Asmirandah kita kenal sebagai pemain film dan sutradara. Namun, ternyata Andah pun memiliki ketertarikan pada seni melukis. Dari kehidupannya, Andah belajar untuk berbagi lewat kisah-kisahnya. Kisah-kisah manis yang bertutur tentang cinta dan kehidupan. Kisah-kisah yang merupakan kristalisasi dari pengalaman hidupnya selama ini. Ada yang terinspirasi dari kisah orang lain, ada pula yang berasal dari pengalaman hidupnya sendiri. Ada kisah tentang cinta pertama, persahabatan, pengkhianatan, dan permaafan. Semua dirangkai menjadi sebuah untaian berlian cinta.
Manakah yang nyata dan manakah yang fiksi? Yuk, kita mulai perjalanan cinta dengan Asmirandah.
baru beli tanggal 5 kemarin tanggal 6 udah selese :)
Yap ini merupakan kumpulan cerpen dari Andah yang dibentuk ke dalam sebuah novel. Singkat kata buku ini menarik. Walau awalnya saya menyangsikan apakah Andah yang seorang artis bisa menulis cerita? Apa dia bisa mengungkapkan isi pikirannya ke dalam bentuk ranngkaian kata nan indah?
Tetapi semua itu dijawab dalam 13 bab cerpen indah ini. Memang kata-kata yang digunakan dalam cerpen Andah sangat sederhana namun hal itu tak membuat saya bosan. Justru terkadang diperlukan kata yang tidak terlalu rumit (baca:lebay) dalam menceritakan sebuah kisah. Simplicity is better! Cerita yang diangkat tidak melulu tentang cinta kepada kekasih (Ide yg udah basi menurutku--pasaran), tapi ada juga pengorbanan seorang anak sebagai tulang punggung keluarga, seperti kisah yang berjudul Ben!, persahabatan yang tertuang dalam cerpen Cerita Diana dan Chika, Ada juga cerpen yang berjudul Papa yang Luar Biasa bertutur tentang hubungan batin antara ayah dan anak setelah ditinggal Ibunya, dan masih banyak lagi. Cerita yang dikisahkan Andah terinspirasi dari kehidupan pribadinya dan kisah orang lain. Walaupun ide cerita dari pengalaman orang lain, namun tak membuat Andah monoton pada cerita. Andah meramu kembali dengan penulisan yang sederhana dan apik. Rata-rata sudut pandang yang digunakan dalam cerpen ini orang pertama.
Pemilihan cover yang menjual tampang sang artis menurutku agak gak nyambung ya dengan isi novelnya, tapi mungkin penerbit ingin menambah penjualan novel, secara mana ada sih yg bilang wajah Andah jelek. Tentulah penerbit bermaksud untuk menarik pembeli, apalagi Andah yang seorang artis papan atas pasti bisa menjerat fans nya untuk memiliki novel ini :p
Yang saya masih gak ngerti, kenapa di setiap pergantian Bab cerpen ini selalu disekat foto-foto Andah, apa novel ini berbentuk photobook atau biografi gitu? gak jelas haha..
Kesimpulannya sih, Novel yang berjudul Lovandah-Untaian Berlian Cinta dari Asmirandah ini patut dijadikan koleksi bagi kalian yang suka genre drama-romance, cerpen yang manis-manis, dan gak suka roman/novel yang terlalu panjang dan bertele-tele. Kalau baca ini novel, jadi ingat acara Loly-Love yg di Trans TV (Kisah-kisah manis, sederhana penuh makna tentang cinta secara universal)
Dan terakhir, novel ini jadi pembuktian Andah, bahwa dia Seorang Artis yang multitalenta, selain menjadi Sutradara dan pelukis.
- Ide ceritanya menarik. Tapi beberapa sinetronis banget. Wajar lah, penulisnya aja (mantan) pemain sinetron. :D
- Gaya berceritanya telling. Aku sedih. Aku marah. Hatiku gembira, tuk ki tak ki tuk ki tak ki tuk. #abaikan . Ada bagusnya, sih, bercerita dengan model ini. Cerpennya jadi pendek-pendek dan lugas, gak bertele-tele.
- Di setiap pergantian cerita, muncul foto-foto penulis yang cantik banget (dulu). Sayang, penulis sudah diambil Jonas--Jomblo Ganas. Ah, Asmirandah .... Kasihan sekali dikau. Batalin pernikahan demi menikah lagi di luar negeri. Kenapa takut dengan hukum manusia tapi tidak takut dengan hukum Allah? *eh, kok jadi ceramah gini -_- *
- Paling suka sama cerpen berjudul "Penyesalan". NB buat penulis: hati-hati besok menyesal karena lebih milih Jomblo Ganas dibanding aku ya! #plak (oediphus complex detected)
Buku ini berisi cerpen-cerpen karya Asmirandah. Sebenarnya untuk dikatakan sebagai hiburan menghibur. Tapi kekuranganya adalah hampir semua ceritanya seperti sinetron menurut saya. Subjektif sih, tapi ketika saya baca saya berimajinasi bahwa adegan tersebut seperti di sinetron. Sehingga untuk cerpen yang menceritakan kehidupan nyata (walaupun fiksi) saya merasa banyak kepalsuan dan dibuat2 seperti sinetron.