Goodreads helps you keep track of books you want to read.
Start by marking “Mengawini Ibu” as Want to Read:
Mengawini Ibu
by
“Mencintai adalah pekerjaan abadi yang tak pernah selesai, dan
cinta adalah obat paling mujarab untuk menyembuhkan luka.
Cintalah yang mesti kamu rawat, Anakku, bukan dendam.”
Rewa terlahir dari keluarga kaya. Ayahnya, Daeng Sambang, pengusaha sukses berwatak keras. Ibunya, Naura Shabrina, perempuan jelita keturunan Makassar-Pakistan yang lembut lagi penurut. Bencana bermula ...more
cinta adalah obat paling mujarab untuk menyembuhkan luka.
Cintalah yang mesti kamu rawat, Anakku, bukan dendam.”
Rewa terlahir dari keluarga kaya. Ayahnya, Daeng Sambang, pengusaha sukses berwatak keras. Ibunya, Naura Shabrina, perempuan jelita keturunan Makassar-Pakistan yang lembut lagi penurut. Bencana bermula ...more
Get A Copy
Paperback, 167 pages
Published
2010
by Kayla Pustaka
Friend Reviews
To see what your friends thought of this book,
please sign up.
Reader Q&A
To ask other readers questions about
Mengawini Ibu,
please sign up.
Be the first to ask a question about Mengawini Ibu
This book is not yet featured on Listopia.
Add this book to your favorite list »
Community Reviews
Showing 1-30

Start your review of Mengawini Ibu

Daeng atau andi Khrisna, kapan terakhir ke Makassar ? Patung Ramang tidak lagi eksis di Lapangan Karebosi tercinta. Lokasi Patung Sang Legenda, sekarang sudah ditempati dengan Pak Satpam. Karebosi yang dulu adalah ruang publik semua lapisan masyarakat, setengahnya sudah berubah menjadi pusat perbelanjaan. Cerita-cerita dalam buku kumpulan cerpen ini dan fakta kecil tadi, membuat saya bertanya-tanya, sebenarnya senarai kisah ini terjadi di sekitar tahun berapa, Cika ?

“Sebaiknya kamu tahu, tradisi di kampung kelahiranku memperlakukan kaum perempuan sewenang-wenang; mereka ditukar lewat setumpuk rupiah berdasarkan kecantikan, derajat, atau ilmunya. Semakin cantik, semakin mahal; semakin tinggi derajatnya, semakin sulit mahar yang harus ditebus untuk meminangnya.” –Silariang--
Khrisna Pabhicara memang selalu menelurkan karya-karya berlatar kedaerahan yang menarik. Ia mampu mengolah adat dan budaya daerah menjadi sesuatu yang menarik untuk dikisahkan. Membelajark ...more
Khrisna Pabhicara memang selalu menelurkan karya-karya berlatar kedaerahan yang menarik. Ia mampu mengolah adat dan budaya daerah menjadi sesuatu yang menarik untuk dikisahkan. Membelajark ...more

Dec 05, 2010
Nike Andaru
rated it
really liked it
Shelves:
kumpulan-cerita,
hadiah-dikasih-menangkuis
Pas pertama liat buku ini, wah covernya menarik nih, liat judulnya tambah penasaran deh tuh ceritanya kayak apa. Berpikirlah saya, apa ceritanya kayak cerita Sangkuriang gitu ya, kan ngawinin ibu sendiri. Ternyata saya keliru.
Sejak buku ini sampe, saya langsung mengagumi covernya. Keren, saya suka. Gambarnya aja kerasa 'hot' banget, cocok banget deh tuh sama judulnya. Perpaduan warna coklat dan hitam covernya terlihat lux gitu. Kesan pertama yang begitu menggoda.
Dan saya benar-benar tergoda sete ...more
Sejak buku ini sampe, saya langsung mengagumi covernya. Keren, saya suka. Gambarnya aja kerasa 'hot' banget, cocok banget deh tuh sama judulnya. Perpaduan warna coklat dan hitam covernya terlihat lux gitu. Kesan pertama yang begitu menggoda.
Dan saya benar-benar tergoda sete ...more

Tertarik dengan judulnya yang agak aneh.. "mengawini Ibu", dan setelah membuka halaman pertama, tertulis sebuah judul cerpen "Gadis Pakarena", wah.. aku jadi tambah tertambat pada buku ini. Kumpulan cerpen karya krisnha pabicara ini sangat kental dengan budaya Bugis Makassar, sesuatu yang lekat dengan diriku. Budaya Bugis Makassar yang selalu melingkar diantara Siri'na Pacce, tentang tradisi, harta dan wanita mendominasi hampir dalam semua cerpen Krisna. Seperti dalam Silariang, karena kedudukan
...more

Awalnya saya pikir Mengawini Ibu adalah novel, ternyata saya tak begitu teliti melihat tagline senarai kisah pada sampul depan. Tapi, tak apa-apa. Terdapat 12 cerpen dengan tutur cerita yang sangat baik. Sebagian besar berkisah tragedi dengan tema unsur lokalitas kultur Bugis-Makassar. Hanya dua cerpen terakhir yang bukan, yang sepertinya merupakan curcol penulis. Tapi justru salah satunya adalah favorit saya. Selebihnya, ya tragedi biasalah. Tak berharap cerita dengan ide yang luar biasa. Pemik
...more

"Cinta, Nak, adalah obat paling mujarab untuk menyembuhkan luka"
"Mencintai itu pekerjaan abadi, Nak, tak pernah selesai"
"Tak ada gunanya mengelak, Nak, seperti juga tak ada gunanya berharap"
"Bakti itu, Nak, adalah saudara kandung kepatuhan"
"Jika ingin menerima yang terbaik, Nak, berikan juga yang terbaik"
"Hidup, Nak, acap kali tak seperti yang kita bayangkan"
"Perempuan bukan boneka, Nak, mereka punya hati"
"Penyesalan, Nak, selalu lahir di urutan terakhir"
"Maaf itu menyembuhkan, Nak, bagi yang di ...more
"Mencintai itu pekerjaan abadi, Nak, tak pernah selesai"
"Tak ada gunanya mengelak, Nak, seperti juga tak ada gunanya berharap"
"Bakti itu, Nak, adalah saudara kandung kepatuhan"
"Jika ingin menerima yang terbaik, Nak, berikan juga yang terbaik"
"Hidup, Nak, acap kali tak seperti yang kita bayangkan"
"Perempuan bukan boneka, Nak, mereka punya hati"
"Penyesalan, Nak, selalu lahir di urutan terakhir"
"Maaf itu menyembuhkan, Nak, bagi yang di ...more

Berapa banyak penulis sekarang yang mengangkat tema atau setting budaya daerah asalnya? Dan memerkaya khazanah kesusastraan Indonesia? Mungkin banyak yang punya kerinduan untuk itu. Mengawini Ibu memberitahu dan memberi contoh, bahwa untuk menyajikan cerita berakar budaya-ibu yang solid, budaya itu sendiri perlu berakar terlebih dahulu pada diri kita. Agar yang akan tersaji bukan kripik kulit, melainkan menu utama yang kaya-rasa.

Banyak yang baca di goodreads, tapi ga pernah "serius" liat reviewnya. Hunting buku di Gramedia Book Fair kemaren, banyak yang beli. Jadi penasaraaaan....
Pas pertama baca2: oohh... kumpulan cerpen.
Selanjutnya: boleh juga ni buku, cerpen2nya ngebuat aku jadi mikir, ini kisah2nya diambil dari kisah nyata apa ga ya? Koq kayak kisah2 yang kadang aku denger di keseharian.
Buku yang layak untuk dibaca.
Like it! :) ...more
Pas pertama baca2: oohh... kumpulan cerpen.
Selanjutnya: boleh juga ni buku, cerpen2nya ngebuat aku jadi mikir, ini kisah2nya diambil dari kisah nyata apa ga ya? Koq kayak kisah2 yang kadang aku denger di keseharian.
Buku yang layak untuk dibaca.
Like it! :) ...more

Menarik ternyata membaca adat Makassar yang kental dalam kumcer ini. Meski cerita-cerita yang dimuat sangat miskin dialog (bukan tipikal cerita favorit saya), bahasanya yang indah cukup menyenangkan hati meski kadang terasa terlalu berlebih.
Ceritanya rata-rata suram dan kelam, juga menuntut adat yang dirasa terlalu mengekang. Jadi, kalau kamu mau cari cerita yang menyenangkan, buku ini bukan pilihan yang tepat. Hehe
Ceritanya rata-rata suram dan kelam, juga menuntut adat yang dirasa terlalu mengekang. Jadi, kalau kamu mau cari cerita yang menyenangkan, buku ini bukan pilihan yang tepat. Hehe

#49 - 2014
saya suka dengan cerita yang bernuansa lokalitas, jadi tidak sekadar membaca saja tapi saya jadi sedikit tahu dengan latar budaya suatu daerah dari sebuah cerita. tapi cerita-cerita di buku ini menurut saya terlalu "dramatis", berkutat dengan kesedihan dan kekecewaan. dan gaya penceritaan yang hampir sama dari 12 cerpen yang ada jadi terasa membosankan. ...more
saya suka dengan cerita yang bernuansa lokalitas, jadi tidak sekadar membaca saja tapi saya jadi sedikit tahu dengan latar budaya suatu daerah dari sebuah cerita. tapi cerita-cerita di buku ini menurut saya terlalu "dramatis", berkutat dengan kesedihan dan kekecewaan. dan gaya penceritaan yang hampir sama dari 12 cerpen yang ada jadi terasa membosankan. ...more
There are no discussion topics on this book yet.
Be the first to start one »
Khrisna Pabichara lahir di Borongtammatea—sebuah kampung di Jeneponto, Sulawesi Selatan—pada 10 November 1975. Kumpulan cerpen debutnya, Mengawini Ibu, terbit pada 2010. Novel debutnya, Sepatu Dahlan, terbit pada 2012. Sedangkan kumpulan puisi pertamanya, Pohon Duka Tumbuh di Matamu, terbit pada 2014. Penyair yang kerap diundang sebagai pembicara dan pembaca puisi ini memulai karier kepengarangann
...more
Related Articles
Diverse voices and sparkling debuts dominate today's contemporary short story collections. For this roundup, we took a look at the...
94 likes · 10 comments
No trivia or quizzes yet. Add some now »