Eko Nurhuda's Blog, page 55
November 6, 2011
Negara Kembar, Bahasa Kembar
Oleh: Eko Nurhuda - Bung Eko dotcom
DUNIA itu lucu. Disebut lucu karena seringkali tak sesuai nalar dan logika. Termasuk juga untuk hal-hal remeh, namun penting, seperti bangsa, negara, dan bahasa. Ada bangsa yang terpecah dalam berbagai negara, ada satu negara yang mempunyai berbagai macam bahasa. Contoh konkrit dari lucunya dunia adalah warga NTT yang harus terpisah batas negara dengan saudara-saudara sedarahnya di Timor Leste.
Ya, sebagian besar warga propinsi Nusa Tenggara Timur yang berbatasan langsung dengan Republik Demokratik Timor Leste bersaudara dengan warga negara eks propinsi Timor Timur itu. Karena politik, orang-orang bersaudara itupun terpaksa terpisah. Batas negara tentu beda dengan batas propinsi, apalagi batas kampung. Masuk ke negara tetangga tak semudah dan semurah masuk ke kampung sebelah.
Cerita warga NTT dengan Timor Leste mungkin tak seberapa. Belum lama ini pemerintah RI dan RDTL sepakat melonggarkan perbatasan. Warga kedua negara tak perlu punya paspor untuk menyeberang, tapi cukup dengan menggunakan kartu pas khusus yang dikeluarkan petugas imigrasi di perbatasan. Karena tak pakai paspor, maka visa pun tak diperlukan.
Kebangsaan Sama, Negara Beda

Gambar: Wikipedia
Korea, satu bangsa dua negara.Nasib lebih menyedihkan dialami bangsa Korea yang terpisah menjadi dua negara, Republik Korea (Korea Selatan) dan Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea Utara). Korsel dibentuk terlebih dahulu pada 15 Agustus 1948, sedangkan Korut diproklamasikan sebulan kemudian, tepatnya pada 9 September 1948. Kedua negara yang 100% penduduknya merupakan bangsa Korea ini terbelah dua akibat perseteruan Amerika Serikat dan Uni Soviet seusai Perang Dunia Ketiga. Tak heran jika Korut sekarang berlandaskan sosialisme, sebab sejarahnya wilayah ini dikuasai Uni Soviet. Juga jangan heran jika Korut tak seperti Korsel yang begitu mesra dengan AS, sebab Uni Soviet kala itu adalah musuh besar AS.
Nasib serupa dialami warga India dan Pakistan. Kalau Bung menonton televisi Pakistan, lalu dilanjutkan menonton televisi India, sama sekali tak ada beda baik dari bahasa maupun tampilan orang-orangnya. Mirip! Wajar, Pakistan dulunya adalah bagian dari India. Terbentuknya Pakistan terjadi menjelang deklarasi kemerdekaan India dari Inggris. Pada 11 Agustus 1947, Muhammad Ali Jinnah yang merupakan pejuang kemerdekaan India beragama Islam, melihat perlunya dibentuk sebuah negara Muslim. Ini dimaksudkan untuk mengakhiri konflik antaragama yang terus memanas di India. Kebetulan pula Inggris setuju. Jadilah Pakistan dideklarasikan 14 Agustus 1947, lalu India pada 15 Agustus 1947.
Pada perkembangannya, Pakistan kemudian pecah lagi dan melahirkan Bangladesh. Wilayah yang saat Pakistan dideklarasikan bernama Pakistan Timur ini memisahkan diri karena begitu dominannya Pakistan Barat. Seperti juga terjadi di Indonesia, dominasi ini mengakibatkan Pakistan Timur lebih terbelakang dan terpinggirkan. Perbedaan budaya, bahasa, dan etnis ikut memperparah perbedaan ini. Jadilah warga Bangladesh yang berbahasa Bengal ini menyuarakan pemisahan diri. Dengan dukungan India, pada 26 Maret 1971 negara Bangla Desh (negerinya orang Bengal) dideklarasikan.
Satu Negara, Berbeda-beda Bangsa
Gambar: Wikipedia
Swiss, satu negara beragam bangsa dan bahasa.Di Eropa ceritanya malah lucu. Ada sejumlah negara Eropa yang warga negaranya terdiri dari berbagai bangsa. Padahal negara-negara tersebut tak bisa dibilang besar, apalagi jika dibandingkan dengan Indonesia.
Contohnya Belgia. Berbatasan langsung dengan Prancis, Jerman, dan Belanda, membuat negara kerajaan ini mempunyai warga negara campuran ketiga negara tetangga tersebut. Bahasa resminya pun menggunakan tiga bahasa sekaligus, Prancis, Jerman, Belanda. Lihat saja nama resmi Belgia. Di PBB yang tercatat dalam bahasa Inggris, nama resmi Belgia adalah Kingdom of Belgium. Namun nama-nama resmi lainnya adalah Koninkrijk België (Bel.), Royaume de Belgique (Pra.), dan Königreich Belgien (Jer.). Mottonya juga begitu, yakni Eendracht maakt macht (Bel.), L'union fait la force (Pra.), dan Einigkeit macht stark (Jer.). Artinya, "persatuan pangkal kekuatan".
Swiss malah lebih ramai lagi. Negara kecil dengan bendera unik ini penduduknya menggunakan setidaknya empat bahasa internasional sebagai bahasa resmi: Jerman, Prancis, Italia, dan Inggris. Ini belum ditambah dengan Latin yang juga diakui sebagai bahasa resmi, dan bahasa-bahasa imigran seperti Turki, dll. Kalau Bung penggemar sepak bola, nama-nama pemain di timnas Swiss memperlihatkan betapa beragamnya latar belakang kebangsaan warga negara Swiss. Gokhan Inler, Eren Derdiyok, dan Hakan Yakin adalah contoh-contoh nama berbau Turki. Lalu Philippe Koch dan Johan Djourou merupakan representasi warga berbahasa Prancis, sedangkan Reto Ziegler, Timm Klose, dan Steve von Bergen jadi perwakilan warga berbahasa Jerman.
Dipublikasikan dari pelosok daerah transmigrasi di Desa Talang Datar, Kec. Bahar Utara, Kab. Muaro Jambi, Jambi, dengan layanan internet XL Axiata.
DUNIA itu lucu. Disebut lucu karena seringkali tak sesuai nalar dan logika. Termasuk juga untuk hal-hal remeh, namun penting, seperti bangsa, negara, dan bahasa. Ada bangsa yang terpecah dalam berbagai negara, ada satu negara yang mempunyai berbagai macam bahasa. Contoh konkrit dari lucunya dunia adalah warga NTT yang harus terpisah batas negara dengan saudara-saudara sedarahnya di Timor Leste.
Ya, sebagian besar warga propinsi Nusa Tenggara Timur yang berbatasan langsung dengan Republik Demokratik Timor Leste bersaudara dengan warga negara eks propinsi Timor Timur itu. Karena politik, orang-orang bersaudara itupun terpaksa terpisah. Batas negara tentu beda dengan batas propinsi, apalagi batas kampung. Masuk ke negara tetangga tak semudah dan semurah masuk ke kampung sebelah.
Cerita warga NTT dengan Timor Leste mungkin tak seberapa. Belum lama ini pemerintah RI dan RDTL sepakat melonggarkan perbatasan. Warga kedua negara tak perlu punya paspor untuk menyeberang, tapi cukup dengan menggunakan kartu pas khusus yang dikeluarkan petugas imigrasi di perbatasan. Karena tak pakai paspor, maka visa pun tak diperlukan.
Kebangsaan Sama, Negara Beda

Gambar: WikipediaKorea, satu bangsa dua negara.Nasib lebih menyedihkan dialami bangsa Korea yang terpisah menjadi dua negara, Republik Korea (Korea Selatan) dan Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea Utara). Korsel dibentuk terlebih dahulu pada 15 Agustus 1948, sedangkan Korut diproklamasikan sebulan kemudian, tepatnya pada 9 September 1948. Kedua negara yang 100% penduduknya merupakan bangsa Korea ini terbelah dua akibat perseteruan Amerika Serikat dan Uni Soviet seusai Perang Dunia Ketiga. Tak heran jika Korut sekarang berlandaskan sosialisme, sebab sejarahnya wilayah ini dikuasai Uni Soviet. Juga jangan heran jika Korut tak seperti Korsel yang begitu mesra dengan AS, sebab Uni Soviet kala itu adalah musuh besar AS.
Nasib serupa dialami warga India dan Pakistan. Kalau Bung menonton televisi Pakistan, lalu dilanjutkan menonton televisi India, sama sekali tak ada beda baik dari bahasa maupun tampilan orang-orangnya. Mirip! Wajar, Pakistan dulunya adalah bagian dari India. Terbentuknya Pakistan terjadi menjelang deklarasi kemerdekaan India dari Inggris. Pada 11 Agustus 1947, Muhammad Ali Jinnah yang merupakan pejuang kemerdekaan India beragama Islam, melihat perlunya dibentuk sebuah negara Muslim. Ini dimaksudkan untuk mengakhiri konflik antaragama yang terus memanas di India. Kebetulan pula Inggris setuju. Jadilah Pakistan dideklarasikan 14 Agustus 1947, lalu India pada 15 Agustus 1947.
Pada perkembangannya, Pakistan kemudian pecah lagi dan melahirkan Bangladesh. Wilayah yang saat Pakistan dideklarasikan bernama Pakistan Timur ini memisahkan diri karena begitu dominannya Pakistan Barat. Seperti juga terjadi di Indonesia, dominasi ini mengakibatkan Pakistan Timur lebih terbelakang dan terpinggirkan. Perbedaan budaya, bahasa, dan etnis ikut memperparah perbedaan ini. Jadilah warga Bangladesh yang berbahasa Bengal ini menyuarakan pemisahan diri. Dengan dukungan India, pada 26 Maret 1971 negara Bangla Desh (negerinya orang Bengal) dideklarasikan.
Satu Negara, Berbeda-beda Bangsa
Gambar: WikipediaSwiss, satu negara beragam bangsa dan bahasa.Di Eropa ceritanya malah lucu. Ada sejumlah negara Eropa yang warga negaranya terdiri dari berbagai bangsa. Padahal negara-negara tersebut tak bisa dibilang besar, apalagi jika dibandingkan dengan Indonesia.
Contohnya Belgia. Berbatasan langsung dengan Prancis, Jerman, dan Belanda, membuat negara kerajaan ini mempunyai warga negara campuran ketiga negara tetangga tersebut. Bahasa resminya pun menggunakan tiga bahasa sekaligus, Prancis, Jerman, Belanda. Lihat saja nama resmi Belgia. Di PBB yang tercatat dalam bahasa Inggris, nama resmi Belgia adalah Kingdom of Belgium. Namun nama-nama resmi lainnya adalah Koninkrijk België (Bel.), Royaume de Belgique (Pra.), dan Königreich Belgien (Jer.). Mottonya juga begitu, yakni Eendracht maakt macht (Bel.), L'union fait la force (Pra.), dan Einigkeit macht stark (Jer.). Artinya, "persatuan pangkal kekuatan".
Swiss malah lebih ramai lagi. Negara kecil dengan bendera unik ini penduduknya menggunakan setidaknya empat bahasa internasional sebagai bahasa resmi: Jerman, Prancis, Italia, dan Inggris. Ini belum ditambah dengan Latin yang juga diakui sebagai bahasa resmi, dan bahasa-bahasa imigran seperti Turki, dll. Kalau Bung penggemar sepak bola, nama-nama pemain di timnas Swiss memperlihatkan betapa beragamnya latar belakang kebangsaan warga negara Swiss. Gokhan Inler, Eren Derdiyok, dan Hakan Yakin adalah contoh-contoh nama berbau Turki. Lalu Philippe Koch dan Johan Djourou merupakan representasi warga berbahasa Prancis, sedangkan Reto Ziegler, Timm Klose, dan Steve von Bergen jadi perwakilan warga berbahasa Jerman.
Dipublikasikan dari pelosok daerah transmigrasi di Desa Talang Datar, Kec. Bahar Utara, Kab. Muaro Jambi, Jambi, dengan layanan internet XL Axiata.
Published on November 06, 2011 15:10
Galeri Karya Bung Eko
Oleh: Eko Nurhuda - Bung Eko dotcom
SEBAGAI seorang writer-wanna-be, malah sudah mengaku-aku sebagai freelance writer di sana-sini, apa lagi sih yang membuat saya bangga selain melihat tulisan saya dimuat di media massa? Tak peduli dimuat di media kecil-kecilan dengan tiras cuma ratusan eksemplar atau dimuat di media nasional dengan jumlah pembaca jutaan, dapat honor/hadiah atau tidak, bagi saya sama-sama membanggakan.
Iseng-iseng saya membuat daftar tulisan yang pernah dimuat di media massa, baik sebagai wartawan magang maupun pembaca umum, baik media cetak maupun media online. Plus buku-buku saya yang telah diterbitkan selama ini. Jangan bilang saya pamer ya. Ini hanya cara saya menghargai hasil karya sendiri, tak lebih kok.
5 Karya Terbaru
Pemain Asing dan Prestasi Timnas, dimuat di detikSport.com, Selasa, 25 Oktober 2011.Reformasi 1998 dan Reformasi PSSI, artikel di rubrik Blog Anda majalah BOLAvaganza, Oktober 2011.Antara Kesempatan Bermain dan Gelar, opini pembaca di rubrik Interaktif majalah BOLAvaganza, September 2011.Upgrade Fisik Pemain, opini pembaca di rubrik PSSI-Watch majalah BOLAvaganza, September 2011.Empat Syarat Ketua Umum PSSI, artikel di rubrik Oposan tabloid BOLA, edisi 27-29 Juni 2011.
Pemain Asing dan Prestasi Timnas, dimuat di detikSport.com, Selasa, 25 Oktober 2011.
Honor/Hadiah: ada, tapi belum tahu berapa jumlahnya.Reformasi 1998 dan Reformasi PSSI, artikel di rubrik Blog Anda majalah BOLAvaganza, Oktober 2011.
Honor/Hadiah: paket merchandise dari BOLAvaganzaAntara Kesempatan Bermain dan Gelar, opini pembaca di rubrik Interaktif majalah BOLAvaganza, September 2011.
Honor/Hadiah: tak adaUpgrade Fisik Pemain, opini pembaca di rubrik PSSI-Watch majalah BOLAvaganza, September 2011.
Honor/Hadiah: 1 eks. majalah BOLAvaganza edisi September 2011.Empat Syarat Ketua Umum PSSI, artikel di rubrik Oposan tabloid BOLA, edisi 27-29 Juni 2011.
Honor/Hadiah: Rp250.000,-Persis Solo, feature profil klub di rubrik Olepedia tabloid BOLA, edisi 27-29 Juni 2011.
Honor/Hadiah: tak adaJiwa Besar Fergie, opini pembaca di tabloid BOLA, edisi 18-19 Juni 2011.
Honor/Hadiah: tak adaBelajar dari Schalke, opini pembaca di tabloid BOLA, edisi 28-29 Mei 2011.
Honor/Hadiah: tak adaMay Day, May Day..!, artikel di rubrik Oposan tabloid BOLA, edisi 23-25 Mei 2011.
Honor/Hadiah: Rp250.000,-Kemenangan Akal, suara pembaca di tabloid BOLA, edisi 14-15 Mei 2011.
Honor/Hadiah: Kaos cantik persembahan BOLAMou, Bukan Pelatih Bintang, suara pembaca di tabloid BOLA, edisi 7-8 Mei 2011.
Honor/Hadiah: Kaos cantik persembahan BOLAKilas Aksi Keturunan Tionghoa, artikel di rubrik Oposan tabloid BOLA, edisi 21-22 April 2011.
Honor/Hadiah: Rp250.000,-Stop Program Naturalisasi!, artikel di rubrik Ola-Ole tabloid BOLA, edisi 21-22 April 2011.
Honor/Hadiah: Kaos cantik persembahan BOLA
Naturalisasi Bukan Solusi, artikel di rubrik Oposan Tabloid BOLA, edisi 16-17 Desember 2010.
Honor/Hadiah: Rp250.000,-7 Langkah Mudah Mencari Uang Lewat Blog, buku internet, diterbitkan oleh Penerbit Gara Ilmu Yogyakarta, Februari 2010.
Honor/Hadiah: Rp2.000.000,-10 Cara Efektif Mencari Uang dengan Blog Khusus Berbahasa Indonesia, buku internet, diterbitkan oleh Penerbit iN-Books Yogyakarta, Februari 2010.
Honor/Hadiah: Rp2.000.000,-Klub Pembunuh Bintang, opini pembaca di Tabloid BOLA, edisi 26 Januari 2010.
Honor/Hadiah: Polo shirt cantik persembahan BOLA dan UNO.
Sepanjang tahun ini saya mencicipi dunia jurnalistik dengan menjadi wartawan mingguan Malioboro Ekspres (tidak beredar lagi), dan dilanjutkan sebagai wartawan magang Harian Jogja (grup Bisnis Indonesia). Karena itu, semua tulisan saya yang dimuat sepanjang tahun ini tidak mendapat imbalan apa-apa. Beberapa kali diberi amplop sama narasumber, tapi sebagian besar (90%) saya kembalikan. Amplop terpaksa tidak dikembalikan kalau liputannya jauh, dan saya kehabisan uang untuk bensin. Hehehe...
Di Harian Jogja
Juni
Marah Gara-gara Baceman Puyuh, edisi Minggu, 28 Juni 2009.Ibnu Sambodo, Dijuluki Jeremy Burgess-nya Indonesia, edisi Minggu, 21 Juni 2009.Belajar Sejarah dari Uang, edisi Minggu, 7 Juni 2009.Jogja National Museum, Memasyarakatkan Seni Kontemporer, edisi Minggu, 7 Juni 2009.
Mei
Pantai Ngerenehan, Teluk Cantik yang Belum Banyak Dijamah, Minggu, 31 Mei 2009.AC Portable dari Sharp, edisi Minggu, 31 Mei 2009.Sepeda Lipat, Si Mungil yang Lagi Tren, edisi Minggu, 24 Mei 2009.Mesin Cuci Kulit edisi Minggu, 24 Mei 2009.Samsung B600, Televisi Paling Tipis di Indonesia, edisi Minggu, 24 Mei 2009.Jeep Trail Blusukan, Olahraga Sambil Berwisata Alam, edisi Minggu, 24 Mei 2009.Honda Blade 110R, Motornya Anak Muda, edisi Minggu, 10 Mei 2009.Penerbit Kanisius Gelar Lomba Sempoa, edisi Selasa, 5 Mei 2009.Jogja Folding Bike, Menyebarkan Virus Sepeda Lipat di Jogja, edisi Minggu, 3 Mei 2009.Harwanto Dahlan Tutup Usia, UMY Berduka, edisi Jumat, 1 Mei 2009.
April
SkyDrive Dynamatic 125cc, Skutik Ciamik Besutan Suzuki, edisi Minggu, 26 April 2009.Zuni Widiyanto, Perkenalkan Kerupuk Wortel, edisi Minggu, 26 April 2009.Mengobati Kerinduan Kampung Halaman, edisi Minggu, 19 April 2009.Bijak Merawat Lampu Kristal, edisi Minggu, 19 April 2009.Ingin Hargai Karya Musisi Nusantara, edisi Minggu, 19 April 2009.Varian 'Penyempurna' Revo 110cc, edisi Minggu, 19 April 2009.Flashdisk Seri Binatang, edisi Minggu, 19 April 2009.Sawung Jabo Mantu, Pengantin Pilih Naik Onthel, edisi Senin, 13 April 2009.Kawasaki KLX 150S, Trail Ramah Lingkungan, edisi Minggu, 12 April 2009.Jadi Saudara Karena Koes Plus, edisi Minggu, 12 April 2009.Inovasi Suara Sharp, edisi Minggu, 12 April 2009.
Maret
Nokia N1508 CDMA, Ponsel Minimalis yang Laris Manis, edisi Minggu, 29 Maret 2009.Harddisk Eksternal Jadi Pilihan, edisi Minggu, 29 Maret 2009.
Di SKM Malioboro Ekspres
Februari 2009
Tarik-ulur Nasib Beckham, edisi 19, Februari 2009.GM Edhi Handoko Tutup Usia, edisi 19, Februari 2009.Sejumlah Kampung di Umbulharjo Bebas Atribut, edisi 19, Februari 2009.PSSI Serius Garap Piala Dunia, edisi 19, Februari 2009.Menikmati Pasir Putih di Sepanjang, edisi 19, Februari 2009.Mimpi PSSI tentang Piala Dunia, edisi 18, Februari 2009.Ngerenehan, Potensi di Selatan Yogya, edisi 18, Februari 2009.Wedhang Uwuh Imogiri, Hidangan Nikmat nan Berkhasiat, edisi 16, Februari 2009.Tidak Ada Saling Jegal Antar Caleg PKS Satu Dapil, edisi 16, Februari 2009.BSMI Sumbang Rp 30 Juta Korban Agresi Israel, edisi 16, Februari 2009.Amien: Saya Hanya Pemain Cadangan, edisi 16, Februari 2009.Shelter Trans Jogja Mulai Rusak, edisi 16, Februari 2009.Mengenang Tony Koeswoyo, Hits Maker-nya Koes Plus, edisi 16, Februari 2009.
Januari
Cincin Ini Pemberian Mas Yon, edisi 15, Januari 2009.Perang Israel-Hamas Menjalar ke Internet, edisi 14, Januari 2009.Save Our PSS, Misi Menyelamatkan PSS Sleman, edisi 14, Januari 2009.Liverpool Paling Diunggulkan, edisi 14, Januari 2009.Kanoute Dukung Palestina, edisi 14, Januari 2009.Mengenali Potensi Diri dengan Sidik Jari, edisi 14, Januari 2009.Auld Lang Syne, Lagu Wajib di Malam Tahun Baru, edisi 13, Januari 2009.Akankah Memanggil Kolev Lagi?, edisi 13, Januari 2009.Vietnam, Raksasa Baru Asia Tenggara, edisi 13, Januari 2009.Gerrard Tersandung Kasus, edisi 13, Januari 2009.Nh. Dini, Dalam Sakit Tetap Berupaya Berkarya, edisi 12, Januari 2009.
Sepakbola dan Buku, suara pembaca di Tabloid BOLA, edisi 23 Juni 2006.
Honor/Hadiah: tak ada
Piala Konfederasi = Piala Dunia, suara pembaca di Tabloid BOLA, edisi 24 Juni 2005.
Honor/Hadiah: kaos cantik persembahan BOLA dan UNO.
Juara Lebih Awal, suara pembaca di Tabloid BOLA, edisi 21 Mei 2004.
Honor/Hadiah: kaos cantik persembahan BOLA dan UNO.Mengapa Ada Pengangguran?, artikel di majalah Sahabat Pena, Maret 2004.
Honor/Hadiah: Rp55.000,- (honor pertama, salinan weselnya masih saya simpan rapi).
Fenomena Penalti, suara pembaca di Tabloid BOLA, edisi 2 September 2003.
Honor/Hadiah: tak adaMental Shaolin, suara pembaca di Tabloid BOLA, edisi 18 Juli 2003.
Honor/Hadiah: tak adaRegenerasi Terancam, suara pembaca di Tabloid BOLA, edisi 11 Juli 2003.
Honor/Hadiah: kaos cantik persembahan BOLA dan UNO.Usul Pemain Asing, suara pembaca di Tabloid BOLA, edisi 17 Juni 2003.
Honor/Hadiah: tak adaPasang-Surut Serie A, suara pembaca di Tabloid BOLA, edisi 13 Juni 2003.
Honor/Hadiah: kaos cantik persembahan BOLA dan UNO.Silver Goal Perdana, suara pembaca di Tabloid BOLA, edisi 6 Juni 2003.
Honor/Hadiah: tak adaGanti Nama Peserta LI, suara pembaca di Tabloid BOLA, edisi 3 Juni 2003.
Honor/Hadiah: tak adaSepanjang tahun ini saya juga rajin mengirim kisah kejadian-kejadian lucu untuk rubrik Sungguh-sungguh Terjadi di SKH Kedaulatan Rakyat. Entah berapa kali yang dimuat saya tidak ingat, satu-satunya yang saya ingat honornya waktu itu Rp25.000/pemuatan. Lumayan.
Dhanyang Waru, cerita pendek di harian Jambi Ekspres edisi Minggu bulan Maret, tanggal persisnya lupa.
Honor/Hadiah: tak ada (atau tak sampai?).
Pagar Makan Tanaman, cerita pendek di majalah Windi, majalah sekolah SMA Negeri 1 Muara Bulian, edisi I/1998.
Honor/Hadiah: tak ada, malah saya yang ditodong Silver Queen sama redakturnya yang teman sekelas. Hmm...
Catatan: ebook, tulisan-tulisan di majalah dinding, serta beberapa karya lain tidak termasuk dalam daftar ini. Diantaranya surat pembaca yang membuat nama saya masuk koran untuk pertama kali di tahun 1998, surat-surat pembaca di sejumlah koran yang tidak saya ketahui secara langsung, dan karya-karya lain yang tidak terdokumentasi karena berbagai sebab.
Untuk mengetahui karya dan penghargaan sebagai blogger--bersama bungeko.com tentu saja, silakan lihat daftarnya di sini.
Dipublikasikan dari pelosok daerah transmigrasi di Desa Talang Datar, Kec. Bahar Utara, Kab. Muaro Jambi, Jambi, dengan layanan internet XL Axiata.
SEBAGAI seorang writer-wanna-be, malah sudah mengaku-aku sebagai freelance writer di sana-sini, apa lagi sih yang membuat saya bangga selain melihat tulisan saya dimuat di media massa? Tak peduli dimuat di media kecil-kecilan dengan tiras cuma ratusan eksemplar atau dimuat di media nasional dengan jumlah pembaca jutaan, dapat honor/hadiah atau tidak, bagi saya sama-sama membanggakan.
Iseng-iseng saya membuat daftar tulisan yang pernah dimuat di media massa, baik sebagai wartawan magang maupun pembaca umum, baik media cetak maupun media online. Plus buku-buku saya yang telah diterbitkan selama ini. Jangan bilang saya pamer ya. Ini hanya cara saya menghargai hasil karya sendiri, tak lebih kok.
Langsung ke tahun [2011] [2010] [2009] [2006] [2005] [2004] [2003] [1999] [1998]
5 Karya Terbaru
Pemain Asing dan Prestasi Timnas, dimuat di detikSport.com, Selasa, 25 Oktober 2011.Reformasi 1998 dan Reformasi PSSI, artikel di rubrik Blog Anda majalah BOLAvaganza, Oktober 2011.Antara Kesempatan Bermain dan Gelar, opini pembaca di rubrik Interaktif majalah BOLAvaganza, September 2011.Upgrade Fisik Pemain, opini pembaca di rubrik PSSI-Watch majalah BOLAvaganza, September 2011.Empat Syarat Ketua Umum PSSI, artikel di rubrik Oposan tabloid BOLA, edisi 27-29 Juni 2011.
Pemain Asing dan Prestasi Timnas, dimuat di detikSport.com, Selasa, 25 Oktober 2011.
Honor/Hadiah: ada, tapi belum tahu berapa jumlahnya.Reformasi 1998 dan Reformasi PSSI, artikel di rubrik Blog Anda majalah BOLAvaganza, Oktober 2011.
Honor/Hadiah: paket merchandise dari BOLAvaganzaAntara Kesempatan Bermain dan Gelar, opini pembaca di rubrik Interaktif majalah BOLAvaganza, September 2011.
Honor/Hadiah: tak adaUpgrade Fisik Pemain, opini pembaca di rubrik PSSI-Watch majalah BOLAvaganza, September 2011.
Honor/Hadiah: 1 eks. majalah BOLAvaganza edisi September 2011.Empat Syarat Ketua Umum PSSI, artikel di rubrik Oposan tabloid BOLA, edisi 27-29 Juni 2011.
Honor/Hadiah: Rp250.000,-Persis Solo, feature profil klub di rubrik Olepedia tabloid BOLA, edisi 27-29 Juni 2011.
Honor/Hadiah: tak adaJiwa Besar Fergie, opini pembaca di tabloid BOLA, edisi 18-19 Juni 2011.
Honor/Hadiah: tak adaBelajar dari Schalke, opini pembaca di tabloid BOLA, edisi 28-29 Mei 2011.
Honor/Hadiah: tak adaMay Day, May Day..!, artikel di rubrik Oposan tabloid BOLA, edisi 23-25 Mei 2011.
Honor/Hadiah: Rp250.000,-Kemenangan Akal, suara pembaca di tabloid BOLA, edisi 14-15 Mei 2011.
Honor/Hadiah: Kaos cantik persembahan BOLAMou, Bukan Pelatih Bintang, suara pembaca di tabloid BOLA, edisi 7-8 Mei 2011.
Honor/Hadiah: Kaos cantik persembahan BOLAKilas Aksi Keturunan Tionghoa, artikel di rubrik Oposan tabloid BOLA, edisi 21-22 April 2011.
Honor/Hadiah: Rp250.000,-Stop Program Naturalisasi!, artikel di rubrik Ola-Ole tabloid BOLA, edisi 21-22 April 2011.
Honor/Hadiah: Kaos cantik persembahan BOLA
Naturalisasi Bukan Solusi, artikel di rubrik Oposan Tabloid BOLA, edisi 16-17 Desember 2010.
Honor/Hadiah: Rp250.000,-7 Langkah Mudah Mencari Uang Lewat Blog, buku internet, diterbitkan oleh Penerbit Gara Ilmu Yogyakarta, Februari 2010.
Honor/Hadiah: Rp2.000.000,-10 Cara Efektif Mencari Uang dengan Blog Khusus Berbahasa Indonesia, buku internet, diterbitkan oleh Penerbit iN-Books Yogyakarta, Februari 2010.
Honor/Hadiah: Rp2.000.000,-Klub Pembunuh Bintang, opini pembaca di Tabloid BOLA, edisi 26 Januari 2010.
Honor/Hadiah: Polo shirt cantik persembahan BOLA dan UNO.
Sepanjang tahun ini saya mencicipi dunia jurnalistik dengan menjadi wartawan mingguan Malioboro Ekspres (tidak beredar lagi), dan dilanjutkan sebagai wartawan magang Harian Jogja (grup Bisnis Indonesia). Karena itu, semua tulisan saya yang dimuat sepanjang tahun ini tidak mendapat imbalan apa-apa. Beberapa kali diberi amplop sama narasumber, tapi sebagian besar (90%) saya kembalikan. Amplop terpaksa tidak dikembalikan kalau liputannya jauh, dan saya kehabisan uang untuk bensin. Hehehe...
Di Harian Jogja
Juni
Marah Gara-gara Baceman Puyuh, edisi Minggu, 28 Juni 2009.Ibnu Sambodo, Dijuluki Jeremy Burgess-nya Indonesia, edisi Minggu, 21 Juni 2009.Belajar Sejarah dari Uang, edisi Minggu, 7 Juni 2009.Jogja National Museum, Memasyarakatkan Seni Kontemporer, edisi Minggu, 7 Juni 2009.
Mei
Pantai Ngerenehan, Teluk Cantik yang Belum Banyak Dijamah, Minggu, 31 Mei 2009.AC Portable dari Sharp, edisi Minggu, 31 Mei 2009.Sepeda Lipat, Si Mungil yang Lagi Tren, edisi Minggu, 24 Mei 2009.Mesin Cuci Kulit edisi Minggu, 24 Mei 2009.Samsung B600, Televisi Paling Tipis di Indonesia, edisi Minggu, 24 Mei 2009.Jeep Trail Blusukan, Olahraga Sambil Berwisata Alam, edisi Minggu, 24 Mei 2009.Honda Blade 110R, Motornya Anak Muda, edisi Minggu, 10 Mei 2009.Penerbit Kanisius Gelar Lomba Sempoa, edisi Selasa, 5 Mei 2009.Jogja Folding Bike, Menyebarkan Virus Sepeda Lipat di Jogja, edisi Minggu, 3 Mei 2009.Harwanto Dahlan Tutup Usia, UMY Berduka, edisi Jumat, 1 Mei 2009.
April
SkyDrive Dynamatic 125cc, Skutik Ciamik Besutan Suzuki, edisi Minggu, 26 April 2009.Zuni Widiyanto, Perkenalkan Kerupuk Wortel, edisi Minggu, 26 April 2009.Mengobati Kerinduan Kampung Halaman, edisi Minggu, 19 April 2009.Bijak Merawat Lampu Kristal, edisi Minggu, 19 April 2009.Ingin Hargai Karya Musisi Nusantara, edisi Minggu, 19 April 2009.Varian 'Penyempurna' Revo 110cc, edisi Minggu, 19 April 2009.Flashdisk Seri Binatang, edisi Minggu, 19 April 2009.Sawung Jabo Mantu, Pengantin Pilih Naik Onthel, edisi Senin, 13 April 2009.Kawasaki KLX 150S, Trail Ramah Lingkungan, edisi Minggu, 12 April 2009.Jadi Saudara Karena Koes Plus, edisi Minggu, 12 April 2009.Inovasi Suara Sharp, edisi Minggu, 12 April 2009.
Maret
Nokia N1508 CDMA, Ponsel Minimalis yang Laris Manis, edisi Minggu, 29 Maret 2009.Harddisk Eksternal Jadi Pilihan, edisi Minggu, 29 Maret 2009.
Di SKM Malioboro Ekspres
Februari 2009
Tarik-ulur Nasib Beckham, edisi 19, Februari 2009.GM Edhi Handoko Tutup Usia, edisi 19, Februari 2009.Sejumlah Kampung di Umbulharjo Bebas Atribut, edisi 19, Februari 2009.PSSI Serius Garap Piala Dunia, edisi 19, Februari 2009.Menikmati Pasir Putih di Sepanjang, edisi 19, Februari 2009.Mimpi PSSI tentang Piala Dunia, edisi 18, Februari 2009.Ngerenehan, Potensi di Selatan Yogya, edisi 18, Februari 2009.Wedhang Uwuh Imogiri, Hidangan Nikmat nan Berkhasiat, edisi 16, Februari 2009.Tidak Ada Saling Jegal Antar Caleg PKS Satu Dapil, edisi 16, Februari 2009.BSMI Sumbang Rp 30 Juta Korban Agresi Israel, edisi 16, Februari 2009.Amien: Saya Hanya Pemain Cadangan, edisi 16, Februari 2009.Shelter Trans Jogja Mulai Rusak, edisi 16, Februari 2009.Mengenang Tony Koeswoyo, Hits Maker-nya Koes Plus, edisi 16, Februari 2009.
Januari
Cincin Ini Pemberian Mas Yon, edisi 15, Januari 2009.Perang Israel-Hamas Menjalar ke Internet, edisi 14, Januari 2009.Save Our PSS, Misi Menyelamatkan PSS Sleman, edisi 14, Januari 2009.Liverpool Paling Diunggulkan, edisi 14, Januari 2009.Kanoute Dukung Palestina, edisi 14, Januari 2009.Mengenali Potensi Diri dengan Sidik Jari, edisi 14, Januari 2009.Auld Lang Syne, Lagu Wajib di Malam Tahun Baru, edisi 13, Januari 2009.Akankah Memanggil Kolev Lagi?, edisi 13, Januari 2009.Vietnam, Raksasa Baru Asia Tenggara, edisi 13, Januari 2009.Gerrard Tersandung Kasus, edisi 13, Januari 2009.Nh. Dini, Dalam Sakit Tetap Berupaya Berkarya, edisi 12, Januari 2009.
Sepakbola dan Buku, suara pembaca di Tabloid BOLA, edisi 23 Juni 2006.
Honor/Hadiah: tak ada
Piala Konfederasi = Piala Dunia, suara pembaca di Tabloid BOLA, edisi 24 Juni 2005.
Honor/Hadiah: kaos cantik persembahan BOLA dan UNO.
Juara Lebih Awal, suara pembaca di Tabloid BOLA, edisi 21 Mei 2004.
Honor/Hadiah: kaos cantik persembahan BOLA dan UNO.Mengapa Ada Pengangguran?, artikel di majalah Sahabat Pena, Maret 2004.
Honor/Hadiah: Rp55.000,- (honor pertama, salinan weselnya masih saya simpan rapi).
Fenomena Penalti, suara pembaca di Tabloid BOLA, edisi 2 September 2003.
Honor/Hadiah: tak adaMental Shaolin, suara pembaca di Tabloid BOLA, edisi 18 Juli 2003.
Honor/Hadiah: tak adaRegenerasi Terancam, suara pembaca di Tabloid BOLA, edisi 11 Juli 2003.
Honor/Hadiah: kaos cantik persembahan BOLA dan UNO.Usul Pemain Asing, suara pembaca di Tabloid BOLA, edisi 17 Juni 2003.
Honor/Hadiah: tak adaPasang-Surut Serie A, suara pembaca di Tabloid BOLA, edisi 13 Juni 2003.
Honor/Hadiah: kaos cantik persembahan BOLA dan UNO.Silver Goal Perdana, suara pembaca di Tabloid BOLA, edisi 6 Juni 2003.
Honor/Hadiah: tak adaGanti Nama Peserta LI, suara pembaca di Tabloid BOLA, edisi 3 Juni 2003.
Honor/Hadiah: tak adaSepanjang tahun ini saya juga rajin mengirim kisah kejadian-kejadian lucu untuk rubrik Sungguh-sungguh Terjadi di SKH Kedaulatan Rakyat. Entah berapa kali yang dimuat saya tidak ingat, satu-satunya yang saya ingat honornya waktu itu Rp25.000/pemuatan. Lumayan.
Dhanyang Waru, cerita pendek di harian Jambi Ekspres edisi Minggu bulan Maret, tanggal persisnya lupa.
Honor/Hadiah: tak ada (atau tak sampai?).
Pagar Makan Tanaman, cerita pendek di majalah Windi, majalah sekolah SMA Negeri 1 Muara Bulian, edisi I/1998.
Honor/Hadiah: tak ada, malah saya yang ditodong Silver Queen sama redakturnya yang teman sekelas. Hmm...
Catatan: ebook, tulisan-tulisan di majalah dinding, serta beberapa karya lain tidak termasuk dalam daftar ini. Diantaranya surat pembaca yang membuat nama saya masuk koran untuk pertama kali di tahun 1998, surat-surat pembaca di sejumlah koran yang tidak saya ketahui secara langsung, dan karya-karya lain yang tidak terdokumentasi karena berbagai sebab.
Untuk mengetahui karya dan penghargaan sebagai blogger--bersama bungeko.com tentu saja, silakan lihat daftarnya di sini.
Dipublikasikan dari pelosok daerah transmigrasi di Desa Talang Datar, Kec. Bahar Utara, Kab. Muaro Jambi, Jambi, dengan layanan internet XL Axiata.
Published on November 06, 2011 09:10
November 4, 2011
Mengintip Biografi Steve Jobs karya Walter Isaacson
Oleh: Eko Nurhuda - Bung Eko dotcom
TAK terasa, sudah sebulan sejak kematian Steve Jobs pada Rabu, 5 Oktober lalu. Tak berapa lama setelah eks CEO Apple, Inc. ini dimakamkan, buku-buku tentangnya diterbitkan. Di toko buku Amazon saja jumlahnya sampai ratusan judul. Di Indonesia, seperti biasa, para penulis dan penerbit bekerja sama bahu-membahu untuk menerbitkan biografi Jobs secepat mungkin. Tentu saja cukup bermodal surfing internet, terutama mengutip Wikipedia.
Dari sekian judul, buku karya Walter Isaacson yang diberi judul Steve Jobs merupakan karya favorit dan paling direkomendasikan. Di Amazon.com, buku ini
menempati urutan pertama dalam daftar buku laris dan mendapat rating 4,5 dari poin maksimal 5. Wajar, penulisnya adalah orang dekat Jobs. Buku ini juga ditulis berdasarkan wawancara langsung dengan Jobs, dan orang-orang dekat sang pendiri Apple lainnya. Menariknya lagi, dalam buku tersebut Isaacson mengungkap delapan fakta mengejutkan tentang Jobs. Apa saja?
Hardcover: 656 hal.
Penerbit: Simon & Schuster
Cet. I: Oktober 2011
Bahasa: Inggris
ISBN-10: 1451648537
ISBN-13: 978-14516485391. Asal-usul Nama Apple
Apel memang buah kesukaan Jobs. Namun awalnya ia tak berniat menjadikan nama buah tersebut sebagai nama perusahaannya. Executek, Matrix, sampai Personal Computers, Inc. adalah nama-nama yang sempat dipertimbangkan Steve Jobs dan Steve Wozniak di awal pendirian Apple. Nama Apple diusulkan Jobs setelah ia mengunjungi pertanian buah apel. Wozniak setuju, dan akhirnya nama itu yang dipakai. "Nama ini terdengar asyik, bersemangat dan tidak mengintimidasi," alasan Jobs kala itu.
2. Rahasia Sweater Hitam Jobs
Jobs identik dengan sweater hitam. Tampil di manapun dan di acara apapun, ia selalu mengenakan sweater hitam. Mengapa? Alasannya ternyata sederhana. Ini berawal dari kunjungan Jobs ke pabrik Sony di Jepang. Di sana ia melihat karyawan Sony berseragam. Ia terkesan dan terbersit niat untuk membuatkan seragam bagi karyawan Apple. Niat itu tak pernah terlaksana. Sebagai gantinya Jobs memutuskan untuk membuat pakaian khas bagi dirinya sendiri berupa sweater hitam.
3. Jobs Sempat Menolak Dioperasi
Saat didiagnosa mengidap kanker hati, Jobs disarankan untuk menjalani operasi. Namun sang bos Apple menolak, meski ia tahu operasi tersebut berpotensi menyelamatkan nyawanya. Alasan Jobs terdengar unik, ia tidak suka tubuhnya diutak-atik. "Dia sungguh tidak siap untuk 'membuka' tubuhnya," kata istri Jobs, Laurene Powell, pada Isaacson.
4. Jobs Awalnya Menolak Layanan Aplikasi untuk Perangkat Apple
Sebagaimana Facebook dan Blackberry, layanan aplikasi merupakan faktor kunci kesuksesan produk-produk Apple. Uniknya, pada awalnya Jobs ternyata tidak suka ada layanan buatan pihak ketiga di produk-produk Apple. Dia beralasan, hal itu bisa saja membuat produk terkena serangan virus. Setelah mendapat masukan dari sana-sini, akhirnya Jobs 'rela' perangkat-perangkat Apple dimasuki layanan pihak ketiga.
5. Jobs Merasa Depresi saat Peluncuran Pertama iPad
Saat iPad pertama kali diluncurkan ke publik, berbagai kritik menyerang Apple. Perangkat ini dianggap kekurangan fitur. "Aku sepertinya mendapat depresi hari ini," kata Jobs pada Isaacson, malam hari sesudah ia memperkenalkan iPad. Kini, iPad merupakan produk sukses dan ditiru oleh pesaing-pesaing Apple.
6. Jobs Dimintai Nasihat Bill Clinton saat Tersandung Kasus Selingkuh dengan Monica Lewinsky
Generasi yang lahir di tahun 70-an tentu tahu skandal perselingkuhan Bill Clinton dengan Monica Lewinski di tahun 1990-an. Kasus ini begitu menghebohkan Amerika Serikat. Clinton yang saat itu menjabat sebagai Presiden AS bahkan sempat mendapat impeachment dari Senat. Nah, Clinton yang kebingungan waktu itu meminta nasehat Jobs. "Aku tidak tahu Anda telah melakukan perselingkuhan itu, namun jika memang benar, Anda harus memberitahukan hal itu ke (warga) negara ini," begitu nasihat Jobs pada Clinton.
7. Jobs Kecewa pada Barack Obama
Jobs merupakan pendukung Barack Obama sejak masa kampanye. Namun begitu Obama terpilih sebagai Presiden AS, ia kecewa dengan beberapa kebijakan Obama. Pada saat keduanya bertemu, Jobs mengatakan Obama hanya akan menjabat selama satu periode. Menurut Jobs, pemerintah seharusnya lebih bersahabat dengan kalangan pebisnis dan mereformasi pendidikan.
8. Jobs Marah Besar pada Google
Jobs menganggap Google mencuri ide-ide iPhone di Android, dan ia tidak terima hal itu. "Aku akan menghabiskan nafas terakhirku jika memang perlu dan aku akan menghabiskan seluruh uang Apple sebesar USD 40 miliar di bank, untuk memperbaiki kesalahan ini. Aku akan menghancurkan Android karena ini adalah produk curian," kata Jobs soal Android.
Hmmm, tentu Bung jadi penasaran dengan isi bukunya, bukan? Saya tidak tahu apakah buku berjudul Steve Jobs karya Walter Isaacson
ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia atau belum. Jika ternyata belum, Bung bisa membelinya di Amazon.com
dengan harga US$17.88, belum termasuk ongkos kirim.
Dipublikasikan dari pelosok daerah transmigrasi di Desa Talang Datar, Kec. Bahar Utara, Kab. Muaro Jambi, Jambi, dengan layanan internet XL Axiata.
TAK terasa, sudah sebulan sejak kematian Steve Jobs pada Rabu, 5 Oktober lalu. Tak berapa lama setelah eks CEO Apple, Inc. ini dimakamkan, buku-buku tentangnya diterbitkan. Di toko buku Amazon saja jumlahnya sampai ratusan judul. Di Indonesia, seperti biasa, para penulis dan penerbit bekerja sama bahu-membahu untuk menerbitkan biografi Jobs secepat mungkin. Tentu saja cukup bermodal surfing internet, terutama mengutip Wikipedia.
Dari sekian judul, buku karya Walter Isaacson yang diberi judul Steve Jobs merupakan karya favorit dan paling direkomendasikan. Di Amazon.com, buku ini
menempati urutan pertama dalam daftar buku laris dan mendapat rating 4,5 dari poin maksimal 5. Wajar, penulisnya adalah orang dekat Jobs. Buku ini juga ditulis berdasarkan wawancara langsung dengan Jobs, dan orang-orang dekat sang pendiri Apple lainnya. Menariknya lagi, dalam buku tersebut Isaacson mengungkap delapan fakta mengejutkan tentang Jobs. Apa saja?
Hardcover: 656 hal.Penerbit: Simon & Schuster
Cet. I: Oktober 2011
Bahasa: Inggris
ISBN-10: 1451648537
ISBN-13: 978-14516485391. Asal-usul Nama Apple
Apel memang buah kesukaan Jobs. Namun awalnya ia tak berniat menjadikan nama buah tersebut sebagai nama perusahaannya. Executek, Matrix, sampai Personal Computers, Inc. adalah nama-nama yang sempat dipertimbangkan Steve Jobs dan Steve Wozniak di awal pendirian Apple. Nama Apple diusulkan Jobs setelah ia mengunjungi pertanian buah apel. Wozniak setuju, dan akhirnya nama itu yang dipakai. "Nama ini terdengar asyik, bersemangat dan tidak mengintimidasi," alasan Jobs kala itu.
2. Rahasia Sweater Hitam Jobs
Jobs identik dengan sweater hitam. Tampil di manapun dan di acara apapun, ia selalu mengenakan sweater hitam. Mengapa? Alasannya ternyata sederhana. Ini berawal dari kunjungan Jobs ke pabrik Sony di Jepang. Di sana ia melihat karyawan Sony berseragam. Ia terkesan dan terbersit niat untuk membuatkan seragam bagi karyawan Apple. Niat itu tak pernah terlaksana. Sebagai gantinya Jobs memutuskan untuk membuat pakaian khas bagi dirinya sendiri berupa sweater hitam.
3. Jobs Sempat Menolak Dioperasi
Saat didiagnosa mengidap kanker hati, Jobs disarankan untuk menjalani operasi. Namun sang bos Apple menolak, meski ia tahu operasi tersebut berpotensi menyelamatkan nyawanya. Alasan Jobs terdengar unik, ia tidak suka tubuhnya diutak-atik. "Dia sungguh tidak siap untuk 'membuka' tubuhnya," kata istri Jobs, Laurene Powell, pada Isaacson.
4. Jobs Awalnya Menolak Layanan Aplikasi untuk Perangkat Apple
Sebagaimana Facebook dan Blackberry, layanan aplikasi merupakan faktor kunci kesuksesan produk-produk Apple. Uniknya, pada awalnya Jobs ternyata tidak suka ada layanan buatan pihak ketiga di produk-produk Apple. Dia beralasan, hal itu bisa saja membuat produk terkena serangan virus. Setelah mendapat masukan dari sana-sini, akhirnya Jobs 'rela' perangkat-perangkat Apple dimasuki layanan pihak ketiga.
5. Jobs Merasa Depresi saat Peluncuran Pertama iPad
Saat iPad pertama kali diluncurkan ke publik, berbagai kritik menyerang Apple. Perangkat ini dianggap kekurangan fitur. "Aku sepertinya mendapat depresi hari ini," kata Jobs pada Isaacson, malam hari sesudah ia memperkenalkan iPad. Kini, iPad merupakan produk sukses dan ditiru oleh pesaing-pesaing Apple.
6. Jobs Dimintai Nasihat Bill Clinton saat Tersandung Kasus Selingkuh dengan Monica Lewinsky
Generasi yang lahir di tahun 70-an tentu tahu skandal perselingkuhan Bill Clinton dengan Monica Lewinski di tahun 1990-an. Kasus ini begitu menghebohkan Amerika Serikat. Clinton yang saat itu menjabat sebagai Presiden AS bahkan sempat mendapat impeachment dari Senat. Nah, Clinton yang kebingungan waktu itu meminta nasehat Jobs. "Aku tidak tahu Anda telah melakukan perselingkuhan itu, namun jika memang benar, Anda harus memberitahukan hal itu ke (warga) negara ini," begitu nasihat Jobs pada Clinton.
7. Jobs Kecewa pada Barack Obama
Jobs merupakan pendukung Barack Obama sejak masa kampanye. Namun begitu Obama terpilih sebagai Presiden AS, ia kecewa dengan beberapa kebijakan Obama. Pada saat keduanya bertemu, Jobs mengatakan Obama hanya akan menjabat selama satu periode. Menurut Jobs, pemerintah seharusnya lebih bersahabat dengan kalangan pebisnis dan mereformasi pendidikan.
8. Jobs Marah Besar pada Google
Jobs menganggap Google mencuri ide-ide iPhone di Android, dan ia tidak terima hal itu. "Aku akan menghabiskan nafas terakhirku jika memang perlu dan aku akan menghabiskan seluruh uang Apple sebesar USD 40 miliar di bank, untuk memperbaiki kesalahan ini. Aku akan menghancurkan Android karena ini adalah produk curian," kata Jobs soal Android.
Hmmm, tentu Bung jadi penasaran dengan isi bukunya, bukan? Saya tidak tahu apakah buku berjudul Steve Jobs karya Walter Isaacson
ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia atau belum. Jika ternyata belum, Bung bisa membelinya di Amazon.com
dengan harga US$17.88, belum termasuk ongkos kirim.
Dipublikasikan dari pelosok daerah transmigrasi di Desa Talang Datar, Kec. Bahar Utara, Kab. Muaro Jambi, Jambi, dengan layanan internet XL Axiata.
Published on November 04, 2011 10:10
Steve Jobs karya Walter Isaacson
Oleh: Eko Nurhuda - Bung Eko dotcom
TAK terasa, sudah sebulan sejak kematian Steve Jobs pada Rabu, 5 Oktober lalu. Tak berapa lama setelah eks CEO Apple, Inc. ini dimakamkan, buku-buku tentangnya diterbitkan. Di toko buku Amazon saja jumlahnya sampai ratusan judul. Di Indonesia, seperti biasa, para penulis dan penerbit bekerja sama bahu-membahu untuk menerbitkan biografi Jobs secepat mungkin. Tentu saja cukup bermodal surfing internet, terutama mengutip Wikipedia.
Dari sekian judul, buku karya Walter Isaacson yang diberi judul Steve Jobs merupakan karya favorit dan paling direkomendasikan. Di Amazon.com, buku ini
menempati urutan pertama dalam daftar buku laris dan mendapat rating 4,5 dari poin maksimal 5. Wajar, penulisnya adalah orang dekat Jobs. Buku ini juga ditulis berdasarkan wawancara langsung dengan Jobs, dan orang-orang dekat sang pendiri Apple lainnya. Menariknya lagi, dalam buku tersebut Isaacson mengungkap delapan fakta mengejutkan tentang Jobs. Apa saja?
Hardcover: 656 hal.
Penerbit: Simon & Schuster
Cet. I: Oktober 2011
Bahasa: Inggris
ISBN-10: 1451648537
ISBN-13: 978-14516485391. Asal-usul Nama Apple
Apel memang buah kesukaan Jobs. Namun awalnya ia tak berniat menjadikan nama buah tersebut sebagai nama perusahaannya. Executek, Matrix, sampai Personal Computers, Inc. adalah nama-nama yang sempat dipertimbangkan Steve Jobs dan Steve Wozniak di awal pendirian Apple. Nama Apple diusulkan Jobs setelah ia mengunjungi pertanian buah apel. Wozniak setuju, dan akhirnya nama itu yang dipakai. "Nama ini terdengar asyik, bersemangat dan tidak mengintimidasi," alasan Jobs kala itu.
2. Rahasia Sweater Hitam Jobs
Jobs identik dengan sweater hitam. Tampil di manapun dan di acara apapun, ia selalu mengenakan sweater hitam. Mengapa? Alasannya ternyata sederhana. Ini berawal dari kunjungan Jobs ke pabrik Sony di Jepang. Di sana ia melihat karyawan Sony berseragam. Ia terkesan dan terbersit niat untuk membuatkan seragam bagi karyawan Apple. Niat itu tak pernah terlaksana. Sebagai gantinya Jobs memutuskan untuk membuat pakaian khas bagi dirinya sendiri berupa sweater hitam.
3. Jobs Sempat Menolak Dioperasi
Saat didiagnosa mengidap kanker hati, Jobs disarankan untuk menjalani operasi. Namun sang bos Apple menolak, meski ia tahu operasi tersebut berpotensi menyelamatkan nyawanya. Alasan Jobs terdengar unik, ia tidak suka tubuhnya diutak-atik. "Dia sungguh tidak siap untuk 'membuka' tubuhnya," kata istri Jobs, Laurene Powell, pada Isaacson.
4. Jobs Awalnya Menolak Layanan Aplikasi untuk Perangkat Apple
Sebagaimana Facebook dan Blackberry, layanan aplikasi merupakan faktor kunci kesuksesan produk-produk Apple. Uniknya, pada awalnya Jobs ternyata tidak suka ada layanan buatan pihak ketiga di produk-produk Apple. Dia beralasan, hal itu bisa saja membuat produk terkena serangan virus. Setelah mendapat masukan dari sana-sini, akhirnya Jobs 'rela' perangkat-perangkat Apple dimasuki layanan pihak ketiga.
5. Jobs Merasa Depresi saat Peluncuran Pertama iPad
Saat iPad pertama kali diluncurkan ke publik, berbagai kritik menyerang Apple. Perangkat ini dianggap kekurangan fitur. "Aku sepertinya mendapat depresi hari ini," kata Jobs pada Isaacson, malam hari sesudah ia memperkenalkan iPad. Kini, iPad merupakan produk sukses dan ditiru oleh pesaing-pesaing Apple.
6. Jobs Dimintai Nasihat Bill Clinton saat Tersandung Kasus Selingkuh dengan Monica Lewinsky
Generasi yang lahir di tahun 70-an tentu tahu skandal perselingkuhan Bill Clinton dengan Monica Lewinski di tahun 1990-an. Kasus ini begitu menghebohkan Amerika Serikat. Clinton yang saat itu menjabat sebagai Presiden AS bahkan sempat mendapat impeachment dari Senat. Nah, Clinton yang kebingungan waktu itu meminta nasehat Jobs. "Aku tidak tahu Anda telah melakukan perselingkuhan itu, namun jika memang benar, Anda harus memberitahukan hal itu ke (warga) negara ini," begitu nasihat Jobs pada Clinton.
7. Jobs Kecewa pada Barack Obama
Jobs merupakan pendukung Barack Obama sejak masa kampanye. Namun begitu Obama terpilih sebagai Presiden AS, ia kecewa dengan beberapa kebijakan Obama. Pada saat keduanya bertemu, Jobs mengatakan Obama hanya akan menjabat selama satu periode. Menurut Jobs, pemerintah seharusnya lebih bersahabat dengan kalangan pebisnis dan mereformasi pendidikan.
8. Jobs Marah Besar pada Google
Jobs menganggap Google mencuri ide-ide iPhone di Android, dan ia tidak terima hal itu. "Aku akan menghabiskan nafas terakhirku jika memang perlu dan aku akan menghabiskan seluruh uang Apple sebesar USD 40 miliar di bank, untuk memperbaiki kesalahan ini. Aku akan menghancurkan Android karena ini adalah produk curian," kata Jobs soal Android.
Hmmm, tentu Bung jadi penasaran dengan isi bukunya, bukan? Saya tidak tahu apakah buku berjudul Steve Jobs karya Walter Isaacson
ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia atau belum. Jika ternyata belum, Bung bisa membelinya di Amazon dengan harga US$17.88, belum termasuk ongkos kirim.
Dipublikasikan dari pelosok daerah transmigrasi di Desa Talang Datar, Kec. Bahar Utara, Kab. Muaro Jambi, Jambi, dengan layanan internet XL Axiata.
TAK terasa, sudah sebulan sejak kematian Steve Jobs pada Rabu, 5 Oktober lalu. Tak berapa lama setelah eks CEO Apple, Inc. ini dimakamkan, buku-buku tentangnya diterbitkan. Di toko buku Amazon saja jumlahnya sampai ratusan judul. Di Indonesia, seperti biasa, para penulis dan penerbit bekerja sama bahu-membahu untuk menerbitkan biografi Jobs secepat mungkin. Tentu saja cukup bermodal surfing internet, terutama mengutip Wikipedia.
Dari sekian judul, buku karya Walter Isaacson yang diberi judul Steve Jobs merupakan karya favorit dan paling direkomendasikan. Di Amazon.com, buku ini
menempati urutan pertama dalam daftar buku laris dan mendapat rating 4,5 dari poin maksimal 5. Wajar, penulisnya adalah orang dekat Jobs. Buku ini juga ditulis berdasarkan wawancara langsung dengan Jobs, dan orang-orang dekat sang pendiri Apple lainnya. Menariknya lagi, dalam buku tersebut Isaacson mengungkap delapan fakta mengejutkan tentang Jobs. Apa saja?
Hardcover: 656 hal.Penerbit: Simon & Schuster
Cet. I: Oktober 2011
Bahasa: Inggris
ISBN-10: 1451648537
ISBN-13: 978-14516485391. Asal-usul Nama Apple
Apel memang buah kesukaan Jobs. Namun awalnya ia tak berniat menjadikan nama buah tersebut sebagai nama perusahaannya. Executek, Matrix, sampai Personal Computers, Inc. adalah nama-nama yang sempat dipertimbangkan Steve Jobs dan Steve Wozniak di awal pendirian Apple. Nama Apple diusulkan Jobs setelah ia mengunjungi pertanian buah apel. Wozniak setuju, dan akhirnya nama itu yang dipakai. "Nama ini terdengar asyik, bersemangat dan tidak mengintimidasi," alasan Jobs kala itu.
2. Rahasia Sweater Hitam Jobs
Jobs identik dengan sweater hitam. Tampil di manapun dan di acara apapun, ia selalu mengenakan sweater hitam. Mengapa? Alasannya ternyata sederhana. Ini berawal dari kunjungan Jobs ke pabrik Sony di Jepang. Di sana ia melihat karyawan Sony berseragam. Ia terkesan dan terbersit niat untuk membuatkan seragam bagi karyawan Apple. Niat itu tak pernah terlaksana. Sebagai gantinya Jobs memutuskan untuk membuat pakaian khas bagi dirinya sendiri berupa sweater hitam.
3. Jobs Sempat Menolak Dioperasi
Saat didiagnosa mengidap kanker hati, Jobs disarankan untuk menjalani operasi. Namun sang bos Apple menolak, meski ia tahu operasi tersebut berpotensi menyelamatkan nyawanya. Alasan Jobs terdengar unik, ia tidak suka tubuhnya diutak-atik. "Dia sungguh tidak siap untuk 'membuka' tubuhnya," kata istri Jobs, Laurene Powell, pada Isaacson.
4. Jobs Awalnya Menolak Layanan Aplikasi untuk Perangkat Apple
Sebagaimana Facebook dan Blackberry, layanan aplikasi merupakan faktor kunci kesuksesan produk-produk Apple. Uniknya, pada awalnya Jobs ternyata tidak suka ada layanan buatan pihak ketiga di produk-produk Apple. Dia beralasan, hal itu bisa saja membuat produk terkena serangan virus. Setelah mendapat masukan dari sana-sini, akhirnya Jobs 'rela' perangkat-perangkat Apple dimasuki layanan pihak ketiga.
5. Jobs Merasa Depresi saat Peluncuran Pertama iPad
Saat iPad pertama kali diluncurkan ke publik, berbagai kritik menyerang Apple. Perangkat ini dianggap kekurangan fitur. "Aku sepertinya mendapat depresi hari ini," kata Jobs pada Isaacson, malam hari sesudah ia memperkenalkan iPad. Kini, iPad merupakan produk sukses dan ditiru oleh pesaing-pesaing Apple.
6. Jobs Dimintai Nasihat Bill Clinton saat Tersandung Kasus Selingkuh dengan Monica Lewinsky
Generasi yang lahir di tahun 70-an tentu tahu skandal perselingkuhan Bill Clinton dengan Monica Lewinski di tahun 1990-an. Kasus ini begitu menghebohkan Amerika Serikat. Clinton yang saat itu menjabat sebagai Presiden AS bahkan sempat mendapat impeachment dari Senat. Nah, Clinton yang kebingungan waktu itu meminta nasehat Jobs. "Aku tidak tahu Anda telah melakukan perselingkuhan itu, namun jika memang benar, Anda harus memberitahukan hal itu ke (warga) negara ini," begitu nasihat Jobs pada Clinton.
7. Jobs Kecewa pada Barack Obama
Jobs merupakan pendukung Barack Obama sejak masa kampanye. Namun begitu Obama terpilih sebagai Presiden AS, ia kecewa dengan beberapa kebijakan Obama. Pada saat keduanya bertemu, Jobs mengatakan Obama hanya akan menjabat selama satu periode. Menurut Jobs, pemerintah seharusnya lebih bersahabat dengan kalangan pebisnis dan mereformasi pendidikan.
8. Jobs Marah Besar pada Google
Jobs menganggap Google mencuri ide-ide iPhone di Android, dan ia tidak terima hal itu. "Aku akan menghabiskan nafas terakhirku jika memang perlu dan aku akan menghabiskan seluruh uang Apple sebesar USD 40 miliar di bank, untuk memperbaiki kesalahan ini. Aku akan menghancurkan Android karena ini adalah produk curian," kata Jobs soal Android.
Hmmm, tentu Bung jadi penasaran dengan isi bukunya, bukan? Saya tidak tahu apakah buku berjudul Steve Jobs karya Walter Isaacson
ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia atau belum. Jika ternyata belum, Bung bisa membelinya di Amazon dengan harga US$17.88, belum termasuk ongkos kirim.
Dipublikasikan dari pelosok daerah transmigrasi di Desa Talang Datar, Kec. Bahar Utara, Kab. Muaro Jambi, Jambi, dengan layanan internet XL Axiata.
Published on November 04, 2011 10:10
November 1, 2011
Komodo dalam Dilema
Oleh: Eko Nurhuda - Bung Eko dotcom
DI TENGAH membanjirnya dukungan untuk Taman Nasional Pulau Komodo (TNPK) agar terpilih sebagai salah satu dari 7 Keajaiban Dunia versi New7Wonders (N7W), berita-berita miring seputar even pemilihan ini bergulir kencang. Terlebih menjelang malam final yang direncanakan bakal digelar pada 11 November 2011 (11-11-11).
Selain berita soal pemilihannya yang disebut tidak transparan, tidak akuntabel, bahkan juga dicap tidak pantas, ada juga kabar jelek terkait New7Wonders Foundation yang jadi penyelenggara tunggal ajang ini. Konon, N7W hanyalah perusahaan abal-abal yang tak jelas alamat dan statusnya. Ada juga yang mengait-kaitkannya dengan UNESCO. Yayasan N7W disebut-sebut tidak menjalin komunikasi apapun mengenai ajang 7 Keajaiban Dunia Baru dengan UNESCO, badan resmi PBB yang membawahi situs-situs prasejarah dan budaya di dunia.
Diombang-ambing Kebingungan
[image error]Komodo, jadi objek permainan oknum-oknum bejat?Hal ini tentu saja membingungkan masyarakat Indonesia. Bagaimana mungkin kampanye yang sudah menjadi hajatan nasional ini bakal jadi sebuah penipuan? Bayangkan, kampanye Vote Komodo didukung banyak media nasional. Duta kampanyenya tak tanggung-tanggung, Jusuf Kalla yang sudah dikenal luas reputasi positifnya. Lalu ingat pula bagaimana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turut menyerukan agar rakyat Indonesia mengirim SMS berisi pesan 'KOMODO' ke nomor 9818 sebanyak-banyaknya.
Lalu muncullah suara-suara miring terkait ajang 7 Keajaiban Dunia Baru dan Yayasan N7W. Kabar-kabar tidak mengenakkan ini pertama kali muncul, seperti biasa, di dunia maya. Blogger senior Priyadi bahkan sudah menulis soal reputasi bobrok Yayasan N7W ketika Jero Wacik yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Kebudayaan dengan tegas menolak permintaan license fee acara malam final New 7 Wonders of Nature sebesar US$ 10 juta. Belum lama ini, kembali Priyadi menulis sisi lain dari kampanye Vote Komodo. Ia bahkan membuat sebuah video di YouTube terkait hal ini.
Hari ini, detik.com menurunkan berita-berita yang kiat menguatkan kecurigaan pada N7W dan ajang pemilihan 7 Keajaiban Dunia Baru. Menurut berita yang dilansir detik, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bern meragukan kredibilitas Yayasan N7W. Pasalnya, setelah tim KBRI menelusuri keberadaan yayasan tersebut ke Swiss, banyak sekali kejanggalan yang terungkap. Kesimpulannya, KBRI Bern meminta rakyat Indonesia berhati-hati dengan Yayasan N7W maupun ajang pemilihan 7 Keajaiban Dunia Baru.
Pertanyaannya, informasi siapa yang benar? Lebih jauh dari itu, seberapa pentingkah Taman Nasional Pulau Komodo mendapat pengakuan sebagai keajaiban dunia? Akankah gelora nasionalisme rakyat Indonesia dalam mendukung komodo demi meningkatkan kesejahteraan warga NTT menjadi sia-sia?
Jusuf Kalla, tertipu N7W?
Berpikir Positif
Terlepas dari siapapun yang benar atau salah, kejadiannya ini setidaknya memberikan satu manfaat besar bagi bangsa Indonesia. Pemerintah seharusnya belajar dari pengalaman ini. Apa itu? Kurangnya promosi potensi-potensi wisata dan sumber daya alam yang ada di negeri ini!
Indonesia punya modal sangat banyak untuk menjaring wisatawan dari seluruh penjuru dunia. Pulau Bali hanya salah satu dari sekian ratus, atau bahkan ribu, destinasi wisata yang ada dari Sabang sampai Merauke. Sayang, Pemerintah tampak tidak cerdas dalam mempromosikan apa yang kita punya. Lebih parah dari itu, sejumlah objek wisata malah terkesan tidak mendapat perhatian yang layak. Akibatnya, orang lebih mengenal Malaysia, Thailand, dan bahkan Singapura yang cuma secuil, ketimbang Indonesia yang maha luas ini.
Dipikir-pikir, benar juga pendapat sejumlah orang di media belakangan ini. Tak perlu pengakuan dari N7W, tak butuh 120 juta SMS untuk menjadikan Taman Nasional Pulau Komodo terpilih sebagai salah satu dari 7 Keajaiban Dunia Baru versi N7W, komodo tetap merupakan keajaiban dunia. Dan akan selalu seperti itu. Catat, tak ada tempat lain di dunia ini yang punya komodo selain Indonesia. Persoalannya, kenapa objek wisata ini bahkan tak banyak dikenal oleh warga negara Indonesia sendiri?
Jangan coba-coba tanya pada rumput yang bergoyang. Marie Elka Pangestu selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif wajib menjawab pertanyaan ini.
Dipublikasikan dari pelosok daerah transmigrasi di Desa Talang Datar, Kec. Bahar Utara, Kab. Muaro Jambi, Jambi, dengan layanan internet XL Axiata.
[image error]
DI TENGAH membanjirnya dukungan untuk Taman Nasional Pulau Komodo (TNPK) agar terpilih sebagai salah satu dari 7 Keajaiban Dunia versi New7Wonders (N7W), berita-berita miring seputar even pemilihan ini bergulir kencang. Terlebih menjelang malam final yang direncanakan bakal digelar pada 11 November 2011 (11-11-11).
Selain berita soal pemilihannya yang disebut tidak transparan, tidak akuntabel, bahkan juga dicap tidak pantas, ada juga kabar jelek terkait New7Wonders Foundation yang jadi penyelenggara tunggal ajang ini. Konon, N7W hanyalah perusahaan abal-abal yang tak jelas alamat dan statusnya. Ada juga yang mengait-kaitkannya dengan UNESCO. Yayasan N7W disebut-sebut tidak menjalin komunikasi apapun mengenai ajang 7 Keajaiban Dunia Baru dengan UNESCO, badan resmi PBB yang membawahi situs-situs prasejarah dan budaya di dunia.
Diombang-ambing Kebingungan
[image error]Komodo, jadi objek permainan oknum-oknum bejat?Hal ini tentu saja membingungkan masyarakat Indonesia. Bagaimana mungkin kampanye yang sudah menjadi hajatan nasional ini bakal jadi sebuah penipuan? Bayangkan, kampanye Vote Komodo didukung banyak media nasional. Duta kampanyenya tak tanggung-tanggung, Jusuf Kalla yang sudah dikenal luas reputasi positifnya. Lalu ingat pula bagaimana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turut menyerukan agar rakyat Indonesia mengirim SMS berisi pesan 'KOMODO' ke nomor 9818 sebanyak-banyaknya.
Lalu muncullah suara-suara miring terkait ajang 7 Keajaiban Dunia Baru dan Yayasan N7W. Kabar-kabar tidak mengenakkan ini pertama kali muncul, seperti biasa, di dunia maya. Blogger senior Priyadi bahkan sudah menulis soal reputasi bobrok Yayasan N7W ketika Jero Wacik yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Kebudayaan dengan tegas menolak permintaan license fee acara malam final New 7 Wonders of Nature sebesar US$ 10 juta. Belum lama ini, kembali Priyadi menulis sisi lain dari kampanye Vote Komodo. Ia bahkan membuat sebuah video di YouTube terkait hal ini.
Hari ini, detik.com menurunkan berita-berita yang kiat menguatkan kecurigaan pada N7W dan ajang pemilihan 7 Keajaiban Dunia Baru. Menurut berita yang dilansir detik, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bern meragukan kredibilitas Yayasan N7W. Pasalnya, setelah tim KBRI menelusuri keberadaan yayasan tersebut ke Swiss, banyak sekali kejanggalan yang terungkap. Kesimpulannya, KBRI Bern meminta rakyat Indonesia berhati-hati dengan Yayasan N7W maupun ajang pemilihan 7 Keajaiban Dunia Baru.
Pertanyaannya, informasi siapa yang benar? Lebih jauh dari itu, seberapa pentingkah Taman Nasional Pulau Komodo mendapat pengakuan sebagai keajaiban dunia? Akankah gelora nasionalisme rakyat Indonesia dalam mendukung komodo demi meningkatkan kesejahteraan warga NTT menjadi sia-sia?
Jusuf Kalla, tertipu N7W?Berpikir Positif
Terlepas dari siapapun yang benar atau salah, kejadiannya ini setidaknya memberikan satu manfaat besar bagi bangsa Indonesia. Pemerintah seharusnya belajar dari pengalaman ini. Apa itu? Kurangnya promosi potensi-potensi wisata dan sumber daya alam yang ada di negeri ini!
Indonesia punya modal sangat banyak untuk menjaring wisatawan dari seluruh penjuru dunia. Pulau Bali hanya salah satu dari sekian ratus, atau bahkan ribu, destinasi wisata yang ada dari Sabang sampai Merauke. Sayang, Pemerintah tampak tidak cerdas dalam mempromosikan apa yang kita punya. Lebih parah dari itu, sejumlah objek wisata malah terkesan tidak mendapat perhatian yang layak. Akibatnya, orang lebih mengenal Malaysia, Thailand, dan bahkan Singapura yang cuma secuil, ketimbang Indonesia yang maha luas ini.
Dipikir-pikir, benar juga pendapat sejumlah orang di media belakangan ini. Tak perlu pengakuan dari N7W, tak butuh 120 juta SMS untuk menjadikan Taman Nasional Pulau Komodo terpilih sebagai salah satu dari 7 Keajaiban Dunia Baru versi N7W, komodo tetap merupakan keajaiban dunia. Dan akan selalu seperti itu. Catat, tak ada tempat lain di dunia ini yang punya komodo selain Indonesia. Persoalannya, kenapa objek wisata ini bahkan tak banyak dikenal oleh warga negara Indonesia sendiri?
Jangan coba-coba tanya pada rumput yang bergoyang. Marie Elka Pangestu selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif wajib menjawab pertanyaan ini.
Dipublikasikan dari pelosok daerah transmigrasi di Desa Talang Datar, Kec. Bahar Utara, Kab. Muaro Jambi, Jambi, dengan layanan internet XL Axiata.
Published on November 01, 2011 04:30
Endorsement for Abi Sabila
Oleh: Eko Nurhuda - Bung Eko dotcom
[image error]
"Dunia penuh kejadian-kejadian tak terduga. Abi Sabila mengajarkan bagaimana menghadapi hal-hal yang tak diinginkan dalam hidup secara bijaksana, dengan bersandar pada ajaran-ajaran moral dan reliji. Mencerahkan, tapi sama sekali tak terkesan menggurui.
(Eko Nurhuda, blogger, penulis buku '10 Cara Efektif Mencari Uang dengan Blog')
Dipublikasikan dari pelosok daerah transmigrasi di Desa Talang Datar, Kec. Bahar Utara, Kab. Muaro Jambi, Jambi, dengan layanan internet XL Axiata.
[image error]
"Dunia penuh kejadian-kejadian tak terduga. Abi Sabila mengajarkan bagaimana menghadapi hal-hal yang tak diinginkan dalam hidup secara bijaksana, dengan bersandar pada ajaran-ajaran moral dan reliji. Mencerahkan, tapi sama sekali tak terkesan menggurui.
(Eko Nurhuda, blogger, penulis buku '10 Cara Efektif Mencari Uang dengan Blog')
"Endorsement ini diikutsertakan pada Endorsement for Abi Sabila."
Dipublikasikan dari pelosok daerah transmigrasi di Desa Talang Datar, Kec. Bahar Utara, Kab. Muaro Jambi, Jambi, dengan layanan internet XL Axiata.
Published on November 01, 2011 04:10
October 31, 2011
Tragedi Jalur Minyak
Oleh: Eko Nurhuda - Bung Eko dotcom
DALAM sejarah kita mengenal Jalur Sutra, yakni jalur perdagangan yang menghubungkan Cina dengan Timur Tengah dan tembus hingga ke Eropa. Pada perkembangannya, jalur perdagangan ini meluas hingga ke Pulau Jawa dan Somalia di Afrika. Istilah 'jalur sutra' diperkenalkan oleh Ferdinand von Richthofen, seorang geografer Jerman yang tujuh kali melakukan perjalanan ke Cina sepanjang 1868-1872. Penamaan ini mengacu pada komoditas utama yang diperdagangkan orang-orang Cina waktu itu, yakni sutra.
Sutra menjadi komoditas penting waktu itu. Kain ini adalah lambang kemewahan, sekaligus ukuran status sosial seseorang. Tak banyak orang bisa memilikinya karena harganya sangat tinggi. Hanya bangsawan dan orang-orang super kaya yang bisa membeli sutra, rakyat biasa cukup kain biasa. Dan, sentra produksi sutra terbesar kala itu aalah Cina. Maka, bertualanglah pedagang-pedagang Cina ke arah barat untuk memasarkan barang andalan mereka itu.
Keberadaan Jalur Sutra memberi peran besar tak hanya untuk perdagangan antarbenua kala itu, namun juga pengembangan kebudayaan. Terutama sekali budaya Cina, India, dan Roma yang merupakan kekuatan utama perdagangan dunia masa itu. Jalur Sutra juga kemudian menjadi dasar dari dunia modern. Yang jelas, Jalur Sutra memberikan efek positif sangat besar bagi perekonomian Cina.
Dulu Sutra, Kini Minyak Bumi
Tambang minyak, hisap terus sampai kering!Kalau dulu komoditas paling diburu adalah sutra, maka pada jaman di mana dunia digerakkan oleh energi ini komoditas favoritnya adalah minyak bumi. Semakin maju suatu negara, semakin besar kebutuhannya akan energi. Bila negara tersebut punya cadangan sumber energi berlimpah tak jadi masalah. Bagaimana kalau tak punya barang setitik pun? Jelas, impor adalah jalan keluarnya.
Masalah lain kemudian timbul. Minyak bumi adalah barang tambang tak terbarukan. Sumber energi utama di muka bumi ini jumlahnya sangat terbatas, semakin lama jumlahnya semakin sedikit. Tak heran jika minyak bumi jadi komoditas mahal. Bila konsumsi energi suatu negara lebih besar dari cadangan sumbernya, alamat petaka bakal menimpa negeri tersebut. Ambil contoh Indonesia, yang tadinya berstatus negara pengekspor minyak kini malah jadi pengimpor minyak.
Uniknya, cadangan minyak bumi paling banyak ada di Timur Tengah. Negara-negara Arab di Semenanjung Arab maupun bagian utara Afrika jadi kaya raya berkat minyak mereka yang berlimpah. Di lain pihak, kebutuhan akan energi paling besar dirasakan dunia Barat, khususnya Amerika Serikat. Celakanya, di bawah daratan AS tak ada cadangan minyak bumi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negerinya. Sebagai solusi, AS pun berburu minyak ke berbagai negara penghasil minyak.
Cerita jadi semakin seru saat negara-negara penghasil minyak tahu betapa mahalnya nilai cadangan minyak mereka. Selain nilai yang disebabkan oleh sifat tak terbarukan minyak, juga karena ada begitu banyak pembeli yang memperebutkannya. Maka jangan heran jika negara-negara penghasil minyak enggan menjual minyak mereka. Akibatnya harga minyak perlahan-lahan melambung tinggi karena semakin sulit dicari.
Burj Khalifa, Dubai.
Dari Membeli sampai Agresi
Kebutuhan akan minyak semakin mendesak, sedangkan negara-negara penghasilnya enggan menjual murah. Tentu saja kondisi ini membuat susah AS dan negara-negara Eropa. Ketika negosiasi lewat jalur resmi tak membuahkan hasil sesuai keinginan, tangan besi yang bergerak. AS, negara dengan jumlah personel militer terbesar kedua di dunia, mengandalkan kekuatan senjata untuk merampas penguasaan minyak dari negara-negara tertentu.
Kita tentu masih ingat peristiwa Perang Teluk (2 Agustus 1990 – 28 Februari 1991), yakni perang antara AS-Irak dalam memperebutkan Kuwait. Irak menyerang Kuwait karena sedang pailit setelah berperang dengan Iran, sedangkan AS butuh minyak murah yang ditawarkan Kuwait. Seperti biasa, AS tidak mau memakai tangannya sendiri. Ia mengajak sekutu-sekutunya untuk berkoalisi di balik tameng PBB. AS mengklaim memenangkan perang ini, dan pasukan Irak memang berhasil dipukul mundur dari Kuwait. Alhasil, AS bisa memperoleh minyak semaunya dari Kuwait.
Sepuluh tahun kemudian, George Bush Jr. mengikuti jejak ayahnya, George Bush Sr., memerangi Irak. Jika dulu sang ayah memakai dalih membebaskan Kuwait dari aneksasi Irak, maka sang anak memilih membakar warganya sendiri bersama dua tower World Trade Centre, lalu menimpakan kesalahannya pada Jamaah Islamiyah dan al-Qaeda. Berdalih memburu pemimpin al-Qaeda, Usamah bin Ladin yang tak lain eks sekutu Paman Sam, AS meluluh-lantakkan Irak. Saddam Husein yang berkuasa lebih dari 30 tahun di Irak pun didongkel tanpa ampun.
Tak lama setelah Irak, giliran Afghanistan jadi korban. Lagi-lagi alasannya memburu teroris yang mereka beri nama Jamaah Islamiyah dan al-Qaeda. Padahal, AS ingin mengamankan jalur minyak mereka yang melintas di wilayah Afghanistan. Taliban dihajar, pemerintahan boneka yang manut 100% pada AS pun dibentuk.
Memasuki awal tahun 2011, rentetan kisruh di negara-negara Arab timbul berbarengan. Dimulai dari revolusi Mesir yang menggulingkan Hosni Mubarak, disusul negara-negara lain. Sekilas rentetan revolusi di dunia Arab tersebut terjadi secara alamiah, namun bila melihat apa yang terjadi di Libya, jelaslah siapa yang menginginkan serta merancang segala kerusuhan tersebut. Perhatikan pula apa komentar pemimpin-pemimpin Barat pasca-pembantaian sadis terhadap Muammar Khadafi.
Bila dulu Jalur Sutra memberikan kesejahteraan bagi negara-negara yang dilintasinya, kini Jalur Minyak justru membuat sengsara negara-negara yang termasuk di dalamnya. Semua berpangkal dari kerakusan segelintir orang yang merasa boleh melakukan apa saja yang mereka mau terhadap dunia ini. Tragis!
Dipublikasikan dari pelosok daerah transmigrasi di Desa Talang Datar, Kec. Bahar Utara, Kab. Muaro Jambi, Jambi, dengan layanan internet XL Axiata.
DALAM sejarah kita mengenal Jalur Sutra, yakni jalur perdagangan yang menghubungkan Cina dengan Timur Tengah dan tembus hingga ke Eropa. Pada perkembangannya, jalur perdagangan ini meluas hingga ke Pulau Jawa dan Somalia di Afrika. Istilah 'jalur sutra' diperkenalkan oleh Ferdinand von Richthofen, seorang geografer Jerman yang tujuh kali melakukan perjalanan ke Cina sepanjang 1868-1872. Penamaan ini mengacu pada komoditas utama yang diperdagangkan orang-orang Cina waktu itu, yakni sutra.
Sutra menjadi komoditas penting waktu itu. Kain ini adalah lambang kemewahan, sekaligus ukuran status sosial seseorang. Tak banyak orang bisa memilikinya karena harganya sangat tinggi. Hanya bangsawan dan orang-orang super kaya yang bisa membeli sutra, rakyat biasa cukup kain biasa. Dan, sentra produksi sutra terbesar kala itu aalah Cina. Maka, bertualanglah pedagang-pedagang Cina ke arah barat untuk memasarkan barang andalan mereka itu.
Keberadaan Jalur Sutra memberi peran besar tak hanya untuk perdagangan antarbenua kala itu, namun juga pengembangan kebudayaan. Terutama sekali budaya Cina, India, dan Roma yang merupakan kekuatan utama perdagangan dunia masa itu. Jalur Sutra juga kemudian menjadi dasar dari dunia modern. Yang jelas, Jalur Sutra memberikan efek positif sangat besar bagi perekonomian Cina.
Dulu Sutra, Kini Minyak Bumi
Tambang minyak, hisap terus sampai kering!Kalau dulu komoditas paling diburu adalah sutra, maka pada jaman di mana dunia digerakkan oleh energi ini komoditas favoritnya adalah minyak bumi. Semakin maju suatu negara, semakin besar kebutuhannya akan energi. Bila negara tersebut punya cadangan sumber energi berlimpah tak jadi masalah. Bagaimana kalau tak punya barang setitik pun? Jelas, impor adalah jalan keluarnya.Masalah lain kemudian timbul. Minyak bumi adalah barang tambang tak terbarukan. Sumber energi utama di muka bumi ini jumlahnya sangat terbatas, semakin lama jumlahnya semakin sedikit. Tak heran jika minyak bumi jadi komoditas mahal. Bila konsumsi energi suatu negara lebih besar dari cadangan sumbernya, alamat petaka bakal menimpa negeri tersebut. Ambil contoh Indonesia, yang tadinya berstatus negara pengekspor minyak kini malah jadi pengimpor minyak.
Uniknya, cadangan minyak bumi paling banyak ada di Timur Tengah. Negara-negara Arab di Semenanjung Arab maupun bagian utara Afrika jadi kaya raya berkat minyak mereka yang berlimpah. Di lain pihak, kebutuhan akan energi paling besar dirasakan dunia Barat, khususnya Amerika Serikat. Celakanya, di bawah daratan AS tak ada cadangan minyak bumi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negerinya. Sebagai solusi, AS pun berburu minyak ke berbagai negara penghasil minyak.
Cerita jadi semakin seru saat negara-negara penghasil minyak tahu betapa mahalnya nilai cadangan minyak mereka. Selain nilai yang disebabkan oleh sifat tak terbarukan minyak, juga karena ada begitu banyak pembeli yang memperebutkannya. Maka jangan heran jika negara-negara penghasil minyak enggan menjual minyak mereka. Akibatnya harga minyak perlahan-lahan melambung tinggi karena semakin sulit dicari.
Burj Khalifa, Dubai.Dari Membeli sampai Agresi
Kebutuhan akan minyak semakin mendesak, sedangkan negara-negara penghasilnya enggan menjual murah. Tentu saja kondisi ini membuat susah AS dan negara-negara Eropa. Ketika negosiasi lewat jalur resmi tak membuahkan hasil sesuai keinginan, tangan besi yang bergerak. AS, negara dengan jumlah personel militer terbesar kedua di dunia, mengandalkan kekuatan senjata untuk merampas penguasaan minyak dari negara-negara tertentu.
Kita tentu masih ingat peristiwa Perang Teluk (2 Agustus 1990 – 28 Februari 1991), yakni perang antara AS-Irak dalam memperebutkan Kuwait. Irak menyerang Kuwait karena sedang pailit setelah berperang dengan Iran, sedangkan AS butuh minyak murah yang ditawarkan Kuwait. Seperti biasa, AS tidak mau memakai tangannya sendiri. Ia mengajak sekutu-sekutunya untuk berkoalisi di balik tameng PBB. AS mengklaim memenangkan perang ini, dan pasukan Irak memang berhasil dipukul mundur dari Kuwait. Alhasil, AS bisa memperoleh minyak semaunya dari Kuwait.
Sepuluh tahun kemudian, George Bush Jr. mengikuti jejak ayahnya, George Bush Sr., memerangi Irak. Jika dulu sang ayah memakai dalih membebaskan Kuwait dari aneksasi Irak, maka sang anak memilih membakar warganya sendiri bersama dua tower World Trade Centre, lalu menimpakan kesalahannya pada Jamaah Islamiyah dan al-Qaeda. Berdalih memburu pemimpin al-Qaeda, Usamah bin Ladin yang tak lain eks sekutu Paman Sam, AS meluluh-lantakkan Irak. Saddam Husein yang berkuasa lebih dari 30 tahun di Irak pun didongkel tanpa ampun.
Tak lama setelah Irak, giliran Afghanistan jadi korban. Lagi-lagi alasannya memburu teroris yang mereka beri nama Jamaah Islamiyah dan al-Qaeda. Padahal, AS ingin mengamankan jalur minyak mereka yang melintas di wilayah Afghanistan. Taliban dihajar, pemerintahan boneka yang manut 100% pada AS pun dibentuk.
Memasuki awal tahun 2011, rentetan kisruh di negara-negara Arab timbul berbarengan. Dimulai dari revolusi Mesir yang menggulingkan Hosni Mubarak, disusul negara-negara lain. Sekilas rentetan revolusi di dunia Arab tersebut terjadi secara alamiah, namun bila melihat apa yang terjadi di Libya, jelaslah siapa yang menginginkan serta merancang segala kerusuhan tersebut. Perhatikan pula apa komentar pemimpin-pemimpin Barat pasca-pembantaian sadis terhadap Muammar Khadafi.
Bila dulu Jalur Sutra memberikan kesejahteraan bagi negara-negara yang dilintasinya, kini Jalur Minyak justru membuat sengsara negara-negara yang termasuk di dalamnya. Semua berpangkal dari kerakusan segelintir orang yang merasa boleh melakukan apa saja yang mereka mau terhadap dunia ini. Tragis!
Dipublikasikan dari pelosok daerah transmigrasi di Desa Talang Datar, Kec. Bahar Utara, Kab. Muaro Jambi, Jambi, dengan layanan internet XL Axiata.
Published on October 31, 2011 10:10
October 29, 2011
Musik Membuat Hidup Lebih Asyik
Oleh: Eko Nurhuda - Bung Eko dotcom
SIAPA tak suka mendengarkan musik? Bukan cuma musisi, abang becak pun suka. Bagi blogger dan penulis yang setiap hari stand by di depan komputer, mengetik terasa tak asyik tanpa iringan musik. Sepanjang MS Word atau OpenOffice terbuka, selama itulah alunan musik terdengar dari Winamp atau jetAudio.
Ya, musik me- mang mem- buat hidup tambah asyik. Orang cemberut bisa tersenyum karena musik, orang marah bisa mereda emosinya gara-gara musik, orang ngantuk jadi segar kembali setelah mendengarkan musik, sebaliknya orang juga bisa jadi tambah ngantuk begitu mendengar musik. Bahkan, menurut dr. Boyke, aktivitas bercinta pun bakal lebih nikmat dan bergairah bila diiringi musik.
Dilema Bernama Album
Satu-satunya yang tidak asyik dari musik adalah, untuk mendengar musik kita musti membeli album. Kok tidak asyik? Ada dua alasan kenapa membeli album musik jadi tak asyik.
Maher Zain, tak semua lagu dalam albumnya enak didengar.Pertama, harga album baru tergolong mahal. Harga kaset saja rata-rata Rp25.000/keping, apalagi yang berbentuk CD/DVD. Ini album musisi lokal lho, harga album musisi manca lebih mahal lagi. Bagi penyuka musik dari golongan ekonomi menengah ke atas mungkin tak ada masalah. Tapi bagi masyarakat bawah uang Rp25.000 begitu berarti. Daripada untuk beli album mending untuk makan. Musisi tak bisa mengabaikan pembeli dari golongan bawah karena jumlah mereka jauh lebih banyak. Sialnya, harga album tak bisa ditekan lebih rendah karena biaya produksinya memang tinggi.
Kedua, tak semua lagu dalam album tersebut disukai pembeli. Contoh, dari 13 lagu dalam album No Baggage-nya Dolores O'Riordan (2009), saya cuma suka sekitar 5-6 lagu. Bagaimana dengan lagu-lagu lainnya yang tak saya sukai? Mau dibuang sayang, tapi disimpan terus juga percuma orang saya tak suka. Bagi pembeli tentu saja ini pemborosan.
Sulit sekali menjumpai sebuah album yang lagunya enak semua. Legenda musik dunia seperti The Beatles, The Rolling Stone, atau legenda musik lokal macam Koes Plus sekalipun tak semua lagunya enak didengar. Penyebabnya tak selalu soal kreativitas musisi, tapi juga strategi pemasaran dari label yang menaunginya. Kalau ada musisi yang bisa menciptakan 10 atau 12 lagu enak, tak mungkin produser merekam semuanya dalam satu album. Akan lebih menguntungkan jika lagu-lagu tersebut dipecah menjadi 2-3 album. Inilah sebabnya mengapa dari 10-12 lagu dalam sebuah album, pasti ada beberapa yang tidak kita sukai.
Nah, karena tak mau membeli kucing dalam karung, penikmat musik lebih memilih mengunduh lagu-lagu yang ia sukai di internet ketimbang membeli album utuh. Daripada beli album tapi ternyata lagunya banyak tak disukai, bukankah lebih baik mengunduh lagu yang disukai di internet? Apalagi kalau gratis!
Pembajak Online
Ya, saat tren berbagi via internet semakin mewabah seperti sekarang, aksi bagi-bagi file musik dapat dengan mudah dilakukan. Coba saja cari judul lagu yang Bung sukai di Google, maka halaman hasil pencarian bakal menampilkan banyak sekali situs yang menawarkan file lagu tersebut. Baik situs yang dikelola orang luar negeri, maupun situs milik webmaster lokal. Yang lebih menggiurkan, kita dapat mengunduh lagu-lagu tersebut secara gratis tis.
Ini tentu saja menguntungkan penikmat musik. Bayangkan saja, begitu sebuah lagu dirilis, ketika itu juga versi mp3-nya beredar luas di internet. Siapa saja dan di mana saja bebas mengunduhnya kapan saja. Mau pakai handphone bisa, pakai laptop atau PC apalagi. Tak heran jika pembajakan lewat internet jauh lebih mengerikan dibanding pembajakan konvensional.
Semakin mudah dan murahnya akses internet membuat aksi pembajakan online kian meluas hingga ke daerah-daerah pelosok. Tindakan yang melanggar hak cipta ini tentu saja merugikan musisi. Bila lagu sang musisi bisa diperoleh secara gratis di internet, mengapa harus membeli albumnya? Akibatnya penjualan album musisi tersebut tidak maksimal. Padahal besarnya pendapatan musisi berbanding lurus dengan jumlah penjualan albumnya di pasaran.
Win-win Solution
MelOn.co.id, salah satu pelopor layanan akses musik legal di internet.Keprihatinan akan maraknya pelanggaran hak cipta, khususnya musik, di internet inilah yang kemudian melahirkan layanan penjualan musik secara satuan. Ide ini menjadi jalan keluar yang sama-sama menguntungkan bagi musisi maupun penikmat musik. Orang Amerika bilang, win-win solution. Kalau kata orang Suriname, pada-pada batine.
Konsep menjual musik secara satuan, alias per lagu, sudah lama marak di Amerika dan Eropa. Terlebih sejak diluncurkannya iTunes oleh Apple. Dengan perangkat ini, penikmat musik tak lagi harus membeli satu album utuh. Mereka dapat membeli lagu-lagu yang disukai saja, dan bisa langsung mengunduhnya ke perangkat iTunes. Lebih praktis, lebih ekonomis. Musisi pun tak rugi karena karya mereka dihargai, dibayar.
Ketika Apple meluncurkan smartphone yang diberi nama iPhone, tren membeli musik secara ketengan via internet semakin mewabah. Apalagi vendor-vendor lain juga turut mengeluarkan smartphone. Seiring dengan itu, situs-situs yang melayani penjualan lagu secara satuan bermunculan. Bahkan Amazon.com yang selama ini terkenal sebagai toko buku online pun ikut berjualan lagu dalam format mp3.
Situs-situs begini juga bermunculan di Indonesia, salah satu contohnya MelOn.co.id. Situs yang namanya mirip nama buah ini hadir sebagai salah satu pionir dalam kepedulian terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), terutama di bidang musik. Nama MelOn sendiri merupakan singkatan dari 'melodi online', secara langsung mengidentifikasikan dirinya sebagai 'tempat mencari lagu (melodi) secara online'.
Meski berstatus situs lokal, MelOn tak cuma menawarkan lagu-lagu dalam negeri. Lagu-lagu mancanegara pun ada di sini. Mulai dari lagu Barat, sampai lagu India. Sesuai tagline-nya, "Unlimited Music Download", member MelOn dapat mengunduh atau mendengarkan lagu secara online tanpa batas. Untuk mendaftar pun syaratnya tidak sulit. Cukup masukkan alamat email dan password yang dikehendaki, selesai. Sebagai member baru Bung langsung mendapat layanan gratis selama seminggu. Jika Bung mau memasukkan nomor handphone, gratisannya jadi dua minggu.
Beragam Pilihan Paket Download
MelOn menawarkan lima paket download + streaming dengan harga ekonomis. Paket termurah adalah Paket Streaming. Bayangkan, cuma dengan Rp10.000 Bung bisa mendengarkan lagu apa saja, berapapun banyaknya, secara streaming selama 30 hari! Untuk memudahkan pengguna dalam melakukan streaming lagu, MelOn menyediakan pemutar musik khusus yang dinamai MelOn Player.

Dua dari lima paket murah yang ditawarkan MelOn.co.id.
Kalau Bung mau mengunduh lagu dalam format MP3 dan menyimpannya di handphone atau laptop/komputer selamanya, Paket MP3 Download adalah pilihannya. Karena formatnya MP3, maka lagu-lagu yang sudah diunduh bisa diputar di semua jenis alat seperti iPhone, BlackBerry, Handphone, MP3 Player, komputer, bahkan di-burn ke keping CD/DVD.
Untuk mengunduh 10 lagu berformat MP3 dengan masa aktif tujuh hari, biayanya cuma Rp14.000. Maksudnya, Bung boleh mengunduh maksimal 10 lagu dalam rentang waktu tujuh hari itu. Kalau mau yang masa aktifnya sebulan, biayanya Rp85.000. Mahal? Dengan uang sebsar ini Bung bisa mengunduh 100 lagu lho, itu atinya per lagu hanya seharga Rp850. Bandingkan dengan layanan 'suntik hape' yang memasang tarif Rp1.000/lagu.
Masih kurang murah? Selain paket-paket standar, ada juga semacam bundling 5 lagu MP3 yang ditawarkan dengan harga lebih murah. Jadi, Bung tinggal pilih paket-paket yang berisi 5 lagu (member tidak bisa memilih lagu-lagunya), register, dan unduh deh. Nah, dengan layanan yang sedemikian murah, rasanya kok malu ya bila masih juga mengunduh lagu gratisan yang melanggar hak cipta.
Jadi, tidak ada lagi alasan untuk membajak karya cipta musisi. Juga tak ada lagi alasan untuk tidak mendengarkan musik hanya gara-gara harga album mahal. Ya, kenapa tidak bermusik ria di MelOn saja? Mau mengunduh atau sekedar ber-streaming sambil ngeblog, suka-suka kita. Yuk, ndengerin MelOn hari ini!
Dipublikasikan dari pelosok daerah transmigrasi di Desa Talang Datar, Kec. Bahar Utara, Kab. Muaro Jambi, Jambi, dengan layanan internet XL Axiata.
SIAPA tak suka mendengarkan musik? Bukan cuma musisi, abang becak pun suka. Bagi blogger dan penulis yang setiap hari stand by di depan komputer, mengetik terasa tak asyik tanpa iringan musik. Sepanjang MS Word atau OpenOffice terbuka, selama itulah alunan musik terdengar dari Winamp atau jetAudio.Ya, musik me- mang mem- buat hidup tambah asyik. Orang cemberut bisa tersenyum karena musik, orang marah bisa mereda emosinya gara-gara musik, orang ngantuk jadi segar kembali setelah mendengarkan musik, sebaliknya orang juga bisa jadi tambah ngantuk begitu mendengar musik. Bahkan, menurut dr. Boyke, aktivitas bercinta pun bakal lebih nikmat dan bergairah bila diiringi musik.
Dilema Bernama Album
Satu-satunya yang tidak asyik dari musik adalah, untuk mendengar musik kita musti membeli album. Kok tidak asyik? Ada dua alasan kenapa membeli album musik jadi tak asyik.
Maher Zain, tak semua lagu dalam albumnya enak didengar.Pertama, harga album baru tergolong mahal. Harga kaset saja rata-rata Rp25.000/keping, apalagi yang berbentuk CD/DVD. Ini album musisi lokal lho, harga album musisi manca lebih mahal lagi. Bagi penyuka musik dari golongan ekonomi menengah ke atas mungkin tak ada masalah. Tapi bagi masyarakat bawah uang Rp25.000 begitu berarti. Daripada untuk beli album mending untuk makan. Musisi tak bisa mengabaikan pembeli dari golongan bawah karena jumlah mereka jauh lebih banyak. Sialnya, harga album tak bisa ditekan lebih rendah karena biaya produksinya memang tinggi.Kedua, tak semua lagu dalam album tersebut disukai pembeli. Contoh, dari 13 lagu dalam album No Baggage-nya Dolores O'Riordan (2009), saya cuma suka sekitar 5-6 lagu. Bagaimana dengan lagu-lagu lainnya yang tak saya sukai? Mau dibuang sayang, tapi disimpan terus juga percuma orang saya tak suka. Bagi pembeli tentu saja ini pemborosan.
Sulit sekali menjumpai sebuah album yang lagunya enak semua. Legenda musik dunia seperti The Beatles, The Rolling Stone, atau legenda musik lokal macam Koes Plus sekalipun tak semua lagunya enak didengar. Penyebabnya tak selalu soal kreativitas musisi, tapi juga strategi pemasaran dari label yang menaunginya. Kalau ada musisi yang bisa menciptakan 10 atau 12 lagu enak, tak mungkin produser merekam semuanya dalam satu album. Akan lebih menguntungkan jika lagu-lagu tersebut dipecah menjadi 2-3 album. Inilah sebabnya mengapa dari 10-12 lagu dalam sebuah album, pasti ada beberapa yang tidak kita sukai.
Nah, karena tak mau membeli kucing dalam karung, penikmat musik lebih memilih mengunduh lagu-lagu yang ia sukai di internet ketimbang membeli album utuh. Daripada beli album tapi ternyata lagunya banyak tak disukai, bukankah lebih baik mengunduh lagu yang disukai di internet? Apalagi kalau gratis!
Pembajak Online
Ya, saat tren berbagi via internet semakin mewabah seperti sekarang, aksi bagi-bagi file musik dapat dengan mudah dilakukan. Coba saja cari judul lagu yang Bung sukai di Google, maka halaman hasil pencarian bakal menampilkan banyak sekali situs yang menawarkan file lagu tersebut. Baik situs yang dikelola orang luar negeri, maupun situs milik webmaster lokal. Yang lebih menggiurkan, kita dapat mengunduh lagu-lagu tersebut secara gratis tis.
Ini tentu saja menguntungkan penikmat musik. Bayangkan saja, begitu sebuah lagu dirilis, ketika itu juga versi mp3-nya beredar luas di internet. Siapa saja dan di mana saja bebas mengunduhnya kapan saja. Mau pakai handphone bisa, pakai laptop atau PC apalagi. Tak heran jika pembajakan lewat internet jauh lebih mengerikan dibanding pembajakan konvensional.
Semakin mudah dan murahnya akses internet membuat aksi pembajakan online kian meluas hingga ke daerah-daerah pelosok. Tindakan yang melanggar hak cipta ini tentu saja merugikan musisi. Bila lagu sang musisi bisa diperoleh secara gratis di internet, mengapa harus membeli albumnya? Akibatnya penjualan album musisi tersebut tidak maksimal. Padahal besarnya pendapatan musisi berbanding lurus dengan jumlah penjualan albumnya di pasaran.
Win-win Solution
MelOn.co.id, salah satu pelopor layanan akses musik legal di internet.Keprihatinan akan maraknya pelanggaran hak cipta, khususnya musik, di internet inilah yang kemudian melahirkan layanan penjualan musik secara satuan. Ide ini menjadi jalan keluar yang sama-sama menguntungkan bagi musisi maupun penikmat musik. Orang Amerika bilang, win-win solution. Kalau kata orang Suriname, pada-pada batine.Konsep menjual musik secara satuan, alias per lagu, sudah lama marak di Amerika dan Eropa. Terlebih sejak diluncurkannya iTunes oleh Apple. Dengan perangkat ini, penikmat musik tak lagi harus membeli satu album utuh. Mereka dapat membeli lagu-lagu yang disukai saja, dan bisa langsung mengunduhnya ke perangkat iTunes. Lebih praktis, lebih ekonomis. Musisi pun tak rugi karena karya mereka dihargai, dibayar.
Ketika Apple meluncurkan smartphone yang diberi nama iPhone, tren membeli musik secara ketengan via internet semakin mewabah. Apalagi vendor-vendor lain juga turut mengeluarkan smartphone. Seiring dengan itu, situs-situs yang melayani penjualan lagu secara satuan bermunculan. Bahkan Amazon.com yang selama ini terkenal sebagai toko buku online pun ikut berjualan lagu dalam format mp3.
Situs-situs begini juga bermunculan di Indonesia, salah satu contohnya MelOn.co.id. Situs yang namanya mirip nama buah ini hadir sebagai salah satu pionir dalam kepedulian terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), terutama di bidang musik. Nama MelOn sendiri merupakan singkatan dari 'melodi online', secara langsung mengidentifikasikan dirinya sebagai 'tempat mencari lagu (melodi) secara online'.
Meski berstatus situs lokal, MelOn tak cuma menawarkan lagu-lagu dalam negeri. Lagu-lagu mancanegara pun ada di sini. Mulai dari lagu Barat, sampai lagu India. Sesuai tagline-nya, "Unlimited Music Download", member MelOn dapat mengunduh atau mendengarkan lagu secara online tanpa batas. Untuk mendaftar pun syaratnya tidak sulit. Cukup masukkan alamat email dan password yang dikehendaki, selesai. Sebagai member baru Bung langsung mendapat layanan gratis selama seminggu. Jika Bung mau memasukkan nomor handphone, gratisannya jadi dua minggu.
Beragam Pilihan Paket Download
MelOn menawarkan lima paket download + streaming dengan harga ekonomis. Paket termurah adalah Paket Streaming. Bayangkan, cuma dengan Rp10.000 Bung bisa mendengarkan lagu apa saja, berapapun banyaknya, secara streaming selama 30 hari! Untuk memudahkan pengguna dalam melakukan streaming lagu, MelOn menyediakan pemutar musik khusus yang dinamai MelOn Player.

Dua dari lima paket murah yang ditawarkan MelOn.co.id.
Kalau Bung mau mengunduh lagu dalam format MP3 dan menyimpannya di handphone atau laptop/komputer selamanya, Paket MP3 Download adalah pilihannya. Karena formatnya MP3, maka lagu-lagu yang sudah diunduh bisa diputar di semua jenis alat seperti iPhone, BlackBerry, Handphone, MP3 Player, komputer, bahkan di-burn ke keping CD/DVD.
Untuk mengunduh 10 lagu berformat MP3 dengan masa aktif tujuh hari, biayanya cuma Rp14.000. Maksudnya, Bung boleh mengunduh maksimal 10 lagu dalam rentang waktu tujuh hari itu. Kalau mau yang masa aktifnya sebulan, biayanya Rp85.000. Mahal? Dengan uang sebsar ini Bung bisa mengunduh 100 lagu lho, itu atinya per lagu hanya seharga Rp850. Bandingkan dengan layanan 'suntik hape' yang memasang tarif Rp1.000/lagu.
Masih kurang murah? Selain paket-paket standar, ada juga semacam bundling 5 lagu MP3 yang ditawarkan dengan harga lebih murah. Jadi, Bung tinggal pilih paket-paket yang berisi 5 lagu (member tidak bisa memilih lagu-lagunya), register, dan unduh deh. Nah, dengan layanan yang sedemikian murah, rasanya kok malu ya bila masih juga mengunduh lagu gratisan yang melanggar hak cipta.
Jadi, tidak ada lagi alasan untuk membajak karya cipta musisi. Juga tak ada lagi alasan untuk tidak mendengarkan musik hanya gara-gara harga album mahal. Ya, kenapa tidak bermusik ria di MelOn saja? Mau mengunduh atau sekedar ber-streaming sambil ngeblog, suka-suka kita. Yuk, ndengerin MelOn hari ini!
Artikel ini diikutsertakan pada Lomba Menulis Artikel tentang MUSIK yang diadakan Sarikata.com dan MelOn.co.id.
Dipublikasikan dari pelosok daerah transmigrasi di Desa Talang Datar, Kec. Bahar Utara, Kab. Muaro Jambi, Jambi, dengan layanan internet XL Axiata.
Published on October 29, 2011 10:10
October 27, 2011
Pengalaman Pertama: Ketemu Pangeran Jogja
Oleh: Eko Nurhuda - Bung Eko dotcom
NAMANYA Nieko Messa Yudha, seorang pebisnis muda yang cukup mapan. Semenjak menikahi putri sulung Sri Sultan Hamengku Buwono X, ia mendapat gelar Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) dan punya nama baru Wironegoro. Nah, saya menemuinya dalam kapasitasnya sebagai Direktur Eksekutif Jogja National Museum (JNM). Sedangkan saya waktu itu sedang magang sebagai wartawan di
Harian Jogja
. Ceritanya saya disuruh mewawancarai sang Pangeran mengenai JNM.
Pertama kali dapat tugas tersebut, seperti biasa saya santai-santai saja. Tapi begitu tahu kalau yang harus ditemui adalah seorang Pangeran bergelar KPH, walah, tiba-tiba saja saya jadi grogi. Dua minggu lebih tugas tersebut tidak saya garap. Meskipun nomor HP sudah di tangan dan alamat JNM sudah dikantongi, tapi saya tak kunjung turun ke lapangan. Grogi abisss..!
Beberapa lama kemudian, karena terdorong rasa tidak enak sama redaktur yang mengasuh saya, akhirnya nekat juga saya mengontak sang Pangeran. Sebelumnya saya sempat browsing di internet mengenai JNM dan juga KPH Wironegoro. Dapat beberapa referensi yang memberi bocoran sedikit, dan ini membuat saya bisa sedikit rileks. So, saya pun menelepon.
Salah Tingkah
Begitu telepon diangkat jadi kikuk juga. Mau pakai panggilan apa nih? Masa iya mau memanggil lengkap KPH Wironegoro? Rasanya tidak mungkin deh. Akhirnya nekat saya sok akrab saja dan panggil Mas Nico yang memang jadi panggilan akrabnya. Hehehe. Tahu tidak, ternyata kemudian KPH Wironegoro menyebut dirinya sebagai Wiro. Tentu saja saya jadi salting karena merasa salah panggil. (^_^)
Foto: internet (lupa)
KPH Wironegoro dan GKR Pembayun, calon penerus tahta Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.Untungnya semua berjalan lancar. Kami membuat janji dan bertemu keesokan harinya di JNM. Ugh, betapa senangnya bisa bertemu dengan kerabat dekat Kraton Yogyakarta. Bayangkan, istri KPH Wironegoro merupakan calon penerus tahta Kraton Yogyakarta karena berstatus anak sulung Sri Sultan Hamengku Buwono X. Itu artinya, kalau boleh GR nih, saya sedang berhadapan dengan suami calon Ratu Yogyakarta. Hehehe...
Sepulang dari wawancara di JNM itu, benak saya berbisik nakal. Untung saja saya bertemu Pangeran di jaman modern seperti sekarang. Kalau saja bertemunya di jaman monarki jadul kala, tentu saya harus terlebih dahulu menyembah sang Pangeran. Bicaranya pun harus dengan bahasa Jawa kromo inggil yang saya sama sekali tidak tahu. Hihihi...
Itulah pengalaman pertama saya bertemu kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Mudah-mudahan kelak ada kesempatan untuk bertemu lagi. Amin.
Dipublikasikan dari pelosok daerah transmigrasi di Desa Talang Datar, Kec. Bahar Utara, Kab. Muaro Jambi, Jambi, dengan layanan internet XL Axiata.
NAMANYA Nieko Messa Yudha, seorang pebisnis muda yang cukup mapan. Semenjak menikahi putri sulung Sri Sultan Hamengku Buwono X, ia mendapat gelar Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) dan punya nama baru Wironegoro. Nah, saya menemuinya dalam kapasitasnya sebagai Direktur Eksekutif Jogja National Museum (JNM). Sedangkan saya waktu itu sedang magang sebagai wartawan di
Harian Jogja
. Ceritanya saya disuruh mewawancarai sang Pangeran mengenai JNM.Pertama kali dapat tugas tersebut, seperti biasa saya santai-santai saja. Tapi begitu tahu kalau yang harus ditemui adalah seorang Pangeran bergelar KPH, walah, tiba-tiba saja saya jadi grogi. Dua minggu lebih tugas tersebut tidak saya garap. Meskipun nomor HP sudah di tangan dan alamat JNM sudah dikantongi, tapi saya tak kunjung turun ke lapangan. Grogi abisss..!
Beberapa lama kemudian, karena terdorong rasa tidak enak sama redaktur yang mengasuh saya, akhirnya nekat juga saya mengontak sang Pangeran. Sebelumnya saya sempat browsing di internet mengenai JNM dan juga KPH Wironegoro. Dapat beberapa referensi yang memberi bocoran sedikit, dan ini membuat saya bisa sedikit rileks. So, saya pun menelepon.
Salah Tingkah
Begitu telepon diangkat jadi kikuk juga. Mau pakai panggilan apa nih? Masa iya mau memanggil lengkap KPH Wironegoro? Rasanya tidak mungkin deh. Akhirnya nekat saya sok akrab saja dan panggil Mas Nico yang memang jadi panggilan akrabnya. Hehehe. Tahu tidak, ternyata kemudian KPH Wironegoro menyebut dirinya sebagai Wiro. Tentu saja saya jadi salting karena merasa salah panggil. (^_^)
Foto: internet (lupa)KPH Wironegoro dan GKR Pembayun, calon penerus tahta Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.Untungnya semua berjalan lancar. Kami membuat janji dan bertemu keesokan harinya di JNM. Ugh, betapa senangnya bisa bertemu dengan kerabat dekat Kraton Yogyakarta. Bayangkan, istri KPH Wironegoro merupakan calon penerus tahta Kraton Yogyakarta karena berstatus anak sulung Sri Sultan Hamengku Buwono X. Itu artinya, kalau boleh GR nih, saya sedang berhadapan dengan suami calon Ratu Yogyakarta. Hehehe...
Sepulang dari wawancara di JNM itu, benak saya berbisik nakal. Untung saja saya bertemu Pangeran di jaman modern seperti sekarang. Kalau saja bertemunya di jaman monarki jadul kala, tentu saya harus terlebih dahulu menyembah sang Pangeran. Bicaranya pun harus dengan bahasa Jawa kromo inggil yang saya sama sekali tidak tahu. Hihihi...
Itulah pengalaman pertama saya bertemu kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Mudah-mudahan kelak ada kesempatan untuk bertemu lagi. Amin.
Artikel ini diikut-sertakan pada kontes blog My First Giveaway: Pengalaman Pertama yang diadakan oleh Corat.Coret.Una.
Dipublikasikan dari pelosok daerah transmigrasi di Desa Talang Datar, Kec. Bahar Utara, Kab. Muaro Jambi, Jambi, dengan layanan internet XL Axiata.
Published on October 27, 2011 10:10
October 26, 2011
Mengenang Kelahiran Anak Kedua
Oleh: Eko Nurhuda - Bung Eko dotcom
PENGANTIN baru mana yang tidak mengidam-idamkan segera punya anak? Meski ada pengantin baru yang memutuskan menunda kehamilan demi sejumlah alasan—biasanya karena karir atau pendidikan, namun rasanya kebanyakan pengantin baru ingin cepat-cepat memiliki anak. Salah satu diantara yang banyak itu adalah saya dan istri.
Pertimbangan utama kami untuk segera memiliki momongan adalah usia. Saya memang bisa dikatakan masih muda saat menikah, 26 tahun 8 bulan. Persoalannya, usia istri berselisih sekitar 2,5 tahun dari saya. Saat menikah usia istri 29 tahun 1 bulan.
Menurut kesehatan, usia aman untuk hamil dan melahirkan maksimal 35 tahun. Ini artinya kami hanya punya waktu 6 tahun untuk memperoleh keturunan. Jika jarak antarkelahiran diatur 3 tahun, kami cuma bisa punya 2 anak. Karena itu kami memutuskan untuk mempercepat kehamilan agar lekas punya anak.
Kejutan dari Langit
Alhamdulillah, Agustus 2009 kami menikah, akhir September 2009 istri sudah hamil. Kehamilan yang membuat istri begitu menikmati hari-harinya, sekalipun janin di perutnya 'nakal' dan cenderung hiperaktif. Saat usia kandungan belum genap 9 bulan, si jabang bayi sudah lahir. Seorang bayi laki-laki, kami beri nama Fadhiil Akbar Damar Panuluh.
Begitu Damar—nama panggilan si sulung—lahir, saya dan istri membahas rencana kehamilan selanjutnya. Istri yang masih merasakan sisa-sisa 'penderitaan' saat hamil dan melahirkan meminta waktu 3 tahun sesuai rencana awal kami. Saya setuju, dan itu berarti program kehamilan selanjutnya adalah di tahun 2013.
Eh, kejadiannya malah di luar rencana kami. Saat si sulung baru berusia sebulan, istri bermimpi didatangi seorang perempuan. Si perempuan berkata pada istri ingin menitipkan anaknya. Istri saya menolak. "Lho, aku baru saja punya anak kok," kata istri saya pada perempuan dalam mimpi itu. Setelah berkata begitu, istri terbangun.
Pagi harinya istri langsung menceritakan mimpi tersebut. Saya cuma tersenyum dan bilang, "Mimpi kok aneh-aneh." Meski bermaksud menenangkan istri yang khawatir dirinya hamil lagi, diam-diam saya teringat cerita Ibu dan nenek dari pihak Ibu. Saat hendak hamil adik perempuan saya, Ibu juga bermimpi dititipi anak perempuan. Begitu juga nenek, yang bermimpi dititipi anak perempuan oleh seseorang sebelum mengandung adik perempuan Ibu.
Duh! Saya jadi khawatir, jangan-jangan 'tren' mimpi dititipi anak yang berlanjut dengan kehamilan itu juga menimpa istri saya. Bukannya menolak rejeki dari Allah, tapi jujur saja saya belum siap. Terlebih lagi istri yang baru saja melahirkan. Bukan cuma mental yang belum siap, faktor finansial juga iya.
2 Anak dalam Setahun
Foto: Maulana Tri SC
Diandra, gadis kecilku.Apa yang kami takutkan terjadi juga. Sebulan setelah mimpi dititipi bocah, istri saya merasa ada keanehan di perutnya. Namun karena tak ingin hamil lagi, ia menutup-nutupi perasaan itu. Hanya pada saya ia berbagi. Saya yang juga belum siap selalu menepis kecurigaannya. Di saat-saat seperti itu, kami biasanya memandangi Damar. Kami tak bisa membayangkan anak sekecil itu punya adik.
Sampai bulan kedua kami masih menyangkal dan tidak mau percaya kalau istri hamil. Padahal tanda-tanda kehamilan sudah komplit dan disadari betul oleh istri saya. Alih-alih menerima kenyataan itu dengan lapang dada, kami justru menyimpannya sendiri rapat-rapat. Tak seorang pun yang boleh tahu kecuali kami berdua.
Kami tinggal bersama orang tua istri. Selain Bapak-Ibu, di rumah juga tinggal kakak perempuan istri, seorang janda cerai yang belum punya anak. Lalu tak jauh dari rumah banyak saudara dari pihak Ibu. Masih ada pula kakak laki-laki istri yang tinggal sekitar 250 meter dari rumah. Setiap sore kakak satu ini selalu datang bersama istri dan anaknya. Bayangkan, kalau kabar kehamilan istri yang tak direncanakan ini sampai bocor, keluarga besar pasti bakal heboh. Kalau cuma heboh tak masalah. Yang kami takutkan nanti kami malah disalahkan.
Lagi-lagi apa yang kami takutkan terjadi. Istri yang memberanikan diri bercerita tentang kehamilannya pada Ibu malah dimarahi. Ibu menyalahkan istri yang tak mau cepat-cepat ikut KB. Tak cuma sampai di sana, istri saya juga dicap 'kejam' pada Damar. Ketika kemudian kabar ini menyebar ke keluarga besar, hanya Bapak, seorang kakak ipar, dan bibi yang membesarkan hati kami.
Selalu ada hikmah di balik ujian. Mendapat tekanan dari sana-sini, kami malah kompak. Jika sebelumnya seolah tak percaya pada kenyataan, sejak itu kami mulai berpikir realistis. Kalau memang hamil lantas kenapa? Bukankah anak itu rejeki dari Allah? Ada banyak pasangan yang harus menanti hingga bertahun-tahun untuk punya anak, kami setahun malah dikasih dua. Lebih penting dari itu, kami yakin Allah bakal menolong kami menghadapi semua ini.
Sengsara Membawa Nikmat
Foto: dok. pribadi
Diandra kini sudah bisa tengkurep, tambah lincah.Bulan demi bulan kami lalui. Sampai bulan ketiga suara-suara sumir masih terus kami dengar, termasuk dari Ibu. Istri saya terus-menerus harus menahan diri setiap kali ibunya menyebut dirinya kejam pada anak sendiri. Di lain sisi, Damar tumbuh menjadi bocah yang sangat menggemaskan. Inilah pelipur hati kami di tengah cobaan yang kami rasa sangat membenani itu.
Tak terasa 9 bulan terlewati. Kami bersyukur bisa melewati semua tekanan yang mengiringi selama 9 bulan kehamilan kedua istri. Damar yang sudah berusia 11 bulan sedang belajar berjalan. Membesarnya perut istri membuat saya lebih sering mengasuh Damar. Saya juga yang lebih sering mencuci pakaian kami.
20 April 2011, bayi kedua kami lahir. Sebuah persalinan yang tak diduga-duga. Bayangkan saja, pagi hari istri masih berangkat mengajar. Sepulang mengajar hingga sore ia kebagian mengurusi Damar karena saya asyik mengetik di belakang. Menjelang magrib, istri heran karena terus-menerus mengeluarkan cairan. Ia lalu mengajak saya ke bidan yang masih saudara jauh.
Setelah diperiksa, bidan dan kami sama-sama kaget karena ternyata istri sudah pembukaan lima. Menurut perkiraan bidan, setelah magrib istri sudah melahirkan. Kami reflek melihat jam di dinding ruang periksa, jam enam kurang! Bergegas kami pulang ke rumah untuk mempersiapkan persalinan. Damar dititipkan ke budenya yang memang kami minta datang.
Met ultah, Kak Fathan! Semoga panjang umur, tambah pinter, tambah saleh. Amin.Tak lama setelah adzan isya terdengar dari musala sebelah rumah, istri saya melahirkan seorang bayi perempuan. Saya terharu, ingin sekali menangis tapi tak bisa. Terlebih saat si jabang bayi berada dalam dekapan untuk saya perdengarkan lantunan adzan dan iqamah. Bayi mungil yang cantik, secantik ibunya. Damar sendiri sudah tidur saat adiknya lahir.
Bayi perempuan itu kami beri nama Diandra Prameshwari Cahyaningtyas . Begitu Dian lahir, sikap Ibu dan saudara-saudara lain yang awalnya negatif berubah. Kelucuan Dian meruntuhkan sikap negatif mereka. Ibu mertua saya sekarang malah senang betul menggendong-gendong Dian. Maklum, Damar yang sedang asyik-asyiknya belajar berjalan tidak mau lagi digendong, membuat Ibu sering kewalahan.
Kini, Diandra kecil sudah berusia setengah tahun. Tambah gemuk, tambah lucu, tambah menguatkan keyakinan di hati kami bahwa setiap cobaan yang diberikan Allah pasti sesuai dengan kemampuan kami. Alhamdulillah.
Dipublikasikan dari pelosok daerah transmigrasi di Desa Talang Datar, Kec. Bahar Utara, Kab. Muaro Jambi, Jambi, dengan layanan internet XL Axiata.
PENGANTIN baru mana yang tidak mengidam-idamkan segera punya anak? Meski ada pengantin baru yang memutuskan menunda kehamilan demi sejumlah alasan—biasanya karena karir atau pendidikan, namun rasanya kebanyakan pengantin baru ingin cepat-cepat memiliki anak. Salah satu diantara yang banyak itu adalah saya dan istri.
Pertimbangan utama kami untuk segera memiliki momongan adalah usia. Saya memang bisa dikatakan masih muda saat menikah, 26 tahun 8 bulan. Persoalannya, usia istri berselisih sekitar 2,5 tahun dari saya. Saat menikah usia istri 29 tahun 1 bulan.
Menurut kesehatan, usia aman untuk hamil dan melahirkan maksimal 35 tahun. Ini artinya kami hanya punya waktu 6 tahun untuk memperoleh keturunan. Jika jarak antarkelahiran diatur 3 tahun, kami cuma bisa punya 2 anak. Karena itu kami memutuskan untuk mempercepat kehamilan agar lekas punya anak.
Kejutan dari LangitAlhamdulillah, Agustus 2009 kami menikah, akhir September 2009 istri sudah hamil. Kehamilan yang membuat istri begitu menikmati hari-harinya, sekalipun janin di perutnya 'nakal' dan cenderung hiperaktif. Saat usia kandungan belum genap 9 bulan, si jabang bayi sudah lahir. Seorang bayi laki-laki, kami beri nama Fadhiil Akbar Damar Panuluh.
Begitu Damar—nama panggilan si sulung—lahir, saya dan istri membahas rencana kehamilan selanjutnya. Istri yang masih merasakan sisa-sisa 'penderitaan' saat hamil dan melahirkan meminta waktu 3 tahun sesuai rencana awal kami. Saya setuju, dan itu berarti program kehamilan selanjutnya adalah di tahun 2013.
Eh, kejadiannya malah di luar rencana kami. Saat si sulung baru berusia sebulan, istri bermimpi didatangi seorang perempuan. Si perempuan berkata pada istri ingin menitipkan anaknya. Istri saya menolak. "Lho, aku baru saja punya anak kok," kata istri saya pada perempuan dalam mimpi itu. Setelah berkata begitu, istri terbangun.
Pagi harinya istri langsung menceritakan mimpi tersebut. Saya cuma tersenyum dan bilang, "Mimpi kok aneh-aneh." Meski bermaksud menenangkan istri yang khawatir dirinya hamil lagi, diam-diam saya teringat cerita Ibu dan nenek dari pihak Ibu. Saat hendak hamil adik perempuan saya, Ibu juga bermimpi dititipi anak perempuan. Begitu juga nenek, yang bermimpi dititipi anak perempuan oleh seseorang sebelum mengandung adik perempuan Ibu.
Duh! Saya jadi khawatir, jangan-jangan 'tren' mimpi dititipi anak yang berlanjut dengan kehamilan itu juga menimpa istri saya. Bukannya menolak rejeki dari Allah, tapi jujur saja saya belum siap. Terlebih lagi istri yang baru saja melahirkan. Bukan cuma mental yang belum siap, faktor finansial juga iya.
2 Anak dalam Setahun
Foto: Maulana Tri SCDiandra, gadis kecilku.Apa yang kami takutkan terjadi juga. Sebulan setelah mimpi dititipi bocah, istri saya merasa ada keanehan di perutnya. Namun karena tak ingin hamil lagi, ia menutup-nutupi perasaan itu. Hanya pada saya ia berbagi. Saya yang juga belum siap selalu menepis kecurigaannya. Di saat-saat seperti itu, kami biasanya memandangi Damar. Kami tak bisa membayangkan anak sekecil itu punya adik.
Sampai bulan kedua kami masih menyangkal dan tidak mau percaya kalau istri hamil. Padahal tanda-tanda kehamilan sudah komplit dan disadari betul oleh istri saya. Alih-alih menerima kenyataan itu dengan lapang dada, kami justru menyimpannya sendiri rapat-rapat. Tak seorang pun yang boleh tahu kecuali kami berdua.
Kami tinggal bersama orang tua istri. Selain Bapak-Ibu, di rumah juga tinggal kakak perempuan istri, seorang janda cerai yang belum punya anak. Lalu tak jauh dari rumah banyak saudara dari pihak Ibu. Masih ada pula kakak laki-laki istri yang tinggal sekitar 250 meter dari rumah. Setiap sore kakak satu ini selalu datang bersama istri dan anaknya. Bayangkan, kalau kabar kehamilan istri yang tak direncanakan ini sampai bocor, keluarga besar pasti bakal heboh. Kalau cuma heboh tak masalah. Yang kami takutkan nanti kami malah disalahkan.
Lagi-lagi apa yang kami takutkan terjadi. Istri yang memberanikan diri bercerita tentang kehamilannya pada Ibu malah dimarahi. Ibu menyalahkan istri yang tak mau cepat-cepat ikut KB. Tak cuma sampai di sana, istri saya juga dicap 'kejam' pada Damar. Ketika kemudian kabar ini menyebar ke keluarga besar, hanya Bapak, seorang kakak ipar, dan bibi yang membesarkan hati kami.
Selalu ada hikmah di balik ujian. Mendapat tekanan dari sana-sini, kami malah kompak. Jika sebelumnya seolah tak percaya pada kenyataan, sejak itu kami mulai berpikir realistis. Kalau memang hamil lantas kenapa? Bukankah anak itu rejeki dari Allah? Ada banyak pasangan yang harus menanti hingga bertahun-tahun untuk punya anak, kami setahun malah dikasih dua. Lebih penting dari itu, kami yakin Allah bakal menolong kami menghadapi semua ini.
Sengsara Membawa Nikmat
Foto: dok. pribadiDiandra kini sudah bisa tengkurep, tambah lincah.Bulan demi bulan kami lalui. Sampai bulan ketiga suara-suara sumir masih terus kami dengar, termasuk dari Ibu. Istri saya terus-menerus harus menahan diri setiap kali ibunya menyebut dirinya kejam pada anak sendiri. Di lain sisi, Damar tumbuh menjadi bocah yang sangat menggemaskan. Inilah pelipur hati kami di tengah cobaan yang kami rasa sangat membenani itu.
Tak terasa 9 bulan terlewati. Kami bersyukur bisa melewati semua tekanan yang mengiringi selama 9 bulan kehamilan kedua istri. Damar yang sudah berusia 11 bulan sedang belajar berjalan. Membesarnya perut istri membuat saya lebih sering mengasuh Damar. Saya juga yang lebih sering mencuci pakaian kami.
20 April 2011, bayi kedua kami lahir. Sebuah persalinan yang tak diduga-duga. Bayangkan saja, pagi hari istri masih berangkat mengajar. Sepulang mengajar hingga sore ia kebagian mengurusi Damar karena saya asyik mengetik di belakang. Menjelang magrib, istri heran karena terus-menerus mengeluarkan cairan. Ia lalu mengajak saya ke bidan yang masih saudara jauh.
Setelah diperiksa, bidan dan kami sama-sama kaget karena ternyata istri sudah pembukaan lima. Menurut perkiraan bidan, setelah magrib istri sudah melahirkan. Kami reflek melihat jam di dinding ruang periksa, jam enam kurang! Bergegas kami pulang ke rumah untuk mempersiapkan persalinan. Damar dititipkan ke budenya yang memang kami minta datang.
Met ultah, Kak Fathan! Semoga panjang umur, tambah pinter, tambah saleh. Amin.Tak lama setelah adzan isya terdengar dari musala sebelah rumah, istri saya melahirkan seorang bayi perempuan. Saya terharu, ingin sekali menangis tapi tak bisa. Terlebih saat si jabang bayi berada dalam dekapan untuk saya perdengarkan lantunan adzan dan iqamah. Bayi mungil yang cantik, secantik ibunya. Damar sendiri sudah tidur saat adiknya lahir.Bayi perempuan itu kami beri nama Diandra Prameshwari Cahyaningtyas . Begitu Dian lahir, sikap Ibu dan saudara-saudara lain yang awalnya negatif berubah. Kelucuan Dian meruntuhkan sikap negatif mereka. Ibu mertua saya sekarang malah senang betul menggendong-gendong Dian. Maklum, Damar yang sedang asyik-asyiknya belajar berjalan tidak mau lagi digendong, membuat Ibu sering kewalahan.
Kini, Diandra kecil sudah berusia setengah tahun. Tambah gemuk, tambah lucu, tambah menguatkan keyakinan di hati kami bahwa setiap cobaan yang diberikan Allah pasti sesuai dengan kemampuan kami. Alhamdulillah.
Tulisan ini diikutsertakan pada Giveaway Pertama "Anakku Sayang" yang diselenggarakan Rumah Mauna
Dipublikasikan dari pelosok daerah transmigrasi di Desa Talang Datar, Kec. Bahar Utara, Kab. Muaro Jambi, Jambi, dengan layanan internet XL Axiata.
Published on October 26, 2011 20:42


