What do you think?
Rate this book
Drunken Mama: Keluarga Besar Kisah-kisah Non Teladan
Pidi Baiq adalah penulis
Drunken Monster
dan
Drunken Molen
. Ini adalah buku terusannya dari itu. Dia juga bikin lagu, bikin komik, bikin ilustrasi buat Mizan dan lainnya, bikin kartun, bikin negara sendiri yang dia kasih nama The Panasdalam dan kini menjadi The Panasdalam Serikat.
213 pages, Paperback
First published February 15, 2009
About the author
Pidi Baiq
26 books1,413 followersPidi Baiq adalah seorang seniman yang punya banyak kelebihan. Selain sebagai seorang musisi dan pencipta lagu, ia juga seorang penulis, ilustrator, pengajar dan komikus.
Pidi Baiq mengaku imigran dari surga yang diselundupkan ke Bumi oleh ayahnya di Kamar Pengantin dan tegang.
Pidi Baiq mengaku imigran dari surga yang diselundupkan ke Bumi oleh ayahnya di Kamar Pengantin dan tegang.
Ratings & Reviews
Friends & Following
Create a free account to discover what your friends think of this book!
Community Reviews
Displaying 1 - 30 of 66 reviews
January 24, 2019
Drunken Mama, buku karya Pidi Baiq yang ke 5 saya baca setelah Dilan Series dan Drunken Molen. Semua bukunya saya baca di Perpustakaan dan untuk buku ini di iPusnas. #TerimaKasihiPusnas
Drunken Mama sama seperti Drunken Molen, ceritanya renyah dan lucu, menggambarkan keseharian dari seorang Pidi Baiq. Menurutku, untuk Drunken Mama ini ceritanya lebih agak serius dibanding Drunken Molen. Tapi, cara berceritanya sama. Sama sama menghibur xD
Bukan hanya lucu dan menghibur, buku ini juga menyelipkan pesan moral di tiap ceritanya. Tentang berbagi, bersyukur, berbuat baik, dsb.
Drunken Mama sama seperti Drunken Molen, ceritanya renyah dan lucu, menggambarkan keseharian dari seorang Pidi Baiq. Menurutku, untuk Drunken Mama ini ceritanya lebih agak serius dibanding Drunken Molen. Tapi, cara berceritanya sama. Sama sama menghibur xD
Bukan hanya lucu dan menghibur, buku ini juga menyelipkan pesan moral di tiap ceritanya. Tentang berbagi, bersyukur, berbuat baik, dsb.
December 1, 2012
Pas baca joke yang diselipkan di bagian belakang buku ini, saya punya harapan yang besar bahwa buku ini lucu.
Lucu kan? Yah, setidaknya buat saya lucu.
Cuma baca beberapa bab, saya gak merasa cocok sama buku ini. Baik apa yang Pidi ceritakan (atau renungkan?) maupun dengan gaya bahasanya. Yang lucu juga gak ada sejauh yang saya baca. Pada akhirnya saya banyak skimming dan memutuskan untuk men-drop buku ini.
"Tapi Bu, kalau Ayah nikah lagi, pasti bukan karena nafsu," saya bilang begitu sambil makan kuaci (satu per satu). Itu komentar saya untuk mereka yang bilang poligami janganlah didasari oleh karena desakan nafsu.
"Kalau Ayah memang karena apa?"
"Ayah cuma mau tahu aja, anak Ayah seperti apa kalau sama perempuan lain."
"Heh!? Eksperimen?"
Lucu kan? Yah, setidaknya buat saya lucu.
Cuma baca beberapa bab, saya gak merasa cocok sama buku ini. Baik apa yang Pidi ceritakan (atau renungkan?) maupun dengan gaya bahasanya. Yang lucu juga gak ada sejauh yang saya baca. Pada akhirnya saya banyak skimming dan memutuskan untuk men-drop buku ini.
March 30, 2009
Dalam buku ke 3 Drunken Mama, rasanya Pidi lebih serius, tapi serius ala Pidi tentu berbeda dengan seriusnya orang yang serius ;D, masih ada ceritanya yang bisa ditertawakan atau membuat tersenyum membaca kelakuannya. Di sini disetiap cerita diakhiri dengan renungan yang kadang dalam kadang biasa saja.
Membaca rangkaian drunken ini memang bisa membuat orang mabuk, atau bahkan bingung, tapi buatku ada makna yang dalam karena selain bisa tertawa ada hal-hal yang bisa mengasah kepekaan nurani.
Buat Aa Pidi buku serial Drunken cukup 3 saja, mungkin nanti ada buku lain yang lebih gila atau lebih serius..:D
Membaca rangkaian drunken ini memang bisa membuat orang mabuk, atau bahkan bingung, tapi buatku ada makna yang dalam karena selain bisa tertawa ada hal-hal yang bisa mengasah kepekaan nurani.
Buat Aa Pidi buku serial Drunken cukup 3 saja, mungkin nanti ada buku lain yang lebih gila atau lebih serius..:D
March 6, 2009
Masih lucu. Masih menggelitik. Pidi masih ngerjain orang. Dengan rentang waktu yang acak, tampaknya ini adalah kaisan-kaisan Pidi atas memori dia, setelah dirasakan ternyata tulisan2nya laku.
Juga tetap ada renungan di tiap akhir satu tulisan. Yang mengajak kita "merenung" sejenak.
Tapi saya mulai bosan. Dan kalau nanti keluar seri ke empat... tampaknya saya bakalan enggan beli.
-andri-
Juga tetap ada renungan di tiap akhir satu tulisan. Yang mengajak kita "merenung" sejenak.
Tapi saya mulai bosan. Dan kalau nanti keluar seri ke empat... tampaknya saya bakalan enggan beli.
-andri-
July 17, 2017
Di buku ketiga ini Surayah masih memasukkan pesan-pesan moral yang nyeleneh dan aneh. Masih sama kaya buku-buku sebelumnya, suka bikin pusing karena mikir, mana mungkin beneran kejadian kaya gitu? Hahahaa....
Tetap suka, Pidi Baiq itu penulis yang khas menurut saya, humornya juga aneh, tapi apa yaaaa... distinct aja gitu.
Tetap suka, Pidi Baiq itu penulis yang khas menurut saya, humornya juga aneh, tapi apa yaaaa... distinct aja gitu.
January 26, 2021
Menemukan buku ini di Pitimoss dan langsung saja pinjam. Setelah baca dua buku drunken; Monster & Molen, saya jadi penasaran sama buku ini bakal se-absurd apa. Ternyata setelah dibaca, sama absurd dan menyenangkannya seperti buku sebelumnya. Cerita-cerita setiap babnya diselingi humor ala Pidi Baiq, tapi sarat juga akan makna.
Tipikal buku yang cocok dibaca kalau lagi runyam karena gak perlu mikir dan malah terhibur. Bakal baca drunken lainnya!
Tipikal buku yang cocok dibaca kalau lagi runyam karena gak perlu mikir dan malah terhibur. Bakal baca drunken lainnya!
May 19, 2017
Surayah dengan gayanya yang khas, mencoba memberitahu kita ada banyak cara untuk bersenang-senang. Menyenangkan diri sendiri dan orang lain. Buku ini mengingatkan bahwa hidup terlalu biasa bila hanya diisi dengan kegiatan yang biasa pula. Terimakasih surayah telah menghadirkan cerita-cerita menginspirasi itu.
May 9, 2017
Seperti biasa. Si surayah selalu membuat aku mengeluarkan emoticon -_____-" disetiap ceritanya. Selalu nagih untuk di baca dua kali. Selalunya bikin kesel tapi rasanya ingin niru juga. Iseng parah. Di buku ini calon ayah harus baca, jika ingin jadi ayah yang asik bagi anak-anaknya, nanti. 😀
August 1, 2017
suatu saat ingin berterima kasih jika pdf nya diperkenan kan saya untuk membaca dalam rangka berbagi kebahagian dan menjadi ladang amal yang membagi nya. he he he
June 7, 2020
Sedikit ngakak, banyak datarnya. Tapi selalu ada sedikit hikmah di tiap akhir babnya.
August 21, 2020
Keabsurdan ayah Pidi emang gak bisa di tolerir. Kadang lucu, kadang bikin mikir, ini beneran ada manusia begini di bumi. Menarik, menghibur, di saya habis sekali duduk.
June 5, 2021
Menarik, seperti mengintip sedikit kisah keseharian seorang 'seniman' yang sangat out of the box.
December 23, 2022
I love his writing styles. the stories were so simple. very simple. probably too simple. the special thing is that was him & his surroundings are nearly as mad as him. hilarious
October 16, 2017
mau review ini
updated : 16 oktober 2017
Ayaaahhh, absurdnya mana adaaa, juaraaaa.
Keabsurdan kek ayah ga bisa dipahami orang2 dengan sudut pandang serius, harus yang jenius. *apa banget sih ho ngomongnya
Tapi kumau salut sama ayah, jarang orang kek Ayah. Orang yang ga serius2 amat memandang kehidupan, malah ngejalanin dengan bercanda tapi serius.
Iya, kalo baca dengan seksama drunken monster series, bakal nemu, kalo ayah ga cuma bercanda, tapi ada nilai daleeemmmmm banget yang mau ayah sampein. Dan itu bikin nyessss pas baca endingnya.
Aneh2 ajaa, yaampun ada2 ajaaa, tapi ih kok baik banget siihhh. Gitu lah. Campur aduk banget.
Kumau saranin buat orang2 yang hidupnya terlalu serius gabisa ngejoke buat baca buku Ayah, agar supaya hidupnya agak berwarna dengan hal2 absurd.
updated : 16 oktober 2017
Ayaaahhh, absurdnya mana adaaa, juaraaaa.
Keabsurdan kek ayah ga bisa dipahami orang2 dengan sudut pandang serius, harus yang jenius. *apa banget sih ho ngomongnya
Tapi kumau salut sama ayah, jarang orang kek Ayah. Orang yang ga serius2 amat memandang kehidupan, malah ngejalanin dengan bercanda tapi serius.
Iya, kalo baca dengan seksama drunken monster series, bakal nemu, kalo ayah ga cuma bercanda, tapi ada nilai daleeemmmmm banget yang mau ayah sampein. Dan itu bikin nyessss pas baca endingnya.
Aneh2 ajaa, yaampun ada2 ajaaa, tapi ih kok baik banget siihhh. Gitu lah. Campur aduk banget.
Kumau saranin buat orang2 yang hidupnya terlalu serius gabisa ngejoke buat baca buku Ayah, agar supaya hidupnya agak berwarna dengan hal2 absurd.
August 20, 2015
Saya gila. apalagi waktu memutuskan untuk beli edisi baru dari serial drunken ini, gak tanggung-tanggung, dulu beli 2 serial Drunken di Toga mas. meski diskon 15%, tetap saja kerasa mahal. Hahaha. cuman ituu loh, waktu belinya kok sampe celingak-celingkuk dulu. gak yakin mau beli. dan ketika beli, di hati terus-terusan memastikan apakah benar-benar ingin dibeli atau gak usah. anehnya, setiap beli bukunya si Pidi, kok ada perasaan malu ya kali keliatan sama orang lain? gejala yang aneh. tapi biarlah.
Kegilaan terakhir dari keseharian Pidi Baiq dituang di buku ini (atau drunken yang lain) ? saya pun gak tau pasti urutan setiap Drunken ini. mana yang awal, mana yang akhir. salahin penulisnya, karena tidak jelas. :p tapi diasumsikan bahwa Drunken Mama ini memang bukunya yang terakhir, dan itu artinya sekuel Drunken ini totalnya ada 4. katanya, kenapa gak nambah ? padahal semuanya terbilang best seller dan bagus? menurut penilaian saya, cukup lah buku ini sampai 4 judul. karena mungkin penulisnya pun tau kalo seandainya serial Drunken di tuliskan lagi justeru itu akan menurunkan rating drunken yang lainnya. bisa dibilang 4 buku ini sudah Klimaks dan hampir anti klimaks. lama-kelamaan orang juga akan ada bosannya, ya kan?
Terus membahas tentang kegilaan (atau keisengan) dari Pidi Baiq yang seakan tidak ada henti hentinya membuat saya berpikir. mungkin kenapa orang semacam pidi ini enggak banyak beredar di muka bumi, karena untuk menjadi seperti Pidi orang itu haruslah pintar, banyak wawasan, gak punya malu, dan cukup banyak uang untuk dibagi-bagikan. maka dalam diri seorang Pidi Baiq sebetulnya simpel, hanya terdapat itu saja ; Pinter, berani dan banyak uang. Hahaha.. dan semua variabel itu sepertinya memang ada dan natural dalam pribadinya. dari keseluruhan bukunya yang saya baca, faktor kehidupan, lingkungan dan keluarganya mengambil peran penting, meski semuanya berada dalam pengolahan dan pemrosesan lebih matang dalam pikiran pidi sendiri.
Hahaha, .. saya tidak akan membahas detail bukunya. karena saya lebih tertarik untuk menyoroti kepribadian dan pola pikir penulisnya ; Pidi Baiq. yang dilahirkan di bandung dari keluarga yang cukup berada ; ayahnya seorang militer, bundanya lulusan UPI bidang bahasa (Nah, kan?), serta kakak-kakaknya yang menyediakan akses terhadap bacaan dan pemahaman awal Pidi Baiq. ditambah pengalaman hidup dia sendiri sebagai komandan tempur geng motor sewaktu SMA-nya. dulu, geng motor di saat motor hanya dipunyai oleh kalangan berada, masuk geng motor merupakan strata sosial tertentu. dan sepertinya dari pola lingkungan dan pergaulan semacam ini lah kita bisa memaklumi mengapa Pidi bertingkah seperti itu. selain S1-nya Seni Rupa yang karena itu merupakan bakatnya, S2-nya adalah Filsapat yang semakin mengukuhkan peran "pemberontak" dalam dirinya.
Sebagai buku hiburan, Drunken Mama ini (seperti Drunken yang lainnya), tetap bisa dinikmati sebagaimana adanya. sambil sesekali berseru ; "Hahaha, .. euweuh ka era euy si Pidi". tapi minimal baguslah, dengannya mengajarkan orang untuk berbuat baik dengan cara yang tidak biasa. cara yang kreatif dan berusaha untuk menjadikan keberadaannya di masyarakat sebagai seseorang yang berguna dan bermanfaat. good job, Pid ! saya salut kepadamu. (emangnya siapa saya ya? Hahaha).
Bener kata Teh Rosi (Istrinya Pidi), orang ada kecenderungan untuk ngomongin penulisnya (dalam hal ini adalah pidi) ketika disodori testimoni tentang bukunya. emang isi bukunya juga tentang dia sih. jadi gak salah juga. :p
Kegilaan terakhir dari keseharian Pidi Baiq dituang di buku ini (atau drunken yang lain) ? saya pun gak tau pasti urutan setiap Drunken ini. mana yang awal, mana yang akhir. salahin penulisnya, karena tidak jelas. :p tapi diasumsikan bahwa Drunken Mama ini memang bukunya yang terakhir, dan itu artinya sekuel Drunken ini totalnya ada 4. katanya, kenapa gak nambah ? padahal semuanya terbilang best seller dan bagus? menurut penilaian saya, cukup lah buku ini sampai 4 judul. karena mungkin penulisnya pun tau kalo seandainya serial Drunken di tuliskan lagi justeru itu akan menurunkan rating drunken yang lainnya. bisa dibilang 4 buku ini sudah Klimaks dan hampir anti klimaks. lama-kelamaan orang juga akan ada bosannya, ya kan?
Terus membahas tentang kegilaan (atau keisengan) dari Pidi Baiq yang seakan tidak ada henti hentinya membuat saya berpikir. mungkin kenapa orang semacam pidi ini enggak banyak beredar di muka bumi, karena untuk menjadi seperti Pidi orang itu haruslah pintar, banyak wawasan, gak punya malu, dan cukup banyak uang untuk dibagi-bagikan. maka dalam diri seorang Pidi Baiq sebetulnya simpel, hanya terdapat itu saja ; Pinter, berani dan banyak uang. Hahaha.. dan semua variabel itu sepertinya memang ada dan natural dalam pribadinya. dari keseluruhan bukunya yang saya baca, faktor kehidupan, lingkungan dan keluarganya mengambil peran penting, meski semuanya berada dalam pengolahan dan pemrosesan lebih matang dalam pikiran pidi sendiri.
Hahaha, .. saya tidak akan membahas detail bukunya. karena saya lebih tertarik untuk menyoroti kepribadian dan pola pikir penulisnya ; Pidi Baiq. yang dilahirkan di bandung dari keluarga yang cukup berada ; ayahnya seorang militer, bundanya lulusan UPI bidang bahasa (Nah, kan?), serta kakak-kakaknya yang menyediakan akses terhadap bacaan dan pemahaman awal Pidi Baiq. ditambah pengalaman hidup dia sendiri sebagai komandan tempur geng motor sewaktu SMA-nya. dulu, geng motor di saat motor hanya dipunyai oleh kalangan berada, masuk geng motor merupakan strata sosial tertentu. dan sepertinya dari pola lingkungan dan pergaulan semacam ini lah kita bisa memaklumi mengapa Pidi bertingkah seperti itu. selain S1-nya Seni Rupa yang karena itu merupakan bakatnya, S2-nya adalah Filsapat yang semakin mengukuhkan peran "pemberontak" dalam dirinya.
Sebagai buku hiburan, Drunken Mama ini (seperti Drunken yang lainnya), tetap bisa dinikmati sebagaimana adanya. sambil sesekali berseru ; "Hahaha, .. euweuh ka era euy si Pidi". tapi minimal baguslah, dengannya mengajarkan orang untuk berbuat baik dengan cara yang tidak biasa. cara yang kreatif dan berusaha untuk menjadikan keberadaannya di masyarakat sebagai seseorang yang berguna dan bermanfaat. good job, Pid ! saya salut kepadamu. (emangnya siapa saya ya? Hahaha).
Bener kata Teh Rosi (Istrinya Pidi), orang ada kecenderungan untuk ngomongin penulisnya (dalam hal ini adalah pidi) ketika disodori testimoni tentang bukunya. emang isi bukunya juga tentang dia sih. jadi gak salah juga. :p
April 16, 2013
Drunken Mama bagian “Catutan harian” adalah seri ketiga Drunken Mama karangan Pidi Baiq, seorang yang nyleneh bin aneh. Kegilaan dalam tulisan–tulisan Pidi sudah dengan sendirinya fasih berkomunikasi dan berkontaminasi. Tulisan-tulisan itu mudah menyengat justru karena kekonyolan absurdisitasnya. Serta ketidakmasukakalan dan kekonyolannya membuat daya tarik sendiri bagi buku ini.
Buku ini merupakan kumpulan cerita-cerita yang berjumlah 17 buah, yang ke semua kisah itu adalah cerita kejadian sehari-hari yang seharusnya tidak terjadi dan tak perlu dicontoh tetapi memiliki hikmah atau pesan moral yang mendalam serta dimuat dalam bentuk kearifan dalam segala kekonyolannya, tentunya juga ada islaminya juga. Tokoh utama ada 5 orang yakni Pidi sendiri, istrinya Rosi, anak-anaknya Timur dan Babe, pembantunya Bi Odah serta tokoh lain yang digunakan untuk menambah ramai cerita ini. Cerita-cerita tak bermutu itu tidak lepas dari sikap si pengarang yang begitu pandai menciptakan ketidakwajaran-ketidakwajaran, dan ketidaknormalan. Di kalangan kaum dekonstruksionis Posmodern memang dikenal salah satu siasat yang bisa disebut defamiliarisasi, yakni siasat untuk memperlihatkan relativitas suatu kenyataan atau pernyataan dengan membongkar kewajaran dan kemutlakannya, yaitu memperlihatkan kemungkinan sisi lainnya yang tak terduga, alias menjadikan hal-hal itu ganjil, tak tak wajar dan asing. Pidi tak ada hubungannya dengan kaum dekonstruksionis seperti itu, namun karena efek yag dihasilkan celotehan dan kelakuannya yang ditulis pada buku ini juga mendefamiliarisasi pola-pola hubungan dan perilaku yang biasa kita anggap wajar normal, dan baku.
Drunken Mama “Catutan harian” memiliki kelebihan tersendiri dari buku cerita lain, yakni terdapat gambar ilustrasi per cerita yang dibuat agak lucu, ceritanya yang kadang belum habis atau endingnya yang terlalu cepat buat pembaca penasaran, cerita diwarnai humor yang mampu membuat Anda tertawa yang sebelumnya belum bisa, banyak sekali pesan moral yang dapat diambil dari kisah yang tak patut dicontoh ini dan covernya yang cukup bagus dengan warna merah. Kekurangan pun tidak luput dari buku ini yang terkadang bahasanya sulit dipahami jika tidak diulangi membacanya.
Cerita yang menarik buat saya untuk Drunken Mama bagian Catutan Harian adalah Mi instan Obama, Si Ayah Adalah, Menjempul Rentyal, Drunken Mama, tapi yang paling terkesan bagi saya adalah Mukjizat Poligami, inilah cuplikannya.
“Tapi Bu, kalau ayah nikah lagi, pasti bukan karena nafsu,” saya bilang begitu sambil makan kuaci (satu per satu). Itu komentar saya untuk mereka yang bilang poligami janganlah didasari oleh desakan nafsu.
“Kalau Ayah memang karena apa?”
“Ayah Cuma mau tahu aja, anak Ayah seperti apa kalau sama perempuan lain”
“Heh!? Eksperimen”
Buku ini merupakan kumpulan cerita-cerita yang berjumlah 17 buah, yang ke semua kisah itu adalah cerita kejadian sehari-hari yang seharusnya tidak terjadi dan tak perlu dicontoh tetapi memiliki hikmah atau pesan moral yang mendalam serta dimuat dalam bentuk kearifan dalam segala kekonyolannya, tentunya juga ada islaminya juga. Tokoh utama ada 5 orang yakni Pidi sendiri, istrinya Rosi, anak-anaknya Timur dan Babe, pembantunya Bi Odah serta tokoh lain yang digunakan untuk menambah ramai cerita ini. Cerita-cerita tak bermutu itu tidak lepas dari sikap si pengarang yang begitu pandai menciptakan ketidakwajaran-ketidakwajaran, dan ketidaknormalan. Di kalangan kaum dekonstruksionis Posmodern memang dikenal salah satu siasat yang bisa disebut defamiliarisasi, yakni siasat untuk memperlihatkan relativitas suatu kenyataan atau pernyataan dengan membongkar kewajaran dan kemutlakannya, yaitu memperlihatkan kemungkinan sisi lainnya yang tak terduga, alias menjadikan hal-hal itu ganjil, tak tak wajar dan asing. Pidi tak ada hubungannya dengan kaum dekonstruksionis seperti itu, namun karena efek yag dihasilkan celotehan dan kelakuannya yang ditulis pada buku ini juga mendefamiliarisasi pola-pola hubungan dan perilaku yang biasa kita anggap wajar normal, dan baku.
Drunken Mama “Catutan harian” memiliki kelebihan tersendiri dari buku cerita lain, yakni terdapat gambar ilustrasi per cerita yang dibuat agak lucu, ceritanya yang kadang belum habis atau endingnya yang terlalu cepat buat pembaca penasaran, cerita diwarnai humor yang mampu membuat Anda tertawa yang sebelumnya belum bisa, banyak sekali pesan moral yang dapat diambil dari kisah yang tak patut dicontoh ini dan covernya yang cukup bagus dengan warna merah. Kekurangan pun tidak luput dari buku ini yang terkadang bahasanya sulit dipahami jika tidak diulangi membacanya.
Cerita yang menarik buat saya untuk Drunken Mama bagian Catutan Harian adalah Mi instan Obama, Si Ayah Adalah, Menjempul Rentyal, Drunken Mama, tapi yang paling terkesan bagi saya adalah Mukjizat Poligami, inilah cuplikannya.
“Tapi Bu, kalau ayah nikah lagi, pasti bukan karena nafsu,” saya bilang begitu sambil makan kuaci (satu per satu). Itu komentar saya untuk mereka yang bilang poligami janganlah didasari oleh desakan nafsu.
“Kalau Ayah memang karena apa?”
“Ayah Cuma mau tahu aja, anak Ayah seperti apa kalau sama perempuan lain”
“Heh!? Eksperimen”
July 6, 2012
buku kedua surayah yang saya beli...
"Dia menyampaikan sesuatu yang dalam dan sering penuh perenungan dengan cara yang sangat menghibur." - Soleh Solihun, Editor Majalah Rolling Stone "Dari Drunken Monster sampai Drunken Molen... buat saya ketawa tak berhenti. Buat kengkawan di Malaysia 'harus baca' buku dia, nih, dan orang takkan nyesal!!! Kelakar giler!!!" - Catt Abdul Shariff, Housewife, Bukit Jalil, Malaysia. Bagi yang terbiasa hidup bengkok, menyimpang, dan nyeleneh, buku ini akan mendidik Anda jadi rendah hati. Karena, keanomalian Anda ternyata nggak ada apa-apanya dibandingkan isi buku ini!" - Satrio Arismunandar, Executive Producer Trans TV. "Pidi menulis kejailannya dengan serius dan bijaksana. Tidak ada buku tentang kejailan yang seserius dan sebijaksana Druken Mama dan dua buku sebelumnya. Seriously funny!" - Haidar Bagir, Dosen Filsafat Islam dan Penulis Bestseller Buku Saku Tasawuf. "Yang harus dipetik dari buku ini adalah bagaimana seorang Pidi Baiq menikmati kehidupan ini. Salam buat orang gila! Anakku mengidolakanmu." - Mu'tamirudin, Pengasuh dan Pendiri Kombuk IPDN (STPDN) "Tapi Bu, kalau ayah nikah lagi, pasti bukan nafsu" saya bilang begitu sambil makan kuaci (satu persatu). Itu komentar saya untuk mereka yang bilang poligami janganlah didasari oleh karena desakan nafsu. "Kalau Ayah memang karena apa?" "Ayah Cuma mau tahu aja, anak ayah seperti apa kalau sama perempuan lain?" "Heh!? Eksperimen?" (Mukjizat Poligami)
"Dia menyampaikan sesuatu yang dalam dan sering penuh perenungan dengan cara yang sangat menghibur." - Soleh Solihun, Editor Majalah Rolling Stone "Dari Drunken Monster sampai Drunken Molen... buat saya ketawa tak berhenti. Buat kengkawan di Malaysia 'harus baca' buku dia, nih, dan orang takkan nyesal!!! Kelakar giler!!!" - Catt Abdul Shariff, Housewife, Bukit Jalil, Malaysia. Bagi yang terbiasa hidup bengkok, menyimpang, dan nyeleneh, buku ini akan mendidik Anda jadi rendah hati. Karena, keanomalian Anda ternyata nggak ada apa-apanya dibandingkan isi buku ini!" - Satrio Arismunandar, Executive Producer Trans TV. "Pidi menulis kejailannya dengan serius dan bijaksana. Tidak ada buku tentang kejailan yang seserius dan sebijaksana Druken Mama dan dua buku sebelumnya. Seriously funny!" - Haidar Bagir, Dosen Filsafat Islam dan Penulis Bestseller Buku Saku Tasawuf. "Yang harus dipetik dari buku ini adalah bagaimana seorang Pidi Baiq menikmati kehidupan ini. Salam buat orang gila! Anakku mengidolakanmu." - Mu'tamirudin, Pengasuh dan Pendiri Kombuk IPDN (STPDN) "Tapi Bu, kalau ayah nikah lagi, pasti bukan nafsu" saya bilang begitu sambil makan kuaci (satu persatu). Itu komentar saya untuk mereka yang bilang poligami janganlah didasari oleh karena desakan nafsu. "Kalau Ayah memang karena apa?" "Ayah Cuma mau tahu aja, anak ayah seperti apa kalau sama perempuan lain?" "Heh!? Eksperimen?" (Mukjizat Poligami)
January 31, 2016
"Bentar, Yah. Mau tanya, perlukah Tuhan dicari? Menurut Ayah?"
"Kalau Dia-nya hilang atau sembunyi, ya mungkin perlu," saya bilang begitu sambil bikin betul posisi duduk.
"Hahaha... dicari. Emangnya petak umpet?" .
"Hehehe. Udah ah, apa sih?" Kata saya.
"Hehehe. Bentar. Apa jawaban Ayah, bila teman kantor tanya mengapa Tuhan tidak menampakkan dirinya? Memperlihatkan dirinya?"
"Karena.. karena, ya itu, kalau Tuhan menampakkan dirinya, berarti Tuhan tidak adil." .
"Kenapa?"
"Iya, berarti kasihan orang buta, dia tidak bisa melihat."
"Hehehe iya. Ya, ya, ya."
###
Begitulah jawaban surayah ketika ditanya suribu tentang hal yang mungkin pernah terlintas di pikiran kita, tapi kita juga tidak tau jawabannya.
Buku harian yang super-duper asal-asalan ini membuat iri pembaca. Kenapa surayah begitu bisa menikmati hidupnya dengan berlaku aneh setiap harinya? Kenapa surayah bisa melakukan hal yang tidak pernah manusia normal pikirkan? Dan kenapa saya bisa baca buku ini sampai habis? KENAPAAAA?!
"Kalau Dia-nya hilang atau sembunyi, ya mungkin perlu," saya bilang begitu sambil bikin betul posisi duduk.
"Hahaha... dicari. Emangnya petak umpet?" .
"Hehehe. Udah ah, apa sih?" Kata saya.
"Hehehe. Bentar. Apa jawaban Ayah, bila teman kantor tanya mengapa Tuhan tidak menampakkan dirinya? Memperlihatkan dirinya?"
"Karena.. karena, ya itu, kalau Tuhan menampakkan dirinya, berarti Tuhan tidak adil." .
"Kenapa?"
"Iya, berarti kasihan orang buta, dia tidak bisa melihat."
"Hehehe iya. Ya, ya, ya."
###
Begitulah jawaban surayah ketika ditanya suribu tentang hal yang mungkin pernah terlintas di pikiran kita, tapi kita juga tidak tau jawabannya.
Buku harian yang super-duper asal-asalan ini membuat iri pembaca. Kenapa surayah begitu bisa menikmati hidupnya dengan berlaku aneh setiap harinya? Kenapa surayah bisa melakukan hal yang tidak pernah manusia normal pikirkan? Dan kenapa saya bisa baca buku ini sampai habis? KENAPAAAA?!
December 25, 2011
Saya koq ya baru tau ada buku-bukunya Pidi Baiq *err, jujur, baru tau Pidi Baiq sih sebetulnya* dari sebuah blog buku, dan akhirnya mencoba membaca 2 diantara buku-bukunya.
Salah satunya Drunken Mama ini.
Kumpulan cerita keseharian Pidi Baiq (PB ajalah, ribet) ternyata mengena bagi saya. Ringan, tapi bermakna. Lucu, tapi nggak ngocolnya abegeh. Saya jadi bertanya-tanya, bagaimana orang-orang di sekeliling PB ya? Istri dan anak-anaknya, keluarga dan tetangganya?
Bukan apa-apa, karena kalau kita baca ceritanya, kita pasti yakin kalau orang-orang disekeliling PB adalah mereka yang tabah, tahan banting, dan punya kesabaran segambreng.
Selain itu, PB bisa 'mengirimkan' petuah atau nasehat dalam ceritanya, tapi tak berkesan otoriter. Seperti ini :
“Mungkin ada saling tegur, tapi mudah2an tidak dgn benci.
Mungkin ada marah, tapi mudah2an tidak dengan maki.”
Saya suka PB !
Salah satunya Drunken Mama ini.
Kumpulan cerita keseharian Pidi Baiq (PB ajalah, ribet) ternyata mengena bagi saya. Ringan, tapi bermakna. Lucu, tapi nggak ngocolnya abegeh. Saya jadi bertanya-tanya, bagaimana orang-orang di sekeliling PB ya? Istri dan anak-anaknya, keluarga dan tetangganya?
Bukan apa-apa, karena kalau kita baca ceritanya, kita pasti yakin kalau orang-orang disekeliling PB adalah mereka yang tabah, tahan banting, dan punya kesabaran segambreng.
Selain itu, PB bisa 'mengirimkan' petuah atau nasehat dalam ceritanya, tapi tak berkesan otoriter. Seperti ini :
“Mungkin ada saling tegur, tapi mudah2an tidak dgn benci.
Mungkin ada marah, tapi mudah2an tidak dengan maki.”
Saya suka PB !
September 4, 2009
Kesan saya setelah baca ketiga buku ini: tanpa kesan..sepertinya baca dan tidak baca sama saja alias ga ada rasanya. Dan karena itu pula ketiga buku ini hanya saya baca sekilas-sekilas saja dalam waktu semalam.
Disebutkan bahwa buku ini adalah buku humor tapi buat saya tidak ada yang lucu, bahkan tidak lucu sama sekali, maaf saja, isinya juga datar-datar saja, tidak ada rasa apa2 bagi saya.
Beberapa kalimat memang ada yang lucu, tapi hanya lucu sedikit, selebihnya biasa saja.
Jadi kesimpulannya: maaf saja, buku ini tidak lucu buat saya, humornya tidak cocok dengan syaraf kocak saya. Satu bintang ajalah, itu pun bintang kecil.
Disebutkan bahwa buku ini adalah buku humor tapi buat saya tidak ada yang lucu, bahkan tidak lucu sama sekali, maaf saja, isinya juga datar-datar saja, tidak ada rasa apa2 bagi saya.
Beberapa kalimat memang ada yang lucu, tapi hanya lucu sedikit, selebihnya biasa saja.
Jadi kesimpulannya: maaf saja, buku ini tidak lucu buat saya, humornya tidak cocok dengan syaraf kocak saya. Satu bintang ajalah, itu pun bintang kecil.
June 18, 2010
Buku ini merupakan diary dari seorang Pidi Baiq yang ajaib sekali, buku ini menceritakan keisengannya dan kekreatifannya Pidi Baiq melakukan hal-hal yang tidak pernah terbayangkan oleh orang-orang normal pada umumnya, dan hal-hal yang tidak normal itu menjadi normal dilakukan oleh seorang Pidi. Buku ini membuat kita tertawa tetapi tak jarang Pidi menyelipkan sedikit pencerahan di akhir tulisannya. Lucu, karena sebetulnya buku ini tak hanya ditulis untuk melucu, bukan hanya pemilihan kata-kata yang mebuat tertawa, tetapi memang dengan gaya bahasa yang biasapun kisahnya sudah mampu untuk membuat tertawa.
Ilustrasi gambar di buku ini menjadi daya tarik tersendiri.
Ilustrasi gambar di buku ini menjadi daya tarik tersendiri.
May 14, 2009
Penuturannya 'aneh' karena orangnya sendiri 'aneh'. Ia tak bermaksud berkomedi, entah mengapa kita menangkapnya seperti komedi. Seperti seri drunken-drunken sebelumnya, sebetulnya buku ini sangat filosofis, mengajarkan tentang betapa polosnya manusia di hadapan Sang Pencipta.
Saya pernah nanya langsung ke Pidi, kenapa bahasanya demikian. Ia bilang, sejak kecil ia sudah terbiasa dengan gayanya Sultan Ali Syahbana. Jadi jangan heran, jika di tiap tulisan bertemu dengan kalimat-kalimat yang bertentangan dengan EYD. Karena disitulah kekuatan dan gaya bahasa Pidi Baiq.
Saya pernah nanya langsung ke Pidi, kenapa bahasanya demikian. Ia bilang, sejak kecil ia sudah terbiasa dengan gayanya Sultan Ali Syahbana. Jadi jangan heran, jika di tiap tulisan bertemu dengan kalimat-kalimat yang bertentangan dengan EYD. Karena disitulah kekuatan dan gaya bahasa Pidi Baiq.
October 21, 2009
dibanding buku-buku sebelumnya, buku ini tambah sarap aja... hahahaha....
baca, deh, bagian Daftar Pustaka-nya...
di buku ini lagi-lagi ibu Rosi selaku istri Pidi Baiq, sudah sangat memaklumi (atau udah terbiasa ya?) dengan kelakuan suaminya itu... kayak pembagian mi instan di terminal bus yang dilakukan sama pengamen... pembagian mi instan itu buat kampanye Dukung Obama... hahahaha... aya-aya wae... pas giliran ibu Rosi yang dibagiin, bu Rosi cuman bilang, "pasti disuruh Surayah, ya?" hihihi....
baca, deh, bagian Daftar Pustaka-nya...
di buku ini lagi-lagi ibu Rosi selaku istri Pidi Baiq, sudah sangat memaklumi (atau udah terbiasa ya?) dengan kelakuan suaminya itu... kayak pembagian mi instan di terminal bus yang dilakukan sama pengamen... pembagian mi instan itu buat kampanye Dukung Obama... hahahaha... aya-aya wae... pas giliran ibu Rosi yang dibagiin, bu Rosi cuman bilang, "pasti disuruh Surayah, ya?" hihihi....
March 18, 2009
pada buku ketiga seri drunken ini, gw ngeliat ada yang berbeda dari cara dia mengungkapkan filosofi atau apalah itu. hampir di tiap akhir tulisan, pidi menuliskan.. apa ya disebutnya..satir?
pokoknya ada yang beda deh..
dari buku pertama mpe yang ini, tingkat keseriusan bukunya perlahan meningkat, tapi serius ala pidi khan tetap ada guyonannya..
gw suka deh ma buku-buku pidi
apa lagi ya buku yang akan ditulisnya,,
kayanya seri drunken gak usah banyak2 deh, 3 cukup qo..
pokoknya ada yang beda deh..
dari buku pertama mpe yang ini, tingkat keseriusan bukunya perlahan meningkat, tapi serius ala pidi khan tetap ada guyonannya..
gw suka deh ma buku-buku pidi
apa lagi ya buku yang akan ditulisnya,,
kayanya seri drunken gak usah banyak2 deh, 3 cukup qo..
March 28, 2009
Terima kasih buat Suryati alias Nona yang telah meminjamkan buku ini, asik bacanya, segera diembat meskipun setelahnya mesti mengorbankan jam tidur malam beberapa lama untuk ngerjain tugas.
Ini adalah buku Pidi yang pertama yang saya baca (urutannya terbalik ya, he..he..soalnya boleh dipinjemin). Nikmat, mengalir, dan masih ada ajakan renungan yang mengajak kita untuk 'aware' terhadap diri, lingkungan, Tuhan.
Ini adalah buku Pidi yang pertama yang saya baca (urutannya terbalik ya, he..he..soalnya boleh dipinjemin). Nikmat, mengalir, dan masih ada ajakan renungan yang mengajak kita untuk 'aware' terhadap diri, lingkungan, Tuhan.
December 7, 2012
Sejujurnya saya lumayan kecewa dengan seri ke-3 dari serial Drunken ini.. Yang saya rasakan pada waktu membacanya adalah agaknya tulisan-tulisan Surayah telah mengalami per-kompromi-sasian (apa sih) terhadap masukan-masukan dari orang lain (mungkin), sehingga "kegilaan" yang saya dapatkan pada seri sebelumnya, pada seri ini terasa hambar.
Sorry Surayah, saya hanya bisa kasi 2 bintang.. piss, love and gahol :)
Sorry Surayah, saya hanya bisa kasi 2 bintang.. piss, love and gahol :)
January 6, 2010
yeah. sedeng, ni orang. Udah dewasa tapi masih berani ngelakuin hal gila. Padahal almamater kita sama, bang, tapi saya tidak segila itu. hahahahhahah....
Yang bikin pengen beli adalah embel-embel kalo si penulis juga dari FSRD ITB. hahhaha... oia, sama di yang buat Panas Dalam. yang lagunya ga jelas itu.
Yang bikin pengen beli adalah embel-embel kalo si penulis juga dari FSRD ITB. hahhaha... oia, sama di yang buat Panas Dalam. yang lagunya ga jelas itu.
December 25, 2013
it's the first time, i read Pidi Baiq's book. it's pretty cool. didn't know why, maybe just because he create his own life with his way. although he used his own language or something like he have his own grammar. But i think, this book have some fun. how he become a father or husband or jerk friend for making fun and laugh. Its good, though.
November 15, 2015
Engga bisa mengungkapkan dengan lebih dari:
Kalau kata Soleh Solihun: hebatnya Pidi, tulisannya sering tidak berhenti di perut saja. Jika saya boleh sok serius, Pidi meninggalkan sesuatu di hati.
Kalau kata Bambang Sugiharto: menyembunyikan kearifan dalam segala kekonyolannya, memaksa kita berpikir ulang lewat segala permainan canda-ketawanya.
Kalau kata Soleh Solihun: hebatnya Pidi, tulisannya sering tidak berhenti di perut saja. Jika saya boleh sok serius, Pidi meninggalkan sesuatu di hati.
Kalau kata Bambang Sugiharto: menyembunyikan kearifan dalam segala kekonyolannya, memaksa kita berpikir ulang lewat segala permainan canda-ketawanya.
October 3, 2009
Cara bertutur yang keluar jalur umum, pemakaian bahasa yang sengaja tidak mengikuti EYD, kisah-kisah yang membuat orang "normal" berpikir "gila ni orang", makna di balik cerita yang (kadang-kadang) sangat mendalam...
Displaying 1 - 30 of 66 reviews