. Apa yang B minta dari A?
pastinya bukan uang. heheh...
oh kepikiran juga soal Book of Eli dan film2 apokaliptik lainnya, yg masih ada mobil segala macem.
berarti perlu bensin. perlu pertambangan, penyulingan, tanker, distribusi, dsb. man, thats big industry dan perlu BANYAK orang buat ngerjainnya. padahal dunianya kayaknya sepi banget gitu... :-P

F.A. wrote: "Lalu soal katastrofi badai matahari. Sebenernya gue cukup oke dengan ini. Teori katastrof badai matahari adalah kerusakan perangkat elektromagnetik dalam skala masif. Bayangkan bila seluruh hidup kita sudah bergantung pada perangkat elektronika. Saat semua PCB kebakar, ya ambruklah seluruh tatanan.
Kalo hari ini aja seluruh sirkuit rusak bersamaan, maka: Komputer langsung dead, everything yang pakai komputer seketika gak berfungsi. Telekomunikasi padam sama sekali. Energi listrik virtually lost. Misalnya kabel tembaga kehilangan fungsi penghantaran listrik, maka sekedar lampu aja gak bisa nyala. Batere mampus, jam tangan mati kecuali yg mekanis.
Mesin mobil masih bisa membakar, tapi ga bisa starter. Bansin musti dipompa pakai tuas putar. Kapasitas untuk menghasilkan sesuatu kembali bergantung pada tenaga otot. Gak ada pabrik yang bisa produksi.
Secepat apa umat manusia bisa recover? Kalau akibat badai elektromagnetik semua peralatan listrik kehilangan fungsi, bagaimana kita bisa bikin satu PCB sederhana, pun? Belum lagi jika kerusakan itu bersifat permanen, alias merubah sifat kelistrikan bahan-bahan yang tadinya sudah kita ketahui hukum elektromagnetiknya."
yang kutangkep, ga ada kerusakan alamnya

Apa soal intrik/misteri/konspirasi soal apa sebenernya yang terjadi berpuluh tahun lampau menjelang kehancuran dunia? Apa soal konflik Badai dkk serta sisa umat manusianya untuk bertahan hidup dengan batu Mother mereka yang terakhir? Kayaknya soal itu perlu kamu bayangin dulu di dalem kepala. Dan baru dari sana kamu bisa tentuin mana aja detil plot/timeline yang penting buatmu dan engga. Dari sana juga kamu bisa nentuin urutan penyampaiannya dalam narasi.
Eniwei, aku ketarik dengan premis ceritamu, karena aku juga penggemar robot-robot raksasa. Kabar-kabari kalau udah ada perkembangannya ya.

Outline seklaigus sinopsis dah aku edit. Tapi beberapa ide saya masih dipertahankan. Masukan dan kritik rekan2 lainnya dah masuk ke jaringan sirkuit otak saya. Dan akan saya bandingkan dengan ide saya. Thanks a lot xDDD
Menanggapi masukan dari Om Pur mengenai setting (Heheh, ikut2an manggil begini,) sebenarnya saya punya ide untuk mendukung ide saya. Kalau misalnya saya ubah menjadi 100 tahun++ terpaksa saya harus mencoba menggali ide lain. Tapi apapun itu, kurun waktu 45 tahun memang terlalu pendek. Saya sendiri sadar kok (sekarang semakin sadar, hehe) kalau kurun waktu diatas sangat pendek. Tapi, asaya kasi hint aja deh, which country doesn't have a top secret information under their sleeves?
So, berangkat dari sana, saya akan kembali ke beberapa 'aspek' yang sebisa mungkin akan saya rombak di dalam novel ini nantinya
Tentang Adamantine itu saya juga ragu sebenarnya. Tapi karena ini adalah mineral legendaris, bukan berarti tidak bisa ditempa seperti besi, kan? Jadi, untuk poin ini aku masih mencari material lain yang memungkinkan untuk menciptakan pesawat antariksa. Atau menggunakan meta fiksional aja? :P
Dan untuk om FJ (belum tau manggil ap yg akrab,) dan juga semua rekan2 yang menyinggung tentang badai matahari. Emm... Gimana ya? Habisnya 'pihak atas' suka menyembunyikan sesuatu atau lebih sih? Jadi supaya tidak membuat histeria diseluruh belahan dunia, kenapa gak kita kurangin 'dikit' informasi mengenai dampak badai matahari.
Kalau rekan2 perhatikan, dari insiden reaktor nuklir Fukushima yang mengalami melt-down (istilah dalam bidangnya) atau kebocoran. Ini diakibatkan oleh gempa bumi (pertama,) dan diperparah oleh tsunami yang menghantam kepulauan Jepang.
Lalu sekarang kita lihat, apa yang terjadi jika badai matahari mencapai puncaknya--yang dalam kasus ini kitam asih belum tahu, seberapa kuatnyakah kekuatannya? Merusak jaringan komunikasi dan satelit? Lebih dari itu kan. Tsunami serentak bisa terjadi di seluruh belahan dunia lantaran gunung2 es yang terdapat di kedua kutub mencair dan ribuan juta ton air bah akan menyapu bumi (hiperbola insert here :D)
Nah kembali menyinggung kasus fukushima. Hampir semua negara modern memiliki pembangkit nuklir dan penyimpan nuklir.
Sampe situ deh penjelasan saya mungkin. Kebetulan, saya memang mempelajari yang seperti ini juga. Bukan belajar sih, cuma tertarik aja :P Heheh.
Aaah, aku senang hampir semua masukan memberikan respon positif mengenai nama2 karakter utama saya. Masih ada satu karakter utama lagi yang masih belum kusebutkan. Akan saya rahasiakan sampai nanti xP (digampar)

oops, ini maksudnya buat reply postnya abyss ya. :-D

Eniwei, aku ketarik dengan premis ceritamu, karena aku juga penggemar robot-robot raksasa. Kabar-kabari kalau udah ada perkembangannya ya. "
Inti utama ceritanya masih aku simpen dulu. Ini, kasarnya, baru perkenalan gitu deh. Dengan kondisi setting, dengan karakter (walau baru sekedar nama dan kesan yang diterima rekan2,) Dan juag memberikan gambaran apa 'tujuan akhir' mereka.
Karena yang aku pahami, ketika saya akan menulis, saya juga sekaligus harus menetapkan apa tujuan utama dan akhir ceritanya. Karenanya saya selipkan pada bagian paling akhir pada revised outline saya.
Sedangkan mengenai cerita macam apa yg mau aku buat, aku sudah membuat gambarannya kok ;)
Mungkin, seperti yg aku katakan sebelumnya, ini baru outline cepat saja.
Ahh, Mecha! Robot! Pasti ta' kabar2in nanti xD
Oh ya, ini sama sekali tidak meniru Gundam dan teman2nya. Tentu saja, saya sudah mem-brainstorming kan hal tersebut.

Waks...! Kita bicara nuklir loh. Dan tsunami mengglobal yang (mungkin) akan terjadi ini tidak terbuat dari air! Melainkan emisi matahari! (Uh science freak)

then... we'll die!
heuheu.

This! xD Epic Win!
Tapi masuk akal juga. Karena garam adalah air laut yang dijemur dibawah cahaya matahari. Ga kebayang kalau ikan2 paus pada kleper2. Hiu lompat2 nyari mangsa. lol xD

waktu Kim Jong Ill masih hidup, aku sempet ketakutan kalau negara mungil itu bakal meluncurkan taepodong mini mereka ke China atau Amerika .. tepat di pusat nuklirnya dan akhirnya ... Nibiru pun tiba.
sempat lega waktu denger kabar dia mati.
tapi kemudian ngeliat anaknya yang masih sangat muda itu hanya tau militer ... saya ...
ngomong2 soal air laut jadi garam ...
ini badai sebesar apa? apakah sampai menelan merkurius dan venus?
oh ya, kan udah dikecilin kadar badainya ya ..

lol.
Um kalau dampak nexus ini sih, kalo saya ga salah baca dan dengar, udah ngebuat anomaly2 di gugusan exoplanet matahari. Venus memiliki suhu dan udara aneh, ada gunung es terdeteksi di mars, unsur senyawa kimia yang berubah di jupiter, en pusaran air di kutub selatan saturnus. Ini semua karena perubahan iklim yang signifikan dari matahari.

Dan, sepertinya Bisma dah dapat banyak masukan. ^^a
Nambah dikit aja, nih. Bukannya adamantium itu emang logam fiksi? Jadi buat apa lagi dicari logam fiksi yang lain?
Tapi, yang namanya adamantium, tetap aja logam. Jadi jangan cuma lihat dari kriteria kekerasan bahan, tapi juga yang lain, seperti konduktivitas, elastisitas, ketersedian bahan, kepentingan dalam cerita, dll, untuk dijadikan bahan utama sebuah pesawat luar angkasa. Klo masih bisa tetap pake pelapis ceramic dan rakngka logam campuran yang udah ada, kenapa harus pake adamantium? ^^a
Oh, ada satu lagi yang menarik untuk ditanyakan. Hehehe.... Soal besi oksida, tuh. Besi oksida itu maksudnya bijih besi yang warnanya merah itu? Lha, gimana bisa badai matahari membuat kabut dari bijih besi di permukaan bumi? ^^a
Bukan berarti salah, lho. sepertinya emang ada kemungkinannya. Cuma aku mau tahu aja teori yang kamu pakai di ceritamu ini. :D
--edited--
Mudah-mudahan pertanyaannya gak mengundang spoiler. :P

wew ... efeknya sampe ke Jupiter segala?
swt ......
keliatannya seru. mau baca dong.
oh ya, soal adamantium ... bisa gak kalau misalnya besi adamantium-mu itu kau sengaja fiksikan, ceritanya dibuat dari campuran apa gitu ... invention termutakhir dah (namanya aja sci-fi ..)

XD
Gapapa sih. Seru aja, gitu.
Dan lagi, entah mengapa saia sangat bosan melihat kisah sci-fi yang bersetting di masa depan Bumi. Kenapa ya? Entahlah. Mungkin karena saia yakin sekali sci-fi itu gak selalu harus "di masa depan" dan gak selalu harus "di dunia nyata".
Ah tapi itu cuma masalah selera. Pun begitu, saia akan tetep beli Rotten Earth ini kalo nanti udah terbit kok. Hehe. Ayo teruskan!

Oh, ada satu lagi yang menarik untuk ditanyakan. Hehehe.... Soal besi oksida, tuh. Besi oksida itu maksudnya bijih besi yang warnanya merah itu? Lha, gimana bisa badai matahari membuat kabut dari bijih besi di permukaan bumi? ^^a"
Haha, err, aku dari dulu suka maen FF. Dan Adamantium itu udah sangat melekat ke hatiku xD ceelah. Entah kenepa kalau dengar Adamantium, yang terkesan adalah 'badass' rule. 'Epic Rule!' xD
Mengenai besi merah itu, ga bisa aku bilang biar epic aja y? Haha. Aku juga punya penjelasan (yang sedikit) ilmiah untuk itu. Aku harap teoriku ini tidak begitu melenceng :)
Abyss Shark wrote: "oh ya, soal adamantium ... bisa gak kalau misalnya besi adamantium-mu itu kau sengaja fiksikan, ceritanya dibuat dari campuran apa gitu ... invention termutakhir dah (namanya aja sci-fi ..)
Lol, palingan kalo mentok yaah dijadikan bahan mineral langka yang entah kenapa bisa diperoleh. Heheuw. Seperti kata saya diatas, material epic ya Adamantium gitu deh, ehhe.
Harbowoputra wrote: "Ternyata bener ya, kebanyakan penulis sci-fi di Indonesia menganggap bahwa teknologi tinggi lebih baik dinamakan dengan bahasa Inggris.
Ah tapi itu cuma masalah selera. Pun begitu, saia akan tetep beli Rotten Earth ini kalo nanti udah terbit kok. Hehe. Ayo teruskan! "
Mengenai kenapa bernamakan bahasa inggris, nanti akan saya sertakan dalam novel.
Dan... ya Allah, novelnya aja belum jadi dah ada yang mau beli!? TT^TT (terharu. Serius! D'x)

tahun 2020, seorang ilmuwan bernama Dr Harbowoputra telah menemukan logam baru hasil campuran dari intan dan kuarsa. untuk menghormatinya, logam baru itu diberi nama Logam Harbowoputrium

Beneran bingung gw bacanya. Alur maju, maju trus flashback gitu, atau kumaha ???
sepertinya lumayan, cuma yah itu gw beneran bingung dengan alurnya. "
Dah saya coba rapihkan. Semoga sekarang lebih memudahkan om :D
thank you.

Tapi karena settingannya Indonesia, kereeen :D

Tapi karena settingannya In..."
Hahaha, thank you kk ^^d
Dystopia memang terkesan klise pada genre Sci-Fi. Tapi dengan mencoba mengangkat tema tsb, saya akan berusaha menulis novel dg tema yg mungkin agak sedikit asing di Indonesia ini xD
Saya akan mencoba menyisipkan orisinalitas :D

Sementara penelitian yg kubaca sih, sun flare ini gak bawa panas, melainkan partikel elektromagnetik, yg berinteraksi dengan lapisan elektrommagnetik bumi sendiri, sehingga terjadi lonjakan arus secara tiba-tiba.
Jadi gak secara langsung berpengaruh pada cuaca sampe ada tsunami dll.
Oh ya, saya juga mohon maap kalo udah ngebuat trit tanpa se-ijin sepuh sekalian. Silahkan hapus atau suruh saya hapus ini apabila saya kiranya melanggar peraturan ;)
Please go on.
Outline – Synopsis
ROTTEN EARTH:
AWAKEN THE MOTHER (Judul belum Fix)
Diawali pada tahun 1999, batu misterius ‘Mother’s Tear’ menampakkan diri di berbagai belahan dunia dengan alasan yang masih belum jelas. Negara-negara adi daya seperti Amerika, Israel, Rusia, Cina, Jepang, dan lain-lain menaruh perhatian lebih pada batu dengan komposisi yang belum pernah ditemukan sebelumnya diatas muka bumi. Setelah melewati banyak penelitian (yang pastinya dirahasiakan dari masyarakat,) negara-negara besar tersebut sampai kepada kesimpulan bahwa batu ini memiliki energi mandiri yang tanpa batas. Proyek untuk menciptakan keberadaan yang telah dinanti-nantikan akhirnya datang juga. Rencana gelap untuk menggunakan AI (Artificial Intelligence) maha dahsyat berkodekan A.P.E.S untuk perang dunia ke-3 timbul, dan mulai dilaksanakan hingga sampai tahap pemasokan sumber tenaga menggunakan Mother’s Tear. Namun rencana tersebut tidak dapat terpenuhi, karena sampai ‘The Mother’s End’ tiba pada tahun 2012 – 2013, Negara-negara yang telah melakukan riset dan perakitan selama 12 tahun tidak memiliki cukup waktu untuk menyempurnakan proyek ini. Apalagi memanfaatkan AI berdaya rusak tinggi tersebut dalam perang dunia yang (pasti) akan datang.
Pasca beberapa hari dari puncak ‘The Mother’s End’ gelombang pertama pada tahun 2013, seluruh bangsa yang telah meramalkan akhir dari bumi, berbondong-bondong mempersiapkan pesawat antar galaksi yang terbuat dari material mineral khusus, Adamantine, yang telah mereka buat—(juga) tanpa sepengetahuan masyarakat umum. Dengan membawa ‘Orang-orang terpilih,’ mereka berangkat menuju exoplanet dengan oksigen dan cadangan air pasti bernama XYZ-SURVIVOR yang mengorbit pada mataharinya sendiri. Kembali menciptakan kebudayaan seperti di bumi, ratusan orang terpilih tersebut mendirikan kehidupan baru disana.
2058, hampir lima dekade pasca bumi yang diserang badai matahari terdahsyat yang pernah tercatat dalam sejarah manusia. Kuantitas manusia menurun dengan drastis dari seperlima yang dapat bertahan, menjadi seperseratus. Hingga pada akhirnya, setelah belasan kali mengalami Natural Anomaly dalam kurun waktu 45 tahun, kini jumlah penduduk bumi tidak lebih dari seratus orang. Manusia yang masih bisa mempertahankan dirinya hanya bisa hidup di dalam bunker sejauh satu mil dibawah tanah. Dengan makanan yang berasal dari sayur buatan dan juga ternak yang dikembangkan dengan sangat terbatas.
Sisa-sisa manusia berusaha bertahan hidup selama 45 tahun dengan kondisi bumi yang sudah tidak memungkinkan. Bumi yang dikenal sebagai planet hijau di gugusan galaksi bima sakti, kini tidak lebih dari planet berdebu merah nan gersang layaknya Mars. Kabut unsur Besi Oksida kini adalah pemandangan biasa yang merias langit bumi. Bumipun lambat laun menuju kehancuran total yang sebenarnya.
Kisah berawal pada Sector IC-18, Jakarta, Indonesia, satu-satunya kota utama yang masih dapat bertahan diatas dunia, ketika tim pertahanan basis terakhir (The Order of the Last Breath,) menerima serangan mendadak A.P.E.S tak berawak di titik kordinat x:129 y:877, selatan daya dari bunker utama (Main HQ dari ordo.) Kode A.P.E.S yang berarti Artificial Powerplant Exoskeleton Slave adalah seperangkat raksasa mesin bipedal (dan ada juga yang bertipe quadrupedal) yang dapat membangkitkan energinya sendiri. Dengan kekuatan turbin yang tersimpan sebagai ‘Core’ disertai dengan batu mulia bernama ‘Mother’s Tear’ yang menjadi sumber tenaga penggerak turbin.
Bersenjatakan senjata api seadanya, Badai, Guntur, Langit, Bara, Arus, dan Rea harus melindungi basis pertahanan terakhir mereka. Dengan sokongan Bumi, saintis jenius terakhir yang dimiliki bumi, merekalah yang akan menentukan masa depan dunia ini.
Harapan belum hilang. Dengan rampungnya Proyek BREATH dari Bumi, kini saatnya melakukan pertahanan total sekaligus serangan balik terkuat yang pernah ada terhadap satu-satunya institusi ‘pembajak’ yang tersisa di bumi, REMNANT, dan meraih impian terbesar ordo. Mendapatkan kembali ‘Napas Ibu.’
Revised: 24 - 2 - 2012
- Timeline Consistency
- Some Terminology are changed