Goodreads Indonesia discussion
Tanya-Jawab & Info Goodreads
>
Librarian: Laporan data buku bermasalah
Aku menemukan dua buku ini:Laskar Pelangi
Laskar Pelangi
Ini buku apa ya? Pengarangnya Yoni.
Perlu didelete atau gimana?
ISBN-nya ada, tapi kayaknya ebook, dan publishernya gak jelas.
sptnya yoni itu yg dimaksud itu yg ngebikin ebook/versi digital dr buku cetak 'Laskar Pelangi'-nya. Biasanya ebook2 bahasa yg beredar suka watermark si pembuatnya biar hasil digitalisasinya gak gampang diaku-aku pemilik lain (biasanya blog lain biar kunjungan tautan blognya menjadi ramai).http://www.onread.com/fbreader/1078278/
saya sarankan delete saja, karena nomor ISBN yang dicantumkan juga tidak benar. lagian Yoni bukan pengarang buku Laskar Pelangi dan keberadaan buku Yoni tsb juga tidak tercatat di situs perbukuan www.worldcat.org.
aku udah liat requestnya di Lib group.urusannya memang rada susah, karena itu bot upload oleh Barnes and noble. di B/N tercatat pangarangnya YONI.
http://www.barnesandnoble.com/w/laska...
ada yg bisa memberi bukti kuat bahwa laskar pelangi by yoni itu benar2 laskar pelangi by andrea hirata?kalau ada, bisa diajukan ke lib group.
atau kalau nekat, gabung dulu sama laskar pelanginya hirata (merge yoni ke andrea hirata), baru delete, supaya review dan add yg udah masuk bisa ikut ke buku aslinya.
tapi paling2 ntar diupload lagi sama B/N bots. :D
sudah di check-an sama librarian yg berbaik hati (sampe download di B/N segala), ternyata kedua buku itu nook editions. ISBN 13nya emang sebenernya bukan ISBN, melainkan BNID, semacam ASIN kalau di kindle.untuk kedepannya, karena kemungkinan besar bakalan makin banyak buku pengarang indonesia yg beredar dalam bentuk e-book, dalam berbagai variasi formatnya, nama authornya aja yang diganti (atau merge dengan the real author), lalu combine dengan edisi lainnya.
btw, saya malah kepikiran, apakah digitalisasi yang ini legal yah? I mean, resmi dengan persetujuan Andrea Hirata? ada yg bisa kontak AH buat nanyain?Kalau seperti yang di posting qui di # 312, itu kan sepertinya sangat borderline antara legal dan illegal. jelas2 illegal kalau si digitalizer melakukannya tanpa ijin pengarangnya/penerbitnya DAN mendapat keuntungan finansial baik langsung maupun tidak langsung dari hasil digitalisasinya tsb.
Kecuali ebook-ebook bisnis yg gak jelas itu (spt ebook 'rahasia' bisnis lewat pesbuk berpenghasilan 1000$/hari, bisnis panen emas, bla-bla-bla), terutama utk ebook-ebook berbahasa Indonesia (dan terjemahan), setahu saya jarang yg diperjual belikan untuk mendapatkan keuntungan . Meski ada yg mencari keuntungan dg nge-burn ke bentuk CD dan dijual.Yg ngelakuin digitalisasi kebanyakan para fansboy (di forum2 tertentu), dg alasan kurang lebih 'melestarikan karya fisik yg mudah rusak' dan 'menyebarkan pengetahuan'. Diditalisasi biasanya dilakukan dg scanning buku fisik (sehingga menjadi gambar mirip scan foto), lalu dg software tertentu diubah formatnya menjadi text. Makanya hasil text-nya kadang diselipin aneka unicode ajaib-ajaib, hasil teksnya gak mulus (seperti yg di link yg saya berikan di postingan sebelumnya).
Untuk masalah ke-legal-annya sih jelas enggak, tapi setahu saya, para pengaplod ebook melakukan digitalisasinya dg sukarela, tanpa dibayar, mengaplot hasil digitalisasinya pun di forum2 yg gak berbayar. Karena dilakukan di 'waktu senggang', makanya jumlah ebook2 berbahasa Indonesia jumlahnya gak konsisten dan tidak periodik. Meski sekarang jumlah buku2 baru sangat banyak dan jauh lebih melimpah, jumlah ebook yg beredar justru makin sedikit dibandingkan generasi beberapa tahun sebelumnya. Rumornya si beberapa tukang aplotnya udah sibuk dg kehidupan nyata (dan menikah, hihi). Makanya ebook2 yg terakhir beredar paling ebook 'Sebeye dan istananya', 'Negeri 5 Menara', 'Ranah 3 Warna', dan buku2 seangkatannya.
Intinya sih, setahu saya, digitalisasi ebook2 bahasa tsb, dilakukan oleh beberapa orang secara sukarela tanpa bermaksud menarik keuntungan finansial langsung, biasanya dilakukan fansboy buku masing2 yg merasa 'wah buku ini keren, orang2 harus baca nih'. Jadi lepelnya masih di bawah tukang-fotokopi-buku--kayak-di-palasari yg jelas2 bermotip bisnis.
Jas inpoh loh, buka belain... *buru2 close folder 'ebook bahasa Indonesia'
Sekedar penasaran saja;Kok ada dua edisi ya
BNID: 2940038106641
BNID: 2940038106634.
Dan kok bisa2nya B/N memuat pengarangnya Yoni. Jadi benar2 mempertanyakan kelegalannya. Ada yang punya kontak Andrea Hirata?
Ini yang masalah buku dari Oni udah beres?Kemaren nemu beberapa komik yang diterbitin illegal, dan mau kasih bukti illegalnya itu ke team GR support gimana yak? Ada saran?
Sepertinya "dianggap beres" dengan mengganti "Yoni" menjadi "Andrea Hirata".tentang aspek legalitasnya, karena GR memposisikan diri sebagai "internet library", dan bukan seller, sepertinya mereka akan membiarkan entry tsb sampai author-nya meminta secara spesifik untuk menghapus entry-nya.
kalau mau kasih info illegal book ke GR support, bisa lewat link "contact us".
atau bisa juga posting di "feedback group", bikin post di "suggestions & questions"
kalo berminat pusing2, bisa check dulu di term of use, apa hal tsb melanggar aturan GR atau nggak
http://www.goodreads.com/about/terms#...
Aku mau tanya nih, di buku The Casual Vacancy versi Indonesia kan memang ada judulnya "Perebutan Kursi Kosong". Berdasarkan kesepakatan GRI, berarti seharusnya judulnya itu "TCV: Perebutan kursi kosong" kan ya? Soalnya kan judul besar di kavernya itu... Dan kitapun mengenalnya dengan "The Casual Vacancy".Aku jd bingung krn judul TCV kok berubah jd "Perebutan kursi kosong" aja. Mau ngeganti tapi takut salah, soalnya yg ngedit itu super librarian (bukan orang Indonesia sih tapinya... #terus?)... Bagusnya diubah seperti awal atau ttp sperti itu ya?
bakanekonomama wrote: "Aku mau tanya nih, di buku The Casual Vacancy versi Indonesia kan memang ada judulnya "Perebutan Kursi Kosong". Berdasarkan kesepakatan GRI, berarti seharusnya judulnya itu "TCV: Perebutan kursi ko..."Kalau berdasarkan aturan GRI yang bener adalah TCV (Perebutan Kursi Kosong). Aku sih udah ubah lagi judulnya. Biarpun dia super, kan dia bukan orang Indonesia. Bisa jadi dia ga tahu rulesnya, karena di librarian manual sendiri juga ga ada aturan nulis edisi judul terjemahan.
Yah, udah aku kasih note biar ga diganti lagi sih :P
Ren wrote: "Kalau berdasarkan aturan GRI yang bener adalah TCV (Perebutan Kursi Kosong). Aku sih udah ubah lagi judulnya. Biarpun dia super, kan dia bukan orang Indonesia. Bisa jadi dia ga tahu rulesnya, karena di librarian manual sendiri juga ga ada aturan nulis edisi judul terjemahan."Makasih Ren... ^^
Iya, aku mikirnya juga gitu. Karena penulisan judul di tiap negara kan beda-beda. Di Indonesia, kebanyakan buku terjemahan, kalo ga dikasih judul aslinya, orang2 malah ga ngerti. Kayak "Perebutan Kursi Kosong"... Buku apaan coba itu? xD Beda klo dari awal si penerbit udah mempopulerkan bukunya dengan judul bahasa Indonesia, kayak Harry Potter dulu... Hohoo
#IMHO well, saya sendiri kalau memasukkan buku terjemahan kalau memang ada terjemahan indonesianya, terjemahan Indonesia tetap aku tulis berdampingan dengan judul aslinya. karena pengalaman yang ada, saya seringkali search judul buku, dan jeleknya saya lebih suka search pakai judul indonesianya, tidak bakal muncul di hasil pencarian.Pikir saya, sebagai librarian, mestinya kita memudahkan orang lain dalam pencarian buku di goodreads. Kalau nggak bisa disearch, ya sangat disayangkan
Cuma ngingetin lagi aja, kemaren dari Mbak Femmy ada tata cara penulisan judul. Yang dipakai adalah seperti ini :Judul yang tertera di cover yang lebih besar (judul yang tertera di cover yang lebih kecil)
Kalau yang di cover, huruf untuk judul terjemahan lebih besar, ya itu yang dicantumin duluan. Kalau judul aslinya yang lebih gede, cantumkan judul asli terlebih dahulu. Untuk penulisan series, berhubung sudah dicombine sama edisi aslinya, sebenarnya ga usah ditulis lagi. Cukup ditulis dalam kolom deskripsi, itu buku keberapa.
Dan mungkin banyak yg kelewatan, ilustrator cover, editor, proofreader ga masuk dalam kolom "author". Jadi kalau ada yang tanya, kenapa kok dihapus? Emang regulasi dari Gudrids kayak gitu. Untuk editor, hanya editor kumcer aja yang dimasukkan.
Semoga membantuuu :D
(oh ya, kita ga ada data librarian Indonesia siapa aja yak? Banyak yang masih salah dalam masukin data soalnyah)
maaf Ren, still not agreepengalamanku dulu pernah search pakai goodreads mobile, pakai judul indonesia saya nggak dapat, dan itu pun harus buka versi desktop untuk mencari veris indonesianya, dan itu serinhgkali bikin opera mininya jadi crash, belum lagi akses kilobytenya lebih tinggi...
atau saya salah gara-gara memakai judul yang tercetak kecil untuk pencarian?
Gramedia sendiri justru seringkali memakai judul versi indonesianya untuk judul yang lebih besar meski di covernya dipakai judul inggrisnya yang lebih besar sbg contoh di datanya: http://www.gramediapustakautama.com/b...
Tapi kenapa kalau saya search di goodreads pakai kata kunci Cincin Solomon malah tidak diketemukan?
Saya cuma ingin mempermudah saja, tidak ingin peristiwa mengesalkan saya terulang...
Terima kasih, mohon bisa diterima alasan saya
Ka Tezar, aku ngerti kok :)Aku sendiri juga lebih prefer kalau untuk judul terjemahan itu di depan, supaya memudahkan pencarian (apalagi search Goodreads itu sangat sensitif. "Dan" atau "&" saja sudah hasilnya beda) Hanya saja, aku cuma ngikutin apa yang sudah disepakati sama Gudrids Librarian Indonesia yang sebelum ini.
Mungkin bisa dilihat disini :
http://www.goodreads.com/topic/show/1...
http://www.goodreads.com/topic/show/2...
Mungkin harusnya ada diskusi lagi yah, untuk memutuskan gimana penulisan judul terjemahan yang seragam dan memudahkan dalam akses pencarian.
Tezar wrote: "maaf Ren, still not agreepengalamanku dulu pernah search pakai goodreads mobile, pakai judul indonesia saya nggak dapat, dan itu pun harus buka versi desktop untuk mencari veris indonesianya, dan ..."
sebenarnya kalau search, selama judul Indonesianya ada (walaupun kita taruh belakang) akan ketemu kok. Asalkan judul Indonesia itu tidak kita taruh dalam kurung. Coba deh.
eh tapi pedoman kita, judul yg hurufnya lebih kecil ditaruh dalam kurung ya? kenapa nggak pakai tanda penghubung ( - ) aja di antara 2 judul?
Tezar wrote: "...Tapi kenapa kalau saya search di goodreads pakai kata kunci Cincin Solomon malah tidak diketemukan? ..."Saya penasaran, jadi saya coba search Cincin Solomon, dan memang benar ternyata gak ketemu. Aneh ya. Padahal penulisan judulnya tidak ditaruh dalam kurung, melainkan menggunakan tanda penghubung.
http://www.goodreads.com/book/show/16...
Kalau di kolom search kita pakai ini :"- Cincin Solomon"
Maka akan keluar buku Cincin Solomon, tapi begitu juga buku2 yang lain #puyeng
Kebiasaan kita emang cari yang judul terjemahannya dulu kan, apalagi kalau pake Goodreads Mobile di Opera Mini (walau pake app Goodreads di Android yang bisa search by ISBN, tetep aja kecenderungan ngetik judulnya)
Martha wrote: "Tezar wrote: "...Tapi kenapa kalau saya search di goodreads pakai kata kunci Cincin Solomon malah tidak diketemukan? ..."Saya penasaran, jadi saya coba search Cincin Solomon, dan memang benar ter..."
oh gitu ya.... waduh, jadi harus bagaimana ini? :-)
Kalau pendapat pribadi saya sih, karena kita mendokumentasikan sebuah buku dalam database, harusnya ya memang seperti pedoman yg kita sepakati itu: "Judul dgn huruf yg lebih besar harus ditulis terlebih dahulu". Jadi benar2 menggambarkan keadaan buku itu. Ini dengan asumsi seharusnya para searchers akan mencari buku dgn menggunakan judul yg tertulis besar2 itu. Tapi mungkin jika memang dirasakan perlu, bisa kita bicarakan lagi di thread ini, untuk tercapainya suatu kesepakatan. Thanks.
Yang penting ketika di-search bisa ketemu, entah itu search dengan judul Indonesia atau judul aslinya, entah search dengan title yg tercetak besar maupun yg tercetak kecil. IMHO. :)
iya, saya suka stres kalau udah search (dan sayangnya saya lebih prefer pakai judul indonesia, karena sering typo kalau ketik judul inggrisnya) dan gak ketemu #curcol
bakanekonomama wrote: "Kalo pengalamanku nyari buku asing dengan judul bahasa Indonesia (beberapa kali), biasanya yg muncul justru edisi aslinya dulu. Abis itu baru deh cari di edisi indonesianya. Eh tapi itu khusus untu..."cuma mau menambahkan, kalau tanda titik dua, sudah disepakati digunakan untuk judul tambahan. Misal:
"Berbeda Tetapi Setara: Pemikiran tentang Kajian Perempuan"
http://www.goodreads.com/book/show/98...
Jadi sepertinya jika disepakati digunakan tanda untuk menandai judul-judul itu, kita harus pakai tanda lain. Thanks.
@bakanekomama : Seingatku penggunaan titik dua itu jika di judul ada sub judulnyaEdit : Eh dah dijawab duluan :D
Wirotomo wrote: "Kalau pendapat pribadi saya sih, karena kita mendokumentasikan sebuah buku dalam database, harusnya ya memang seperti pedoman yg kita sepakati itu: "Judul dgn huruf yg lebih besar harus ditulis ter..."Setuju dengan Mas Tomo. Soalnya, aku paling inget tuh dengan judul besar yg ada di kaver buku (baik itu judul dlm English ataupun Indonesian). Jadi kalau kayak buku "The Casual Vacancy", aku ya bakal ingetnya judul itu, bukan "Perebutan Kursi Kosong" yang mmg ditulis lbh kecil.
Aku juga pernah bereksperimen kayak Mas Tezar, dan sepertinya permasalahannya memang di "tanda kurung" ya. Soalnya beberapa buku aku cari dengan judul Indonesianya, eh muncul2 aja gitu nggak ada masalah. Misalnya dua buku ini.
http://www.goodreads.com/book/show/71... >> aku cari dengan judul aruk-aruk, langsung muncul edisi aslinya
http://www.goodreads.com/book/show/10... >> judul Indonesianya "Bikepacker nekat"
Memang sih yang muncul judul aslinya dulu, tapi habis itu tinggal cari edisi Indonesianya saja.
Sementara itu, untuk buku JW "Situs Masalah", yang di GR tertulis dgn judul "The Worry Website (Situs Masalah)" memang ga muncul kalau dicari dgn keyword "Situs Masalah".
http://www.goodreads.com/book/show/11...
Mungkin memang perlu dibuat pengaturan baru soal judul ini kali ya, supaya lebih user friendly dan memudahkan semuanya. Dan yang penting.. Sama-sama senang :)
Ren wrote: "@bakanekomama : Seingatku penggunaan titik dua itu jika di judul ada sub judulnyaEdit : Eh dah dijawab duluan :D"
Eh, udah kebaca.. Padahal itu tadinya mau diedit.. ^^;
Iya, memang biasanya buat sub judul sih... Tapi kalau di dalam kurung memang ga bakalan muncul di search engine-nya. Terus.. Gimana ya enaknya?
Kalau kurungnya pakai yang [...] dan bukan yang (...) bisa kebaca nggak di search engine?eh siapa tahu.... :-)
Wirotomo wrote: "Kalau kurungnya pakai yang [...] dan bukan yang (...) bisa kebaca nggak di search engine?eh siapa tahu.... :-)"
Hmmm, tetep ga bisa :D
Hmm... Kalo judul Bahasa Inggris (ditulis dengan huruf yang buesar) tapi dipakein bahasa Indonesianya (ditulis dgn huruf yang lebih kecil) di cover, bukannya judul bahasa Indonesia itu jadi sub judul juga ya jatuhnya? Eh, iya nggak sih? :D
bakanekonomama wrote: "Hmm... Kalo judul Bahasa Inggris (ditulis dengan huruf yang buesar) tapi dipakein bahasa Indonesianya (ditulis dgn huruf yang lebih kecil) di cover, bukannya judul bahasa Indonesia itu jadi sub jud..."ada yang mau nanyain ke pihak penerbit?
bakanekonomama wrote: "Hmm... Kalo judul Bahasa Inggris (ditulis dengan huruf yang buesar) tapi dipakein bahasa Indonesianya (ditulis dgn huruf yang lebih kecil) di cover, bukannya judul bahasa Indonesia itu jadi sub jud..."Menurutku sih, bukan. Karena subjudul harusnya jadi pelengkap. Sedangkan dalam kasus kita, kedua-duanya memang judul, cuma dalam 2 bahasa yang berbeda. IMSO. :-)
sepertinya judul yg ditulis dalam kurung akan dianggap sebagai judul serial.preferensi saya pribadi, tuliskan judul terjemahan (kalau ada) sebagai judul utama. alasannya:
1. saya orang indonesia yg ingin bahasa indonesia diakui dunia (chauvinism in motion? maybe. :D)
2. judul asli sudah tercakup dalam "other edition" dan "original title" field. pencarian dengan judul asli akan memunculkan buku dengan judul asli di kolom title dan "original title". ==> makanya kolom original title sebaiknya selalu diisi, dan combine buku terjemahan dengan buku edisi bahasa aslinya.
3. hanya pencarian dengan ISBN & ISBN 13 yang hasilnya lebih langsung ke buku yg dimaksud ==> input ISBN & ISBN 13 yg BENAR sangat penting.
4. kesepakatan lama terjadi sebelum ada "original title" field. dengan perkembangan baru perlu dibuat kesepakatan baru. :)
Dear All,mau tanya, gimana cara hapus entry buku yah?
saya kebetulan mau nambahin manga2 karangan shinozuka hiromu sensei, eh malah nemu entry manga yang > 1, yaitu manga mirumo:
http://www.goodreads.com/book/show/12...
http://www.goodreads.com/book/show/12...
http://www.goodreads.com/book/show/12...
http://www.goodreads.com/book/show/12...
http://www.goodreads.com/book/show/12...
semuanya 0 rating dan 0 review.
terima kasih untuk jawabannya
Wirotomo wrote: "Menurutku sih, bukan. Karena subjudul harusnya jadi pelengkap. Sedangkan dalam kasus kita, kedua-duanya memang judul, cuma dalam 2 bahasa yang berbeda. IMSO. :-) "Hhhmm... Gitu ya? Puyeng juga ih dua-dua begini... -,-
Nenangs wrote: "sepertinya judul yg ditulis dalam kurung akan dianggap sebagai judul serial.
preferensi saya pribadi, tuliskan judul terjemahan (kalau ada) sebagai judul utama. alasannya:
1. saya orang indonesia yg ingin bahasa indonesia diakui dunia (chauvinism in motion? maybe. :D)
2. judul asli sudah tercakup dalam "other edition" dan "original title" field. pencarian dengan judul asli akan memunculkan buku dengan judul asli di kolom title dan "original title". ==> makanya kolom original title sebaiknya selalu diisi, dan combine buku terjemahan dengan buku edisi bahasa aslinya.
3. hanya pencarian dengan ISBN & ISBN 13 yang hasilnya lebih langsung ke buku yg dimaksud ==> input ISBN & ISBN 13 yg BENAR sangat penting.
4. kesepakatan lama terjadi sebelum ada "original title" field. dengan perkembangan baru perlu dibuat kesepakatan baru. :)
"
Setuju sama Kang Nenang. Tapi seringkali kalau judul bahasa Inggrisnya lebih gede, bukannya justru ngebingungin ya kalau yg tercantum disini justru judul Indonesianya? #puyeng
Tezar wrote: "bakanekonomama wrote: "Hmm... Kalo judul Bahasa Inggris (ditulis dengan huruf yang buesar) tapi dipakein bahasa Indonesianya (ditulis dgn huruf yang lebih kecil) di cover, bukannya judul bahasa Ind..."pertimbangan penerbit membuat judul aslinya lebih besar di cover (sementara judul terjemahannya lebih kecil) semata2 adalah soal komersil.
utk pendataan di goodreads, ada baiknya ikutin saran nenangs aja (dg memanfaatkan original title field). :-D
Lee wrote: "Dear All,mau tanya, gimana cara hapus entry buku yah?
saya kebetulan mau nambahin manga2 karangan shinozuka hiromu sensei, eh malah nemu entry manga yang > 1, yaitu manga mirumo:
http://www.goodr..."
Kalau hanya O rating dan O review, langsung didelete aja. Option delete ada di bagian paling bawah edit book
BTW, kalau ada ISBNnya, kenapa dihapus?
Nenangs wrote: "sepertinya judul yg ditulis dalam kurung akan dianggap sebagai judul serial.preferensi saya pribadi, tuliskan judul terjemahan (kalau ada) sebagai judul utama. alasannya:
1. saya orang indonesia..."
Setuju dengan usul Kang Nenangs. Mungkin bisa dibikin thread khusus untuk kesepakatan terbaru penulisan judul terjemahan
Setelah ditimbang-timbang boleh juga alasan Kang Nenangs untuk mendukung keinginan Tezar, plus Mas Villam dan ponakan Ren juga sdh setuju.Disepakati saja, dan aku akan mulai merevisi apa-apa yg telah kita masukkan ke database GR.
Btw, kalau ternyata judul Indonesia nggak ada di cover, tapi cuma dituliskan di dalam buku, tetep sah kan kalau kita tulis sebagai judul? atau nggak bisa. Aku agak lupa tapi seingatku aku pernah mengalami yang kaya' gitu (judul bhs Indonesianya nggak ada di cover, tp malah di halaman awal). :-)
Ren wrote: "Lee wrote: "Dear All,mau tanya, gimana cara hapus entry buku yah?
saya kebetulan mau nambahin manga2 karangan shinozuka hiromu sensei, eh malah nemu entry manga yang > 1, yaitu manga mirumo:
http..."
Dear K' Ren,
terima kasih untuk jawaban dan sarannya ^^
pada akhirnya saya edit kesemua buku itu, karena ternyata itu buku ke x, y, z, dst (setelah saya googling isbn nya)
terima kasih ^^
Komentar singkat saja dulu.
Menurut saya, hal utama yang perlu dipahami tentang judul adalah bahwa judul itu identitas buku. Dengan nama apa buku itu dikenal pembacanya? Misalnya, jangan sampai pembaca Indonesia yang merasa membaca buku berjudul Sheila "dipaksa" memajang buku berjudul One Child yang tidak dikenalnya.
Setelah itu, baru dipikirkan cara penulisan yang memudahkan pencarian.
Disambung besok lagi deh.
Menurut saya, hal utama yang perlu dipahami tentang judul adalah bahwa judul itu identitas buku. Dengan nama apa buku itu dikenal pembacanya? Misalnya, jangan sampai pembaca Indonesia yang merasa membaca buku berjudul Sheila "dipaksa" memajang buku berjudul One Child yang tidak dikenalnya.
Setelah itu, baru dipikirkan cara penulisan yang memudahkan pencarian.
Disambung besok lagi deh.
sebelumnya saya mau minta maaf , boleh tolong nggabungin
1.
http://www.goodreads.com/book/show/17...
sama
http://www.goodreads.com/book/show/23...
2.
http://www.goodreads.com/book/show/17...
sama
http://www.goodreads.com/book/show/38...
3.
http://www.goodreads.com/book/show/17...
sama
http://www.goodreads.com/book/show/28...
itu saya yang menambahkan kerana saya cari kok belum ada ,. .
terima kasih . .
Books mentioned in this topic
Baratayuda, Kisah Kabut Merah Di Atas Tanah Bersimbah (other topics)Baratayuda, Kisah Kabut Merah Di Atas Tanah Bersimbah (other topics)
Mati Sebelum Mati Buka Kesadaran Hakiki (other topics)
Mati Sebelum Mati Buka Kesadaran Hakiki (other topics)
Gaza Luna - Antologi Fiksi Spekulatif Palestina (other topics)
More...
Authors mentioned in this topic
Fathi Fawzi Abd al-Muthi (other topics)Fathi Fawzi Abd al-Muthi (other topics)
Achdiat K. Mihardja (other topics)
Achdiat K. Mihardja (other topics)
Yoni (other topics)
More...




"in any case, profile page dari setiap pseudonym authors harusnya dikasih crosslink ke setiap peudonym-nya yg lain.
tapi mungkin terlewat karena kepanjangan kali ye? sibuk njelasin cara combine edisi terbitan dengan nama baru ke buku dengan nama lama....hehehe