38 books
—
3 voters
Goodreads helps you keep track of books you want to read.
Start by marking “Blue Romance” as Want to Read:
Blue Romance
by
Blue Romance
Selamat datang di Blue Romance, sebuah coffee shop yang buka setiap hari, dan mungkin kau lewati hari ini.
Blue Romance menyediakan kopi ternikmat dan sahabat saat kau dituntut untuk terus terjaga. Blue Romance juga punya banyak cerita. Ada kisah jatuh cinta dan patah hati, perpisahan dan pertemuan kembali. Kisah-kisah ini berbalut kafein dan aroma kopi, berdera ...more
Selamat datang di Blue Romance, sebuah coffee shop yang buka setiap hari, dan mungkin kau lewati hari ini.
Blue Romance menyediakan kopi ternikmat dan sahabat saat kau dituntut untuk terus terjaga. Blue Romance juga punya banyak cerita. Ada kisah jatuh cinta dan patah hati, perpisahan dan pertemuan kembali. Kisah-kisah ini berbalut kafein dan aroma kopi, berdera ...more
Paperback, 224 pages
Published
October 2012
by Plotpoint
Friend Reviews
To see what your friends thought of this book,
please sign up.
Reader Q&A
To ask other readers questions about
Blue Romance,
please sign up.
Be the first to ask a question about Blue Romance
Community Reviews
Showing 1-30

Start your review of Blue Romance

Aku tahu buku ini dari promosi di halaman belakang Pintu Harmonika dan langsung tertarik. Ternyata feelingku pas liat kover buku ini memang nggak nggak asal kesengsem. Sangat indah. Manis, pahit, tercampur dalam seluruh ceritanya bagaikan paduan rasa kopi yang mantap dan menghangatkan. Dari cerita inilah aku jadi tahu bahwa kesedihan bisa dikisahkan begitu manis.
Aku sudah membacanya tiga kali. Sepertinya tiap tahun aku selalu membacanya untuk beragam alasan. Uniknya sebagian besar ceritanya ter ...more
Aku sudah membacanya tiga kali. Sepertinya tiap tahun aku selalu membacanya untuk beragam alasan. Uniknya sebagian besar ceritanya ter ...more

Berawal obrolan di WhatsApp geng Cempreng, Mia queen bagi2 buku, ketika yang lain nge-take buku2 yg ditawarin Mia. Gw gak minat karena bukunya banyak yang gw gak tau. :D
Lalu gw nanya ada buku menye2 yang bikin galau gak? Lalu via PM obrolan pun berlanjut, nawarin buku ini yang repiunya membuat gw bilang nah ini yang bisa bikin gw curcol. review ternyata merupakan salah satu sarana promosi buku :D
Judge the book by its cover, pertama ngelihat buku ini covernya bagus, ilustrasinya bagus gambar cang ...more
Lalu gw nanya ada buku menye2 yang bikin galau gak? Lalu via PM obrolan pun berlanjut, nawarin buku ini yang repiunya membuat gw bilang nah ini yang bisa bikin gw curcol. review ternyata merupakan salah satu sarana promosi buku :D
Judge the book by its cover, pertama ngelihat buku ini covernya bagus, ilustrasinya bagus gambar cang ...more

Dear Sheva,
Aku lupa sejak kapan mengikuti kicauanmu di Twitter, tak butuh waktu lama membuatku rutin mengecek lini masamu. Menikmati tweetmu yang puitis tanpa menye-menye atau sekedar berbagi cerita karena kita sama-sama mengidolakan John Mayer. Awalnya malah aku tidak tahu kamu ternyata penulis buku, tapi karena tweetmu sering kali membiusku dan membawaku ke suasana mellow-romantic mau tak mau aku tergoda mencari Blue Romance.
Dear Sheva,
Firasatku benar rupanya, tak butuh waktu lama untuk jatuh ...more
Aku lupa sejak kapan mengikuti kicauanmu di Twitter, tak butuh waktu lama membuatku rutin mengecek lini masamu. Menikmati tweetmu yang puitis tanpa menye-menye atau sekedar berbagi cerita karena kita sama-sama mengidolakan John Mayer. Awalnya malah aku tidak tahu kamu ternyata penulis buku, tapi karena tweetmu sering kali membiusku dan membawaku ke suasana mellow-romantic mau tak mau aku tergoda mencari Blue Romance.
Dear Sheva,
Firasatku benar rupanya, tak butuh waktu lama untuk jatuh ...more

Finally, berhasil menyelesaikan novel ini sekitar tengah malam tadi.
Dan, ya, saya menyukainya. Amat. Sangat.
---
First, we have to admit, kalau cover itu menjadi titik awal apakah kita akan membaca suatu buku atau tidak (beside the blurb). Untuk Blue Romance, I totally love the cover! Pas banget dan... apa ya? Keren deh. Menggambarkan detail-detail kecil mengenai Blue Romance itu sendiri. Perpaduan warnanya suka! Konsep double cover-nya juga. I love the bookmark too. Kecil banget gitu tapi unik. ...more
Dan, ya, saya menyukainya. Amat. Sangat.
---
First, we have to admit, kalau cover itu menjadi titik awal apakah kita akan membaca suatu buku atau tidak (beside the blurb). Untuk Blue Romance, I totally love the cover! Pas banget dan... apa ya? Keren deh. Menggambarkan detail-detail kecil mengenai Blue Romance itu sendiri. Perpaduan warnanya suka! Konsep double cover-nya juga. I love the bookmark too. Kecil banget gitu tapi unik. ...more

Ini first novel yang aku baca yang mengusung konsep Omnibook. Apa itu omnibook? omnibook, menurut penjelasan disini adalah semacam seri buku kumpulan kisah dengan satu benang merah. Kepengen juga oneday bisa punya buku kayak gini, karangan sendiri, hihihi.. amin :)
Judulnya Blue Romance. Setelah melahap sampai habis, benang merah yang dipakai sheva *pengarangnya* ternyata adalah sebuah kafe dengan konsep homy dan cozy yang bernama Blue Romance. Semua cerita ada yang berawal, terjadi, maupun bera ...more
Judulnya Blue Romance. Setelah melahap sampai habis, benang merah yang dipakai sheva *pengarangnya* ternyata adalah sebuah kafe dengan konsep homy dan cozy yang bernama Blue Romance. Semua cerita ada yang berawal, terjadi, maupun bera ...more

Baca review lengkapnya di: http://fennywongjournal.blogspot.sg/2...
Saya kira Blue Romance itu sebuah novel utuh, tapi ternyata buku ini adalah kumpulan cerpen, yang diikat satu tali utuh --- ada satu atau seluruh adegannya berlatar di kafe Blue Romance. Saya sempat baca review yang bilang kalau Omnibook Series yang dibuat oleh Plotpoint itu memang mengangkat tema seperti itu: berbagai cerita dengan satu penghubung.
Berbeda dengan judulnya, cerita di dalamnya tidak melulu cerita cinta. Dan tidak m ...more
Saya kira Blue Romance itu sebuah novel utuh, tapi ternyata buku ini adalah kumpulan cerpen, yang diikat satu tali utuh --- ada satu atau seluruh adegannya berlatar di kafe Blue Romance. Saya sempat baca review yang bilang kalau Omnibook Series yang dibuat oleh Plotpoint itu memang mengangkat tema seperti itu: berbagai cerita dengan satu penghubung.
Berbeda dengan judulnya, cerita di dalamnya tidak melulu cerita cinta. Dan tidak m ...more

I wanted to read this because the famous reviewer Peri Hutan stated in her review of Almost 10 Years Ago that besides TRINI (the author of ATYA), it's Sheva that made her debut quite impressive.
Well, to me, writing short stories seems trickier than writing a long novel. In a space that narrow, an author gotta fit the whole universe s/he wanted to deliver. And, my fav is when the ending is twisted, which--unfortunately--aint a style belonging to Blue Romance's word crafter.
Seven cups of seven ty ...more
Well, to me, writing short stories seems trickier than writing a long novel. In a space that narrow, an author gotta fit the whole universe s/he wanted to deliver. And, my fav is when the ending is twisted, which--unfortunately--aint a style belonging to Blue Romance's word crafter.
Seven cups of seven ty ...more

lelet pisan saya baca buku ini.
Sinopsis: Blue Romance adalah sebuah kumpulan cerpen mengenai tokoh-tokoh yang mempunyai 1 benang merah, yaitu bersetting di sebuah cafe nan cozy yang bernama Blue Romance. Awalnya saya sempat mengira buku ini bakal sedih, secara judulnya sangat melankolis, tapi ternyata tidak. At least saya tidak merasakan emosi apa pun saat membacanya.
Not bad but nothing special either. Mungkin karena saya bukanlah penikmat cafe dan kopi jadinya saya merasa flat saja membaca tia ...more
Sinopsis: Blue Romance adalah sebuah kumpulan cerpen mengenai tokoh-tokoh yang mempunyai 1 benang merah, yaitu bersetting di sebuah cafe nan cozy yang bernama Blue Romance. Awalnya saya sempat mengira buku ini bakal sedih, secara judulnya sangat melankolis, tapi ternyata tidak. At least saya tidak merasakan emosi apa pun saat membacanya.
Not bad but nothing special either. Mungkin karena saya bukanlah penikmat cafe dan kopi jadinya saya merasa flat saja membaca tia ...more

Sebuah Kafe dan Tujuh Romansa Birunya
Saya belum tahu bagaimana awalnya, tapi di antara minuman keseharian lainnya, kopi seperti punya posisi tersendiri dalam budaya kita. Nilainya seolah ditinggikan. Coba pikir saja, kayaknya nggak banyak ragam minuman yang secara spesifisik dikedepankan nilainya seperti kopi. Bahkan saking bersahabatnya kita dengan kopi beserta nilai dan filosofinya, akhirnya banyak dibangun kedai-kedai kopi yang besar. Istilah yang digunakan adalah kafé. Walau menu makanan dan ...more
Saya belum tahu bagaimana awalnya, tapi di antara minuman keseharian lainnya, kopi seperti punya posisi tersendiri dalam budaya kita. Nilainya seolah ditinggikan. Coba pikir saja, kayaknya nggak banyak ragam minuman yang secara spesifisik dikedepankan nilainya seperti kopi. Bahkan saking bersahabatnya kita dengan kopi beserta nilai dan filosofinya, akhirnya banyak dibangun kedai-kedai kopi yang besar. Istilah yang digunakan adalah kafé. Walau menu makanan dan ...more

Di usia penulis yang masih muda (btw, kita seumuran [penting]), aku kagum dengan pengetahuan Sheva yang luas tentang film, musik, buku, dan hal-hal lain yang bahkan aku nggak kepikiran untuk tahu. Lalu cara penulis menyelipkan pengetahuan tadi ke dalam narasi bisa dibilang cerdas, walaupun kadang berlebih karena nggak ngaruh ke dalam cerita.
Ketujuh cerpen di dalam buku ini diramu dengan berbagai jenis kopi, dengan satu setting kedai kopi bernama "Blue Romance". Tujuh cerpen dengan masing-masing ...more
Ketujuh cerpen di dalam buku ini diramu dengan berbagai jenis kopi, dengan satu setting kedai kopi bernama "Blue Romance". Tujuh cerpen dengan masing-masing ...more

Awalnya saya nggak begitu tertarik dengan cerita di awal buku. Tapi makin ke belakang, cerita yang disuguhkan makin menarik untuk dibaca. Saya suka gaya berceritanya, saya suka ide ceritanya, saya suka ide membuat kafe menjadi saksi bisu berbagai kejadian.
Jujur saja, saya penikmat kopi. Masih beginner, masih nggak suka kalau pesen Americano, prefer Ice Coffee Blended dan saya penikmat suasana kafe yang digambarkan penulis. Coba di dunia nyata Blue Romance itu memang ada, pasti saya bakal jadi pe ...more
Jujur saja, saya penikmat kopi. Masih beginner, masih nggak suka kalau pesen Americano, prefer Ice Coffee Blended dan saya penikmat suasana kafe yang digambarkan penulis. Coba di dunia nyata Blue Romance itu memang ada, pasti saya bakal jadi pe ...more

Saya pernah membaca buku dengan konsep omnibook seperti ini sebelumnya. Tema-nya sama, tentang cafe yang menyediakan kopi, dan kisah para pengunjung maupun barista di dalamnya. Bedanya kalau di The Coffee Shop Chronicles berlangsung dalam 1 hari dan ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda, di buku ini kisahnya tidak hanya 1 hari, dan ditulis oleh 1 orang saja.
Karena ditulis oleh 1 orang, "roh"-nya dari tiap cerita hampir sama, meskipun tokoh dan karakternya berbeda dari setiap cerita itu. Ter ...more
Karena ditulis oleh 1 orang, "roh"-nya dari tiap cerita hampir sama, meskipun tokoh dan karakternya berbeda dari setiap cerita itu. Ter ...more

read more: http://kubikelromance.blogspot.com/20...
Setiap kisah punya kopinya sendiri, tagline buku ini menginggatkan saya akan tagline blog buku ini, di setiap cerita selalu ada cinta . Ada tujuh jenis kopi di buku kumcer ini dan ada tujuh cerita di dalamnya. Buku ini merupakan omnibook, seri buku kumpulan kisah dengan satu benang merah, dan benang merah yang menghubungkan satu cerita dengan cerita lainnya yaitu coffee shop Blue Romance.
Rainy Saturday
Seharusnya, hari-hari tidak selalu penuh kej ...more
Setiap kisah punya kopinya sendiri, tagline buku ini menginggatkan saya akan tagline blog buku ini, di setiap cerita selalu ada cinta . Ada tujuh jenis kopi di buku kumcer ini dan ada tujuh cerita di dalamnya. Buku ini merupakan omnibook, seri buku kumpulan kisah dengan satu benang merah, dan benang merah yang menghubungkan satu cerita dengan cerita lainnya yaitu coffee shop Blue Romance.
Rainy Saturday
Seharusnya, hari-hari tidak selalu penuh kej ...more

Dec 08, 2013
Ahmad Turkhamun
rated it
really liked it
Shelves:
4-bintang,
remaja-dewasa,
remaja,
so-touching,
romance,
personal,
kumcer,
indo,
graphic-or-with-illustration,
favorit
Selamat datang di Blue Romance, sebuah coffee shop yang buka setiap hari, dan mungkin kau lewati hari ini.
----------
Saya itu penyuka kopi. Bukan freak, hanya suka aja. Mulai dari yang instant, yang di kedai-kedai itu, maupun yang di cafe. Oh, di tempat saya juga ada tukang kopi keliling; ada yang pake bakul kayak tukang jamu, ada juga yang pake gerobak.
Dan... saya setuju kalo yang enak saat minum kopi itu, ya obrolan di antara sesapannya. Beda dengan teh, susu, cokelat, jahe, maupun wedang ronde ...more
----------
Saya itu penyuka kopi. Bukan freak, hanya suka aja. Mulai dari yang instant, yang di kedai-kedai itu, maupun yang di cafe. Oh, di tempat saya juga ada tukang kopi keliling; ada yang pake bakul kayak tukang jamu, ada juga yang pake gerobak.
Dan... saya setuju kalo yang enak saat minum kopi itu, ya obrolan di antara sesapannya. Beda dengan teh, susu, cokelat, jahe, maupun wedang ronde ...more

Ada eksepektasi tersendiri saat pertama kali melihat Blue Romance ada di toko buku, ya kira-kira, nyaris setahun lebih silam. Dengan sampul yang manis, gue suka bagaimana desainer sampulnya memadukan kata "Blue Romance" sebagai sebuah kafe tempat bersantai namun terkesan sentimentil di tiap cerita, ilustrasi tersebut pun tertuang dengan media cat air yang terasa tidak intens, tapi pas untuk ditampilkan sebagai sampul depan.
Bergulir ke isinya, um, awalnya gue kira, "Blue Romance" karya Sheva ini ...more
Bergulir ke isinya, um, awalnya gue kira, "Blue Romance" karya Sheva ini ...more

Suka ceritanya pas bab Espresso, karena setiap bab memiliki cerita masing-masing yang terikat di lokasi yang sama. Gue suka cerita yang simple dengan bahasa yang ringan. Dan menurut gue buku ini rekomen buat dibaca buat yang ga begitu suka cerita berat. Gue berharap ada cafe seperti Blue Romance di daerah Cikini.

Judul Buku: Blue Romance
Penulis: Sheva
Penerbit: Plotpoint Pubslishing
Tahun Terbit: 2012
Genre: Omnibook, Fiksi
Rate: 3/5
Ada 7 cerita.
Ada 7 jenis kopi.
Ada 7 sudut pandang.
Tapi hanya ada satu setting tempat. Blue Romance.
Blue Romance adalah nama sebuah kedai kopi yang identik dengan suasana suram-romantis. Nah lho, seperti apakah itu?
Buku ini merupakan omnibook yang mana kalau saya tidak salah mengerti yaitu sebuah buku selayaknya kumcer, dengan judul yang berbeda-beda, namun masih memiliki benang m ...more
Penulis: Sheva
Penerbit: Plotpoint Pubslishing
Tahun Terbit: 2012
Genre: Omnibook, Fiksi
Rate: 3/5
Ada 7 cerita.
Ada 7 jenis kopi.
Ada 7 sudut pandang.
Tapi hanya ada satu setting tempat. Blue Romance.
Blue Romance adalah nama sebuah kedai kopi yang identik dengan suasana suram-romantis. Nah lho, seperti apakah itu?
Buku ini merupakan omnibook yang mana kalau saya tidak salah mengerti yaitu sebuah buku selayaknya kumcer, dengan judul yang berbeda-beda, namun masih memiliki benang m ...more

Buku ini membuat saya tertarik sejak pertama melihatnya di Rumah Buku. Entah kenapa saya sangat suka membeli buku yang covernya menampilkan gambar secangkir kopi dan ceritanya berhubungan dengan kopi. Honesty, saya bukanlah penggila kopi akut. Saya memang sangat suka menenggak bergelas-gelas cappucino saat suntuk atau saat full inspirasi dan butuh dopping agar mata tetap melek. (^_^)v
Blue Romance adalah sebuah omnibook dimana beberapa cerita saling berhubungan secara tidak langsung. Dalam buku ...more
Blue Romance adalah sebuah omnibook dimana beberapa cerita saling berhubungan secara tidak langsung. Dalam buku ...more

Apabila ingin mengulas kumpulan cerpen, saya seringnya tak tahu bagaimana harus memulainya. Apa ada aturan harus diulas setiap cerpennya? Atau disampaikan sedemikian rupa menjadi review utuh tanpa perlu dirinci satu per satu? Entahlah.
Yang jelas, buku ini berisi tujuh cerpen:
1. Rainy Saturday
Pembukaan cerita agak membosankan karena tokoh ‘aku’ terkesan menceritakan dirinya sendiri hingga akhirnya ‘aku’ bertemu dengan seorang lelaki gondrong di Blue Romance--yang ternyata asyik diajak berbincang ...more
Yang jelas, buku ini berisi tujuh cerpen:
1. Rainy Saturday
Pembukaan cerita agak membosankan karena tokoh ‘aku’ terkesan menceritakan dirinya sendiri hingga akhirnya ‘aku’ bertemu dengan seorang lelaki gondrong di Blue Romance--yang ternyata asyik diajak berbincang ...more

Blue Romance = Coffe Shop
Ada tujuh bagian, yaitu:(view spoiler) ...more
Ada tujuh bagian, yaitu:(view spoiler) ...more

Jika mengedarkan pandangan ke seluruh sudut coffee shop ini, aku selalu punya satu kata di otakku: menyenangkan. Ini seperti planet lain. Planet tempat kamu bisa bermain dengan aroma kopi, tulisan-tulisan antik di seluruh kaca besarnya, barista-barista yang baik dan ramah, pelayanan yang hampir sempurna, serta pencerahan dari secangkir kopi yang bukan kopi instan.
Kalau ada tempat seperti Blue Romance di Bandung, saya ingin ke sana.
Awalnya saya sering melihat kak @dearsheva di Timeline Twitte ...more

Buku antologi cerpen yang menyatakan dirinya sebagai omnibook pertama di Indonesia (hmm.. Okelah) ini menjadi novel roman Indonesia pertama yang gue baca di tahun 2013. Bukan punya sendiri, melainkan minjam ke Adit. Membacanya pun karena sesuatu dan lain hal (hmmm....).
Buku ini berisi tujuh cerita pendek yang memiliki benang merah yang sama: terjadi di sebuah coffee shop bernama Blue Romance. Blue Romance merupakan sebuah kedai kopi fiktif yang terletak di kawasan Cikini dan konon kabarnya sang ...more
Buku ini berisi tujuh cerita pendek yang memiliki benang merah yang sama: terjadi di sebuah coffee shop bernama Blue Romance. Blue Romance merupakan sebuah kedai kopi fiktif yang terletak di kawasan Cikini dan konon kabarnya sang ...more

3,5 stars.
Waktu memang berjalan begitu cepat. Waktu bahkan tampak seperti terbang dengan kekuatan super, tak mampu diraih dan ditangkap, membuat kita merasa tertinggal di belakang.
Kesan pertama waktu membaca lembaran pertama buku ini, udah berprasangka pasti bakalan penuh sama cerita roman yang mainstream khas buku-buku teenlit. Tapi setelah menuju ke cerpen ke 2 dan selanjutnya lama-lama aku bisa masuk juga kedalam ceritanya. Bahkan banyak cerita malah berkesan seperti 1997-2002 yang berceritak ...more
Waktu memang berjalan begitu cepat. Waktu bahkan tampak seperti terbang dengan kekuatan super, tak mampu diraih dan ditangkap, membuat kita merasa tertinggal di belakang.
Kesan pertama waktu membaca lembaran pertama buku ini, udah berprasangka pasti bakalan penuh sama cerita roman yang mainstream khas buku-buku teenlit. Tapi setelah menuju ke cerpen ke 2 dan selanjutnya lama-lama aku bisa masuk juga kedalam ceritanya. Bahkan banyak cerita malah berkesan seperti 1997-2002 yang berceritak ...more

Alih-alih disebut sebagai novel, buku ini lebih pantas disebut sebagai kumpulan cerpen. Seperti tagline buku ini, “Setiap kisah punya kopinya sendiri”. Kisah-kisah dalam buku ini berkaitan dengan kopi dan ternjadi di Blue Romance. Blue Romance adalah sebuah coffee shop di Jakarta. Penulis mendeskripsikan Blue Romance ini dengan sangat baik, seolah tempat itu benar-benar ada. Ah jadi pengen kesana… ^^
Gaya bahasanya cantik, walaupun ada beberapa deskripsi yang rasanya tidak perlu. Setiap chapter d ...more
Gaya bahasanya cantik, walaupun ada beberapa deskripsi yang rasanya tidak perlu. Setiap chapter d ...more

Mumpung 'kopinya masih hangat', bolehlah aku review sedikit tentang buku ini. Full review insyaallah akan aku tulis di blog saat udah kebagian colokan panjang di rumah nenek untuk laptop tersayangku yang nggak bisa nggak dicolokin lima menit saja. *duh.. malah curcol mudik serba sulit lin* :')
Seperti blurb-nya, buku ini merupakan kumpulan cerpen yang dihubungkan oleh satu benang merah: kopi. Setiap kisah punya rasa kopinya sendiri. Setiap kisah punya kadar manis dan pahit yang berbeda-beda.
Aku s ...more
Seperti blurb-nya, buku ini merupakan kumpulan cerpen yang dihubungkan oleh satu benang merah: kopi. Setiap kisah punya rasa kopinya sendiri. Setiap kisah punya kadar manis dan pahit yang berbeda-beda.
Aku s ...more

Sebenernya, udah dari dulu aku lihat buku ini. Beberapa kali juga aku memegang buku ini di toko buku, tapi berakhir dengan tidak jadi membelinya. Entah kenapa asa kurang sreg aja gitu... Belum datang 'keinginan' yang tepat untuk membeli dan memiliki buku ini.
Tapi kemudian, pada tanggal 13 Oktober 2015, aku menemukan buku ini di tumpukan buku obral di depan kampusku. Dan pada saat itu aku merasa, mungkin ini saat yang tepat untuk memiliki buku ini, karena entah kenapa aku penasaran. Begitu saja p ...more
Tapi kemudian, pada tanggal 13 Oktober 2015, aku menemukan buku ini di tumpukan buku obral di depan kampusku. Dan pada saat itu aku merasa, mungkin ini saat yang tepat untuk memiliki buku ini, karena entah kenapa aku penasaran. Begitu saja p ...more

http://openyourbook.web.id/2016/03/08...
Cantik. Itulah kesan yang bisa aku sampaikan ketika menyelesaikan novel ini. Hanya beberapa jam aku menyelesaikan novel ini, pertama karena bukunya yang tipis dan aku enggan untuk menutup buku ini dan beranjak ke buku yang lain.
Pertama aku akan review dulu dari segi cover. Desain cover dan ilustrasinya kece, warna cover yang dipilih pun sangat cocok dengan ide kopi. Gambar yang terdapat di cover pun mengambil ilustrasi dari setiap bab. Jadi untuk cover aku ...more
Cantik. Itulah kesan yang bisa aku sampaikan ketika menyelesaikan novel ini. Hanya beberapa jam aku menyelesaikan novel ini, pertama karena bukunya yang tipis dan aku enggan untuk menutup buku ini dan beranjak ke buku yang lain.
Pertama aku akan review dulu dari segi cover. Desain cover dan ilustrasinya kece, warna cover yang dipilih pun sangat cocok dengan ide kopi. Gambar yang terdapat di cover pun mengambil ilustrasi dari setiap bab. Jadi untuk cover aku ...more

I really liked this book. Selain covernya yang cute, ceritanya juga bagus dan bernuansa kopi.
Saya sebetulnya bukan penggemar romance. Lebih karena romance sering membuat saya jadi cengeng. Tapi saya betul-betul tidak suka romance yang gaya bahasanya tipe semi pujangga yang lebay abis. Saya sering was-was kalau mau baca buku romance. Siap-siap tisu dulu paling tidak. Dan siap-siap mental buat bahasa semi pujangganya yang membuat saya sering bilang "haduh, please deh".
Tapi romance yang ini...wow. ...more
Saya sebetulnya bukan penggemar romance. Lebih karena romance sering membuat saya jadi cengeng. Tapi saya betul-betul tidak suka romance yang gaya bahasanya tipe semi pujangga yang lebay abis. Saya sering was-was kalau mau baca buku romance. Siap-siap tisu dulu paling tidak. Dan siap-siap mental buat bahasa semi pujangganya yang membuat saya sering bilang "haduh, please deh".
Tapi romance yang ini...wow. ...more
There are no discussion topics on this book yet.
Be the first to start one »
Related Articles
Why not focus on some serious family drama? Not yours, of course, but a fictional family whose story you can follow through the generations of...
179 likes · 64 comments
No trivia or quizzes yet. Add some now »
“Menanggung beban karena menyukai, mencintai seseorang yang tak pernah bisa digapai hanya membuat diri dihantui penyesalan dan kesengsaraan yang konyol. (Hal.110)”
—
2 likes
“Untuk melihat bintang, langit harus terlihat gelap. Untuk merasakan kedamaian, kita harus belajar menerima. (Hal. 170)”
—
2 likes
More quotes…