Mati ada lah takdir,
yang selalu-selalu tersingkir,
dari keinginan manusia,
mulai batin ke zahir.
Cuma bezanya engkau itu,
keluarnya roh dengan bebas,
sekali hirup nafas,
atau dengan derita sengketa tangkas,
dari tingkat empat belas.
Published on October 14, 2012 03:20