Pandji Pragiwaksono's Blog, page 12

June 22, 2014

Ban mobil tetangga.

“Menurut Mas Pandji, siapa yang akan bawa perubahan yang baik untuk Indonesia? Jokowi atau Prabowo?”


“Sama saja Pak.. Gak jauh beda”


Itu adalah jawaban paling jujur dari saya terkait Pemilu Presiden. Saya utarakan di Assembly Hall kemarin ketika jadi pembicara seminar tentang wirausaha.


Saya terus terang kesulitan untuk percaya 100% pada Jokowi. Saya jelas tidak 100% yakin Prabowo ini buruk.

Agama saya mengajarkan untuk berkhusnudzon, dan nurani saya selalu terbiasa memberikan ruang untuk keraguan.

Orang yang terlalu yakin biasanya adalah yang tertimpa masalah belakangan.

Saya lebih senang mencermati & berpikir sebelum bertindak. Olahraga membantu mempercepat pengambilan keputusan sehingga saya tidak perlu jadi orang seperti SBY yang mikirnya katanya kelamaan.


Saya hanya 100% yakin kepada Anies Baswedan.

Alasannya sudah saya ungkap berkali kali di blog ini juga.


Saya masih kuatir akan kepatuhan Jokowi terhadap Megawati.

Tapi saya juga masih kuatir dengan tempramen Prabowo yang suka menggampar orang (Saya dapat kesaksian dari orang pertama beberapa kali soal ini).


Saya tidak suka lihat koalisi Prabowo dengan orang orang yang korup.

Tapi saya juga tahu dalam koalisi Jokowi yang digembar gemborkan sekurus Jokowinya sendiri ini ada orang orang seperti Wiranto & Hendropriyono yang terkait kasus HAM.

Kami menolak lupa.


Saya masih ingat ucapan JK tentang preman.

Saya juga masih ingat spesialnya anak Hatta Rajasa di mata hukum Indonesia


Saya rasa kalau Prabowo jadi Presiden tidak akan terjadi apa apa. Sama halnya dengan kalau Jokowi jadi Presiden tidak akan terjadi apa apa.

Masalah dalam kepresidenan itu muncul kalau sudah lebih dari 10 tahun. Sukarno & Soeharto 10 tahun pertama bagus kerjanya. Lebih dari itu, ketika Sukarno mulai cetuskan “Demokrasi Terpimpin” & Soeharto mulai lebarkan bisnis, mulailah seorang Presiden jadi berbahaya.

Kecenderungan yang tidak terjadi sekarang karena tidak boleh lagi seseorang menjabat jadi Presiden lebih dari 2 kali masa jabatan.


Saya mengagumi terorganisirnya kubu Prabowo. Tapi saya juga mengagumi kreativitas tanpa batas komando dari kubu Jokowi.


Sering saya terganggu dengan tidak jelasnya aturan kampanye Jokowi sehingga aksi pemukulan bisa terjadi di Jogja dilakukan oleh massa pendukung Jokowi yg konvoi dengan bising & meresahkan.

Tapi saya sering terganggu juga “dipukuli” massa pendukung Prabowo yang ada di jejaring sosial.

Lucu deh.

Dulu waktu masih bantu Mas Anies di konvensi, saya tidak pernah merasakan sama sekali serangan di socmed dari kubu Prabowo. Sama sekali.

Saya ingat pernah bicara live di KompasTV berkata bahwa pendukung Prabowo relatif santun & tweetnya seragam.

Justru ketika mulai ada koalisi dari PKS, PPP termasuk rombongan FPI bergabung ke kubu Prabowo, barulah saya merasakan gempuran ini.

Gempuran ini cukup familiar. Nama nama yang menggempur juga saya hafal. Ini mesinnya PKS sedang bekerja.

Ironis, karena saya pribadi merasa satu dari segelintir partai yang benar benar menjadi partai politik adalah justru PKS.

Mas Anies Baswedan pernah bilang “Partai di Indonesia itu kerjanya cuma kalo ada pemilu aja. Kalo ga ada pemilu jumlah pelaku & pekerjanya langsung menyusut”. Memang betul. Dari jumlah yang menyusut tadi, beberapa melakukan aktivitas pengumpulan dana utk partai, sisanya kumpul kumpul ga jelas.

Harusnya, partai itu bekerja sepanjang tahun. Melakukan pengkaderan. Sebuah pekerjaan, yang saya tahu persis dilakukan oleh PKS.

Ironisnya, justru yang kerjanya benar ini perilakunya ga enak.

Mungkin karena masih proses belajar. Entahlah.


Yang pasti saya senang senang saja diserang kubu itu di socmed. Kenapa?

Karena ketika mereka fokus kepada saya, berarti mereka tidak mengganggu orang orang lain yang justru akan goyah iman politiknya. Para swing voters.

Saya tidak akan terpengaruh.

Mereka hanya seperti pendukung Chelsea atau Liverpool atau Arsenal yang menggonggongi pendukung ManUtd.

Gak akan membuat kami pindah tim kesayangan sekeras apapun mereka menggonggong.

Merekapun tahu itu. Mereka tahu gonggongan mereka tidak akan buat saya pindah kapal. Mereka hanya ingin memuaskan nafsu mereka saja. Semacam masturbasi.

Ya biarlah. Nanti saya sediakan tissue untuk mereka.


Lalu dengan semua yang sudah saya tulis di atas, kenapa saya lalu memilih Jokowi atas Prabowo?


Sederhana. Cenderung dangkal. Tapi yang penting jujur:


Pertama, saya berpegangan pada pilihan orang orang yang saya tahu layak dipercaya: Faisal Basri & Anies Baswedan. Saya tidak malu untuk bertanya kepada orang yang saya percayai, daripada nyasar karena memutuskan untuk jalan sendiri.


Kedua, saya lihat orang orang yang menyatakan siap ikut bekerja bersama Jokowi kalau beliau jadi presiden. Orang orang ini, hebat hebat. Saya tahu orang orang ini. Mereka baru mau terlibat sekarang ketika Jokowi maju jadi capres. Sayang sekali kalau orang hebat ini tidak dimanfaatkan untuk Indonesia.


Ketiga, saya ingin bisa mempertanggung jawabkan pilihan saya.

Prabowo itu, jelas jelas dicopot dari jabatannya & dikeluarkan dari TNI. Mau secara hormat ataupun tidak, tidak ada yang

bisa dibanggakan dari dicopot jabatan Jendral & diminta keluar dari TNI.

Kubu Prabowo bilang, Prabowo tidak bersalah. Tidak ada buktinya. Lalu mereka lemparkan dokumen, tulisan & alasan mengapa Prabowo menurut mereka tidak bersalah. Tapi mari kita pakai akal sehat deh. Kalau memang Prabowo tidak bersalah, lalu kenapa beliau keluar dari TNI? Karena mau solo karir? Emang Anisa Cherrybelle?


Kata kubu Prabowo bukan Prabowo yang salah tapi atasannya yang memerintahkan.

Tapi kita pakai akal sehat lagi aja deh, kalo ada atasan yang suruh bawahannya korup, ya dua duanya salah juga lah.

Masak yang korup gak salah karena dia disuruh?

Masak maling rumah gak salah karena dia disuruh atasannya?

Kalo gitu saya gampar aja kpala anda & bilang saya disuruh.


Nah kalau yang pernah menculik orang bisa jadi Presiden, bagaimana caranya mendidik anak saya jadi orang yang baik?


“HEH!! Ngapain kamu mukulin anak tetangga nak? Jadi anak yang baik, yang soleh, nanti kamu ga bakal jadi apa apa kalo kelakuan kamu kayak gini…”


“Ah Ayah, Prabowo nyulik orang aja bisa jadi Presiden” ujar anak tersebut sambil bakar ban mobil tetangga.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 22, 2014 17:52

June 21, 2014

Beta Maluku

20140621-175105-64265431.jpg


Indonesia: Persatuannya seringkali jadi permasalahan.


Mungkin kita masih belajar atau mungkin ada yang tidak menginginkan kita bersatu, yang pasti kekuatan terbesar kita justru dijadikan alat memecah belah kita: Keberagaman.

Perbedaan.


Tapi ada harapan akan perbaikan, sebuah kisah nyata yang terjadi dalam kehidupan kita tapi luput dari media karena mungkin dianggap tidak lebih penting daripada Syahrini & jambulnya.


Sebuah film berhasil mengabadikan kisah nyata itu. Judulnya “Cahaya Dari Timur. Beta Maluku”


20140621-175529-64529510.jpg


Film ini disutradarai seorang pemuda, Angga Sasongko namanya. Dari yang saya kenal, orang ini militan, sepenuh hati dalam apa yang dia kerjakan. Sering kali dia kesulitan untuk dengan sempurna mengungkapkan apa yang ada di pikiran. Biasa lah itu. Ciri khas orang jenius dalam setiap jaman.


20140621-175749-64669097.jpg


Angga bersama Glenn Fredly yang memproduseri, punya cerita untuk dibagi.

Sebuah inspirasi.

Datang bukan dari gemerlap ibu kota tapi tetap punya cahaya & datangnya dari timur negeri.

Dari Tanah Maluku yang kala itu pecah oleh konflik agama.


Namun dipersatukan oleh para pemuda.

Pemain bola.


20140621-180034-64834775.jpg


Bersama mereka ada sebuah nama, pemain sepakbola yang gagal meraih mimpinya & menjadi tukang ojek untuk menyambung hidupnya. Hidup istri & anaknya juga.

Sani Tawainela.


Tokoh Sani Tawainela diperankan oleh Chicco Jerikho.

Dan waktu saya menonton filmnya, Chicco tidak ada sama sekali. Sudah total menjelma jadi Sani Tawainela.

Gini gini saya pernah akting juga, kebetulan Pelatih Aktingnya sama dengan yang dipakai di film pertama saya “Make Money” yang cuma ditonton 5000 orang saja & bertahan hanya 5 hari saja. Namanya Adjie Na.

Saya tahu susahnya akting & bagaimana seharusnya. Chicco Jerikho, luar biasa.

Raut wajahnya. Cara alisnya mengerut ketika bicara. Bahasa tubuhnya. Beda.

Pilihannya antara memang aktingnya gila atau emang Chicco udah jadi orang gila. Chicco & Sani bukan orang yang sama.


20140621-181613-65773257.jpg


20140621-181643-65803417.jpg


Ada masalah yang akan tiba.

Transformers 4

Biasanya, film film macam ini yang akan menggusur film bagus Indonesia.

Susah, pasarnya belum mau belajar menghargai. Perlindungan dari pemerintah hanya sebatas mimpi.


Makanya buru buru ditonton saja.

Harusnya sudah tersebar di layar layar bioskop dekat anda.

Follow twitternya: @CDTbetamaluku

Ini websitenya: cahayadaritimur.com


Sebarkan kabar baiknya, bahwa tidak perlu ragu bisa ada persatuan di Indonesia.

Karena bukti keberhasilannya, sudah ada.


Perpecahan yang kembali bersatu, Cahaya Dari Timur, Beta Maluku.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 21, 2014 04:22

June 19, 2014

Demokrasi yang muda

“Angkat saja capres yang kamu dukung. Jangan menjatuhkan yang jadi lawanmu. Kampanye yang bermartabat”


Saya sering dengar & baca ucapan di atas. Seringkali mengacu kepada saya yang belakangan sering mengangkat hal-hal negative dari kubu Prabowo.


Pertama tama, bukan ucapan saya yang membuat dia jatuh, melainkan tindakannya sendiri.


Kedua, ada bedanya Negative campaign & Black campaign.


Negative campaign: Mengangkat hal hal negative dari lawan yang benar adanya & berdasarkan fakta


Black campaign: Mengangkat hal negative dari lawan yang tidak berdasarkan fakta alias fitnah.


Secara moral, yang pertama menurut saya WAJIB dilakukan demi kemaslahatan orang banyak.

Terus terang bagi saya sangat bersalah kalau saya diam saja & tidak melakukan negative campaign.


Sederhananya begini, misalnya adik perempuan anda mau menikah dengan laki laki yang anda tahu persis suka mukul perempuan.

Masak anda diam saja dengan kenyataan yang anda tahu? Anda tega kepada adil perempuan anda?


Atau, di RT anda ada pemilihan Ketua RT. Lalu anda tahu persis secara fakta bahwa orang ini pernah dipenjara karena sodomi anak anak di bawah umur.

Okelah dia sudah “menjalani hukuman” tapi masak anda tidak bilang sama sekali tentang hal itu? Setidaknya warga RT tahu masa lalunya & kalau mereka memutuskan untuk tetap jadikan orang ini sebagai ketua RT ya itulah pilihan warga. Tapi setidaknya anda sudah memberi tahu.

Daripada anda diam saja & kemudian kejadian lagi praktek sodom oleh orang ini & anda akan diliputi rasa bersalah.


Karenanya, secara moral saya tidak bisa diam saja. Buat saya diam saja itu salah ketika anda lihat ada kejahatan di depan mata.


Pertanyaannya kemudian: Lalu bedain mana negative & black campaign bagaimana?


:)


Ya inilah mengapa saat ini pilpres jadi ramai & bising. Karena informasi dilemparkan untuk saling mendukung atau melawan isu yang ada.

Sebagai rakyat Indonesia yang hidup di era informasi terbuka, yang diberkahi dengan kebebasan berpendapat: Cerdaslah. Baca sebanyak banyaknya dan berpikirlah.

Betul, media banyak dikooptasi kubu kubu capres tapi anda serap semua dan saring dengan akal anda. Baca buku. Dengarkan diskusi. Berbincanglah dengan teman. Perhatikan tweet orang orang yang anda percayai.

Lalu, kembali pikirkan.


Itulah maknanya hidup di Republik Indonesia, negara demokrasi yang muda

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 19, 2014 01:22

June 2, 2014

Jokowi

Yang terhormat, Bangsa Indonesia.


Saya menulis ini atas permintaan banyak pemuda Indonesia yang bertanya 1 pertanyaan yang sama:


“Siapa yang saya pilih? Jokowi atau Prabowo”


Sebelumnya, mari saya ceritakan perjalanan saya.

Saya memulai perjuangan untuk mendukung tokoh politik secara terbuka mulai dari saya mendukung Bang Faisal Basri.

Lalu saya secara terbuka mendukung Anies Baswedan.


Dukungan saya, utamanya atas dasar reputasi.

Saya sudah lama tahu 2 orang tadi adalah orang baik yang punya kompetensi.

Baru kemudian saya pelajari latar belakangnya, visi & misinya, keberpihakannya, dll.


Saya sebelumnya tidak terlalu kenal Bang Faisal Basri. Obrolan terpanjang saya dengan Mas Anies Baswedan sebelum terlibat dalam tim sukses adalah di pesawat dalam perjalanan dari Balikpapan menuju Jakarta. Mungkin hanya 2 jam saja.


Tapi sejak lama, saya tahu mereka orang orang baik.


Reputasi, adalah sesuatu yang menarik.

Reputasi seseorang tidak bergantung dari apa yang orang lain katakan.

Tapi datang dari apa yang selama ini terpancar dari tindakan.


Ambil contoh: Saya bisa dituduh sebagai maling. Orang bisa teriak saya maling. Ribuan orang bisa teriakkan saya maling & mungkin saya bisa mati digebuki & dibakar rakyat karena saya diteriakin maling.

Tapi setelah saya matipun kalau ada yang tanya: “Apa buktinya dia maling?”

Maka jawabannya: Tidak ada.

Reputasi saya mengatakan bahwa saya bukan maling. Selama ini saya tidak pernah mencuri. Diselidikipun tidak akan ditemukan bukti bahwa saya maling.

Orang tidak pernah mengenal saya sebagai maling.


Apakah kemudian reputasi saya tercoreng karena saya diteriaki maling?

Tergantung.

Tergantung reaksi saya.


Reputasi kita tidak bergantung dari apa yang orang katakan, tapi reaksi kita terhadap apa yang orang katakan.

:)


Beberapa hari yang lalu, larut malam, Mas Anies menelfon saya.

Beliau cerita, baik Jokowi maupun JK secara terpisah masing masing menelfon Mas Anies meminta bantuan.

Mas Anies memutuskan untuk mengambil sikap. Bergabung bersama orang-orang baik.

Beliau bertanya pendapat saya. Saya katakan “Mas Anies, saya percaya kepada Mas Anies & pilihan Mas Anies.”


Mas Anies kemudian menjelaskan mengapa beliau gabung dengan Jokowi & dalam 1 kalimat beliau menyimpulkan dengan tepat alasan yang kuat:


“Saatnya kita memilih pemimpin yang tidak punya beban masa lalu”


Lawan Jokowi akan berkata:


Jokowi terkait kasus pengadaan bis trans jakarta


Jokowi melakukan plagiasi tulisan


Jokowi janji akan benahi Jakarta dulu dan tidak jadi Presiden


Jokowi tidak berhasil mengubah Jakarta jadi lebih baik.


Mungkin saja semua itu benar.

Bisa jadi.

Semua tuduhan tadi belum tentu akan merusak reputasi Jokowi. Tergantung reaksi beliau. Bisa rusak, bisa tidak.


Sebaliknya, di kubu Prabowo:


Prabowo terbukti menculik aktivis & timnya melakukan penyiksaan terhadap aktivis itu.

9 dilepas & 13 masih menghilang. Prabowo mengaku tidak ingat apakah 13 nama yang masih hilang masuk dalam daftar yang beliau culik. Jelasnya baca di sini


http://hermansaksono.com/2014/05/kete...


Sampai hari inipun,

Orang tua 13 anak muda yang masih hilang ini setiap hari Kamis dalam Aksi Kamisan menuntut kejelasan di depan Istana Presiden. Berpakaian hitam. Berpayung hitam. Memberikan surat kepada Presiden yang tak kunjung memberi jawaban akan kasus ini.


Kubu Prabowo selalu berkata “Ah usang isu ini. Tiap mau pemilu capres ini mulu yang diangkat”


Ya karena sampai sekarang masih belum selesai perkaranya.


Andaikan Prabowo mau disidang HAM & membuktikan beliau tidak bersalah mungkin akan lebih baik. Masalahnya beliau sendiri tidak melakukan inisiatif untuk mengajukan sidang HAM terhadap dirinya sendiri. Kenapa tidak? Kenapa takut?


Sementara, beliau jelas jelas dipecat secara tidak hormat dari militer atas tindakan ini. Bagaimana beliau mau jadi Presiden RI, Panglima Tertinggi TNI kalau beliau pernah dipecat secara tidak hormat dari TNI?


Salah satu alasan Mas Anies bergabung dengan Jokowi adalah karena menurut beliau Jokowi tidak akan bagi bagi kursi atau bagi bagi jatah kekuasaan.

Salah satu buktinya adalah batalnya Golkar bergabung dengan Jokowi walau sudah (semacam) deklarasi di pasar. Ketika Jokowi dengar Abu Rizal Bakrie menuntut jabatan & pos mentri, Jokowi menolak.

Bergabunglah Golkar dengan Kubu Prabowo yang secara terbuka mengakui ada janji pembagian posisi. Baik Abu Rizal Bakrie & Mahfud MD mengaku dijanjikan posisi penting. Salah satunya dikatakan “Lebih tinggi dari Mentri”


“Bagaimana kalau ternyata Anies jadi Mentri Pendidikan?” Tanya banyak orang.

“Bukankah itu berarti dia terbukti dijanjikan jabatan?”

:)


Kalau Mas Anies jadi Mentri Pendidikan, saya yakin karena di Indonesia beliau paling pantas.

Siapapun yang terpilih jadi Presiden, saya yakin Mas Anies yang jadi Mentri Pendidikan. Karena beliau layak.

Rhoma Irama pun saya yakin akan milih Mas Anies.

Ini ga ada urusan dengan janji jabatan. Ini urusan kelayakan.


Ada yang katakan Jokowi adalah bonekanya Megawati. Jokowi akan nurut dengan Megawati.


Mungkin saja benar.


Tapi sejauh yang saya tahu, kalau benar Jokowi boneka & Megawati pemain bonekanya, maka saya bisa pastikan:

Bonekanya lebih pintar daripada yang mainin boneka :)


Lagipula, ada indikasi positif dari kekuatan Jokowi dalam mengambil keputusan. Contoh: Jusuf Kalla, adalah inisiator UN.

Polemik terbesar pendidikan Indonesia yang begitu lama didengungkan aktivis pendidikan.

Setelah Jokowi mengumumkan JK adalah wakilnya, beberapa hari kemudian Jokowi mengumumkan akan menghapus UN kalau terpilih jadi Presiden.

Padahal wakil presidennya sendiri adalah inisiator & pembela UN.


That’s all i need.

Saya hanya butuh alasan alasan tadi untuk memilih Jokowi.


1) Jokowi tidak punya beban masa lalu

2) Jokowi tidak berbagi bagi posisi menteri sebagai janji politiknya

3) Jokowi akan hapus UN

4) Saya tidak mau Indonesia dipimpin orang yang mengaku tegas padahal ganas. Bukan orang tegas yang menculik anak muda. Orang beringas yang melakukan itu.


Karena alasan alasan tadi, saya putuskan untuk memilih Jokowi.


Kalau anda tanya saya, apakah saya yakin dengan Jokowi?


Jawabannya tidak.

Saya lebih yakin kepada Anies Baswedan.


Tapi saya yakin satu hal: Saya yakin tidak sepantasnya orang yang terbukti pernah menculik anak muda hingga dipecat secara tidak hormat dari TNI pantas menjadi Presiden.


Orang bilang “Mengusik Prabowo dari sisi HAM tidak akan berdampak. Bahas keluarganya. Ketiadaan istrinya. Bahas anaknya. Itu lebih “kena” di rakyat Indonesia”


Tapi saya enggan.

That’s a low blow.

I cant be proud of myself, doing that.

Bahkan memalukan bagi saya.

Keluarga Prabowo tidak ada urusannya dengan Pilpres. Tindakan Prabowo, terkait segalanya dalam pilpres.

Orang lain saja yang melakukannya.

Atau anda saja, yang melakukannya.


Saya masih memegang prinsip Mas Anies: Berjuang di jalan yang terhormat.


Saya tidak memaksa anda ikut pilihan saya. Saya tidak melarang anda memilih Prabowo.


Saya hanya menjawab pertanyaan anda: Siapa yang saya pilih, untuk jadi Presiden Republik Indonesia selanjutnya?


Jawabannya: Jokowi.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 02, 2014 16:25

June 1, 2014

Liburan ke Lombok

Teknis Pelaksanaan Kuis BalasDi18 bulan Juni 2014


BalasDi18 dibuka mulai 2 Juni 2014

Ditutup tgl 18 juni jam 21 WIB

Diumumkan paling lambat 18 juni jam 22


Cara menang kuisnya: Tulis review karya saya di WSYDNshop.com

Review paling bagus, menang Paket Liburan Ke Lombok Berdua selama 3 hari 2 malam (Paket berupa Hotel 2 malam di Novotel Lombok + 2 tiket pesawat Garuda Indonesia kelas ekonomi)


Pemenang bisa dari manapun di Indonesia (kecuali Lombok hehehe)


Beberapa poin untuk diingat:


1) Tidak perlu panjang-panjang. Kalau bisa singkat, padat & informatif, lebih bagus. Kalau kepanjangan jadi 1 halaman A4 saya saja males membacanya.


2) Siapapun tentu bisa review tapi hanya yang benar benar pernah membaca buku saya, atau mendengar album saya, atau menonton Stand-Up Special saya yang bisa dengan akurat memberikan review. Makanya, reviewnya jangan terlalu umum. Tunjukkan bahwa kamu memang memiliki & memahami karya tersebut.


3) Reviewnya ditulis di halaman produk terkait ya. Misalnya mau review Mesakke Bangsaku, ya tulis di halaman DVD atau Digital Downloadnya. Mau menulis review tentang buku Berani Mengubah, ya lakukan di halaman produk Berani Mengubah. Dst.


4) Terpenting. Untuk bisa menulis review, anda harus jadi member di WSYDNshop.com dulu. Gampang kok. Cuma isi-isi kolom pertanyaan di WSYDNshop.com. Tujuannya adalah supaya ketika menang, kami punya data lengkap anda untuk dihubungi terkait pemberian hadiah.


5) Satu orang boleh menulis lebih dari 1 review selama bukan untuk produk yang sama. Alias boleh asal untuk produk/ karya yang lain. Misalnya: 1 orang boleh review untuk album Merdesa & Buku Nasional.is.me . Tapi ga boleh kasih review berkali kali untuk misalnya Mesakke Bangsaku.


6) Novotel Lombok adalah salah satu tempat favorit saya untuk berlibur. Saya & sekeluarga pernah ke sana & selalu ingin kembali. Semoga anda merasakan kebahagiaan kami sekeluarga.


Selamat berburu kesempatan liburan ke Lombok :)


Contoh review karya/ produk itu seperti foto di bawah ini (Tapi ini biasa aja & udah lama, ga bisa ikut #BalasDi18)


20140601-222229-80549475.jpg

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 01, 2014 07:34

One true love

One day i saw my son, bouncing lightly up & down pretending he’s a car dancing to the tune of Sh-Boom by The Chords. I fell in love instantly with a man.


Another day, my daughter asked me with the sweetest voice like it came out of Willy Wonka’s Chocolate Factory, “Ayah mau minum apa?”. Her head tilts aside as she looked at me. I fell in love with another woman other than my wife.


I fell in love so many times in my life im beginning to wonder what love is and the possibility that there might be no “one true love”

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 01, 2014 03:49

May 19, 2014

Mesakke Bangsaku World Tour: Singapore #spon

Saya gak habis pikir.


20140520-015018-6618048.jpg


Saya tinggalkan siaran prime time pagi yang sudah jadi bagian dari hidup saya selama 10 tahun supaya saya tidak lagi harus bangun pagi.


Kini saya termenung, menguap. Berpikir “Why do i do this to myself?”


Mesakke Bangsaku World Tour, adalah sebuah mimpi.

Bahkan “World Tour” saja masih jadi impian banyak sekali orang yang berkarya. Penyanyi. Penari. Band.


Sebut saja nama yang anda kenal, sudahkah mereka punya World Tour?

Padahal nama besar mereka pasti membuat maskapai apapun dan bahkan brand apapun mau mensponsori. Setiap kota di setiap negara pasti WNInya mau menonton mereka.

Tapi kenapa mereka belum punya World Tour dan saya punya?

Kan kalau dipikir tidak normal, sebuah kesenian yang baru meledak 3 tahun belakangan, pelakunya sudah punya World Tour.


Jawabannya, mungkin karena saya sok tau aja.


Saya pikir “Kenapa tidak?” Lalu tiba tiba benar terjadi.

Salut kepada Garuda Indonesia memang yang mempercayakan saya untuk semua ini. Kalau anda hitung baik baik biaya menerbangkan 7 orang bolak balik ke Singapore, Melbourne, Adelaide, Brisbane, London, Amsterdam, Berlin, GuangZhou, Beijing & Los Angeles, maka angka yang anda temukan sangat mencengangkan.


20140520-015149-6709474.jpg


Tapi ini lah kami. Dalam perjalanan ke kota pertama Singapore. Kota kelahiran saya yang sebenarnya bukan hal baru bagi saya. Saya sudah beberapa kali ke Singapore.

Bedanya kali ini, saya ber-7 laki laki semua & kondisi tur membuat segala akomodasi jauh dari mewah.


20140520-015320-6800360.jpg


Selama di sana, kami lebih sering menggunakan bis daripada MRT & Taksi. Selain menghemat, untuk kebutuhan shooting dokumenter MBWT.

Lagi pula, naik bis kadang suka bertemu hal hal lucu seperti tulisan yang satu ini. Tulisan yang akan membuat Mas Tukul Arwana enggan naik bis di Singapore.


20140520-015513-6913803.jpg


20140520-015513-6913961.jpg


Sialnya hanya bahwa jarak dari halte bis ke lokasi tujuan kami yang sebenarnya kadang masih harus dilalui dengan jalan lagi. Kalau lagi seperti ini, rindu ojek rasanya.


Pertunjukannya sendiri seperti biasa, menyenangkan.

Saya itu senang berdiri di depan penonton. Senang bikin orang tertawa.

Sudah jadi bagian dari karakter saya.


20140520-015626-6986156.jpg


20140520-015626-6986330.jpg


20140520-015626-6986502.jpg


Awwe juga hebat.

Dia solid & pengalaman panggungnya membawa kematangan yang akan mengamankannya di manapun. Negara apapun.

Orang Indonesia, sama saja di mana saja. Ini yang saya coba buktikan lewat MBWT. Kalau benar bahwa ternyata materi yang saya bawa di 14 kota Indonesia bisa sukses di 10 kota luar negri, maka berarti orang Indonesia ya sama sama aja. Dan kalau orang Indonesia ternyata sama, maka lebih banyak persamaan yang bisa mempersatukan dari pada memecah.


Usai pertunjukan kami berencana cari makan sekalian belanja di Mustafa. Nelfon taksi tapi ga dateng dateng. Kami rindu Blue Bird.

Ketika kami memutuskan untuk jalan kaki, kami bertemu mobil dari KBRI yang kemudian membantu mengantarkan ke tujuan.


20140520-015816-7096399.jpg


20140520-015938-7178648.jpg


20140520-015938-7178495.jpg


World Tour adalah sebuah kemewahan yang dihantarkan lewat pengalaman penuh kesederhanaan.

Karena kecuali anda adalah Justin Bieber atau Mariah Carey, World Tour (bahkan tur apapun) akan selalu dihiasi oleh pemotongan bujet.


Bagaimananapun, Mesakke Bangsaku World Tour sudah berjalan. Mulai kota Singapore hingga terakhir di Los Angeles saya akan menulis catatan perjalanan ini.


Sampai ketemu di MBWT Melbourne :)

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on May 19, 2014 12:00

May 15, 2014

Memperkenalkan: Maen.co :)

20140516-094135.jpg


Harusnya, sekarang kamu sudah menonton video undangan maen basket & maen futsal/bola.


Mungkin, di benak mulai penasaran: Sebenarnya Maen.co ini apa sih? Aplikasi untuk Pandji maen basket atau bola sama followersnya?


Bukaaaan.


Maen.co adalah sebuah Platform online gratis yang memudahkan kamu mencari, membuat, dan mengelola sesi basket/futsal bersama partner olahraga-mu.


Supaya jelas, berikut adalah beberapa skenario di mana maen.co akan bermanfaat:


1) Pengen maen basket atau futsal tapi ga tau mau sama siapa & di mana. Tinggal buka maen.co , search berdasarkan hari, jam, lokasi. Nanti akan muncul sesi2 yang sesuai dengan pencarianmu. Kalau ada sesi yang cocok (ada teman yang kamu kenal, lokasinya sesuai dgn keinginanmu, dll) tinggal klik JOIN. Kalo diapprove admin sesi tersebut kamu akan dapat notifikasi via email & tinggal maen bersama mereka


20140516-091258.jpg


2) Kalau misalnya sudah rutin nyewa lapangan basket atau futsal tapi anak anak pada nggak bisa. Daripada sepi & sayang lapangannya udah disewa, share aja sesi kamu ke twitter atau facebook.


20140516-091337.jpg


3) Pengen maen basket atau futsal tapi takut pas dateng, anak anaknya terlalu serius. Maleskan kalo salah ngoper dikit dimaki maki. Atau sebaliknya pengen yang kompetitif tapi kuatir malah maen di lapangan yang maennya cuma lucu lucuan. Ntar dibilang “Ah, terlalu serius nih”

Nah untuk menghindari itu, kalau kamu buka sesi sesi yang ada di maen.co ada tulisannya “Santai”, “Seru”, “Serius”. Kalo cocok, klik JOIN aja


20140516-093201.jpg


Nah, pertanyaannya: Kok Pandji bilang dia mau maen basket atau futsal sama saya?


Dalam rangka promo maen.co saya mengajak sebanyak banyakanya anak basket dan bola utk bikin sesi.

Kemarin di twitter banyak yang bilang bahwa mereka punya sesi rutin maen basket atau futsal sama teman temannya. Nah tinggal sesi itu dibikin di maen.co, lengkap dengan main tiap hari apa, jam brapa, di lapangan apa (bisa pake foursquare) kemudian ajak teman temannya untuk join dalam sesi tersebut.

Saat ini memang kalau kamu masuk maen.co harus antre dulu. Nanti ketika disetujui, baru kamu bisa bikin sesi. Tenang, SEMUA akan disetujui kok.


Nah mulai 1 Juni 2014, saya akan mulai liat liatin sesi basket dan bola yang sudah terdaftar di maen.co

Kalau ada yg jadwalnya cocok dengan saya, akan saya datangin. Di manapun sesi itu di seluruh Indonesia.


Lalu kita maen bareng.


Seru yak.


Makanya sekarang bikin sesi buruan di maen.co siapa tau jadwal rutinmu kebetulan pas dengan jadwal saya yang kosong.


Saya gak sabar pengen ktemu & maen bareng dengan kamu dan teman temanmu, sebagai cara saya

memperkenalkan: Maen.co :)

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on May 15, 2014 19:43

May 13, 2014

Mesin Caterpillar kembali beraksi! #SPON

Jadi, kemarin seorang teman ngasi liat link ini -> http://youtu.be/pGJgmGnGEdA


“Ajaib ini!” Pikir saya.


Langsung teringat tulisan saya sebelumnya tentang Alat alat berat Caterpillar bermain Jenga raksasa.

Ini adalah kelanjutannya. Bedanya, kali ini lebih luar biasa lagi performanya.


Jadi, video dimulai dengan sebuah smartphone dicemplungin ke dalam sebuah bak besar berisi air. Lalu datang mesin Caterpillar tipe MH 3049 dengan perawakan yang besar dan alat cengkram yang kokoh. Mesin ini kemudian memasukan cengkramnya ke dalam bak air tadi dan dengan anggun juga presisi berhasil menemukan dan mengangkat smartphone tadi. Aman dalam tangkapan, tidak gores sedikitpun, tidak terjatuh ketika sedang diangkat. Gila. Benar benar besar namun memiliki tingkat kepresisian yang luar biasa.


Belum selesai sampai situ, smartphone tadi kemudian di ambil oleh seorang petugas, lalu diletakkan di lantai bersamaan dengan 600 smartphone lainnya.


20140514-100603.jpg


Lalu mesin Caterpillar The Cat 277 D dengan berat 4.6 TON berjalan DI ATAS smartphone tadi.

Saya ketika menonton videonya sampai teriak teriak sendiri :))))


Tapi ternyata The Cat 277 D berjalan dengan alur yang sempurna, presisi di atas 600 smartphone tadi dan melalui semuanya tanpa kerusakan berarti.

Smartphone tadi langsung dites oleh para petugas dan ternyata semuanya masih aktif bisa digunakan.


Penutup videonya sebuah tulisan yang bikin merinding :

Designed to be as tough, as it is smart.

#BUILTFORIT


Susah kalau saya jelaskan. Sebaik apapun saya mendeskripsikan tidak akan bisa sekeren videonya. Tonton aja videonya di sini


Anak anak saya langsung ingin saya belikan mainan mesin mesin Caterpillar. I just find it uber awesome.

These machines are like Ninjas.


Dipikir pikir, apa saya ganti mobil saya dengan MH 3049 ya..

Keren pasti :)

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on May 13, 2014 19:56

May 9, 2014

Maen yuk

Pertemuan saya pertama kali dengan olahraga bola basket adalah ketika di kelas 6 SD. Saat itu olahraga sudah jadi makanan sehari hari untuk saya. Berhubung Ayah saya olahragawan (karateka) maka anak anaknya dibiasakan olahraga dari kecil. Dari TK saya sudah masuk Persani, SD kelas 2 saya sudah masuk klub atletik Fajar Mas Murni. Saya biasa pegang cabang 100 m atau Estafet. Karena lari saya cepat, di sekolah saya sering diajak maen sepakbola. Mainnya pakai bola tenis. Karena bola plastik tidak bisa ditendang keras (bolanya mengapung kalau ditendang keras & jauh). Namun ketika NBA masuk Indonesia via RCTI, basket jadi idola baru di SD saya. Untuk pertama kalinya ketika saya coba bermain, saya merasa ini rumit sekali. Saya ingat sekali (bahkan sampai ingat namanya) teman saya berkata “Lain kali ga usah ajak Pandji maen basket. Ga bisa maen, dia”.


Itu kelas 6 SD memang & saya tahu kami saat itu masih anak anak tapi entah mengapa masih membekas sampai sekarang.


Mungkin rasa penasaran inilah yang membuat saya semasa SMP jadi niat mendalami basket. Waktu SMP saya tidak punya ring basket di rumah & tidak ada lapangan basket di dekat rumah. Saya hanya punya bola basket & berjam jam setiap hari saya dribbling bolak balik halaman rumah & latian rebound dengan memantulkan bola ke tembok & menangkapnya.


Sepakbola, tidak pernah saya tinggalkan. Masih bermain bersama teman teman karena memang lebih universal. Bahkan SMP saya pernah sobek dengkulnya hingga harus dijahit karena sliding untuk mengejar bola… di atas aspal.


SMA, saya bertemu dengan lingkungan yang tepat untuk memuaskan kegilaan saya dengan sepakbola.

Kolese Gonzaga punya lapangan basket outdoor & indoor. Di belakang sekolah ada lapangan yang ukurannya memang tidak sebesar lapangan bola, tapi dipaksakan jadi lapangan bola. Akhirnya wujudnya seperti lapangan futsal dengan rumput beneran. Ini jauh sebelum futsal jadi trend di Indonesia.


Saya maen basket & bola, setiap hari.


Setiap hari.


Setiap hari itu juga, kecintaan saya terhadap olahraga ini semakin tumbuh.

Waktu SMA kelas 1, saya terkenal kakinya cepat sehingga saya dipasang disayap. Tapi crossing saya amburadul. Akhirnya teman saya suruh saya maen di posisi striker. Cocok. Pada masa ini, saya juga lagi rajin rajinnya baca komik SHOOT! Maen bola jadi semakin berasa keren.

Di basket, saya awalnya tidak punya posisi pasti dalam maen basket sampai suatu hari, seorang teman bernama Okto entah kenapa mainnya nge-klik banget dengan saya. Dia sebut saya tandem & selalu minta setim dengan saya & di tim saya selalu disuruh jadi playmaker.


Akhirnya, posisi tadi terbawa terus sampai kuliah.

Di kuliah, sepakbola saya tinggalkan karena kecintaan terhadap basket semakin tebal. Saya setiap hari bahkan puasapun bermain basket.

Kalau saya sedang begadang di kampus & suntuk, jam 2 pagi saya bawa bola basket ke lapangan basket ITB, nyalakan lampu lapangan & main basket sendirian.

I love it.

Basketball can do no wrong.

Saya tim inti di fakultas seni rupa & desain. Lalu setelah melewati proses seleksi yang panjang, saya masuk juga ke tim basket ITB.

Saya tidak pernah menjuarai apa apa tapi semangat dalam setiap pertandingan tidak pernah surut. I love the competition.

I love defense.

I love breaking down opponent’s defense.

I love fastbreaks.

I love basketball.

Saya memastikan untuk menikahi basket bahkan sampai sekarang.


Memasuki dunia kerja, sepakbola mulai flirting lagi dengan saya. Awalnya saya hanya ladeni sesekali. Bahkan saya sempat malas diajak futsal.

Namun ketika tim random mulai rutin futsal sebelum shooting Provocative Proactive saya menemukan perasaan yang dulu sempat saya rasakan ketika sekolah. I like the feeling.

Diam diam, saya mulai seriusi sepakbola. Puncaknya, ketika Bedebah FC berdiri.

Kini rasa penasaran yang saya alamai waktu SMP terhadap basket, saya rasakan kembali kepada sepakbola & seperti hubungan selingkuhan lainnya, rasa penasaran ini yang jadi bumbu pemanis hubungan.

Sekarang setiap ada waktu lowong di malam hari, saya buka buka youtube mencari video tutorial sepakbola untuk striker, saya baca baca teori & teknik. Kalau main bersama Bedebah jam 7 pagi, jam 6 saya sudah di lapangan pemanasan & latihan penalti.

Sepakbola mulai mengisi hati saya kembali.


Dari kecil hingga sekarang, basket & bola tidak mampu saya tinggalkan.

Sudah jadi bagian dari hidup saya.

Kini saya rutin maen basket bersama Stweetball & Happy Ballers, juga rutin maen bola dengan Bedebah FC.

Saya niat nurunin berat badan bahkan demi performa maen basket & bola yang lebih baik.

Padahal atlet juga bukan.


Sejak lama juga saya berkata kepada diri saya sendiri


“Saya harus punya karya dalam basket & sepakbola”


Kecintaan ini harus berwujud & karya ini harus jadi persembahan atas kecintaan yang mendalam ini.

Karya tersebut akhirnya siap dirilis sebentar lagi.

Saya bersama tim sudah kerjakan selama hampir 1 tahun.

Tanggal 15 mei saya akan rilis video yang mengungkap karya saya.

Bukan, karya saya bukan berupa video.

Video ini hanya akan menerangkan & mengungkap apa karya saya.


Belum bisa saya buka seluruhnya saat ini. Tapi yang pasti:


1) Karya ini saya persembahkan untuk seluruh anak basket & anak bola di Indonesia


2) Karya ini saya jamin akan membuat anda jadi lebih sering maen basket & maen bola. Sebagai orang yang seneng maen basket atau maen bola, apalagi yang kita inginkan kalau bukan maen lebih sering lagi, ya kan?


Apa yang anda bisa lakukan sebelum video saya rilis tanggal 15 mei 2014?

Kasih tau kepada teman anda maen basket atau maen bola.

Kita pastikan sebanyak banyaknya anak basket & bola se-Indonesia tahu ketika video ini rilis


Oiya, satu lagi:

Video yang rilis di akun @pandji ini, akan membuka kesempatan saya untuk maen basket atau bola/futsal dengan anda. Di manapun anda di Indonesia.


Sampai ketemu tanggal 15 Mei.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on May 09, 2014 18:43

Pandji Pragiwaksono's Blog

Pandji Pragiwaksono
Pandji Pragiwaksono isn't a Goodreads Author (yet), but they do have a blog, so here are some recent posts imported from their feed.
Follow Pandji Pragiwaksono's blog with rss.