Percintaan Bung Karno dengan Anak SMA

by Kadjat Adrai

Sinopsis

Buku ini adalah biografi cinta Sukarno dengan Yurike Sanger, seorang anak SMA yang dinikahinya di masa-masa senja kekuasaannya. Meskipun buku ini dilengkapi data sejarah penting sekitar digulingkannya Sukarno yang langsung diceritakannya kepada si isteri yang ABG, tetapi Sukarno sang pemimpin besar revolusi itu dalam buku ini tidak tampil sebagai aktor politik, melainkan sebagai lelaki, suami dan kekasih jempolan. berwarna.

Genres: Nonfiction, Biography

430 pages, Paperback

First published October 1, 2010

Reviews

[winda · Rating 3 out of 5]

Judul sama covernya mengesankan seperti bukan buku biografi, lebih seperti buku dengan kisah percintaan 'menye-menye'. Bukan tipe cover dan judul buku yang membuat saya tertarik untuk membelinya.

Padahal buku ini dibuat berdasarkan penuturan dari Yurike Sanger dan pernah dimuat dibeberapa majalah zaman dulu.Bukan hanya menceritakan kisah cintanya, tapi juga tentang pemikiran Bung Karno, bahkan buku ini mengutip penuh pidatonya Bung Karno. Cerita ini juga dilengkapi berbagai foto baik foto Yurike Sanger juga Bung Karno. Tapi, kok ga ada foto Yurike bersama Bung Karno dalam satu frame yaa.. Oiya, ditampilkan juga beberapa koleksi lukisan Bung Karno, meski menurut saya ga terlalu penting untuk ditampilkan. Juga dibuku ini, diperlihatkan surat-surat singkat, tulisan tangan Bung Karno untuk Yurike Sanger.

Dan diakhir ada wasiat Bung Karno yang ditolak Pak Harto yg bikin saya...:)) (maafkan saya ya Allah), lagian kenapa surat wasiat ini dipajang di biografinya orang yang ga disebut di surat wasiat itu sih -___-

Buku ini lumayan memberikan sudut pandang lain akan sosok Soekarno strip pemimpin besar revolusi strip presiden Republik Indonesia.

Merasa kecewa ketika membaca bagian Yurike berhenti sekolah atas dasar saran Soekarno, untuk menghindari pergunjingan tapi saya tidak menemukan cerita tentang bagaimana Soekarno berupaya meningkatkan kapasitas dari istrinya yang masih muda belia itu dan melibatkan atau menyibukkannya dengan berbagai kegiatan yang memberikan manfaat pada masyarakat. Yang saya tangkap malah Yurike merasa terkurung dan kesepian.

Masih penasaran sama hubungan Yurike dengan istri-istri Bung Karno yang lainnya, juga kabarnya sepeninggalan Bung Karno. Dari buku ini saya menangkap beliau sama sekali belum pernah bertemu dengan istri-istrinya Bung Karno. Penasaran juga sama kisah biografi dari istri-istri Bung Karno yang lainnya.

Jika kuantar ke gerbang menceritakan sosok istri yang mendampingi Soekarno berjuang sampai memasuki Istana maka buku ini mengkisahkan sosok istri muda Soekarno ketika Soekarno memiliki kekuasaan penuh dan kehidupan lain di istana sampai peristiwa yang mengharuskannya keluar dari Istana dan meninggal pada akhirnya.

[Naysilla Rose · Rating 3 out of 5]

dapet buku ini secara cuma-cuma (lagi) karena moderatorin diskusi kobam HAHAH thanks bos JJ!
jujur bacanya kurang menikmati karena agak.... aneh? aku udah duluan mikir "ya ampun 16-63, kalo skrg mah udah dibilang grooming anak underage!"

di samping itu, ga tau kenapa ya... pengaruh kebanyakan gaul ama sjw twittard+kuliah nyinggung gender, kaya relasi kuasanya beda banget, but somehow Yurike juga biasa aja.. kaya misal ketika berhenti sekolah... au deh bingung *inhale exhale*

so from me, 3-stars for this book.

[La Petite Fleur · Rating 3 out of 5]

Judulnya memang agak aneh, tapi ketika membacanya seakan terbuai oleh rayuan Pak Karno :)

[Asmira Fhea · Rating 3 out of 5]

Jadi, setelah lama nggak baca buku (sampai habis) dan review di sini, finally I'm back with this love-history book! :)

Kesan waktu membaca ini:
-Lebih suka mengulik kisah sejarahnya dibanding kisah percintaan Ibu Yurike (yang sering bikin mengernyitkan dahi). Absolutely karena jarak umur yang terpaut jauh dan sikap Ibu Yurike yang masih labil bgt. Maklumlah... 19 dibanding 63. Bukan sbg suami-isteri tapi kayak cucu-kakek. heuheu... (I often figure him as her grandfather than her husband :p)
2. Proud of Bung Karno. Diceritakan di sini, Bung Karno adalah bapak idola dan bapak bangsa yang membanggakan. :)

Di samping itu, ada bbrp pertanyaan terkait dgn buku ini:
1. Kenapa tidak disebutkan Ibu Yurike ini isteri ke-berapanya Bung Karno? Bahkan, untuk mendapatkan informasi seperti ini aja, pembaca (kayak saya) jadi kudu searching dulu. kyakaka.
2. Tidak dijelaskan kenapa Bung Karno menggunakan Bhs Inggris dalam surat2nya buat ibu Yuri. Padahal, ia lebih menekankan gerakan nasionalisme. Bahkan, dalam hal kecil seperti nama Ibu Yuri sendiri aja harus diganti. Dari Yurike ke Yuriwati.
3. Dlm info yg saya dapat, setelah Ibu Yuri ada 2 isteri Bung Karno lagi. Kenapa tidak disinggung barang sedikit saja?
4. Ibu Yuri menikah dgn Bung Karno dgn agama yg berbeda. Apakah setelah menikah Ibu Yuri pindah agama (ke islam) atau tidak? Karena di bbrp bagian cerita, dijelaskan bahwa Ibu Yuri bbrp kali melafadzkan lafadz2 kecil seperti "alhamdulillah", "insyaa Allah", sdgkan di sisi lain secara tersirat diungkapkan bahwa Bu Yuri masih berpegang pada agamanya semula (nasrani).

Okey, done. Overall, secara garis besar, buku ini membantu banyak untuk mengulik kembali pengetahuan sejarah Indonesia saya yang hampir punah. Hihihi. :))

[Mega · Rating 3 out of 5]

Diantara buku yang mengisahkan istri-istri Bung Karno, buku inilah yang pertama saya baca yang menggunakan view orang pertama. Membacanya jauh lebih menarik, namun memiliki beberapa kelemahan juga.

Ekspektasi awal saya untuk buku ini adalah ada beberapa kisah yang menceritakan hubungan ibu Yurike dengan istri-istri Bung Karno yang lain, namun sayangnya hal ini tidak banyak diceritakan, hanya sebatas disinggung saja. Sepak terjang ibu Yurike untuk sang suaminya juga kurang terlihat, lebih ke arah keseharian ibu Yurike dan pengawalnya. Mungkin dikarenakan saat telah menikah dengan ibu Yurike pun, Bung Karno lebih dekat kepada Ratna Sari Dewi atau dengan Hartini. Namun luar biasanya, di buku ini menceritakan bahwa setiap istri Bung Karno merasa dirinyalah yang paling dicintai oleh BK, sungguh sangat romantis.

Yang saya sukai di buku ini adalah bahasanya yang manis, sangat cocok untuk mengambarkan sisi masa muda ibu Yurike saat SMA, saat ia pertama kali ia dihadapkan kenyataan untuk meninggalkan masa-masa 'cinta monyet' menjadi pribadi dewasa yang siap menemani Bung Karno.

[potrehkoneng · Rating 3 out of 5]

Surat di atas, membuat tak membutuhkan waktu lama buat saya untuk memutuskan segera membeli bukunya. sebernarnya buku-buku tentang Bung Karno sudah diiket jadi satu bundel, tapi ternyata buku ini ada yang ndak dalam satu bundel. ini pertama kali saya baca buku tentang Bung Karno. selama ini hanya penasaran sama buku tentang bu inggit yang judulnya kuantar kau ke gerbang. tapi ndak beli-beli juga karena memang kurangnya niat. haha. sepertinya gegara film Bung Karno tempo tahun.

tapi setelah baca buku ini, saya semakin penasaran sama perempuan-perempuan di sekitar Bung Karno

http://mbakpotrehkoneng.blogspot.com/...

[Yemima Yulia · Rating 3 out of 5]

Sisi lain hidupnya yang tidak pernah bisa saya pahami. Sebagai seorang tokoh besar di Indonesia, tentu kecintaan, pemikiran dan perjuangannya patut dikagumi. Namun sebagai seorang laki-laki dan suami, pilihan sikapnya tetap tidak bisa saya maklumi.
Mungkin lebih baik jika mengenalnya sebatas kehidupan perjuangannya bagi bangsa dan negara ini, mengenalnya lebih jauh secara pribadi akan melunturkan kecintaan saya pada bapak bangsa ini.

[Handy Fernandy · Rating 4 out of 5]

menceritakan kisah percintaan presiden dengan anak sma,, well benar kata orang-orang kalo jodoh itu ditangan tuhan, tak ada yang menyangka seorang anak SMA bisa menikah dengan orang nomor satu di Indonesia, setelah beberapa kejadian unik terjadi.

Disini di jelaskan secara gamblang bahwasannya Soekarno hanyalah manusia biasa yang berbuat lebih untuk bangsanya

[Ponco Wiyono · Rating 3 out of 5]

selalu menikmati setiap kata-kata dari Bung Karno. baik yang lisan mau pun tulisan, Sang Proklamator sangat lugas dalam menyampaikan sesuatu, tajam dan berbobot. Meski tidak penuh termuat, tapi bisa menambah perbendaharaan cerita tentang omongan beliau.

[Ardin Makarim · Rating 5 out of 5]

Proud of him!!

[Bambang Yuno · Rating 4 out of 5]

beliau memang pecinta wanita, tapi beliau bukan buaya, beliau juga perayu ulung tanpa rayuan gombal ...