Kami bertiga teman baik. Remaja, murid kelas sebelas. Penampilan kami sama seperti murid SMA lainnya. Tapi kami menyimpan rahasia besar.
Namaku Raib, aku bisa menghilang. Seli, teman semejaku, bisa mengeluarkan petir dari telapak tangannya. Dan Ali, si biang kerok sekaligus si genius, bisa berubah menjadi beruang raksasa. Kami bertiga kemudian bertualang ke dunia paralel yang tidak diketahui banyak orang, yang disebut Klan Bumi, Klan Bulan, Klan Matahari, dan Klan Bintang. Kami bertemu tokoh-tokoh hebat. Penduduk klan lain.
Ini petualangan keempat kami. Setelah tiga kali berhasil menyelamatkan dunia paralel dari kehancuran besar, kami harus menyaksikan bahwa kamilah yang melepaskan “musuh besar”-nya. Ini ternyata bukan akhir petualangan, ini justru awal dari semuanya… Buku keempat dari serial “BUMI”
"Jangan mau jadi kritikus buku, tapi TIDAK pernah menulis buku."
"1000 komentar yang kita buat di dunia maya, tidak akan membuat kita naik pangkat menjadi penulis buku. Mulailah menulis buku, jangan habiskan waktu jadi komentator, mulailah jadi pelaku."
Serial buku bumi selalu menyenangkan. Keren! Saya kira serial Bumi adalah tetralogi, ternyata bukan haha. Hanya saja menurut saya ada beberapa situasi dan kata-kata yang terlalu sering diulang-ulang, buat saya rada bosan, kadang saya skip beberapa baris. Tapi kemudian Tere Liye bisa mengajak kembali saya ke suasana petualangan yang menegangkan.
Mungkin karena ini buku ke-empat, konfliknya jadi tidak jauh berbeda dan agak terprediksi: bertemu monster(hewan besar/robot canggih) lalu bertemu saja orang hebat yang selalu memberikan bantuan, walaupun sulit tapi akhirnya akan lolos juga dari musuh. Tapi, ada sisi positifnya saya bisa melihat bahwa setiap perjalanan yang sulit membutuhkan tim yang saling mengisi, rela berkorban, saling menguatkan, dan percaya akan ada kemudahan.
Mantap!
Tidak tahu kenapa, melalui beberapa dialog saya jadi berprasangka ada suatu hal juga yang tersembunyi di Miss Selen, entah baik atau tidak, entah mengenai masa lalu apa rencana masa depan. Dan juga, mungkin cerita ini ada hubungannya dengan orang tua Ali, bisa saja malah orang tua Ali orang penting dibalik perjalanan ini. Saat di Padang Sampah ada kontainer dan orang tua Ali bisnis kontainer kok saya jadi nyambung-nyambungin yaa😂
Seperti apapun itu, can't wait to read KOMET! . . . . . apa setelah komet ada buku Bima Sakti? 😂
Sikap Ali, selalu menyebalkan. Apalagi saat dia bikin masalah dengan Pak Gun, guru biologi di sekolahnya. Terus saat dia mengejek kemampuan Raib berbicara dengan alam, dan saat Ali protes ketika diajak teleportasi Raib. For devil in hell! Ali lebih mentingin mukul Pasukan Bintang dengan pemukul kasti tumpul itu daripada misi maha penting yang dia emban
Seli, cewek satu ini juga bikin gemas. Gemas jengkel maksudnya, suka banget nanya pertanyaan super nggak penting sama Ali
Saat saya menemukan narasi yang berulang-ulang, seperti ketika Miss Selena berkali-kali menyuruh Ali mengirim camera bola ping pong. Lalu saat Raib, Seli, dan Ali bergantian jaga. I mean, perlu banget ya semua diulang-ulang gitu. Kesannya kayak kehabisan kata-kata. Petualangan seru, keren, tapi pas ulangan kata tadi muncul berasa pengen berenti baca.
Sebenarnya saya udah nggak pengen nerusin baca buku ini. Ya, karena ulangan kata yang tiada henti tadi di novel sebelumnya, Matahari. Tapi karena terlanjur mengikuti kisah ini, jadi mutusin ikut pre order Bintang, siapa tau buku ini bakal sekeren Bumi dan Bulan. Apalagi buku ini kabarnya bakal jadi seri terakhir. Apa yang sudah dimuali harus diselesaikan. Dan ketika tau buku ini bukan buku terakhir.
Tapi selain pengulangan kata yang menyebalkan tadi. Saya suka petualangannya.
Dan banyak banget pesan-pesan positif dalam buku ini
Si biang kerok Ali, sukses bikin saya ketawa dengan banyolannya yang absurd! Haha
HWAAAAA aku pikir ini seri terakhir dari BUMI Series. ternyata bukan! kali ini perjalanan Raib, Seli, Ali dan Ily 3.0 bukan hanya sekedar untuk berpetualang. tapi untuk menjalankan misi penting; mencari pasak bumi yang akan diruntuhkan oleh Dewan Kota. dan pasak bumi itu ada ribuan jumlahnya! woaw! haha tapi tentang, ada Ali yang bisa bikin ribuan titik pasak bumi yang harus dilihat menjadi enam titik saja. aku excited banget setiap baca buku Bumi Series ini, petualangannya bener-bener kerasa banget. aku sebagai pembaca bisa ngerasain gimana atmosfer petualangannya. aku ngefans banget sama Ali hahah dia bener-bener pencair disetiap ketegangan yang terjajdi. yang bikin ngakak tuh pas scene anekdot. HAHAHHAHA itu jokes sempat happening banget! DAN ENDING NYA..... KAN BENER FIRASAT AKU. MUSUH LAMA (yang katanya hanya dongeng) ITU NGGAK AKAN MUSNAH GITU AJA. ini sih berasa epilog rasa prolog. YA JADI SEKARANG AKU HARUS NUNGGU BUKU KE LIMA? OKE.
Aaaakkkk! Gilaaakkk! Kereennn! Kapan Komet terbit? >_<
Suka. Suka sekali! Petualangan mereka semakin seru. Banyak hal tak terduga dan tidak terpikirkan sebelumnya muncul di sini... tak sabar menunggu Komet datang! >_< Dan saya mau bangetttt punya buku fisiknya, karena warna covernya ungu! Kusuka! Kusuka!
Petualangan berikutnya Raib, Seli, dan Ali. Selalu mengesankan, bang Tere selalu memberikan pengetahuan baru di setiap novelnya. Dan juga jalan ceritanya semakin menarik. Penuh kejutan apalagi di ending ceritanya. Super seru.
Bintang merupakan buku keempat dari seri Bumi. Menceritakan kisah petualangan Raib, Seli, dan Ali untuk menyelamatkan dunia paralel dari kehancuran akibat ego penguasa Klan Bintang.
Sekretaris Dewan Kota yang merupakan penguasa Klan Bintang merencanakan untuk meledakkan superplume agar seluruh pemegang kekuatan hilang dari dunia paralel dan hanya menyisakan rakyat biasa dalam kota Zaramaraz.
Dipimpin oleh Miss Selena, yang merupakan Pengintai dari Klan Bulan, serta ditemani oleh Pasukan Bayangan dan Pasukan Matahari terbaik, mereka memulai misi tersebut.
Ali melakukan deduksi yang sangat baik. Dari ribuan kemungkinan, dia berhasil mengkerucutkannya menjadi enam kemungkinan. Meskipun demikian, perjalanan mereka tidak pernah mudah. Klan Bintang yang merupakan klan termaju telah mengembangkan teknologi pengawasan sekaligus alat tempurnya.
Ditengah kewajibannya menyelesaikan misi, para sahabat tersebut tidak lupa mengunjungi teman lama yang telah membantu mereka dalam petualangan sebelumnya, meski harus mengetahui bahwa tempat tersebut telah lama ditinggalkan, berbaur dengan para penduduk untuk mendapatkan informasi terbaru tentang kota, dan serta bekerjasama dengan para penduduk.
Tidak pernah bisa hanya dengan berpangku tangan, maka rencana akan berjalan baik. Tidak pula hanya dengan mengandalkan kekuatan segelintir kelompok tanpa mau bekerjasama dan berbaur, informasi penting bisa didapatkan.
Meski akhirnya harus menerima bahwa perjalanan yang telah ditempuh, pengorbanan yang telah dilakukan, tidak membawa mereka pada superplume yang dicari.
Ketiga sahabat pun mulai menyalahkan diri masing-masing. Hingga menyadari bahwa ada ketakukan yang belum dihadapi, ada kemampuan yang disepelekan.
Mereka menempuh semuanya. Tapi apa daya, meski berhasil menyelamatkan dunia paralel dari kehancuran besar, mereka membuka masalah baru yang lebih besar.
selalu suka dan nunggu-nunggu series bumi ini. dikira bakal selesai di buku ke empat, tapi harus nunggu setahun lg biar tau gimana kelanjutan petualangan Ali, Raib, dan Seli di Klan Bintang.
Selalu suka karya-karyanya Tere Liye. Awalnya saya kira buku ini buku terakhir (tetralogi) ternyata tidak. Buku jni masih bersambung ke buku kelima, Komet. Didalam bukunya juga ada tulisan kalau buku petualangan Ali, Raib, dan Seli ini tidak cukup diceritakan dalam 4 buku saja, tapi bisa jadi ada yang kelima, keenam dan seterusnya. Sejauh ini, buku-buku Tere Liye belum ada yang mengecewakan saya. Buku bintang ini juga seru. Ada beberapa typo, tapi itu tidak mengganggu menurut saya. Duh, saya tidak sabar menunggu buku kelimanya. Semoga nggak lama lama deh.
selalu sukak sama cara tere liye bikin kejutan di akhir cerita dan cara dia menyelesaikan novelnya yang bikin penasaran. ending selalu klimaks tapi untuk di buku yang ini agak terlalu kelamaan sih buat intro sampai di klimaksnya. 5 bintang untuk endingnya ⛤⛤⛤⛤⛤
kyaaaaaaa akhirnya setelah nunggu beberapa bulan buku ini selesai kurang dari 24 jam. Dari awal udah excited sama buku ini, penasaran gimana kelanjutan petualang Raib, Seli dan Ali. Waktu buku ini keluar aku langsung gak sabar buat beli buku ini. Dan aku pikir ini seri terakhir dari kisah perjalanan Raib dkk. Buku ini sangat bagus dengan bahasa yang tidak susah dipahami pembacanya. Saat membaca awalnya saja aku sudah bisa dibuat tertawa oleh tingkah Ali. Aku sempat berpikir Miss Selena akan berkhianat pada Raib dkk, ternyata pikiranku salah. Buku ini menceritakan pengalaman yang paling membahayakan dibanding pengalaman mereka saat datang ke Klan Bulan dan Klan Matahari. Dan aku sangat bersemangat menunggy seri Komet.
Petualangan Raib, Seli, Ali di mulai lagi:)) udah lama nunggu buku ini. Akhirnya mereka bisa nemuin pasak yang mau diruntuhkan. Tapi... Si Tanpa Mahkota bebas:( Sekarang waktunya menunggu Komet:)
This entire review has been hidden because of spoilers.
Sebenarnya Saya capek baca series ini. Capek juga nulis ini. Tapi Saya tulis karena perlu menyalurkan rasa frustasi Saya. Dan siapa tahu ada yang sepemikiran.
Saya memberikan bintang 3 karena ingin mengapresiasi karya anak bangsa dan terlebih buku fantasi dari Indonesia. Tapi jujur dari Bumi hingga Bintang, overall series, ingin sekali Saya memberi bintang 1. Karena kesal, benci dan frustasi.
Alasan Saya merasa perasaan seperti itu ada banyak.
Pertama, karakter.
Saya benci karakter Raib dan Ali. Sudah Saya jelaskan di review buku sebelumnya, No Character development atau bisa dibilang no major change in their behavior, walaupun ada character arc tapi tetap aja gak berubah, kayak sia - sia aja dikasih arc tapi gak berguna.
Saya kesal dengan sifat Seli, Saya bosan dengan karakter orang dewasa di series ini walaupun ada dari mereka yang Saya suka walaupun karakternya bisa dibilang tidak begitu berbeda dari yang lain. Saya mau satu saja orang dewasa yang sarkastik dan membangun. Karakter yang bisa mempoin out semua kekurangan dan bikin sadar kalau mereka ini Salah. Atau marah, kesal, dan banyak hal. Ya bisa dibilang kurang emosi. Saya sulit sekali mendalami berbagai keadaan karena rasanya sangat hambar.
Kedua, alur dan plot
Lambat dan membosankan. Sangat menyebalkan dan membuat Saya benar - benar benci membaca buku ini dan buku seterusnya. Tidak ada yang seru. Saya sampai sekarang kalau membayangkan saat - saat Saya memaksakan diri membaca ini membuat Saya tersiksa karena perasaan harus membaca sesuatu yang membosankan dan hampir Saya benci.
Percakapan mereka juga tidak penting. Apalagi perkenalan series Bumi di klan bulan, seperti mempromosikan novel sendiri di dalam novel. Itu membuat Saya merasa cringe dan menurut Saya adegan yang tidak natural. Tidak smooth mungkin kata yang lebih tepat untuk Saya bisa mengekspresikannya. Sama seperti kejadian di ruang makan. Penjelasan tentang itu benar - benar membuat muak karena diulang terlalu banyak dalam satu buku.
Ketiga, pendeskripsian dan kalimat narasi
Pendeskripsian karakter selalu sama dan itu sangat menyebalkan. Bukan cuman itu tapi pendeskripsian untuk sesuatu itu bisa diulang - ulang dan tidak ada variasi kata baru. Atau kejadian yang bisa membedakan.
Saya terlalu lelah untuk mengingat lagi jadi bagi yang merasa sama dengan saya pasti mengerti.
Terakhir, ini adalah complain random dan sesuatu yang random.
1. Saya minta Raib untuk menggunakan character arcnya dengan baik. 2. Saya butuh Ali untuk berhenti menjadi orang yang menyebalkan. 3. Saya tidak suka Seli yang naif. 4. Saya merasa percakapan antara mereka bertiga seperti bukan sahabat saja. Terlalu kaku. 5. Dimohon untuk bisa lebih smooth lagi dalam memperkenalkan karakter. Saya minta deskripsi manusia yang punya warna. Warna rambut, kulit, baju, dll. Saya gak bisa membayangkan karakter cuman dari dia jangkung, kurus, tua, dll. Gak ada yang bisa membedakan secara spesifik. Saya benci perasaan seperti itu. 6. Berhenti membuat Ali dan Raib bertengkar di topik yang sangat bodoh. Itu membuat dua karakter itu terasa sangat menyebalkan, aneh, dan pemarah. 7. Bila ingin menceritakan kehidupan sekolah bisa tidak jangan mengasingkan mereka bertiga. 8. Aku benci Ali yang pintar. Entahlah gak suka aja. Terlalu pintar untuk bisa mendesain sesuatu yang amat baru di klan bintang. 9. Aku gak tahu kenapa banyak yang suka sama series ini, antara mereka memaksakan diri atau memang suka. Aku gak tahu. 10. Aku tidak akan mau merekomendasikan series ini ke orang lain. Kalau mau pinjam sih boleh. 11. Aku baca novel selanjutnya cuman 1 Bab Aja, tapi sepertinya complain Aku disini tidak berguna. Jadi ya ternyata masih 11 12. Aku udah gak tahan lagi. Kenapa Aku harus beli sampai Nebula. Mau nangis setiap kali membayangkan harus menamatkan series ini. Dan ada lumpu dan satu lagi. Aku bingung harus ke prinsip tamatkan semuanya atau biarkan saja mumpung belum beli. 12. Aku berharap ada yang membaca ini dan mengiyakan apa yang kurasakan. Bukan cuman aku Kan yang begini. Aku aneh Karena Aku gak suka ini atau memang mungkin series ini bisa gak disukai. 13. Karena series ini Saya sangat angsty sama karya Tere Liye yang lain. Apa benar bagus? Apalagi tata bahasi Tere Liye membuat Saya sensi. Jadi sepertinya daripada membeli sesuatu dari penulis satu series terdiri dari lebih dari 9 buku yang Saya benci mending Saya gak usah beli. 14. Sampai sekarang Aku masih bingung sama konsep Dunia paralel. Kenapa klan bintang bisa dimasuki manual tapi yang lain nggak. Ada penjelasannya tapi susah dicerna jadi mudah dilupakan. Dan juga bukankah gak masuk akal kalau serbuk api jadi jalan berteknologi? Itu lebih ke fantasi tentang sihir dibanding teknologi. Penjelasannya juga Saya lupakan Karena alasan yang sama seperti yang sebelumnya. Mungkin Karena terinspirasi dari Harry Potter Kali ya jadi kurang masuk akal. Habis Tere Liye juga bersikeras kalau ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Tapi Saya rasa dia tidak konsisten. Sekarang jelaskan pada Saya kenapa Raib bisa ditembus. Lalu cerita tentang penyihir. Saya masih mengingat betapa Tere Liye bersikeras kalau tidak Ada sihir. Dan sekarang Ada penyihir. Mungkin cumn sebutan. Tapi tetap saja. Aneh. Sudahlah diriku, jangan banyak dipikirkan. Ini Kan cuman Fiksi.
Aku lupa harus nulis yang baik juga. Tapi Aku males banget, yang Aku suka cuman dikit. Mungkin pas pendeskripsian lingkungan sekitar Tere Liye lumayan jago. Kadang bencandaan duo kembar lumayan bagus. Mengajarkan anekdot walaupun gak lucu. Adegan Faar Aku suka Karena keren. Seinget Aku Faar itu keturunan klan bulan dari bintang yang Nenek - nenek itu. menurutku rencana Ali dkk lumayan bagus di akhir walaupun nekat. Perdebatan yang menyebalkan. Kenapa Ada yang suka sama sifat Raib. Dia lumayan baik di character arcnya tapi di luar itu dia menyebalkan. Si Tanpa Mahkota kok masih bisa hidup ya padahal gak ada makanan buat dimakan dan minuman buat diminum.
Sudah. Semoga Aku bisa menulis review di buku selanjutnya. Doakan Aku semoga Aku tahan banting.
- Buku ini merupakan sambungan siri Bumi, Bulan dan Matahari.
- Bintang. Perjalanan Raib, Seli dan Ali kali ni ke klan Bintang lagi. Tapi kali ini dengan misi. Misi apa? Misi untuk cari superplume atau magma yang mempunyai energi yang amat besar. Untuk apa mereka cari tu? Korang kena baca.
- Macam buku-buku yang lepas, buku Bintang ni juga ada kaitan dengan teknologi yang super canggih. Malah lagi canggih. Dalam buku ni juga kuasa-kuasa Raib, Seli dan Ali makin bertambah. Korang kena baca sebab Ali dapat something dalam misi kali ini.
- Aku suka baca buku ni sebab sangat adventure dan fantasi. Kalau fikir balik, logik ke satu masa nanti akan ada teknologi yang macam dalam buku ni, tapi tak mustahil akan wujud. So untuk korang yang suka baca genre sains futuristik ni, buku ni sesuai untuk korang.
- Oh ya, berjaya ke tak tiga sekawan ni dalam misi mereka? Dekat hujung-hujung nanti, mereka akan jumpa seseorang. Aku malas bagitahu. Baca lah sendiri.
- Aku dah habis mengembara dekat klan Bintang, lepas ni aku nak pergi Komet pulak. Kalau nak join sekali, cepat baca siri-siri sebelum ni.
- Aku bagi 5/5 untuk buku ni sebab bagi aku penulisan Tere Liye tak pernah mengecewakan.
Lihatlah, aduh lihat Itu si Tanpa Mahkota berdiri gagah Dia adalah pemilik kekuatan paling hebat Menjelajah dunia tanpa tepian Untuk tiba titik paling jauh Bumi, Bulan, Matahari, dan Bintang Ada dalam genggaman
Di akhir buku ni, Yang Tanpa Mahkota terlepas jua kerana Raib, Seli, dan Ali menggunakan kuasa mereka utk mengamankan lahar bumi yang akan menghancurkan seluruh klan jika meletus. Pertualangan hebat mereka bertiga akan disambung dalam series #Bumi yg kelima iaitu Komet. Tak sabar nak tunggu ianya diterbitkan sebab dikatakan dalam buku Bintang ni bahwa Klan Komet terdiri daripada klan penyihir; kaum asal pemilik kekuatan. Mungkin pengembaraan mereka lagi hebat dari sebelum-sebelum ni.
meskipun petualagannya kembali lagi ke Klan Bintang, tapi rute perjalanan yg berbeda dan kejutankejutan di setiap ruangan yg mereka temui benarbenar menyenangkan untuk diikuti.
agak sedih karena porsi Seli di sini sedikit, karena sebenarnyakan ini petualangan mereka bertiga, bukan cuma Raib sbg tokoh utama.
ada rahasia tentang Miss Selena juga, mungkin berhubungan dengan si Tanpa Mahkota yg akhirnya akan menunjukan kekuatannya.
saatnya baca spin-off serialnya di facebook bang Tere. semoga ga ada spoiler untuk buku berikutnya.
Buku ini untuk menyelesaikan Tsundoku Books Challenge 2017
4 dari 5 bintang!
Setelah sebelumnya petualangan Seli, Rain, dan Ali yang berhasil bebas dari Penjara di Kota Zaramaraz di buku keempat ini mereka berusaha bekerjasama dengan Klan Bulan dan Klan Matahari untuk menggagalkan rencana jahat dewan kota Klan Bintang uang ingin menghancurkan tempat tinggal tiga klan tersebut dan hanya menyisakan kota Zaramaraz. Disinilah kekompakan tiga sahabat karib itu diuji dan mereka berpetualang dengan menggunakan alat transportasi canggih bernama ILY 3.0. Akankah mereka berhasil melewati petualangan-petualangan bahaya yang sudah didepan mata?
Hahhaa saya sukaa dengan pertualangan di buku ini yang salah satunya melewati hutan konifer yang bisa berubah cuacanya dengan ekstrim dan yang lainnya *baca sendiri sisanya takutnya nanti saya malah spoiler LOL. Selain itu sayya juga suka sama ide penyusupan melalui ** gak kepikiran tempat tersebut bisa juga dijadikan media komunikasi :O . Saya juga dibuat penasaran jadi ingin ikut menaiki ILY 3,0 buatan Ali hahhaa.. lalu endingnyaa akkk berhasil membuat saya kesal! Habis mau gimana lagi hanya itulah pilihan yang bisa diambil Raib, Seli dan Ali untuk bisa menyelamatkan dunia tiga klan.. saya tidak sabar menanti buku kelimanya yaitu KOMET! :D
Masih tetep seru dan menarik jalan ceritanya, hasil dari cliffhanger di buku sebelumnya. Karakter Raib, Seli, dan Ali juga semakin berkembang. Dan sekarang aku ditambah makin penasaran dengan karakter Miss Selena. Semoga ke depannya bisa semakin terungkap masa lalunya.
Buku ini juga berakhir dengan cliffhanger. Pengen langsung baca buku selanjutnya tapi karena aku tidak punya buku fisiknya dan akupun masih berusaha menghabiskan physical TBR-ku, jadi untuk sementara berpisah dulu dari kisah ini.
Petualangan Raib, Seli dan Ali serta Miss Selena kembali ke Klan Bintang untuk mencegah keruntuhan semua klan. Ada beberapa tokoh yg baru muncul , tetapi kemudian dimatikan. Endingnya membuat bencana baru untuk Klan lain, walaupun mereka berhasil mengagalkan rencana Dewan Kota untuk meruntuhkan Klan.
Akhirnya, Ali memiliki benda ajaib juga. Penasaran sih tentang Ali huhu semoga bisa terjawab di buku2 selanjutnya☺️☺️
Satu"nya serial Bumi yang kukasih empat bintang kayaknya. Aku agak lama menyelesaikannya karena alurnya lambat dan hampir bikin bosan. Serunya pas masuk pertengahan ke akhir, dan pertarungannya berasa tegang bahkan levelnya naik dari buku-buku sebelumnya.
Trio Raib, Ali, dan Seli kali ini sudah kumplit punya kekuatan tambahannya. Parah sih kegeniusan Ali show banget dan malah jadi plot twist ceritanya hihihi.
Ah, satu perkara aja yang mampu kubilang! Buku ni karen banget! Aku udah tidak sabar menunggu sepupunya aku pulang dari indonesia membawa sekuel, #Komet. Aku kirim kepadanya beberapa buah buku sebagai buah tangan. Haha!
Ini adalah novel Tere Liye yang paling aku ga suka.
Jujur saja, novel ini membosankan daripada Novel-novel sebelumnya (Bumi, Bulan, dan Matahari). Kisahnya sebenarnya menarik, hanya saja ada bagian yang selalu mengulang-ulang suatu kejadian yang sama (menurutku). Gimana ya bahasanya, jadi kejadian itu tuh udah diceritain di bab sebelumnya, terus nanti diceritain lagi di bab selanjutnya. Ceritanya sih nggak sama, cuma konsepnya yang sama. Kayak konfliknya itu-itu saja (pengin dijelaskan biar lebih jelas tapi takut spoiler). Terkesan seperti tidak ada ide yang bisa membangun cerita. Hal itu yang membuatku menyelesaikan buku ini hampir sebulan.
Untuk endingnya, ugh kesal banget. Selama membaca buku ini, aku berharap dapat menyelesaikannya dengan cepat dan segera mengetahui endingnya. Namun, aku dibuat sangat kecewa oleh ending buku ini. Jujur aku ngga suka banget endingnya. Tere Liye sepertinya ingin memperpanjangkan cerita Raib, Seli, dan Ali. Dan ya aku sudah cukup lelah baca seri ini. Padahal sebelumnya aku suka banget sampai di buku 'Matahari'. Hingga 'Bintang' menghancurkan segalanya.
Mmm aku nggak bilang buku ini jelek, ceritanya menarik hanya saja membosankan. Dan... Aku jadi berpikir ulang untuk beli buku selanjutnya 'Komet'.
Petualangan masih berada di Klan Bintang, melanjutkan petualangan sebelumnya di buku Matahari. Lebih seru, lebih menakjubkan, lebih bikin kesel karena kenyataannya series ini belum berakhir, huhu