Goodreads Indonesia discussion
Buku & Membaca
>
Buku apa yg anda cari di perpustakaan umum?
date
newest »



Kira2 bisa dipersempit ga nih genre antara fiksi dan non-fiksi populer yg diharapkan ada di perpustakaan?

Dari pengalaman saya tinggal di beberapa daerah yang cukup kontras demografinya (satu tempat yang dominan itu single household + young prof. couple, tempat yang lain young families, tempat yang lainnya pensiunan), isi perpustakaan lokalnya jauh banget beda. Coqueline rencananya mau menaruh perpustakaan lokalnya di daerah yang demografinya seperti apa?
Di tempat yang pertama saya tinggal, bagian non fiksinya didominasi travel book, cooking book, dan segala buku diet. Buat fiksinya, jatah SF dan crime cukup besar. Pas di tempat kedua, buku non fiksi yang mendominasi itu buku DIY, parenting, dan health. Buat fiksi, buku romance banyak banget....di tempat yang terakhir, isi non fiksinya didominasi dengan buku sejarah dan biografi. Buat fiksinya, literature yang mendominasi.

Tapi karena kita juga pengen menempatkan perpustakaan ini sebagai perpustakaan dan bukan sekedar taman bacaan, kemungkinan fokus untuk bagian fiksinya gak akan ke arah komik, novel Harlequin, atau bacaan yg terlalu ringan. Pendeknya sih emang buat book lovers yg selama ini susah nyari buku yg lumayan berbobot dan up-to-date tanpa berarti koleksinya bakal buku2 serius semua.


Gw sependapat dengan indres ttg fungsi utama sebagai tempat rekreasi & segmentasi demografi.
Karena itu perlu juga dipikirin setting ruangan perpustakaan seperti apa yg cocok untuk perpustakaan itu. Ruang/lokasi baca yg nyaman jelas penting, tapi jagan kejebak jadi kayak cafe2, soft and fluffy sofa n the like. Kalau memungkinkan, sekalian disiapin untuk occasion2 kayak bedah buku dan semacamnya.
Kalau sasarannya mahasiswa & anak muda, spektrum genrenya bisa lebar banget. Almost anything goes. Tapi gw pikir yg paling diminati dari kelompok fiksi masih fiksi sejarah, sci-fi, fantasy, thriller, komedi, adventures dan tentu saja chicklits. Harlequin is out.
Dari kelompok non fiksi, gw pikir yg primadona masih buku2 IT (yg ini susah ngikutin trendnya, cepet banget!), biografi/otobiografi/memoar, & politik. Buku2 lain seperti selfhelp, fotografi & film, design & arsitektur, animal and pets, dll mungkin juga bisa jadi penambah daya tarik tersendiri.
Ah...tapi gue udah lama banget nggak jadi mahasiswa, meskipun masih berasa anak muda. Mungkin juga apa yg gue tulis diatas salah semua. Hehehe...

Mudah2an perpustakaan Coqueline jadi & bisa ngakomodir jenis bacaan non fiksi populer ini.
Aku juga tertarik sama fiksi populer, baik karya asli maupun buku impor, dalam genre-genre yang disebut Nenangs.
Selain itu, saya tertarik sama buku-buku lokal pemenang atau finalis penghargaan, seperti Khatulistiwa Literary Award. Buku-buku ini kemungkinan aku nggak minat memilikinya, tapi pastinya penasaran, pengen tahu kenapa dia bisa jadi finalis.
Selain itu, saya tertarik sama buku-buku lokal pemenang atau finalis penghargaan, seperti Khatulistiwa Literary Award. Buku-buku ini kemungkinan aku nggak minat memilikinya, tapi pastinya penasaran, pengen tahu kenapa dia bisa jadi finalis.

Karena perpustakaan ini bakalan berafiliasi sama sebuah website/klub amatir Astronomi di Bandung, di awal2 sih kemungkinan besar koleksi non-fiksinya bakalan banyak yg berhubungan sama astronomi dan natural sciences, berhubung ini materi yg bisa digunakan langsung oleh klub-nya. Tapi seiring perkembangan koleksinya, we'll make sure buku2 subject lain juga tersedia.
Kalo buku2 IT emang susah tuh, udah mahal, cepet ketinggalan jaman pula, apalagi kalo yg manual atau user guide language.
Kalau oto/biografi kira2 dari tokoh2 mana/apa yg menarik? (Don't tell me Paris Hilton's! Over my dead body we'll stock that one *LOL* ).
Indres: Iya, emang koleksi klasik perpustakaan ITB komplit, mulai dari Homer, Victorian's chicklit (I prefer to call those Austen and Bronte novels Victorian chicklit), Nabokov, Vikram Seth, Heller, ada semua. Yg ga ada cuman literature modern yg di bawah 20 taun usianya.

Buat buku oto/biografi coba Coqueline cek pemenang pulitzer (bukan cuma buat kategori oto/biografi/memoar, tapi juga yg general non fiction), biasanya menarik. Dari daftar book of the year-nya NY Times dan the Economist juga sering banyak buku oto/biografi/memoar yang bagus. Buat saya, siapa tokohnya, tidak terlalu penting, yang penting menarik ditulisnya. Kadang yang bukan siapa-siapa, misalnya buku Stuart's life backwards, isinya tentang bukan siapa-siapa, tapi karena ditulis dengan menarik, enak dibaca dan kita jadi tahu tentang kehidupan dan masalah yang dihadapi homeless di London.

Kalau anda sendiri, kalau demografi dan minat pembaca lain tidak perlu dihiraukan, kira2 secara pribadi pengennya nemu buku apa di perpustakaan?

Selain itu buku non fiksi yang mahal-mahal...yang kalau mau beli mesti nabung dulu.

Subyek dari buku non fiksi yang mahal-mahal ini macem-macem yah, kalau pas saya lagi nyari kado buku, biasanya buku yang spesifik topiknya, emang mahal harganya.

udah jarang ke perpustakaan umum secara saya mah sudah menghususkan diri baca yang emang ada hubungan sama kerjaan dan minat ajah...

Ada baiknya kalo buat survei kecil2an dengan bahasa yang mudah dipahami ke masyarakat di sekitar lokasi yang nantinya perpus tersebut akan didirikan dan ke anggota komunitas tersebut. Jadi sedikit banyaknya kita bisa tahu subjek2 buku apa sih yang dibutuhkan dan diminati. Dari survei ini juga kita bisa menentukan persentase jumlah subjek2 koleksi perpustakaan yang akan didirikan.

Koleksi mestinya sih lengkap yah, ga cenderung pada genre tertentu, dengan kata lain, biografi paris hilton, kenapa engga ..hueheueuehue...
Banyakin koleksi cerita anak-anak aja kali...^_^

Anto: Kalau di perpustakaan ada materi yg berhubungan dengan pekerjaan dan minat, mau kan balik ke perpustakaan umum? Selama ini dapet buku2 yg berhubungan dengan pekerjaan dari mana, kalo boleh tau?
Fatma: Thanks usulnya bagus juga. Susahnya sekarang lokasinya belom ada, mau ngumpulin koleksi dulu, baru entar kalo koleksinya udah layak buat disebut perpustakaan kecil cari lokasi.
Palsay: Pinginnya sih begitu, kalaupun ga bisa 24 jam kayak warnet paling engga buka 7 hari seminggu. Tapi berhubung ini perpustakaan yg didanai secara sukarela dan non-profit kayaknya belum bisa lengkap selengkap2nya, masih perlu fokus ke koleksi yg dirasa banyak diminati/dicari aja. Dan behubung dana sukarelanya sejauh ini dari gue sendiri, gue anggap aja prerogatif gue untuk ga masukin biografi Paris Hilton... huahaha.
Thanks semua buat masukannya.

Amang penggemar buku2 ilmu sosial ya? OK, thanks masukannya, daftar genre di atas gue masukin daftar, kecuali manuskrip kuno kayaknya. Perpustakaan gue kan perpustakaan swadaya, kayaknya gak bakal punya resource buat akuisisi manuskrip kuno. Mungkin kalo gue menang lotere... hehe
Audio books dan film juga kayaknya masih buat plan jangka panjang, tapi belom difokuskan buat fase launching.
Gue lagi mikir kemungkinan kerjasama dengan warnet sih, jadi paling engga pengguna perpustakaannya bisa dapet akses internet untuk e-books (dan printer). Ada yg pengusaha warnet di Bandung di sini? :D
Dewey akan di pake, tapi we're skipping the card catalogues for a searchable database instead, yg artinya nyari2 dari rumah juga bisa - dan ga usah repot2 ke perpus kalo tau buku yg anda mau lagi dipinjem orang.
Thanks for the input, Mang.

Wah, perpustakaan delivery? *mikir* Jadi gak mendukung orang buat rajin ke perpustakaan dong.

Dengan adanya layanan delivery at least, akses pengguna ke koleksi perpus jadi lebih luas. Kan yang penting user bisa memanfaatkan koleksinya dan dapetin informasinya.

Tapi susah juga ngejer yg ga balikin buku kalo begini... hehe

Tapi ya itu, gue lebih concern ke operasionalnya sih, soalnya artinya harus ada tukang delivery dan jemputnya lagi, dan sistem tracking buku yg bagus. Plus masalah operasional dan manajemen kayaknya harus gue serahkan sama partner2 gue yg di Bandung yg bakalan ngurus sehari2.
Gue pikir malah mungkin lebih ekonomis pake jasa pos sekalian (paling engga biaya balikin ditanggung peminjam). Tapi ya itu, susah ke inventory dan security bukunya.
Soal perawatan, gue sekarang cenderung cari buku yg bindingnya lumayan bagus, kalo engga hardcover, yg emang library binding atau kalo ga ada juga large paperback, dibanding ngumpulin edisi pocketbook yg biasanya bindingnya lebih rentan rusak. Plus gue udah nemu online store yg jual library supply, mulai dari bookcover, repair kits, labels, dll. Bakal gue sampulin satu2 sebelom gue kirim ke Indo. Cuman yg tricky emang soal lokasi nih, kudu cari yg tempatnya ga lembab dan bebas kecoa, tikus dan lumut, sementara di Bandung emang udaranya terkenal lembab.

*kompor mode on*

Kalau ada yg mau mendanai buat yg di Jakarta sih hayo... hehe
gw mau bantu, apa aja yg bisa gw bantu.

tolong dong dijelasin kenapa the Bronte sisters and Jane Austen kau katakan "Victorian chicklit".
aku tunggu ya!!!

"Indres: Iya, emang koleksi klasik perpustakaan ITB komplit, mulai dari Homer, Victorian's chicklit (I prefer to call those Austen and Bronte novels Victorian chicklit), Nabokov, Vikram Seth, Heller, ada semua. Yg ga ada cuman literature modern yg di bawah 20 taun usianya."

si Vikram Seth itu nulisnya kapan sih hingga gak bisa dikategorikan "literature modern yg di bawah 20 taun usianya" [sic:]?

Vikram Seth nulisnya di bawah 20 taunan ya? Oh ya udah. Itu kan cuman buat memberi contoh di luar kepala, bukan lagi bikin katalog, gak akurat ya harap maklum... hehehe
Gue sedang dalam tahap membangun koleksi sekarang ini, dan membutuhkan sedikit bantuan para book lovers disini untuk menjawab pertanyaan simpel di bawah ini:
'Kira2 buku-buku apa yg ingin anda temukan di perpustakaan lokal anda yg selama ini mungkin masih jarang/belom ditemui di perpustakaan sekolah atau perpustakaan daerah anda?'
Pendeknya sih, kalo kalian bisa bikin wishlist untuk koleksi perpustakaan lokal anda, apa aja isinya?
Makasih banyak!