Kehidupan Sunny Dahye diisi dengan baju dan kosmetik mahal, sarapan mewah, terbang ke negeri-negeri jauh yang cantik, menginap di hotel berbintang lima...
Hidup Sunny indah di layar ponselmu.
Tapi, sama seperti hidup kebanyakan orang, hari-hari Sunny juga diisi kegagalan, kekecewaan, keraguan, dan penyesalan.
Di saat impiannya satu per satu terwujud, Sunny justru tersesat. Sunny tak tahu harus melangkah ke mana. Pada catatan-catatannya di buku ini, Sunny membuka sedikit hatinya, dan luka-luka yang harus dia telan pahitnya. Lewat tulisannya, Sunny mengajakmu mengenal sedikit siapa dirinya sebelum menjadi Sunny Dahye yang kamu kenal hari ini.
Dear Sunshine, let Sunny walk you through her life…
Sunny Dahye Sunny Everywhere Gramedia Pustaka Utama 120 pages 5.0
Just like the Chanel logo emblazoned on her bag, Sunny Dahye's Sunny Everywhere looks at both sides of her lives: her past and her present. Sometimes the book's personalness is really touching and good, but mostly it's like reading a juvenile diary pestered by a mix of Indonesian and English language. But if you can stand its scattered and jumbled quality, you can find a valuable life lesson.
Iseng-iseng baca nya gara-gara cover nya cantik perpaduan pink dan kuning nya. Ilustrasi di dalam buku nya juga cakep, cuman aku kurang menikmati isi cerita nya yang menurut aku pribadi ini jadi agak kayak sambatan. Ini buku kedua ku baca yg di tulis youtuber/influencer di gandrungi anak-anak muda indonesia. Sebelum nya aku baca buku nya jerome yang juga menceritakan semacam memoir nya yang kurang lebih sama kayak buku nya mbk sunny dahye ini, cuman beda nya feel penulisan kedua nya yang ini lebih kerasa kayak mbak nya banyak sambatan nya dan ntah kerasa kurang begitu bersimpati. Selain itu penggunan bahasa yang sering banget bergonta-ganti dari Indonesia ke inggris juga ini kurang nikmat untuk di baca. Mungkin sebaiknya penulis memilih salah satu bahasa yang di gunakan daripada ada satu paragraf penuh pakai bahasa inggris berganti paragraf ganti ke bahasa indonesia yang kerasa agak formal.
Mungkin karena ga ngikutin channelnya Sunny Dahye, jadi aku kurang bisa 'mendengar suara' penulis dalam bukunya yang berakibat narasinya terkesan datar. Tapi kisah behind the scene-nya memulai youtube, menarik untuk diikuti.
Aku baru menyelesaikan "Sunny Everywhere" karya Sunny Dahye kemarin. Aku nggak berharap banyak sih, cuma mau rada cheating baca buku tipis penuh gambar di awal bulan (biar bisa update udah baca buku banyak wkwk), tapi ternyata buku ini asik!
Aku suka cara Sunny ceritain masa lalunya, apalagi ketika dia dulu masih bukan apa-apa. Sunny berani bercerita soal masalah ayahnya, masalah kuliahnya (yang rada relateable buatku), dan perjuangannya sebelum jadi Sunny Dahye yang dikenal semua orang.
Aku suka tulisannya yang terasa raw dan jujur.
Sayangnya, menjelang separuh akhir aku merasakan repetisi. Dan menjelang separuh akhir tuh tulisannya ya semenggugah bagian-bagian awal.
Tapi secara garis besar, aku suka bacanya. Sunny Everywhere menunjukkan masa lalu Sunny dengan jujur. Lengkap sama ilustrasi yang juara. 😍
Sunny Dahye adalah seorang Youtuber terkenal. Sebelumnya aku tidak pernah membuka channel miliknya meski terkadang muncul di feed youtubeku. Tahun lalu ketika dia collab dengan Molita Lin (salah satu youtuber Indonesia favoritku), aku jadi tahu sedikit tentangnya dan Sunny meninggalkan kesan yang cukup baik dan positif. Karena satu video collab itu, aku jadi kepo dan mulai menonton video-videonya. All I could say is Sunny itu orangnya benar - benar menghargai pemberian orang lain. Walaupun fansnya cuma ngasih teh botol, indomie, yupi, dll yang merupakan kesukaannya, dia akan berulang kali mengucapkan terima kasih di videonya.
Orangnya juga kelihatan tulus dan jika menyukai sesuatu, itu akan kelihatan langsung dari wajahnya. Aku cukup sering menonton videonya di channel pribadinya dan videonya bersama pacarnya Chris di channel Chris (Sunny and Chris). Jadi ketika tahu Gramedia menerbitkan buku yang ditulis oleh Sunny, aku langsung tertarik untuk membacanya.
Kalau kita selalu melihat Sunny yang begitu bersemangat, bersinar dan menggebu - gebu di Youtube, di buku ini kita akan melihat sisi Sunny yang berbeda. Sunny menceritakan kisahnya yang kelam dan buruk. Masa lalu yang enggan ia bagikan tapi akhirnya berani ia tuangkan lewat buku ini. Sunny menceritakan awal dari segalanya. Jauh sebelum kesuksesan itu ada pada dirinya. Perjuangannya dalam mencari jati diri, meskipun berulang kali jatuh, Sunny tidak menyerah dan berdiam diri. Dia bukan berasal dari keluarga kaya. She is the living proof that money doesn't grow on trees, if you want money, you have work hard to earn it.
Banyak moral yang bisa diambil dari cerita hidup Sunny. Yang pasti tidak selamanya yang kita lihat indah itu benaran indah. Kita tidak pernah tahu seberapa berat dan besar perjuangan seseorang. Jadi jangan pernah menjudge karena kita tidak berada diposisinya. Satu quote yang paling berkesan untukku,,,
"Jangan biarkan siapa pun memberitahumu bahwa kamu 'tidak mampu'. Jangan biarkan siapa pun meredupkan semangat dan kreativitasmu. Sebaliknya, rayakan kebebasanmu, ikhlaskan perkataan - perkataan negatif, dan bersenang - senanglah."
Saya baca ini karena adik perempuan saya selalu membeli buku para YouTuber. Dan salah satunya buku ini.
Saya bingung, sebenarnya.
Pertama, kenapa bahasa campur dan gado-gado ini tidak enak sekali dibaca.
Kedua, mungkin maksud penulis baik, untuk memberi tahu para pembaca agar kehidupan itu ada baik maupun buruk, begitu pula kehidupan YouTuber. Sayangnya, di sini sangat memusatkan dunia dari penulis itu sendiri; Sunny Dahye. Jadi terkesan buku ini bak buku sambatan tanpa tedeng aling-aling, yang mana pembaca harus menelan bulat-bulat sambatan yang tidak indah tersebut dalam buku ini.
Ketiga, masih berkaitan dengan yang di atas. Apakah iya, banyak perbuatan yang tidak lazim dilakukan Sunny tanpa ada "warning" yang jelas?
Yang saya sukai mungkin ilustrasinya yang cantik untuk diletakkan di rak buku adik saya (maksudnya ilustrasi sampulnya pun bagus sekali, meski warna putih agak sedikit mengganggu karena terkesan tidak diwarnai, haha).
Mungkin... karena Sunny adalah YouTuber, maka pihak penerbit tidak perlu mengurasinya dengan lebih baik; asal buku ini memberi keuntungan? Entah. Saya sendiri hanya memberi asas praduga. Atau mungkin memang saya yang tidak cocok dengan buku ini.
Aku bukan Sunshine, tapi beberapa kali sempet nonton vlog Sunny Dahye.
Terus karena covernya cakebh abis, aku beli dong. Belinya Jumat kemaren di CP. Udah nagkring di bestsellah aja loh buku ini cyn.
Ilustrasinya cantik bats kek orangnya. Sedap. Terus juga bagus gitu kata-katanya, banyak memotivasi. Ya ga semua yang tampil di YT itu indah. Sunny coba jelasin itu ke subscriber/pembacanya. Walau agak mendikte pas beginning, tapi tetep enak diikutin.
Selesai baca ini, rasanya mo oplas juga biar caem kaya Sunnny. Tapi uang akoooh ga cukup niccccch huaaa.
Seperti yang Mbak Sunny bilang di awal buku ini, akan ada dua golongan yang akan membaca buku ini: 1) Sunshine (mungkin ini nama fans Sunnydahye—dengan kata lain orang yang sudah kenal Sunnydahye melalui akun YouTube-nya). 2) Bukan golongan pertama. Sebagai kelompok kedua, saya merasa mendapat apresiasi sama besarnya dengan kelompok pertama. Karena jujur saja, saya tidak tahu siapa Sunnydahye, cuma tahu nama, dan hanya sekali pernah melihatnya (itu pun di channel Rans Entertainment waktu Gigi ke Korea dan collab bareng Sunny). Kemudian Sunny memperkenalkan siapa dirinya, dia dikenal sebagai apa, blablabla.
Hanya saja... Setelah perkenalan tersebut, saya agak tercengang ketika halaman selanjutnya membahas tentang Chanel. Oke, di antara banyaknya benda perlambang kesuksesan, kenapa harus disandingkan dengan tas? 😂 Like... Who cares? 😂 (Jujur, saya sih tidak peduli dengan tas seseorang apa, justru ketika mereka memamerkan tas mereka, saya jadi punya pandangan khusus tentang mereka—kata seseorang yang tas ranselnya merek Polo tapi dapat dari pelatihan 😂✌️)
Kemudian dilanjutkan dengan cerita hidup Sunny yang tidak semulus jalan tol. Sebagai orang golongan kedua yang tidak tahu Sunny itu siapa, saya sedikit merasa buku ini di luar ekspektasi. Saya mengharapkan lebih mengenal Sunny dari sisi prestasi dan sisi lain kehidupannya, tapi agak kagok juga karena justru mendengarkan banyak hal tentang kesusahannya di masa lalu. Okelah, harus diakui, semua orang punya lini masanya sendiri. Tidak semua hal yang terlihat itu indah, karena banyak momen sedih dalam hidup mereka. Namun, ketika seseorang bermaksud untuk mengungkapkan hal-hal tersedia mereka, tentu seharusnya ada alasan kenapa orang lain harus tahu itu. Apakah kemudian dengan mengungkapkannya akan menjadikan pelajaran hidup, ataukah sekadar, "ya udahlah ini lho hidupku yang dulu, nggak menyenangkan." Karena yakinlah, tidak semua orang ingin mengetahui sisi lain kehidupanmu apalagi jika tidak ada sesuatu yang berhasil dipetik darinya.
Namun, overall, seperti kesan pertama saya yang baik tentang Mbak Sunny (yang saya lihat di channel Mbak Gigi), saya juga menemukan sisi lain yang menarik dari cerita Mbak Sunny. Yah, semoga karier YouTube Mbak Sunny tetap bersinar seperti bunga matahari 🌻
Saya harus mengaku kalo saya gak tau siapa itu Sunny Dahye, karena kayaknya ini buku cakep sekali covernya dan di IG dipromo terus sama GPU, pas nongol di GD mulai baca aja deh.
Saya sengaja gak cari tau dulu siapa Sunny Dahye ini, biar pas baca jadi tau. Ternyata dia adalah seorang Youtuber dan influencer, subscribernya buanyak. Dari ceritanya dia adalah orang Korea yang tinggal di Bali sejak kecil.
Ceritanya mengangkat Sunny yang hidupnya sulit sejak kecil, mau bilang ke para pembaca bahwa kemewahan yang ditonton di Youtube itu tidaklah dia punyai dari kecil, tapi kerja kerasnya. Sunny manusia biasa, yang sedih sama keluarga, gak punya teman, gitu-gitu deh. Saya rasa akan lebih enak kalo Sunny menceritakan dari babak ke babak dalam hidupnya.
Dalam buku ini Sunny membagi ceritanya dari Bali, Jogja, Korea, dsb. Ceritanya mungkin akan lebih enak kalo dibuat runut, misal masa kecil, masa remaja, masa kuliah, ini kayaknya semua ditulis kayak semaunya aja gitu. Ditambah lagi, bahasa Indonesia dicampur bahasa Inggris dalam buku ini, kayaknya kalo mau dibikin dalam bahasa Inggris ya gpp juga sih, mending satu bahasa aja, daripada 1-2 paragraf bahasa Indonesia trus lanjut bahasa Inggris lalu balik lagi. Lagi-lagi kayak 'yang Sunny suka aja deh'.
Bukunya dicetak dengan warna warni, khas buku-buku sekarang, dengan ilustrasi yang jempolan, suka banget deh sama ilustrasi dalam buku ini. Walau saya paham apa yang mau disampaikan Sunny dalam buku ini, tapi saya merasa kurang bisa menikmati cara dia bercerita.
It was like watching the longer Draw My Life video on YouTube. I'm not a Sunshine (a fan of Sunny or whatever you call it) but I found this quite inspiring. Kudos to the illustrator for making the book aesthetically pleasing!
Kalo denger kata sunnydahye, yang pasti terngiang di pikiranku adalah 'halo teman-teman youtube! Kembali lagi di channelku sunnydahyein'
Beberapa hari yg lalu, aku nonton video terbaru kak sunny, terus hari ini lagi baca buku yang seharusnya kubaca, tiba2 keinget kak sunny out of nowhere kalo dia pernah nulis buku dan bukunya ada di gramedia digital, so i downloaded it then read it only in one sit.
Ternyata kak sunny yang seceria itu mempunyai kisah yang 'dark' di masa lalunya. She's so brave for telling about her vulnerable stories behind the camera. Dan ini ingetin aku sama buku2 yang seharusnya aku baca sekarang wkwkwk (bukunya adalah alasan untuk tetap hidup dan real face). Dan entah kenapa buku2 itu relate banget ke buku kak sunny ini. Her stories made me thought that everyone have their own dark side and not all you see on the surface are the trully they are. I love how she worked hard all through her life, especially when she escaped to korea and desperately survived to stay alive. Apa yang ia impikan dulu jadi kenyataan saat ini karena kerja kerasnya.
Ini sedikit membingungkan sih. Bahasa yang digunakan dalam buku ini ada dua, indonesia dan inggris, dan lebih banyak bahasa inggris, tapi bukan bilingual yang di setiap narasinya terdapat 2 bahasa tersebut. Menurutku, pembaca bisa jadi kurang mengerti alur ceritanya karena narasi yang bercampur antar 2 bahasa. Tapi sekarang udah canggih sih, pake translate juga bisa, kan?
Overall, I love the stories inside and also the illustrations and the cover are amazing! Bahkan saking cantiknya, bisa jadi orang2 yang ga baca sinopsisnya mengira ini graphic novel mungkin ya😅 kalo misalnya aku accidentally beli buku ini karena covernya tapi memperhatikan sinopsisnya, aku bakal tetap enjoy karena aku juga udah nonton kak sunny dari lama hehehe
Rating saya udah pasti subjektif banget. Terlebih pas liat review orang-orang di Goodreads terhadap buku ini yang kebanyakan tampak... biasa aja.
Awalnya, saya baca Sunny Everywhere karena dua hal: 1) Kovernya unyu nggak nahan, 2) Lagi nyari inspirasi hahaha. 😂
Sebelum baca, saya sempet baca review buku ini di Goodreads, dan yah... saya nggak masang ekspektasi tinggi sama bukunya. Apalagi saya baru tau nama Sunny Dahye ketika buku ini terbit, dan sampe ulasan ini ditulis, saya belum pernah nonton video-video YouTube Sunny.
Entah karena saya baca Sunny Everywhere dalam kondisi lagi emosional atau gimana, tapi buku ini―anehnya―terasa cukup dekat dengan saya. Ada satu hal dalam kisah hidup Sunny yang bikin saya merasa relate banget karena emang terjadi juga di hidup saya. Rasanya pengin nangis pas baca bagian itu karena terasa nampol banget ngahahaha. :'D
Bahasanya gado-gado: Inggris dan Indonesia. Saya pribadi nggak terlalu mempermasalahkan hal ini karena saya sendiri juga suka begitu wkwk. Oiya, beberapa kali nemu English grammatical errors, tapi nggak begitu ganggu.
Intinya, Sunny Everywhere ini tentang perjalanan hidup Sunny yang nggak pernah ditampilkan di kamera. Perjalanan hidup yang nggak semuluk kebanyakan orang kira (dan cukup memotivasi).
Sekarang, saya jadi pengin coba nonton video Sunny di YouTube. 🙊
Actually, Sunny Dahye is one of my favorite YouTubers. I subscribed to her channel a long time ago. I like her content; she always looks happy and sunny in front of the camera, but I was literally surprised when I read this book. Reading this book is just like stealing someone's diary. Even though the language is mixed between Indonesian and English. In my opinion, it doesn't really matter.
One quote that I think relates to me in this book is "Sometimes I just want to run away from everyone. I want to hide under my blanket and just be in my own world. But reality won't let me." ~page 60
Ungkapan "untuk mendapatkan suatu hal, kita akan kehilangan hal lain" ternyata memang benar dan tentu saja dialami oleh benyak orang. Tulisan Sunny ini adalah salah satu yang menggambarkan bahwa di balik kehidupan orang lain yang kita pandang 'lebih enak', 'lebih kaya', dan 'lebih' apapun dari yang kita jalani, pasti ada kesulitan yang lebih besar, yang bisa jadi tidak semudah yang kita pikirkan.
Surprisingly good. Pertama kalinya membaca buku YouTuber yang berisi kisah hidupnya. Salah satu yang paling berkesan adalah sisi lain si pengarang yang tertuang dalam buku ini dan aku pikir dia cukup berani untuk mengeluarkannya. Ilustrasinya juga bagus.
Beberapa kali nonton video Sunny ngebuat aku mudah untuk menerima buku ini. Apa yang sebenarnya hendak dia ceritakan? Apa tujuan dari kisah hidup yang dia terbitkan ini. Tentu saja kita tidak akan pernah tau apa yang terjadi pada hidup seorang public figure, hanya bisa menebak, berspekulasi dan menerima pikiran kita yang mungkin jauh dari fakta. Lewat buku ini, Sunny mengajak pembaca melihat kisahnya dari nol sampai menjadi Youtuber sukses seperti sekarang. Di beberapa bagian, aku sangat bisa bersimpati dan memahami perasaannya. Untuk anak yang baru lulus SMA, tentu saja akan melanjut ke kampus mana dan jurusan apa merupakan satu-satunya hal yang penting. Antara hidup dan mati. Karena aku juga mengalaminya, membaca kisah Sunny membuat aku seperti bernostalgia dengan kenanganku sendiri. Bagaimana aku menanti pengumuman universitas dengan cemas, lalu bagaimana Mama akhirnya menangis saat aku diterima. Dan juga perjalanan panjangku pindah ke kota baru untuk belajar, tanpa orangtua dan teman, segalanya asing. See? I talk about my story so much after reading her book. Some parts of the book are so heartwarming.
Buat yang belum pernah nonton video Sunny mungkin menganggap buku ini hanyalah berupa ajang ikut trend. Tapi kalau mau netral, silahkan baca buku ini dan ambil sisi positifnya. Surprisingly, banyak hal yang bisa kita ambil dari kisah Sunny. Bagaimana menjadi pekerja keras dan tidak berhenti mengejar mimpi. Terus bergerak mewujudkannya.
Satu kutipan dari idol Korea yang terkenal dengan kerja kerasnya "Sleeping and eating are luxurious things to do in life." Entah kenapa sepanjang baca buku ini, aku teringat kalimat itu.
Buku mantannya temennya Jae Day6 yang pernah nemenin temennya nonton konser Youth in Jkt di tahun 2018 *oke ini ga penting wkwk
Tipe-tipe buku cheating yang bisa diselesaikan sekali duduk dan bacanya gapake mikir kkk
Aku bukan fans sunny dahye, tapi aku juga beberapa kali nonton video2nya, dalam artian aku b aja tyda punya judgement terhadap doi, tapi dari kabar yg beredar kalau katanya doi oplas, ya buatku b aja sih wkwkw w ga baru kemaren sore kenal kokoreaan lool
Aku baca dengan ekspektasi nol aja gitu juga karena moliat ilustrasi yg kiyut2 hoho
Jadi ini ternyata nyeritain perjalanan sunny dahye dari kecil yg nothing bahkan berkekurangan, punya family issues, dll sampe sesukses sekarang as youtuber. Per bab nya diberi judul kota dimana (mungkin) Sunny pernah berada atau menginjakkan kaki.
Cukup kaget karena fakta yg dia punya waktu kecil dulu sebegitu menyakitkan, tapi dengan kerja kerasnya skr dia bisa bayar semuanya. Hmmm indeed keterbatasan tuh emang ya maksa kita ngeluarin the bestnya kita dan bikin ga bergantung sama orang lain.
W gak keganggu sama bahasanya yg campur2 english indonesia semau dia, w keganggu sama ga runutnya alur penceritaan. Entah dari mana lalu loncat kemana lalu balik lagi, repeated, dan kurang penjelasan yg mendalam, padahal kalo mau dieksplor lebih it would be soooo great, melihat dari 2 sisi budaya negara misalnya (INA - Sokor).
Cukup menyayangkan aja sih, tapi yaudalah mungkin emang konsepnya lucu2an aja ~ heu ~
Awalnya baca no ekspektasi, tapi pas udah beres baca ya gitu, keknya masi banyak yg bisa dieksplor lebi dalam agar supaya lebih engaged gitu antara penulis dan pembaca hoho
Selesai dalam sekali duduk. Selain karena hanya 120 halaman, memang buku ini adalah bacaan sangat ringan dan cukup menginspirasi. First of all, I just knew about Sunny Dahye around one or two months ago, through other YouTuber. Saat pertamakali lihat Sunny, I thought she just like other YouTubers and I didn't have any interest to watch her YouTube channel. Tetapi kemudian, channel Sunny and Chris menarik perhatian karena mereka berdua berencana melakukan puasa sebulan penuh walaupun mereka bukan Muslim. Dari situlah mulai tertarik dengan Sunny Dahye dan juga Chris, her partner. Tapi memang content video Sunny Dahye bukan my cup of tea, jadi hanya content mereka puasa saja yang saya tonton. Walaupun demikian, saya tetap tertarik mencari tau siapa sih Sunny Dahye ini dan saya menemukan buku ini. Seperti yang Sunny Dahye sendiri bilang di dalam bukunya, buku ini sebenarnya adalah diary acak dari seorang Sunny Dahye. Cukup menarik dan menginspirasi. Dari buku ini sekali lagi dapat disimpulkan bahwa dunia entertainment apapun bentuknya adalah dunia yang keras. Sebenarnya dari segi tulisan, saya hanya akan memberi 3 bintang tetapi ilustrasi di buku ini deserve one more star. So, 4 stars it is. Ohya, 80% buku ini ditulis Sunny Dahye dalam Bahasa Inggris. Mungkin memang target pembacanya adalah pembaca yang paham Bahasa Inggris.
Sebagai "beauty enthusiast", adikku rajin menonton youtube berisi tips dan trik dalam merias wajah. Salah satunya adalah Sunny Dahye, gadis cantik berdarah Korea Selatan yang besar di Indonesia.
Berhubung aku pernah menonton beberapa videonya, aku cukup hafal bagaimana nada bicara penulis buku ini. Nadanya cepat, bersemangat, dan wajahnya berseri-seri. Sebuah gambaran yang menunjukkan bahwa menjadi youtuber itu sangat menyenangkan dan bukan profesi yang membosankan. Kenyataannya, profesi youtuber pun juga memiliki suka duka sepertihalnya profesi yang lain.
Berbicara tentang konten dalam buku, saya hanya bisa mengapresiasi keberanian penulis mencurahkan sisi kelam hidupnya. Seperti sebuah diary, selain memaparkan apa yang pernah penulis alami sebagai masa lalu yang tidak menyenangkan, penulis juga menampilkan apa-apa yang terpikir dalam benaknya tentang kehidupan. Khususnya tentang seberapa "jujurnya" penerimaan orang lain terhadap keberadaan penulis.
Sebagai pembaca yang tergerak untuk membuka buku ini, saya ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada penulis. Karena adanya buku ini, adikku bisa menambah jumlah buku yang ia baca tahun ini (di luar tuntutan profesinya). Dia sangat termotivasi untuk membaca karena seseorang yang ia "follow" berkenan meluangkan waktu untuk menyusun buku ini.
Baca buku ini benar-benar dihari terakhir tahun 2019.
Fisik bukunya memang cantik banget. Mulai dari covernya, warna covernya yang nuansa soft pink gitu. Ilustrasi di dalam bukunya juga bagus banget. Membangun suasana ketika kita baca.
Buku ini lebih ke jenis buku curhat sih sebenernya. Dengan baca buku ini rasanya diingetin lagi kalau apa yang kelihatan indah dari luar gak selamanya mulus-mulus aja. Contohnya kehidupan kak sunnydahye ini sendiri.
Aku subscriber nya kak sunnydahye, tapi gak segitu sering juga nonton video youtubenya sih. Ngerasa kesel juga waktu baca cerita ketika dia beli barang mahal ada aja orang yang komentar buruk ke dia. Orang-orang yang gak kenal kenal amat tiba-tiba mendaftarkan diri jadi sahabatnya. Wow, hypocrites do exist. (sorry)
Yang menurut aku agak ganjel dari buku ini adalah penulisannya yang campur campur inggris-indonesia. Masalahnya bukannya istilah bahasa inggrisnya yang di "sempilin" ke paragraf bahasa indonesia, tapi malah dalam satu buku ini hampir 50% bahasa inggris dan 50% bahasa indonesia.
Cukup mengerti karena penulisnya sendiri memang multi lingual sehari-harinya. Tapi mungkin lebih enak kalo ada salah satu bahasa yang lebih dominan di dalam satu buku.
When i was looking for a book to read months ago, i added this book to my gramedia digital collection. I know Sunnydahye this year because I follow Hansol's youtube. She is so firm, cheerful, and optimist. So when I know she released book, I want to read it one day. Finally, I read this book this morning. Recently, i love reading personal stories or poems with illustrations. I love to read it while looking at the beautiful illustrations. At first, I thought this book will just tell the readers about how Sunnydahye build her career in youtube (and will be a "so-so" stories because yeah we already know so many kind of that stories, right?) But this book (like what she said in a chapter of this book) tell randomly about her life. Sunny writes her struggles, her life, her opinions, her doubts, etc. I dont expect that this book will be somekind of deep in some chapters. Doubts and struggles Sunnydahye has taught me that human will always be like that--that they always have problems to face and I shouldn't think that Im the one who struggle with life. So, yea, overall, this book is recommended book to read.
Saya pikir dengan membaca ini bisa mendapat sebuah pencerahan tentang hidup, sehingga bisa membuat saya terinspirasi untuk lebih semangat lagi. Namun, ternyata justru saya membaca "keluhan-keluhan" penulis, yang sejak awal hingga akhir seolah nggak berhenti.
Mungkin akan lebih baik jika diceritakan saja secara runtut mengenai perjuangan untuk sampai di titik ini. Yang pasti perjuangannya nggak melulu tentang hal buruk yang menimpa, tetapi juga sisi positif apa yang terjadi.
Malah buku ini seolah mau mengatakan pada pembaca bahwa hidup penulis dulu amat sangat menderita (paling terpuruk sedunia) dan sekarang bisa menjadi seperti ini. Entahlah, saya malah merasakan sedikit... keangkuhan? Dendam? Rasa puas?
Oh iya, mengenai bahasa yang digunakan, saya merasa agak risih. Mungkin sebaiknya penulis memilih menggunakan Bahasa Inggris saja atau Bahasa Indonesia saja, karena seperti ini kesannya menjadi nggak konsisten dan agak aneh.
Yah, meskipun begitu, saya beri tiga bintang! Saya suka dengan ilustrasinya!
Iseng baca ini karena selingan aja, bisa banget dibaca sekali duduk, ga habis berapa jam udah selesai. Ilustrasinya bagus banget cocok sama aestheticnya kak sunny, kata katanya juga bagus. Bagian awal aku suka soalnya jadi tau latar belakangnya kak sunny seperti apa, suka banget kata katanya tetapi makin ke akhir banyak kata kata yg diulang jadi kaya dibahas berkali kali makanya aku skip kalo ada yg diulang. Aku kira bakal lebih banyak cerita kehidupannya kak sunny seperti apa atau peristiwa peristiwa yang bikin up and down, tapi ternyata lebih banyak kata kata pelajaran hidup, jadi memang lebih kaya diary sih. Kak sunny disini lebih cerita ke perasaan apa yg dia rasakan, dan pelajaran apa yg diambil, bukan menceritakan kejadian apa yang tidak pernah diceritakan dimanapun. Aku cukup suka sih beda sama buku youtube influencer lain soalnya ada bumbu bumbu self improvement dan quarter life crisis yg mana aku lagi tertarik dan banyak baca tema itu. Bagus sih lumayan buat pelajaran suka banget kata kata growing up for me wasnt so chanel
Baca buku ini karena suka sama covernya dan juga karena beberapa kali nonton vlognya di youtube.
Buku ini hampir mirip konsepnya dengan salah satu buku yang ditulis sama youtuber sebelah tapi jelas cara penulisan keduanya berbeda dan kalau boleh bilang, aku lebih suka yang versi kak Sunny ini. Lebih kerasa jujur dan raw gituu...
Karena aku sering nonton vlognya, pas baca bukunya yang sering menggabungkan dua bahasa enggak ngerasa aneh karena ya memang kak Sunny seperti itu, tapi mungkin untuk orang lain yang tidak pernah menonton vlog kak Sunny akan terganggu. Mungkin saran aku, di awal" buku kak Sunny memperkenalkan diri dan merekomendasikan pembaca yang tidak mengenal kak Sunny untuk menonton satu saja video yang ada agar bisa lebih mengerti maksud ingin kak Sunny sampaikan di buku ini.
Nemu buku ini gak sengaja pas ngulik koleksi gramedia digital, awalnya tertarik dengan cover buku ini, warnanya enak di mata.
Sunny Dahye, nama yang gak asing, aku tau dia youtuber, tapi memang belum berkesempatan buat liat video2 dia di youtube, jadi gak tau juga apakah dia punya haters yang nge-hatenya udah kayak orang kesurupan atau gimana.
Isinya? Ini lebih mirip buku diari, ya. Isinya soal perjalanan dia di awal karirnya menjadi youtuber, dan beberapa aspek kehidupan pribadi dia. Meski aku bukan youtuber, tapi sebagai seorang budak korporat penyembah uang karena mesti bayar2in cicilan, di beberapa bagiannya aku sangat bisa related.
Bagaimana kita mesti tetep survive mesti udah ngerasa chaos, tapi gak bisa sambat dan gak tau mesti minta tolong siapa selain ke diri sendiri, yah, begitulah... Buku ini cukup bisa jadi temen perjalanan yang baik.
Tapi, bukankah waktu adalah sebuah entitas yang berbahaya? Waktu mengubah orang, mengubah sifat, dan waktu bisa menunjukkan jati dirimu yang sebenarnya.
Aku bukanlah orang yang senang berlama-lama di YouTube. Yang ku cari di platform tersebut sebagian besar adalah video edukatif atau dokumenter untuk memperdalam risetku. Wajar kalau aku tidak tahu siapa itu Sunny Dahye.
Membaca Sunny Everywhere awalnya dari ramainya buku ini di lini masa Instagramku. Kalau dilihat dari desain sampulnya, memang cantik untuk menjadi properti foto. Aku pun terusik. Apakah buku ini hanya berisi kumpulan kutipan bijak seperti buku-buku kutipan di luar sana. Oh rupanya tidak. Sunny Everywhere merupakan buku semi-otobiografi.
Ya, Sunny Everywhere merupkana cerita tentang Sunny Dahye itu sendiri.
Didukung dengan desain-desain menarik dan berwarna, membuat pembaca cukup dimanjakan. Sayangnya, tidak ada kehadiran foto-foto pendukung. Aku yang sangat asing dengan Sunny Dahye harus membuka mesin pencari untuk dapat mengetahui seperti apa sih rupanya itu.
Kalau bisa dibilang, kisahnya klasik. Sebagaimana ada kisah merintis yang harus dibayar dengan kerja keras supaya tokoh utama berada di posisi yang sekarang ini. Hanya saja, ada beberapa hal yang aku rasa cukup memiliki korelasi dengan diriku.