Sci-Fi Indonesia discussion

This topic is about
Neil Gaiman
Lounge Area
>
Neil Gaiman in China
date
newest »


Maunya sih begitu. Mungkin kita bisa mulai dari yang kecil2an, tapi agak serius. Yang banyak massanya sih yang fantasi.
kopdar bukber di Grand Indonesia! krn markas Oni cuma selemparan sempak dri GI, Oni jd tuan rumah! (kalau tahun lalu sih masih bisa ya. Tahun ini sdh ga feasible) :P
mungkin jk mau kopdar, mulai dr tanggal dulu. usulan saya, Jun 17, Jun 24. Atau ada yang lebih suka/sempat mid-week?
mungkin jk mau kopdar, mulai dr tanggal dulu. usulan saya, Jun 17, Jun 24. Atau ada yang lebih suka/sempat mid-week?
Jokoloyo wrote: "kopdar bukber di Grand Indonesia! krn markas Oni cuma selemparan sempak dri GI, Oni jd tuan rumah! (kalau tahun lalu sih masih bisa ya. Tahun ini sdh ga feasible) :P
mungkin jk mau kopdar, mulai d..."
sepelempar dari googlemap...
mungkin jk mau kopdar, mulai d..."
sepelempar dari googlemap...

trus ini thread jadi bukan ttg neil gaiman ya haha

Nah, tapi lectures/speech/tulisannya yang non-fiksi biasanya menarik, termasuk lecture-nya yang ada di artikel di atas. Inspiring. Dan topiknya sebenarnya tentang library, sesuatu yang suatu hari ingin kuwujudkan di kota kecilku yang cuma punya 1 toko buku, Gramedia, dan perpustakaan daerah yang penuh kotoran cicak.
Awesome tentang upaya pemerintah Cina yang cukup concern dengan pembangunan mental anak mudanya. Boro-boro pemerintah kita mikirin solusi semacam SF/F-con yah hahahah.
Kurasa ngadain SF/F Con akan cukup sukses, karena pencinta fantasi banyak di Indonesia (pasti yang suka SF juga banyak, cuma gak pada jadi member di Goodreads). Asal acaranya murah meriah aja, dan ngundang penulis fantasi top Indonesia (gak bisa berharap mengundang Neil Gaiman tentunya, atau Kameron Hurley hahahah), pasti seru. Convention kecil tapi pesertanya die-hard fans of SF/F justru lebih seru daripada convention besar sarat orang jualan yang diisi orang lewat. Walau bagus juga sih orang lewat singgah biar banyak yang bisa kenalan dengan SF/F.
Tentang buddy read, sebagai orang yang sebenarnya gak biasa buddy read-an, dan dulu selalu gagal ikutan buddy read, sangat memahami kenapa yang ngobrol di buddy read thread sangat sedikit:
1. some of us are fast reader, bikin terintimidasi dan gak kepengen menjenguk thread itu karena takut kena spoiler. Walau sekarang dengan adanya penulisan Chapter berapa sudah si pemasang post membaca bukunya akan memudahkan bagi yang lebih slow bacanya. Dan tidak harus selesai bacanya untuk ikutan diskusi di thread. Kalau tipe book club kan biasanya sebelum ketemuan harus sudah selesai baca.
2. omongan di thread buddy read kadang terlalu berat. Ini merujuk ke grup literatur yang omongannya cenderung berdebat tentang filosofi, teknik menulis, atau sarat prejudice. Untungnya grup ini tidak, hihihihi.
3. bukunya sulit didapat. Ini perdebatan antara apakah baca buku yang didapat secara legal vs non-legal. Kalau mau non-legal, you know where to look. Kalau mau yang legal tapi lebih murah, bisa berlangganan ebook subscription provider yang relatif murah (kurang lebih sama lah dengan biaya langganan Netflix). Kalau punya money to spend, ya beli bukunya, masalahnya di Indonesia tempat yang jualan SF/F lumayan lengkap mungkin cuma Kino, yang harga dasarnya sudah mahal duluan.
4. some people lebih suka menjadi silent reader. Diriku yakin yang baca tu thread lumayan banyak sebenarnya. Kadang yang gak baca bukunya juga baca thread.
Jadi, diriku gak masalah sih dikit aja yang ngomong di buddy read, selama yang baca banyak. Ada caranya gak sih mengetahui jumlah pengunjung thread?
Selain itu, ada yang buddy read aja sudah bagus ya di Group kita ini hihihihi. Apalagi sekarang tiap bulan ada Buddy read, sungguh kemajuan besar tahun ini. Berharap ada grup Fantasi Indonesia juga yang buddy readnya reguler.
Tentang kopdaran, diriku mendukung! Walau gak bisa datang, hahaha. Menunggu laporan pandangan mata aja.

Bisa dilihat 'views' kan. Itu individual members, bukan number of viewings-nya.
Eh dulu sebenernya ada rencana bikin semacam Fantasy Con gitu - dua kali malah, tapi gagal krn satu dan lain hal.
Gue sih setuju kalau con yg enak itu bukan yg kayak SDCC or even Jakarta/Indonesia Comic Con yang kebanyakan orang dan ga fokus. Duh seandainya bisa datengin Hurley....
Soal buddy read, iya sih yang penting ada aja dulu reguler, toh yang ga sempet baca bulan itu masih bisa komen/baca later. Jadi ya kalau yang diskusi sih silakan aja ajukan calon buddy read, siapa tahu gayung bersambut biar cuma satu dua ;p

I think soal FantasyCon or yang sejenis, memang kalau kegiatan seperti ini yah target marketnya harus luas. Kalau nggak luas, kan nggak balik modal dunks hihi.
Tapi adanya kegiatan seperti ini sebenarnya harus didukung dari grassrootsnya sendiri. Sudah banyak belum di tingkat grassroots ada club2 fantasy/SF yang lebih specific seperti yang diminati oleh Silvana. Tanpa adanya strong grassroots movement yang mungkin kalau mengadakan SF/FantasyCon orang yang datang either bakalan niche banget, atau terlalu umum.
Therefore, having said that berarti mesti dimulai dari membuat club2 kecil secara specific = mesti mulai ngumpul bareng secara reguler dunks di group ini hahaha.

Scifi belum ada sih setau gue...selain Star Wars dan Star Trek (but that's not lit-based). Adanya yg YA macem Divergent sama Hunger Games yg udah gede banget fan club-nya.
Buat ngadain con sebenernya kalau ada kucuran dana dari sponsor macem toko buku atau movie studios sih lumayan bisa nutup, apalagi karena fandom2 diatas sudah pengalaman ngadain event.


Mungkin juga salah satu kendala adalah harus ada household name yang mungkin bisa diundang dan dijadikan semacam main attraction. Apakah ada pengarang local yang bisa seperti itu?
Kalau di US kan jauh lebih mudah karena jumlah authornya juga sudah banyak.
Tapi yah mesti mulai dari group2 yang sudah ada coba bikin dulu acaranya.


Itu lho, Kastil Fantasi.
Ada juga fandom khusus pembaca fantasi, masih baru dan lebih ke YA tapi terlihat cukup aktif: PNFI (@portalfantasi)
Barry wrote: " Apakah ada pengarang local yang bisa seperti itu?"
Dulu GRI pernah undang Djokolelono di Festival Pembaca Indonesia. Dan anak2 Kastil Fantasi biasanya selalu buka booth di festival itu juga.
Kalau untuk fandom foreign authors kalau kopdar sejauh ini cuma bisa undang penerjemah/editornya aja hehe.
Ini ceritanya:
I was in China in 2007, at the first party-approved science fiction and fantasy convention in Chinese history. And at one point I took a top official aside and asked him Why? SF had been disapproved of for a long time. What had changed?
It's simple, he told me. The Chinese were brilliant at making things if other people brought them the plans. But they did not innovate and they did not invent. They did not imagine. So they sent a delegation to the US, to Apple, to Microsoft, to Google, and they asked the people there who were inventing the future about themselves. And they found that all of them had read science fiction when they were boys or girls.
Sumber: https://www.theguardian.com/books/201...