What do you think?
Rate this book
176 pages, Paperback
First published January 5, 2012
Konon, bagi masyarakat Korea, makanan memiliki peranan yang cukup penting dalam kehidupan sehari-hari. Mereka percaya bahwa keseimbangan Yin dan Yang dengan kelima elemennya (kayu, api, tanah, logam, dan air) dapat diperoleh dari lima rasa dalam makanan, yaitu manis, pedas, asam, asin, dan pahit.
Seolah ingin membuktikan hal itu, komik Kitchen yang notabene penulisnya adalah orang asli Korea, mengangkat makanan sebagai tema besarnya. Enam belas cerita tentang makanan beserta kisah-kisah keseharian yang ringan dibaca. Menarik!
Saya suka membaca komik dan sedang tertarik dengan masak-memasak. Maka saat menemukan buku ini, saya langsung naksir. Untuk seri pertama ini, ada beberapa yang menjadi favorit saya, yaitu:
1. Tidak Sulit
Tentang seorang istri yang selalu ingin memasak untuk suaminya sebagai bukti cinta. Tapi suaminya gitu, deh. Sedih banget baca ini. Nyesek.
“Aku selalu bersusah payah untuk membuatkannya makanan enak, karena itu adalah caraku untuk menyatakan rasa sayang. Aku selalu ingin membuatkan masakan-masakan baru baginya. Karena itu adalah isi hatiku.” – hlm. 29
2. Untukmu yang Terakhir Kali
Problem perempuan dengan pacarnya. Lucu. Bisa dipraktikkan tipsnya biar cepat move on. :D
“Betapa menyeramkannya sosok sang wanita yang sedang memasak di hadapannya. Dan dari situ aku menyadari bahwa tidak mungkin ada pria yang mampu dengan mudah mengatakan, ‘Terima kasih makanannya. Kalau begitu, selamat tinggal’.” – hlm. 66
3. Perang Dunia I: Perang Rajungan
Menantu vs Mertua. Kocak banget. Hahaha
“Walaupun dia anak tunggal, tetapi pasti ada wanita yang dapat memperbaikinya. Karena itu… hmmm… dibandingkan tidak menikah, memang jauh lebih baik menikah.” – hlm. 74
4. Rasa Kehidupan
Dalem banget pesannya. Apa pun permasalahan yang sedang kita hadapi, ingatlah bahwa mungkin ada orang lain yang dapat cobaan lebih pahit.
“Setiap kali upacara pemakaman mereka memberikan yukgaejang yang pedas dan asin. Karena itu adalah rasa yang kuat dan berkesan di lidah. Masakan ini seolah mengatakan kalau kau masih hidup dan menyadarkan kita akan kehidupan.” – hlm. 135-136
5. Cheese Cake
Ceritanya bikin saya pengin nyamar jadi keju mozarella. Lumerrr… :’) Kocak, lebay, unyu, romantis, unchh… #baper
“Akhirnya perang ini diakhiri dengan luluhnya hati kedua pihak dengan manis….” – hlm. 146
Ada bermacam rasa terkumpul dalam komik yang tidak terlalu tebal ini. Sedih, senang, haru, lucu, dan tentu saja… lapar! :)) Saya suka ceritanya, suka gambarnya, dan suka masakannya. Habis ini mau coba bikin pancake kentang juga, ah!
"Karena itu, selama kita terus dan selalu berusaha menjadi yang terbaik, maka semua akan baik-baik saja, kan?"