Goodreads Indonesia discussion
Buku & Membaca
>
Trend Setter Sampul Buku Indonesia
date
newest »



Aku juga kadang lebih suka cover atau sampulnya daripada ini ceritanya...apalagi yang aneh-aneh...tapi sejauh ini sih masih favorit ma cover Buddha-nya Osamu Tezuka yang 8 buku itu...dilihat dari segala arah keren, atau cover Buddha edisi Deepak Copra...

hidup Gus Gieb!!!
Lho???

Yg jelas ga kreatif sih penerbitnya. Gw ga bisa nilai Rumah Pelangi itu bagus apa ngga, krn belum baca. Tapi kalo penerbitnya yakin itu buku bagus, ngapain juga harus ngedompleng ketenaran dg cara2 murahan gitu? Desainer covernya pasti ga lepas dari pesanan/kemauan si penerbit.
Makanya kadang sampai ada logotype judul buku yg dibikin copyrightsnya (misal Harry Potter) biar yg kaya gini2 ini ga muncul.
Kalo gw jadi pengarangnya, gw akan malu dan marah ke penerbitnya krn diterbitin macam itu.
Makanya kadang sampai ada logotype judul buku yg dibikin copyrightsnya (misal Harry Potter) biar yg kaya gini2 ini ga muncul.
Kalo gw jadi pengarangnya, gw akan malu dan marah ke penerbitnya krn diterbitin macam itu.

yang paling banyak saya temuin emang sampul buku (mirip atau menyerupai) Ayat-ayat Cinta. nggak tau udah berapa buku yang bersampul setipe: gambar extreme close up perempuan bercadar yg keliatan matanya. ada yg bisa ngitung mungkin?
@Gieb: mantabss
@Ardita: buku Rumah Pelangi emang ada. saya+istri sampe ketawa-ketawa pas ngeliatnya.

Itu sih publisher nya gak kreatif.
Kl ternyata yg gambar sama, berarti ilustrator nya juga gak kreatif..
Kl ceritanya juga mirip2, itu mah kebangetan...
Tapi dibaca ajaaaaaaa.... jangan dimusuhin...
gak boleh musuhaaannn
mendingan coret2 tembok

gambar bawah, buku berjudul Rumah Pelangi karangan Samsikin Abu Daldiri.
Buku Laskar Pelangi diterbitkan oleh Klub Sastra Bentang, sedangkan buku Rumah Pelangi diterbitkan oleh ARTI.
Sastra Belitong menegaskan kejadian di atas dengan gamblang sebagai berikut :
"Saat ini juga telah beredar novel/memoar dengan judul dan tampilan cover (font, warna, dll) sangat mirip dengan judul dan cover Laskar Pelangi. Kembali kami tegaskan bahwa karya yang meniru tampilan Laskar Pelangi tersebut sama sekali tidak berhubungan dengan Andrea Hirata, Manajemen, maupun penerbit Laskar Pelangi."


Itu trend setter yg bikin gue beralih dari sampul "lilin"


Salah satu yang terpengaruhi:
[image error]
Tentang kulit muka favorit, aku banyak menyukai sampul-sampulnya KPG dan Resist Book. Kalau yang lebih elegan, dari Mizan, Bentang atau Serambi. Terutama untuk buku-buku terbitan tahun-tahun terakhir lebih enak dilihat dari yang lain.
ahahaha. tapi kok ngga ada penuntutan sih? kok pada diem-dieman yang dibajak sama yang ngebajak? adakah jalur tengah yang tersembunyi di balik layar?

Yup,serambi, bentang bagus2 desainnya. Dastan books juga, cuma kertasnya terlalu burem,jd kebanting sama covernya yg lumayan fancy.
Kayaknya penggarapan sampul kalo di Indonesia pertimbangannya pemasaran deh. Dalam masyarakat dgn tradisi lisan kayak kita, yg kesadarannya ttg literatur bagus masih rendah, daya tarik visual itu itu jadi penting. Penerbit sadar sampul bagus akan narik perhatian. Jadi itu kenapa setelah AAC tiba-tiba banyak sampul bergambar mata cewek berjilbab (yang kearab-araban). Strategi marketing aja. Beberapa penerbit banyak milih sampul yang nuansanya dramatis, terutama buat fiksi terjemahan. Dan strategi itu berhasil kayaknya.
Gue pribadi lebih suka yg adem2 aja, main di simbol, tapi kena banget gambarin isinya. Jarang ada sih. Oya, curhat nih, gue lebih suka sampul2 Bentang yg dulu, waktu masih berdiri sendiri... :P
Gue pribadi lebih suka yg adem2 aja, main di simbol, tapi kena banget gambarin isinya. Jarang ada sih. Oya, curhat nih, gue lebih suka sampul2 Bentang yg dulu, waktu masih berdiri sendiri... :P
ya itu benar.
tapi nggak realistik. karena realitanya banyak orang MEMBELI buku dan TERDORONG UNUTK MEMBACA justru dari sampulnya. jadi, sampul buku itu penting pada tahap pra-membaca isinya.
menurut anda, gaya sampul buku manakah -di indonesia- yang paling berpengaruh pada masa kini? 'berpengaruh' maksud saya adalah yang gayanya sedikit banyak diikuti oleh sampul buku lain. ambillah sebagai batasan rentang waktu sejak tahun 2000 sampai kini 2008.