Berdiri
Ramai.
Itu yang terjadi pasca saya rilis tulisan mengenai majunya Mas Anies dalam pencalonan Gubernur.
Dalam beberapa hari pertama, adalah dukungan, pujian dan nada sepaham bahkan dari mereka yang mendukung calon berseberangan.
Setelah itu, caci maki, hinaan, tawa merendahkan dan serangan, bahkan dari mereka yang ada di kubu yang bersamaan.
Hal baru buat saya? Tentu tidak. Sejak saya pertama kali terlibat dalam kampanye Faisal Basri, lalu tim Mas Anies di konvensi Demokrat, lalu ikut mendukung Jokowi di Pilpres, ini semua sudah jadi hal yang jamak. Agak rindu hingar bingarnya bahkan. Mana bisa anda masuk dalam politik praktis lalu takut diserang? Lah itu bagian dari permainannya. Saya suka kesal lihat teman yang main sepak bola lalu protes setiap kali kena dorong sedikit. Kalau tidak mau kontak fisik, jangan main bola.
Kali ini, tulisan saya diarahkan kepada pendukung Mas Anies. Mohon dibaca baik baik.
Kalau anda ingin memenangkan pasangan Anies – Sandi:
Berhenti menggunakan sentimen agama.
Ada 2 alasan utama.
Anda hanya akan mengesankan Mas Anies dan Sandi tidak punya keunggulan atas Ahok selain bahwa mereka Islam. Dan bagaimanapun anda merasa penting punya pemimpin Muslim, menjadi muslim saja tidak cukup untuk jadi Gubernur. Ahok, adalah Gubernur yang punya BUKTI. Dalam tulisan saya yang terdahulu, saya sudah tulis Ahok adalah Gubernur yang memiliki banyak dampak baik untuk Jakarta, menganggap prestasi beliau tidak ada, adalah sebuah blunder dan kenaifan. Lawanlah prestasinya dengan hal hal yang lebih memiliki dampak terhadap Jakarta selain bahwa agamanya Islam dan Ahok bukan. Lagipula, saya muslim. Masak hanya karena saya muslim lalu saya layak jadi Gubernur? Memangnya anda mau pilih saya jadi Gubernur? Yakin? Saya muslim loh.
Karena anda sudah pernah pakai sentimen agama berkali kali, dan anda gagal. Waktu Jokowi – Ahok maju di kampanye pilgub, anda pakai sentimen ini. Anda kalah. Waktu Jokowi – JK anda juga pakai sentimen ini. Anda kalah. Kalau anda gunakan lagi strategi yang sama, anda akan gagal. Mau menang? Miliki nyali untuk lakukan hal yang baru.
Jauhkan kampanye kita dari orang orang yang dikenal tidak memiliki cara yang baik
Ahok, jelas memiliki bukti kinerja. Itulah keunggulan Incumbent. Di Pilkada, incumbent selalu punya keunggulan bahwa dia punya hasil kerja yang bisa ditunjukkan. Apalagi Ahok. Keunggulan Mas Anies (dan mungkin Sandi, maklum saya kurang paham track record beliau selain bahwa beliau anak basket) adalah bahwa Mas Anies punya track record punya CARA yang lebih baik. Itupun yang sering anda pertanyakan dari Ahok kan? Itu juga hal yang saya tidak sukai dari Ahok. Kita sama sama kurang nyaman dengan CARA Ahok mengelola Jakarta. (wahai pendukung Ahok yang mudah panas, ini bukan berarti Ahok salah dengan caranya berbicara. Ahok boleh saja membentak dan memaki apalagi kepada orang jahat, tapi SELERA saya tidak masuk dengan cara itu. Jadi ini masalah selera. Saya tidak suka Bieber bukan berarti dia jelek, memang saya ga suka aja. Ini masalah preferensi. Ga usah emosi)
Kalau kita sama sama tidak suka dengan cara Ahok, maka jangan biarkan orang yang punya reputasi buruk terkait CARA mereka melakukan sesuatu, berdekatan dengan kampanye kita. Karena akan merusak saja.
Siapakah yang saya maksud? Ya banyak.
Dari Pimpinan Dewan yang suka menghina, cecurut socmed tukang hina, penghasil meme fitnah, yang ternyata tidak berafiliasi dengan siapa siapa, sampai kepada FPI dan FUI.
Tolong jangan coba coba menyanggah omongan saya soal FPI dan FUI dikenal punya CARA yang salah. Anda google-pun masih ada sisa sisa kelakuan mereka.
Membiarkan orang orang ini berdekatan dengan kampanye kita, maka kita jadi tidak punya BUKTI bahwa Mas Anies – Sandi punya solusi berupa CARA yang lebih baik untuk kelola Jakarta.
Okay, kalau anda bertanya apakah Mas Anies punya cara yang lebih baik dalam mengelola Jakarta? Saya bisa bilang ada.
Satu hal yang sudah pasti menjadi reputasi Mas Anies adalah, dia dikenal mampu menarik orang orang baik dan mampu menggerakkan masyarakat. Dibandingkan dengan calon calon yang lain, sebut satu nama yang punya pengalaman dalam menggerakkan masyarakat.
Satu saja.
Sebut yang mana.
Tolong jangan bilang Agus mampu menggerakkan bawahannya, dia kan tentara, anak buah disuruh ya pasti nurut. Namanya juga garis komando.
Anies Baswedan, punya gerakan Indonesia Mengajar. Sejak 2010, berhasil menarik minat begitu banyak anak muda, lulusan terbaik kampusnya, untuk mengabdi selama 1 tahun di pelosok Indonesia. Hasilnya, sang Pengajar Muda bisa jadi calon pemimpin bangsa yang hebat karena punya kompetensi kelas atas tapi dengan pemahaman grass root karena ditempatkan di pelosok. Sementara anak anak Indonesia di banyak daerah Indonesia bisa mendapatkan pengajaran dari orang yang berkompeten. Karena sesungguhnya masalah pendidikan Indonesia bukan ketiadaan guru yang berkualitas tapi penyebarannya yang tidak merata.
Anies Baswedan, punya Turun Tangan. Yang berhasil mengumpulkan lebih dari 35.000 lebih relawan di seluruh Indonesia sejak 2014 dengan misi utama: Mendorong orang orang baik agar mau masuk ke pemerintahan.
Anies Baswedan, bahkan sebagai Menteri, menggagas dan berhasil menjalankan Gerakan Mengantar Anak Hari Pertama Sekolah. Diawali dengan sebuah surat edaran dari Mas Anies, banyak organisasi dan sekolah yang menyambut positif gerakan ini hingga akhirnya pemerintah resmi mendukung dan mengijinkan aparatur sipil negara mengantar anaknya di hari pertama sekolah. Berdasarkan surat edaran dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Bahkan Ahok juga mendukung dan memuji gerakan tersebut
Kalau anda merasa “Mengantar anak” itu remeh. Coba sebutkan menteri yang bikin sebuah gerakan dan didukung oleh masyarakat. Anda akan sadar, bahwa seorang menteri menggagas sebuah gerakan dan berhasil menggerakkan masyarakat adalah hal yang langka.
Pada detik ini, pasti ada yang berpikiran “Ah Anies aja dicopot jadi menteri karena ga ada prestasi..”
Saya sudah pernah jelaskan di tulisan ini apa saja prestasi Mas Anies sebagai menteri. Sekarang coba anda sebutkan prestasi menteri pendidikan sebelum Mas Anies yang anda tahu. Satu saja. Kalau anda tidak bisa sebutkan, kok berani bilang Mas Anies gak punya prestasi?
Waktu Mas Anies menelfon saya pertama kali, beliau sempat berkata “Saya ingin jadikan pembangunan Jakarta jadi sebuah gerakan. Saya ingin kita semua merasa memiliki kota ini dan sama sama turun tangan untuk menjadikannya lebih baik”
Di kepala saya, saya tahu persis orang yang paling bisa melakukan hal tersebut, adalah Anies Baswedan.
Pesan terakhir kepada pendukung Anies – Sandi:
Jangan takut untuk berdiri dan memperlihatkan diri, sebagai pendukung pasangan Anies – Sandi yang memiliki cara yang baik.
Jangan takut ditertawakan. Jangan takut dihina.
Jangan takut untuk menunjukkan ketidak sukaan anda kepada orang orang yang kampanye mendukung Anies – Sandi dengan cara yang salah. Kita tidak butuh mereka.
Biarkan mereka sadar, bahwa tidak ada ruang untuk orang orang seperti mereka di sini.
Biasanya, ketika anda tunjukkan bahwa anda tidak mau terafiliasi dengan mereka, akun akun tersebut langsung ngomel, ngetweet bertubi tubi. Biarkan saja. Memang hanya itu yang dia bisa lakukan. Yang penting jelas dan nyata kita tunjukkan, tidak ada ruang di sekitar kita untuk orang orang yang tidak bisa berkampanye dengan cara yang baik.
Kalau anda perhatikan baik baik, sedang ada pergeseran kekuatan politik. Dalam setiap partai pendukung setiap pasangan calon, ada perpecahan. Akan ada yang berpindah meninggalkan kapalnya yang sebelumnya. Di kubu Ahok ada. Di kubu Agus ada. Di kubu Anies ada. Tak perlu kita bahas kubu lain, perhatikan orang orang yang setau anda seharusnya ada di kubu belakang Anies. Ada yang pindah karena gerah. Salah satu yang anda bisa lihat, adalah akun yang tadinya garis keras mendukung PKS dengan cara cara yang salah, kini dalam tweetnya mendukung Agus.
Ini adalah indikasi baik. Kita biarkan pada akhirnya, mereka yang mau berjuang dengan cara yang baik yang akhirnya merapat ke kita. Apapun partainya. Inilah jembatan yang ingin kita bangun. Inilah perjuangan kita. Inilah yang kita inginkan terjadi. Bahwa pada akhirnya, Mas Anies menunjukkan kualitasnya dalam menarik orang orang baik dan membuat mereka bekerja sama. Kalau ada partai yang tadinya memiliki reputasi buruk dan ingin membenahkan diri, kesempatan itu terbuka.
Dan, dalam beberapa hari ke depan anda akan dengar pengumuman nama nama hebat dan baik berada di kubu Anies – Sandi. Nama nama yang akan membuat anda berani juga untuk berdiri dan menunjukkan diri. Nama nama yang membuat kita semakin berani menggeser orang orang dengan cara yang salah. Karena jembatan yang kita ingin bangun, harus dibangun dengan bahan bahan yang baik dan berkualitas.
Saya tahu, 3 hal yang saya minta tadi bukan hal yang gampang. Tapi kalau mau hidup gampang, ya jangan ikut masuk dalam sebuah perjuangan.
Ini perjuangan. Anda Pejuang, bukan?
Hadapi.
Dan tegaklah berdiri.
Pandji Pragiwaksono's Blog
- Pandji Pragiwaksono's profile
- 130 followers

