Antologi ini semacam ucapan terima kasih. Pengirimnya adalah orang-orang yang pernah belajar di Jurusan Ilmu Jurnalistik Universitas Padjadjaran (UNPAD). Penerimanya adalah almamater mereka itu.
Setelah lulus, mereka berdiaspora. Menempuh rute sendiri-sendiri. Dengan buku ini, mereka kembali. Bagaimanapun, sedikit atau banyak, sang almamater telah membentuk episode tersendiri dalam perjalanan hayat. Dulu mereka "menerima" dan sekarang saatnya untuk "memberi" ke almamater.
Memuat 25 esai, bunga rampai ini menyajikan cerita pengalaman dan kisah keterlibatan dalam, atau berhadapan dengan, praktik jurnalisme. Para penulis berasal dari aneka profesi: dosen, pekerja NGO, penulis iklan, praktisi hubungan masyarakat, komisioner di lembaga negara, dan (tentu saja) jurnalis.
Mereka adalah alumni Jurusan Ilmu Jurnalistik UNPAD dari generasi 1980-an sampai 2000-an.
Feby Indirani, Journalist and Writer, started to write since elementary school, beginning with a diary. When in high school, she got 2nd place in an essay contest for teen organized by Gadis magazine, and was actively involved in a school publication. She went to Universitas Padjadjaran, majoring in journalistic, and joined djatinangor student publication. Feby won an Essay Writing Competition for Students in 2001, organized by Toyota Astra Foundation. Late 2002, she received a grant from the Asia Foundation and the Study Center for Religion and Civilization (PSAP) Muhammadiyah, through a call for papers on Women and Muhammadiyah.
May 2003 through June 2004, Feby worked as a reporter in Trust magazine. July 2004, Feby joined the Tempo Group when the organization started reactivating Tempo Center of Data and Analysis (PDAT). As a team, the PDAT published three books with Feby involved as writer. Among the titles is Ahmadiyah: Keyakinan yang Digugat (A Faith Accused), where Feby joined in a research trip to an Ahmadiyah village.
August 2006 through April 2011, Feby worked as a journalist in Business Week Indonesia (recently renamed as Bloomberg Businessweek Indonesia). Feby has published several works, started by a novel titled Simfoni Bulan (Bulan’s Symphony 2006). She also wrote two film-adaptation novels, a novel adapted from a lyric of a song, and a how-to on modeling. No, she never actually had a try at modeling, but she did systemize and codify the experience of Arzetti Bilbina, an Indonesian top model.
One of her book is titled I can (not) Hear: Journey of a Hearing-Impaired to a World of Sounds. was featured in the Kick Andy TV show in October 2009, and won the Anugerah Pembaca Indonesia Award 2010 from Goodreads Indonesia in best non-fiction.
Menarik. Ada esai yang memang serius, ada juga yang berisi pengalaman-pengalaman menarik penulisnya. Bagaimanapun, buku ini membuka mata saya bahwa dunia jurnalistik tidak sesempit yang saya pikir.
Buku yang berisikan pengalaman-pengalam para Alumni Jurnalistik yang setelah luus berkecimpung di dunia Jurnalistik maupun keluar dari ranah jurnalistik ini sangat menarik. Buku ini dapat menambah wawasan dan gambaran kita tenntang bagaimana kehidupan yang akan dihadapi setelah lulus dari bangku perkuliahan.