Jump to ratings and reviews
Rate this book

Antareja Antasena: Jalan Kematian Para Ksatria

Rate this book
Kisah Diawal Perang Baratayudha yang patut anda simak. Karena kisah ini dipenuhi kontroversi. Benarkah Kresna benar-benar bertipu muslihat untuk meniadakan Antareja dan Antasena, hanya dalam rangka agar mereka tidak ikut dalam perang Baratayudha..?

Karena memang bisa dibayangkan, bila saja Antareja ikut terlibat dan turun ke medan perang, ribuan prajurit bisa mati hanya dalam sekejap oleh kesaktiannya sebagai keturunan bangsa ular.

Atau Antasena, yang dipercaya membalikkan dunia wayang pun bisa hanya dengan kedua telapak tangannya..

Kisah pengorbanan yang tidak pernah terungkap, terjadi sebelum Baratayudha.

252 pages, Novel

First published January 1, 2007

Loading interface...
Loading interface...

About the author

Pitoyo Amrih

16 books42 followers
Membaca, membuatnya tergerak untuk juga menuangkan ide, pikiran dan gagasannya dalam bentuk tulisan. Sejak tahun 1997 dia banyak menulis artikel yang lebih banyak bertema pemberdayaan diri terutama dalam lingkup diri dan keluarga.
Sejak tahun 2006, Pitoyo mulai menulis buku yang mengangkat kembali falsafah dan nilai kearifan budaya Jawa yang tersalut dalam kisah-kisah Dunia Wayang.... profil selengkapnya

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
75 (48%)
4 stars
39 (25%)
3 stars
26 (16%)
2 stars
9 (5%)
1 star
7 (4%)
Displaying 1 - 23 of 23 reviews
Profile Image for Didiet.
21 reviews
January 5, 2009
Kisah Diawal Perang Baratayudha yang patut anda simak. Karena kisah ini dipenuhi kontroversi. Benarkah Kresna benar-benar bertipu muslihat untuk meniadakan Antareja dan Antasena, hanya dalam rangka agar mereka tidak ikut dalam perang Baratayudha..?

Karena memang bisa dibayangkan, bila saja Antareja ikut terlibat dan turun ke medan perang, ribuan prajurit bisa mati hanya dalam sekejap oleh kesaktiannya sebagai keturunan bangsa ular.

Atau Antasena, yang dipercaya membalikkan dunia wayang pun bisa hanya dengan kedua telapak tangannya..

Kisah pengorbanan yang tidak pernah terungkap, terjadi sebelum Baratayudha...sebuah kisah seorang ksatria yang memilih jalan mereka sendiri.

mas pitoyo rupanya punya kiat tersendiri spy kisah wayang yg biasanya kita liat melalui pagelaran wayang kulit menjadi sebyah novel apik dan menarik dibumbui dengan rekaan kisah buatannya sendiri.

Yg jelas, setelah bacaini novel, aq jadi agak kenal dengan beberapa tokoh wayang (padahal ngakunya gw org jawa ^_^). Salut!
Profile Image for tejo.
30 reviews11 followers
July 28, 2012

Awalnya, saya tak banyak tahu tentang riwayat dua tokoh ini. Bapak, selaku sumber pertama yang mengenalkan saya pada dunia wayang, pun tak banyak menceritakan sepak terjang putra-putra Bima yang masyhur akan kesaktian tiada banding yang sanggup menggegerkan dunia perwayangan. Beliau hanya sepintas bercerita, bahwa keduanya tak ikut Bharatayuda karena siasat Prabu Kresna yang tak menghendaki keduanya untuk ikut urun dalam Bhaharatayuda.


Baru melalui buku inilah saya mendapati cerita latar belakang yang lebih komprehensif tentang kedua ksatria ini. Dan tak bisa tidak, saya pun jatuh hati kepada karakter keduanya, sebagaimana saya juga jatuh hati dengan sikap ksatrianya Eyang Resi Bisma. Apabila dengan Eyang Bisma saya kagum dengan komitmen dan keteguhan akan pilihan jalan hidupnya, dengan Antareja-Antasena ini saya kagum dengan sikap mereka menempuh memilih jalan kematian mereka sendiri. Jalan kematian para ksatria.


Tulisan Pitoyo Amrih yang mengalir membuat saya tak sadar melalap halaman demi halaman hingga tuntas. Menyelami pergulatan pemikiran sang ksatria sakti bangsa ular,Antareja; juga makrifat yang mendalam dari sang ksatria keturunan penguasa samudra, Antasena. Gaya bahasa dan penjagaan alurnya membuat saya nyaman untuk terus berkelana di beragam negeri,mulai dari Amarta, Hastinapura, pedusunan Karang Kedempel, hingga daerah-daerah yang ajaib seperti Kerajaan Jangkarbumi, Pertapaan Kendalisada, bahkan Jonggring Saloka tempat tinggal kaum dewa. Saya menikmati setiap waktunya, sebagaimana saat saya membaca buku-buku yang lain:The Darkness of Gatotkaca,Perjalanan Sunyi Bisma Dewabrata atau Pertempuran 2 Pemanah ARJUNA-KARNA.


Dunia wayang sejatinya menawarkan kearifan yang menggugah. Kebijaksanaan dari setiap peristiwa yang terjadi, hikmah dari setiap kejadian rasanya bisa kita jadikan genggaman dalam bersikap. Jujur saya belum banyak membaca buku-buku wayang, tapi dari sedikit yang saya baca, buku-buku Pitoyo Amrih ini bisa membuat saya menyerap saripati kearifan dunia perwayangan yang gegap gempita.


Satu-satunya kekurangan buat saya mungkin, terkadang ceritanya agak bertele-tele dengan beberapa pengulangan kejadian di akhir bab yang satu yang kemudian tersambung di bab selanjutnya. Tapi itu bukan masalah besar, karena dengan demikian saya tak perlu membolak-balik halaman untuk mengaitkan kejadian demi kejadian.


It's a goodreads!


Profile Image for Bambang Yuno.
276 reviews13 followers
April 22, 2012
buku yang menceritakan kehendak para dewa di Jonggring Saloka, untuk tidak mengikutsertakan Antareja dan Antasena dalam peperangan Bharatayudha dengan pertimbangan supaya perang akan berlangsung imbang dan korban tidak terlalu banyak.
Seperti diketahui bahwa Antareja memiliki kesaktian yang tanpa tanding, yaitu hanya dengan mengendus bekas tapak kaki lawannya, maka si lawan itu akan segera mati, dapat dibayangkan bila Antareja ikut Bharatayudha.

Disamping itu buku ini juga menceritakan gejolak jiwa Kresna, yang mendapatkan perintah untuk membunuh Antareja dan Antasena yang tak lain adalah keponakannya sendiri, serta gejolak perasaan Kresna yang mendapati kenyataan perseteruan antara Raden Samba dan Raden Sitija yg masing2 adalah anak kandung dan anak angkatnya yang diakhiri dengan kematian keduanya.

Dengan membaca buku ini kita jadi menambah dan lebih tahu tentang pengetahuan tentang cerita pewayangan dan sifat2nya.


Namun sayang kesaktian mandraguna apa yang dimiliki oleh Antasena yang menyebabkan dia tidak diperkenankan ikut perang tidak dibahas mendalam dalam buku ini, demikian juga mengenai Danurwenda anak Antareja yg diceritakan dalam buku ini dan yang mewarisi kesaktian Antareja juga tidak dibahas kelangsungan hidupnya di dalam buku ini, apakah juga diusahakan mati sebelum perang ataukah diperkenankan ikut perang?
Profile Image for Ana Indriyani.
87 reviews18 followers
July 29, 2018
speechless, yang jelas banyak sekali pertanyaan-pertanyaan terkait dengan campur tangan dewa ini. kesatria tanpa tanding sperti mereka berdua berkorban bahkan sebelum berperang.

saya gemes sekali disini menyikapi sifat dewa dan juga Kresna yang seolah ragu akan keputusan-keputusannya. so sad but also dilematis
Profile Image for Manikmaya.
99 reviews39 followers
April 18, 2013
Saya berharap buku ini menceritakan lebih dalam mengenai lakon Antareja Takon Bapa atau Antasena Takon Bapa. Sayangnya di sini cuma menceritakan akhir hidup dua kesatria itu saja, sama sekali tidak menyinggung peran mereka sebelum pra-persiapan Bharatayudha.

Selain itu ada beberapa hal yang mengganjal juga, entah apakah memang benar ada di Pewayangan Jawa atau memang benar ada. Masa Hyang Antaboga sudah mati sih? Perasaan Bathara tidak ada yang mati, bahkan sampai pada masa Parikesit berkuasa.
Profile Image for Nuni.
49 reviews6 followers
August 21, 2008
awalnya rasa kecewa timbul atas sikap sri kresna yang meragukan kemampuannya memimpin, tapi trnyata saat manusia meragu itulah saat manusia itu berfikir...
n pengen bgt d bisa berfikir seperti antareja n/or antasena yg berhasil mendefinisikan hidupnya dengan memisahkan dari eksistensi fisik semata.....

---ni buku tepat bgt buat orang yang sedang explore makna hidup---[walaupun setelah selesai baca buku ini, explorasi itu ga akan turut selesai]
Profile Image for Lamun Lamuna.
36 reviews8 followers
May 21, 2009
Sebuah novel yang menceritakan tentang muslihat agar para ksatriya(Antareja, Antasena dan Wisanggeni) tidak ikut perang Barata Yuda (kenapa?). Sebuah pergolakan batin yang di alami Krishna. Jangan berharap ini sesuai pakem.
Ditangan sang penulis terlihat ternyata Krishna begitu rapuh dan para Ksatria itu sangat Ma'rifat dalam cara apa mereka memandang kematian.
Profile Image for Edy.
273 reviews32 followers
November 30, 2007
Novel filsafat yang diambil dari cerita wayang dimana ksatria yang sangat tangguh dan ampuh (Antareja dan Antasena), rela mengorbankan dirinya untuk kejayaan keluarga. Perjuang yang tanpa pamrih demi sesuatu yang lebih besar dan mulia.
Profile Image for Portgas Agvz.
1 review
Read
September 30, 2013
Cerita2 disajikan dalam kemasan yang menarik, namun klu edisi eBook.a itu sama gak yaa, koq jmlah halaman.a berbeda ?
Dan ingin bertanya kalau jual-beli online untuk eBook bagaimana sistem.a ?
Terima kasih, mohon bantuanya ...
Agvz.sa@gmail.com
Profile Image for Idham.
11 reviews
October 23, 2007
Penulisan kisahnya kurang menarik. Satu-satunya yang membuat tertarik untuk di beli adalah ide cerita bahwa kita harus hati2 dgn trik2 orang tua maha licik seperti Kresna.
1 review
Read
March 17, 2010
hem
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Mas Joko.
6 reviews1 follower
March 1, 2011
Buku yg mantab menceritakan ttg kisah Antareja Antasena... luar biasa apalagi menceritakan tokoh yg paling saya suka... Antasena... great!
1 review
August 1, 2011
kisah yang sangat bagus...
2 pahlawan yang hebat harus d korban kan sebelum terjadi bharatayudha agar tidak mengganggu
keseimbangan dunia wayang
Read
March 22, 2012
Saya suka kisah ini, saya pernah tahu kisah ini dari nonton wayang dengan Dalang Ki Mantep Sudarsono, memang tidak banyak Dalang yang mau menceritakan kisah matinya dua kesatria ini,
April 14, 2014
Ini bacanya mencet mananya??? kok cuma ada ringkasannya, sori newbie ni... ato harus beli dulu???
1 review
Read
October 23, 2018
Wayang
This entire review has been hidden because of spoilers.
Displaying 1 - 23 of 23 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.