Goodreads helps you keep track of books you want to read.

Start by marking “Pandawa Seda” as Want to Read:

Other editions

Enlarge cover

Rate this book

Clear rating

1 of 5 stars 2 of 5 stars 3 of 5 stars 4 of 5 stars 5 of 5 stars

Open Preview

Pandawa Seda

R.A. Kosasih

4.04 · Rating details · 171 ratings · 6 reviews

Get A Copy

Hardcover, 200 pages

Published 2007 by Arlina (first published June 1st 1992)

More Details... Edit Details

Friend Reviews

To see what your friends thought of this book, please sign up.

Reader Q&A

To ask other readers questions about Pandawa Seda, please sign up.

Be the first to ask a question about Pandawa Seda

Lists with This Book

This book is not yet featured on Listopia. Add this book to your favorite list »

Community Reviews

Showing 1-30

Average rating 4.04 ·

Rating details

· 171 ratings · 6 reviews

More filters

Sort order

Start your review of Pandawa Seda

Sep 29, 2012 Dimas Arya Bima rated it really liked it

sebenernya yang saya baca bukan versi ini tapi yang lama ... berhubung ga nemeu yaudah yang penting certanya sama...

ceritanya tentang akhir dari pandawa ... sedih emang karena akhirnya pandawa gugur satu persatu di mahameru

yang jelas di pandawa seda ini masing2 pandawa nemuin takdirnya ... terus muatan moral ddari akhir pandawa ini kerasa bgt karena masing2 nemu karma dan balasan dr perbuatan mereka selama di dunia

flag 1 like · Like · see review

May 17, 2010 Nisa diani rated it it was ok

gambarnya nggak berwarna di dalamnya, sempat tertipu kirain bentuknya novel, ternyata komik :)) :P

padahal buku ini kado buat bapakku :D

flag 1 like · Like · see review

Sep 22, 2020 Puspa rated it really liked it

Membaca bagian kisah pewayangan tentang Pandawa Seda membuatku sedih. Setelah peperangan Baratayuda, tidak semuanya berakhir bahagia. Ada banyak hal yang membuat Yudistira dan adik-adiknya tidak merasa tenang, mereka kemudian memilih menyepi ke puncak Himalaya.

Setelah peperangan dahsyat di Kurukshetra, ada banyak korban baik dari pihak Pandawa dan Kurawa. Drupadi merasa sedih karena anak keturunannya semua meninggal di medan laga, hanya cucu Arjuna yang selamat, Parikesit.

Istri Destarata, Gandar Membaca bagian kisah pewayangan tentang Pandawa Seda membuatku sedih. Setelah peperangan Baratayuda, tidak semuanya berakhir bahagia. Ada banyak hal yang membuat Yudistira dan adik-adiknya tidak merasa tenang, mereka kemudian memilih menyepi ke puncak Himalaya.

Setelah peperangan dahsyat di Kurukshetra, ada banyak korban baik dari pihak Pandawa dan Kurawa. Drupadi merasa sedih karena anak keturunannya semua meninggal di medan laga, hanya cucu Arjuna yang selamat, Parikesit.

Istri Destarata, Gandari bersusah hati. Meskipun menang dalam pertempuran, ada rasa segan yang melekat pada Pandawa karena bibi dan paman mereka juga berduka. Gandari karena luapan emosinya mengeluarkan sumpah serapah ke Kresna karena menganggap Kresna gagal mencegah peperangan, dimana kemudian diterima Kresna dengan lapang dada. Putranya, Raden Samba beserta anak buahnya pun kemudian tewas. Kresna sendiri kemudian memilih menyingkir karena merasa tugasnya di dunia sudah berakhir.

Gandari, Destarata, Dewi Kunti, dan Arya Widura kemudian pergi bertapa. Mereka sudah tua dan ingin menyucikan diri. Akan tetapi tak terduga terjadi kebakaran yang melalap tempat mereka bertapa. Pandawa merasa begitu kehilangan.

Saat Pandawa kembali memerintah, negeri menjadi makmur sejahtera. Kemudian tibalah waktunya mereka merasa kehidupan duniawi sudah tidak menarik. Mereka pun menuju puncak Himalaya.

Drupadi ikut serta. Subadra menangis karena merasa tidak bakal lagi berjumpa dengan suaminya, Arjuna. Arjuna menitipkan Parikesit kepadanya juga di bawah asuhan Baladewa. Nantinya cucu Arjuna yang akan meneruskan tahta Hastina.

Mereka pun berangkat, siap menuju Puncak Hilamaya. Kini bukan karena pengasingan, tapi karena ingin menyucikan diri, lepas dari duniawi.

Tidak mudah menuju Puncak Himalaya. Mereka berjalan terus. Hingga, suatu ketika Drupadi tidak sanggup. Ia pun meninggal. Selanjutnya, satu-persatu Pandawa pun meninggal. Bahkan Bima yang gagah perkasa pun tidak sanggup melanjutkan perjalanan. Hanya Yudistira yang berhasil menempuh hingga Puncak Himalaya. Di sana Yudistira melihat kondisi adik-adiknya dan bangsa Kurawa yang tidak seperti dugaannya, sebelum kemudian adik-adiknya ikut bersamanya ke alam kekal yang bahagia.

Kisah ini kubaca di komik Mahabarata lawas karya RA Kosasih. Sepertinya ada banyak versi cerita pasca Baratayuda.

Ulasan juga tayang di dewipuspasari.net ...more

flag Like · see review

Sep 04, 2014 Muhammad Aldhit added it

This review has been hidden because it contains spoilers. To view it, click here.

flag Like · see review

Ridho Widiastanto rated it it was amazing
Nov 02, 2015

Adning rated it liked it
Aug 06, 2008

Dodi Priadi rated it did not like it
Feb 12, 2019

Patria Devi rated it it was ok
Jul 16, 2011

Purba Hendrawan rated it it was amazing
Nov 26, 2014

Ryant51 rated it did not like it
Nov 30, 2014

Paijo Koplak rated it did not like it
Oct 30, 2014

Nandy Hidayat rated it it was amazing
Jun 22, 2013

Sancaka rated it really liked it
Sep 17, 2010

Yudi Wijaya rated it really liked it
Mar 22, 2013

Yudistira Putra rated it really liked it
Aug 15, 2013

Fadli rated it really liked it
Aug 04, 2008

Armein Hazet rated it liked it
Apr 22, 2020

Barkah rated it liked it
Feb 15, 2008

Ekky Malaky rated it it was amazing
Apr 03, 2008

Martina rated it it was amazing
May 20, 2010

Rickho Annkara rated it it was amazing
Oct 13, 2015

Eclisia Selfi rated it liked it
Aug 31, 2016

Firdaus Masfir rated it it was ok
Nov 03, 2017

Azis Rifa'I rated it it was amazing
Oct 13, 2020

Krisna rated it liked it
Jul 03, 2014

May gouw rated it really liked it
Oct 07, 2008

Nadiya Sururi rated it it was amazing
Jan 01, 2009

Pra rated it liked it
Dec 25, 2009

Diksa rated it liked it
May 01, 2016

Diah rated it liked it
Mar 30, 2008

« previous 1 2 3 4 5 6 next »

new topic
Discuss This Book

There are no discussion topics on this book yet. Be the first to start one »

Recommend It | Stats | Recent Status Updates

Readers also enjoyed

See similar books…

Genres

Sequential Art > Komik

3 users

Asian Literature > Indonesian Literature

3 users

Classics

2 users

See top shelves…

About R.A. Kosasih

R.A. Kosasih

22 followers

~Disalin dari Wikipedia~

Raden Ahmad Kosasih (Bogor, Jawa Barat, 4 April 1919) adalah seorang penulis dan penggambar komik termasyhur dari Indonesia. Generasi komik masa kini menganggapnya sebagai Bapak Komik Indonesia.

Karya-karyanya terutama berhubungan dengan kesusastraan Hindu (Ramayana dan Mahabharata) dan sastra tradisional Indonesia, terutama dari sastra Jawa dan Sunda. Selain itu beliau juga ...more