Jump to ratings and reviews
Rate this book

Bride Wars

Rate this book
Celovia Andien Damarsandi
"Kakek akan memberi 35% saham perusahaan kalau salah satu dari kalian bisa menikah dalam waktu dekat ini!" Tantangan dari Kakek terus berputar di kepalaku. 35% saham dan menang dari Alona—sepupuku yang menyebalkan itu. Namun, bagaimana caranya aku yang selama dua puluh dua tahun belum pernah pacaran sekali pun ini harus menikah?! Please Tuhan, berikan aku satu lelaki saja. Ah…, apa jawabannya adalah sahabatku sendiri?!

Zaroca Garandra Auriga
"Zaroca, will you please marry me?" Aku pasti sudah gila karena menyetujui ide gila untuk menikahi Andien. Tetapi, aku benar-benar tidak tega melihatnya menangis. Lagi pula, diam-diam aku memang menyayangi sahabatku itu, tapi bukan karena harta atau untuk memenangi pertarungan bodohnya dengan Alona! Ah… semoga suatu saat Andien mengerti….

236 pages, Paperback

First published September 1, 2016

Loading interface...
Loading interface...

About the author

Vicantika (Nurlovi Lestari)

2 books19 followers

“Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkan ia dimengerti jika tak ada spasi? Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang?”
― Dee Lestari, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
24 (34%)
4 stars
17 (24%)
3 stars
17 (24%)
2 stars
7 (10%)
1 star
5 (7%)
Displaying 1 - 6 of 6 reviews
Profile Image for Al-Al Malagoar.
Author 1 book44 followers
September 21, 2016
Sebelumnya baca cerita ini di Wattpad. Sebuah cerita tentang pernikahan yang lain dari tebaran cerita pernikahan yang ada Wattpad pada umumnya. Tentang persaingan dua saudara sepupu untuk merebutkan 35% saham dari sang kakek.

Oke, saya mulai review singkat tentang kurang lebihnya buku ini:

1. Typo. Dari 242 halaman, yang namanya typo seperti ranjau. Saya tidak tahu apakah buku ini masuk ke meja editor apa tidak. Saya rekap halaman yang berisi kesalahan penulisan: 21 (mengambur --> menghambur), 23 (apartement-->apartemen, memliki--> memiliki), 34 (mempengaruhi->memengaruhi), 36 (merencanakn ->merencanakan), 39 (menggengam->menggenggam), 53. (perduli-->peduli), 58 (frustasi-->frustrasi), 59(jebik --> cebik) 66 (seksama-->saksama), 84 (lagipula-->lagi pula (kesalahan penulisan ini banyak terdapat di halaman sebelumnya juga), hampir-hampi-->hampir-hampir) 85. (kurang spasi di kalimat: bla bla bla membuatnya kelihatan sexy.Ya ampun bla bla bla) 106. (menaklukan --> menaklukkan) dan masih buanyaaaaak lagi yang kalau saya jabarkan akan menjadi cerpen berisi typo.

2. teknik penulisan masih ada kesalahan.
a. Di hal. 1, penulisan angka di bawah dua kata tidak ditulis huruf. bla bla bla di usia 4 tahun, seharusnya di usia empat tahun. dan kesalahan penulisan angka ini masih berlanjut hingga bab sekian
b. penulisan dialog tag masih banyak yang keliru. Dialog tag seperti yang kita tahu, tanda baca yang digunakan koma bukan titik. Dan ditandai dengan kata: kataku, ujarku, balasku, dll. Hal 70. "Selamat pagi, Tante," aku mencium blablabla<-- itu bukan dialog tag, melainkan deskripsi kegiatan tokoh saat mengucapkan dialog. tanda baca yang digunakan titik, huruf a pada aku kapital. Penulisan seperti ini banyak ditemui di buku ini.
c.Ketidakkonsistenan penulisan Assalamu'alaikum dan wa'alaikumsalam. ada yang miring ada yang nggak miring. Penulisan Assalamu'alaikum dan wa'alaikumsalam itu MIRING karena serapan dari bahasa Arab. Namun jika penulis menggunakan kata Assalamualaikum dan waalaikumsalam tanpa tanda petik satu, penulisannya TIDAK miring, karena di KBBI ada. Penulisan ALhamdulillah juga TIDAK miring, di KBBI pun adaaaa.
Serta ketidakkonsistenan penulisan lift. ada yang miring ada yang nggak. Penulisan lift itu nggak miring, Kakaaa. Di KBBI ada solanya. huhuhuhu
d. huruf yang miring tidak pada tempatnya. Kata yang merupakan serapan itu miring. boxer miring, hal. 31 Saham Kakek, i'm coming (i'm coming nggak miring karena satu kalimat itu miring yang merupakan isi hati) hal 47. parkiran dalam bentuk miring -_____- ini maksudnya apa coba? hal 58. ranjang tidurku (tidur juga dimiringin ama si onoh -___-) hal 71. bla bla bla Love dan kembali (dan k <-- miring di bukunya T_T ini kenapa miriiiiing? kenapaaaah? Editornya mana woiiii)
masih banyuaaaaak lagi huruf miring yang nggak pada tempatnya.
e. Kalimat tidak efektif juga adaa
hal 106. 'Aku sendiri tidak berusaha memaksa Andien karena aku khawatir kalau sampai dia malah takut dan akhirnya lari dariku.' kata 'kalau sampai'-nya hapus saja, Kakaaaa. langsung ke dia malah takut sajaaa
hal 113. blablabla ucap Zaroca saat sambil menghapus sisa-sisa air mataku. 'saat'nya itu hapus aja, Kaka. Langsung ucap Zaroca sambil menghapus air mataku.
dan masih banyak lagi di hal-hal berikutnya.
f. dua dialog dijadikan satu paragrap pun ada.
hal 128. dialog "Kamu cantik, Love," <-- ini masuk paragrap baru
hal 143. kalimat 'Aku menjawab dengan anggukan...' ini juga masuk paragrap baru.
hal 149. Dialog "Ngantuk," balasnya pelan. juga masuk paragrap baru.
g. Nah, ini yang paling banyak kesalahan terjadi baik penulis mayor maupun penulis indie (Paling banyak saya temukan di Wattpad). penulis banyak melakukan kesalahan penulisan KALAU, BAHWA, JIKA. Kalau dan Jika digunakan untuk conditional sentence. Bahwa digunakan untuk mempertegas pernyataan.
cth: aku makan KALAU lapar.
Aku minum JIKA haus.
Aku sudah bilang BAHWA aku tidak mau ke rumahnya.
dalam cerita Kaka Lovi ini penulisan KALAU, BAHWA, JIKA masih banyak kesalahan.
hal. 160 'Suara pilot terdengar melalui pengeras suara, memberitahukan JIKA pesawat ..<-- seharusnya ini pakai BAHWA, Kakaaa
hal 162. Mustahil KALAU dia anakku! <-- ini juga seharusnya BAHWA
hal 39. Untung saja dia tidak tahu JIKA aku memikirkannya sepanjang perjalanan<-- BAHWA
hal 121. Kali ini aku sadar KALAU di balik selimut tubuhku tidak mengenakan apa-apa<-- BAHWA ya, Kaka. terus setelah kata selimut, sempilin tanda baca koma.

dan masih banyak lagi teknik penulisan yang masih ada kesalahan di sini. Saya jadi bertanya-tanya, yakin cerita ini masuk ke meja editing? WOI Editor kerjaan ente di sini apa, sih? Untuk penerbit sekelas EnterMedia seharusnya kesalahan seperti ini bisa diminimalisir dong. EW

Oke tadi tentang teknik penulisan, sekarang tentang ini. Untuk Lovi perempuan akuh, maap ya ane kudu jujur dimari. Kita mulai, Em?
1. Alurnya kecepetan. Apalagi menjelang ending, serasa lagi ngopi di dekat jurang, lalu tahu-tahu ada orang ngupil sambil nendang bokong kita, terus nyemplung deh kita ke jurang. Cepet. Ditambah 3,5 halaman full (223-226) berisi lirik lagu. -_____- berasa Kapanlagi.com pindah di sini. Berlebihan dan nggak masuk ke ceritanya. berasa numpang dan semakin memenggal alur. Kami yang baca malah nggak merasa romantis dan kebahagiaan yang sedang dialami para tokoh.

2. Karakternya yang paling manusiawi cuma Alona. Dia dengan perasaan irinya menjadikan cerita ini hidup. Sayangnya, bagian Alona cuma seuprit. Karakter tokoh lainnya mengambang. Nggak kuat. Baik Zaroca maupun Andien tak nendang.

3. Kekayaan bertebaran di mana-mana di cerita ini. si anu anak perusahaan ini, si itu anak perusahaan anu, si dia orang terkaya kesekian, similikiti orang terkaya sekian lagi. Keglamoran yang diceritakan di sini malah menghilangkan rasa yang ingin penulis sampaikan di sini.
bab pernikahan hal 80: 'Aku membuka kotak beludru berisi cincin yang sudah terbuka dan mengambil cincinnya. Aku meraih tangan Andien dan memasangkan cincin yang dikelilingi berlian itu di jari manisnya.' <-- Kenapa si tokoh malah dimendetailkan bentuk cincin ituuuu? Kenapa nggak menceritakan perasaannya saat mengambil cincin: 'Aku mengambil cincin dari kotak dengan tangan gemetar. Perutku rasanya mulas, dadaku beregub tak karuan begitu aku mengambil tangan Andien. Semua impianku selama ini akhirnya menjadi nyata.' atau hal-hal semacam itulah. yang lebih menggambarkan perasaan tokoh daripada cincin. lagian, di POVnya Andien, cincin itu udah digambarkan bentuknya. Jadi berlebihan. dan nggak ngena di ceritanya.

4. Penggambaran emosi di cerita ini nanggung. Permasalahan Andien ama ALona bahkan terkesan seperti perdebatan anak-anak kecil. Dari pamer cincin. Cepet-cepetan nikah. bagus-bagusan tempat diselenggarkan pernikahan. nggak apa-apa sih selama itu menunjang ceritanya, tapi di sini, malah sebaliknya. Permasalahan Andien dan Alona malah terkesan nempel. Belum sepenuhnya merasuk.

Saya tidak merasa sedih saat anak Andien keguguran, tidak merasa berdebar saat Andien dan Zaroca menikah, tidak merasa deg-degan saat Andien melahirkan anak. Bahkan, penggambaran Andien yang melahirkan pun dibuat terkesan cepat-cepat. Nggak meninggalkan bekas dan kesan.

5. Konfliknya ada. Tapi klimaksnya, nggak ada. Saya menanti kerucut di cerita ini, namun sampai akhir, saya nggak mendaki-daki ke puncak kerucutnya. alias datar, lempeng. Penyelesaian masalah pun terkesan bim salabim. Hanya beberapa lembar eh masalah udah selesai.

sekali lagi, hanya Alona (masih dibuat cepat-cepat) yang membuat cerita ini hidup. Dan hanya dia yang mengalami perubahan perilaku karena kesalahannya. Sementara tokoh lain, terlebih Andien dan Zaroca yang memiliki porsi POV paling banyak, tak ditunjukkan perubahan perilaku. Tidak ada titik balik yang membuat kedua tokoh utama bahagia selamanya. Padahal, kedua tokoh ini bisa dibuat sangat terpukul dengan keguguran itu. Ada sih penggambaran masa-masa pasca keguguran, tapi ya itu. Semuanya dilukiskan cepat sehingga kurang meresap di hati pembaca.

Kelebihan novel ini: covernya bagoooooos.
Ide ceritanya lain dari yang lain. Ntapz lah kalau dieksekusi bagus.
Profile Image for Jessica.
1,201 reviews38 followers
January 5, 2017
Cons: so many typossss. Salah tulis, kurang huruf, kelebihan huruf, salah letak tanda baca, salah penggunaan kata. Goshhhh, saking gemesnya dan saking banyaknya, saya sampe merasa kebas. Udahlah, pejam mata aja, bayangin yg bener harusnya gimana. Saya ingin rasanya menawarkan diri deh buat jadi proofreader biar saya sendiri merasa puas dengan buku ini.

Pace buku ini terlalu cepat, awalnya bilang sayang seperti dengan adik sendiri, tiba2 jadi cinta? Tanpa ada fasenya, tanpa ada proses. Seriously? Semudah itukah cinta? Dan ada bagian yg hilang begitu aja, menuju ending, dimana Andine berteriak kamu selingkuh, saya penasaran siapa cewek yg dimaksud. Cuma bagian cium pipi doang, abis meeting, well if you can call it a real 'meeting' karena saya sendiri jg ragu dan ga bisa percaya kalo lelaki seperti Zaroca will be a perfect man. Dia bisa khilaf dan bisa aja, you know, selingkuh. Tapi ga ada penjelasan, ya udahlah.

But, those cons doesn't keep me from enjoying the book. Although I don't really recommend this book. I'm sorry. This book needs a lot to be improved.
July 7, 2018
gimana baca nya
This entire review has been hidden because of spoilers.
Displaying 1 - 6 of 6 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.